18 research outputs found

    PENDAMPINGAN PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN LARVA BLACK SOLDIER FLY (BSF) GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR

    Get PDF
    Peternakan burung puyuh merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat khususnya di Desa Besuk Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh mitra peternak burung puyuh yaitu pemanfaatan limbah kotoran burung puyuh yang belum memiliki nilai ekonomis, mahalnya harga dan terbatasnya konsentrat untuk burung puyuh, serta belum adanya teknologi tepat guna dalam pengembangan produk samping dari peternakan burung puyuh secara berkelanjutan. Salah satu upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi adalah melakukan pengembangan ekonomi sirkular secara sinergis melalui pendampingan biokonversi limbah kotoran ternak dengan memanfaatkan larva black soldier fly (BSF). Tujuan kegiatan pendampingan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan penanganan limbah kotoran burung puyuh berbasis larva BSF dan upaya pemanfaatan larva BSF sebagai bahan tambahan pakan ternak burung puyuh afkir. Kegiatan pendampingan dikemas dalam Program Kuliah Kerja yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa tingkat sarjana dari Jurusan Teknik Pertanian Universitas Jember. Tahapan pendampingan terdiri atas praktik budidaya larva BSF menggunakan media tumbuh kotoran burung puyuh, pemberian larva BSF untuk pakan ternak tambahan, dan kalkulasi pemberian pakan ternak berbasis larva BSF terhadap produksi telur burung puyuh afkir. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penanganan limbah kotoran burung puyuh menggunakan larva BSF mudah diaplikasikan serta mampu memberikan nilai tambah terhadap kegiata peternakan puyuh yaitu mengurangi pemakaian pakan ternak buatan, serta kotoran maggot dapat dimanfaatkan sebagai campuran pupuk organik.  Adapun produksi telur puyuh afkir yang menggunakan pakan buatan dan pakan maggot BSF tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Secara umum, penggunaan larva BSF pada peternakan puyuh mampu mendukung penerapan ekonomi sirkular sebagaimana yang diinginkan sesuai tujuan pendampingan ini

    Pengendalian Potensi Pencemaran Air Limbah Rumah Pemotongan Ayam Menggunakan Metode Fitoremediasi dengan Beberapa Jenis Tanaman Air (Komparasi antara Tanaman Eceng Gondok, Kangkung, dan Melati Air)

    Get PDF
    Air limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA) secara umum mengandung bahan organik yang tinggi dan berpotensi mencemarai lingkungan. Fitoremediasi merupakan salah satu metode penanganan air limbah menggunakan tanaman sehingga mudah dan murah pada aplikasinya. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kemampuan dari tanaman melati air, eceng gondok dan kangkung pada fitoremediasi bahan pencemar di dalam air limbah rumah pemotongan ayam. Penelitian ini menggunakan metode fitoremediasi dengan tiga jenis tanaman yaitu eceng gondok (Eichornia crassipes), kangkung (Ipomoea reptans poir) dan melati air (Echinodorus palaefolius). Analisis data berdasarkan kondisi fisik tanaman yang meliputi panjang akar, warna daun, dan jumlah batang serta efisiensi penurunan parameter kualitas air limbah yaitu TSS, BOD, COD, kekeruhan dan pH selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kangkong lebih tahan lama dibandingkan tanaman melati air dan eceng gondok berdasarkan pengamatan kondisi fisik tanaman. Kemudian, tanaman kangkung memiliki nilai efisiensi penurunan bahan pencemar tertinggi dibandingkan tanaman melati air dan eceng gondok yang terdiri atas parameter kekeruhan, TSS, TDS, dan COD. Nilai persentase efisiensi penurunan parameter kekeruhan, TSS, TDS, dan COD pada fitoremediasi dengan tanaman kangkung secara berurutan yaitu 91,2%; 81,8%; 44%; dan 64,2%

    Analisis daya tampung beban pencemaran sungai bedadung Jember menggunakan software wasp

    Get PDF
    The distribution of pollution sources from domestic, agricultural, and industrial activities has the potential to reduce the water quality of the Bedadung River, thereby negatively impacting its self-purification. The aim of this research is to model the parameters, specifically the values of Biochemical Oxygen Demand (BOD) and Total Suspended Solid (TSS), and to determine the river's capacity to carry the pollution load using the Water Quality Analysis Simulation Program (WASP). The input parameters for this study include BOD, TSS, and water discharge data collected at 21 monitoring points along the Bedadung River, with the river water sampling technique employing the grab sampling method. The output validation of the modeling is assessed using the Root Mean Square Error (RSME) equation, and the research results indicate that the water quality modeling with WASP software effectively reflects the dynamics of BOD and TSS parameters in the Bedadung River, as supported by an average output validation value of 9%. The pollution load capacity values for the Bedadung River in the Patrang - Ajung segment are found to be 361.48 kg/day for BOD and 5368.31 kg/day for TSS. The positive values suggest that the Bedadung River still has the capacity to naturally degrade organic pollutants

