34 research outputs found

    Bentuk, Kontruksi Fungsi dan Makna Mebel Antik Melayu Istana Siak

    Get PDF
    Furniture is a means of supporting daily human activities, in the form of tables, chairs and so on. The tradition of using furniture also took place in Malay society in the past, including in the palace environment. This study aims to document and analyze the form, construction, function and meaning of antique Malay furniture found in the Siak Palace. Data obtained through observation and literature study. The results showed that the furniture at the Siak Palace resembled furniture developed in Europe, consisting of cupboards, tables, chairs, beds, chests, decorative glass, partitions, pendant lamps and wall lamps. Each type of furniture is divided into specific forms and functions. Furniture at the Siak Palace are generally made of wood, made as beautiful as possible with carvings, finishing and attractive accessories. The construction uses various types of wood joints, the most widely used is the interlocking joint system. The meaning of furniture in the Siak palace is related to the legitimacy of the king and the royal family, meaning the power, economic capacity, politics and social position of the royal family. Keywords: Furniture; Antique; Malay; Siak Palace  AbstrakMebel merupakan sarana pendukung aktivitas manusia sehari-hari, berupa meja, kursi dan lain sebagainya. Tradisi penggunaan mebel juga berlansung dalam masyarakat Melayu pada masa lampau, termasuk di lingkungan istana.  Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan dan menganalisis bentuk, konstruksi, fungsi serta makna mebel antik Melayu yang terdapat di Istana Siak. Data diperoleh melalui observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan mebel di Istana Siak menyerupai mebel-mebel yang berkembang di Eropa, terdiri dari lemari, meja, kursi, tempat tidur, peti, kaca hias, partisi, lampu gantung dan lampu dinding. Masing-masing jenis mebel tersebut tebagi dalam bentuk dan fungsi khusus. Mebel di Istana Siak umumnya terbuat dari bahan kayu, dibuat seindah mungkin dengan ukiran, finishing serta aksesoris yang menarik. Konstruksinya memakai bermacam tipe sambungan kayu, yang banyak digunakan adalah sistem interlocking joint. Makna mebel di istana Siak terkait dengan legitimasi raja dan keluarga istana, bermaknakan kekuasaan, kemampuan ekonomi, politik dan kedudukan sosial dari keluarga istana tersebut. Kata Kunci: Mebel; Antik; Melayu; Istana Siak 

    FINISHING KAYU DARI BAHAN ALAM

    Get PDF
    Finishing is the final stage of the work process of making wood products, includingthe provision of certain materials, to embellish, visually highlight and protect the wood surface.Wood products would be more attractive when finished to the right. Realize an attractiveappearance finishing something very important, therefore there is need for a new discovery forwood finishing materials.Herbs as a natural material potential for wood products finishing materials. Inaddition to friendly environment, plants are also easy to obtain. Plants of various types can beprocessed and used as a wood finishing material, either as a basic dye, a mixture of dyes, aswell as the final finishing. In these experiments conducted on turmeric, gum gambier, betelleaves, sticks henna, mangosteen rind, skin jengkol, and injet for coloring wood.Through experimental