    STUDI PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN SUNGAI BEDADUNG KABUPATEN JEMBER MENGGUNAKAN QUAL2Kw

    Get PDF
    Sungai Bedadung merupakan sungai utama yang melintas di Kabupaten Jember. Sungai tersebut menjadi sumber baku air bagi perumdam yang memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat kota. Peningkatan jumlah penduduk pada wilayah tersebut berdampak pada tingginya aktivitas masyarakat yang mengakibatkan penurunan kualitas air Sungai Bedadung, sehingga perlu adanya upaya pengelolaan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kualitas air Sungai Bedadung menggunakan pemodelan QUAL2Kw guna diperoleh kualitas air sungai sesuai dengan pemanfaatnya. Metode yang digunakan antara lain; segmentasi, kalibrasi, verifikasi, simulasi, perhitungan beban pencemaran dan daya tampung beban pencemaran. Hasil yang didapatkan adalah kualitas Sungai Bedadung pada kondisi tercemar dengan nilai daya tampung beban pencemaran maksimum pada parameter COD dan TSS masing-masing sebesar 85,36 kg/hari dan 24.985,57 kg/hari. Sedangkan pada parameter BOD sebesar 9,09 kg/hari. Nilai negatif pada daya tampung beban pencemaran menunjukkan bahwa sungai tidak lagi dapat menampung pencemar yang masuk

    VARIASI KOMPOSISI INPUT PROSES ANAEROBIK UNTUK PRODUKSI BIOGAS PADA PENANGANAN LIMBAH CAIR KOPI

    Get PDF
    Generally, there are two methods of coffee processing beans that are the dry processing and wet processing. The wet coffee processing will produce waste water containing organic materials. The high contain of organic matter in coffee wastewater can be used as biogas through anaerobic process. The biogas production from this processcould have variation of volume and composition depends on their feeding. The purposes of this research were to find the best biogas volume would be produced based on variation of input in batch feeding method (1) and to reduce coffee wastewater concentration by anaerobic process (2). The researched procedures were inoculum production, incubating adaptation and variation of batch feeding into the anaerobic reactor (4 variations). The variation of batch feeding were (1) 1:1; (2) 3:1; (3) 3.7:0.3 for water and (4) 3.6 : 0.4 for cow dung. The highest biogas volume and pollution load reduction were occurred in batch feeding composition 1:1. The volume of biogas production was 250 mL at day 6 and the percentage of parameters reduction were COD 57.35% and BOD 57%. Based on this research, there were also increasing gas volume from day 2 (95 ml) up to day 6 (250 ml) in each batch. Keywords: anaerobic process, biogas, coffee wastewater treatment, input variatio

    Estimasi Perubahan Kualitas Air Sungai Bedadung Berdasarkan Status Mutu Air

    Get PDF
    Bedadung River is one of the strategic rivers located in the Bedadung watershed in Jember Regency. One of the utilization of Bedadung River is used as one of the raw water sources for the PDAM Jember Regency. A large number of population activities around the river can increase the amount of domestic waste entering the river. This study aims to find out the estimated changes in water quality of Bedadung River based on water quality status. This study uses the pollution index method to determine water quality status and estimation using the simple linear regression model. The measurement results obtained the condition of the water quality status of Bedadung River in 2016-2019 classified as a category of lightly polluted. Indicated by the value of the pollution index in order 3,500; 2,072; 2,117; 1,929 ranges from 1.0 to 5.0. Based on the estimated data using simple linear regression obtained equation model Ŷ = 104.87 -0.0012X + ei. The result of the equation shows that the variables of population growth are negatively related to changes in the water quality of the Bedadung River. Where each population growth increases by 1 unit, the pollution index will decrease by -0.0012. Conversely, if the pollution index increases by 1 unit, then population growth will decrease by 104.87. Based on the coefficient of determination R² = 0.6945 shows that the change in water quality of Bedadung River by 69.45% is influenced by population growth and the remaining 30.55% is influenced by other variables. Keywords: Water Quality, Bedadung River, Pollution Index, Simple Linear Regression ABSTRAK Sungai Bedadung merupakan salah satu sungai strategis yang terletak di daerah aliran sungai Bedadung di Kabupaten Jember. Salah satu pemanfaatan Sungai Bedadung adalah sebagai salah satu sumber air mentah untuk PDAM Kabupaten Jember. Banyaknya aktivitas penduduk di sekitar sungai dapat meningkatkan jumlah limbah domestik yang masuk ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan perubahan kualitas air Sungai Bedadung berdasarkan status kualitas air. Penelitian ini menggunakan metode indeks pencemaran untuk menentukan status kualitas air dan estimasi menggunakan model regresi linier sederhana. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kondisi status kualitas air Sungai Bedadung pada tahun 2016-2019 tergolong dalam kategori sedikit tercemar. Hal ini ditunjukkan oleh nilai indeks pencemaran sebesar 3,500; 2,072; 2,117; 1,929 yang berkisar antara 1,0 hingga 5,0. Berdasarkan data yang diestimasi menggunakan regresi linier sederhana, diperoleh persamaan model Ŷ = 104,87 -0,0012X + ei. Hasil dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penduduk berhubungan negatif dengan perubahan kualitas air Sungai Bedadung. Artinya, setiap peningkatan pertumbuhan penduduk sebesar 1 unit akan mengakibatkan penurunan indeks pencemaran sebesar -0,0012. Sebaliknya, jika indeks pencemaran meningkat sebesar 1 unit, maka pertumbuhan penduduk akan mengalami penurunan sebesar 104,87. Berdasarkan koefisien determinasi R² = 0,6945 menunjukkan bahwa perubahan kualitas air Sungai Bedadung sebesar 69,45% dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan sisanya sebesar 30,55% dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci: Kualitas Air, Sungai Bedadung, Indeks Pencemaran, Regresi linier sederhan

    FITOREMEDIASI AIR LIMBAH LABORATORIUM ANALITIK UNIVERSITAS JEMBER DENGAN PEMANFAATAN TANAMAN ECENG GONDOK DAN LEMBANG

    Get PDF
    Phytoremediation of Analytical Laboratory of Jember University Waste Water by The Use of Water Hyacinth and Cattail PlantsAnalytical laboratory waste water at Jember University has organic and inorganic materials which can be categorized as biodegradable or non-biodegradable wastes. This study focused on comparing the ability between water hyacinth (Eichhornia crassipes) and cattail (Typha angustifolia) plant in reducing the pollutants as a consideration in selecting plants for waste water treatment at Jember University. The stages in this research consisted of filtration using silica sand, adsorption using activated carbon and zeolites, and phytoremediation using water hyacinth and cattail plants. The phytoremediation treatment was carried out during 14 days with a density of 40 g L–1. Cattail plant treatment had a higher value of pollutant reduction efficiency in waste water compared to water hyacinth. The reduction efficiency parameters. namely turbidity, TSS, BOD, COD, and Cr, were 92.18, 84, 74, 64, and 49%, respectively. The results of this study provide an alternative treatment for laboratory waste water which has an environmentally friendly character at Jember University.Keywords: Chromium (Cr), Eichhornia crassipes, filtration and adsorption, Typha angustifolia, water qualityABSTRAKAir limbah laboratorium analitik di Universitas Jember mengandung bahan organik dan anorganik yang bersifat mudah diuraikan maupun toksik. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kemampuan reduksi polutan oleh eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan lembang (Typha angustifolia) sebagai pertimbangan pemilihan tanaman untuk menangani air limbah laboratorium di lingkungan Universitas Jember. Tahapan penelitian terdiri atas filtrasi menggunakan pasir silika, adsorpsi menggunakan karbon aktif dan zeolit, serta fitoremediasi menggunakan eceng gondok dan lembang. Waktu tanaman eceng gondok dan lembang diinkubasi menggunakan teknik fitoremediasi selama 14 hari dengan densitas 40 g L–1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan air limbah menggunakan lembang memiliki nilai efisiensi reduksi polutan pada air limbah lebih tinggi daripada eceng gondok. Nilai efisiensi reduksi tersebut berupa parameter kekeruhan, TSS, BOD, COD, dan Cr secara berurutan sebesar 92,18, 84, 74, 64, dan 49%. Hasil penelitian ini menjadi alternatif penanganan air limbah laboratorium yang ramah lingkungan

    Kajian Penilaian Kualitas Air Sungai Bedadung di Kabupaten Jember

    Get PDF
    Penilaian kualitas air sungai berperan penting dalam penentuan peruntukan sumber air pemukaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi daya tampung beban pencemaran dan menilai status mutu air menggunakan metode CCME-WQI. Sungai Bedadung yang melewati segmen Perkotaan Kabupaten Jember. Pemantauan parameter kualitas air dan debit dilakukan pada 5 lokasi pengambilan contoh air. Parameter TSS, BOD, COD, dan debit air pada periode pengamatan tahun 2019 digunakan untuk mengukur nilai daya tampung beban pencemaran. Data input kualitas air berupa parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi pada periode pengamatan tahun 2016 – 2019 digunakan untuk menentukan nilai indeks kualitas air menggunakan metode CCME-WQI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung segmen Perkotaan Kabuoaten Jember berdasarkan parameter TSS, BOD, dan COD secara berurutan yaitu 17429,99 kg/hari; 410,75 kg/hari; dan 2357,33 kg.hari. Rentang nilai Indeks Kualitas Air Sungai Bedadung segmen Perkotaan Kabupaten Jember dari tahun 2016 – 2019 sebesar 53,21 – 79,31 dengan kategori fair sampai marginal. Parameter yang mengakibatkan rendahnya nilai IKA yaitu BOD, COD, H2S, Cl-, PO4, dan total coliform.Assessment of river water quality an important role in determining the allocation of surface water resourses. The purpose of this study is to identify the pollution load capacity and the status of water quality assessment using the CCME-WQI method. Monitoring of water quality and discharge parameters is carried out at 5 locations of water sampling. The BOD, COD, TSS, and discharge parameters in the observation period of 2019 were used to measure the value of the pollution load capacity. Water quality input data in the form of physical, chemical, and microbiological parameters in the 2016-2019 observation period were used to determine the water quality index value using the CCME-WQI method. The results showed that the value of the pollution load capacity of the Bedadung River pollution in the urban area segment of Jember Regency refers to TSS, BOD, and COD parameters respectively are 17429.99 kg/day; 410.75 kg/day; and 2357.33 kg/day. The range of Bedadung River Water Quality Index (WQI) values ​​for the Urban segment of Jember Regency from 2016 - 2019 is 53.21 - 79.31 category fair to marginal categories. The parameters that cause low WQI values ​​are BOD, COD, H2S, Cl-, PO4, and total coliform

    Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Ruas Kaliwates Berdasarkan Keberadaan Agroindustri Tahu Menggunakan WASP

    Get PDF
    Sungai Bedadung ruas Kaliwates digunakan sebagai sumber air baku sehingga harus memenuhi baku mutu air kelas I. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung dari adanya keberadaan agroindustri tahu dengan menggunakan WASP. Parameter kualitas air yang digunakan berupa BOD dan TSS. Hasil nilai model kualitas air menggunakan WASP memenuhi baku mutu air sungai kelas I pada BOD namun pada TSS tidak memenuhi. Berdasarkan perhitungan daya tampung beban pencemaran, Sungai Bedadung ruas Kaliwates masih mampu menerima beban pencemar yang masuk karena memiliki nilai daya tampung beban pencemaran sebesar 545.86 kg/hari untuk BOD namun tidak mampu menerima beban pencemar yang masuk pada TSS karena nilai daya tampung beban pencemarannya sebesar -2270.01 kg/hari. Simulasi dengan menurunkan konsentrasi sumber pencemar sesuai dengan baku mutu mampu meningkatkan daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung menjadi 688.33 kg/hari untuk parameter BOD dan -1564.72 kg/hari untuk parameter TSS.The Bedadung River section of Kaliwates is used as a source of water intake for Perumdam Tirta Pendalungan as Municipal Water Works in Jember Regency, so it must comply with the criteria for class I water quality standards. This study aims to determine the capacity to accommodate the pollution load of the Bedadung River from the presence of tofu agroindustry using WASP. The water quality parameters used are Biochemicals Oxygen Demand (BOD) and Total Suspended Solid (TSS). The results of the value of the water quality model using WASP meet the class I water quality allocation on the BOD parameter but on the TSS parameter it does not meet. Based on the calculation of the pollution load carrying capacity, the Bedadung River Kaliwates section accept the pollutant load input because it has a pollution load capacity value of 545.86 kg/day for BOD, but it does not accept the pollutant load input of TSS values because the pollution load carrying capacity is - 2270.01 kg/day. The simulation by reducing the concentration of pollutant sources by the quality standards that increases the carrying capacity of the Bedadung River pollution load to 688.33 kg/day for the BOD parameter and -1564.72 kg/day for the TSS parameter
    corecore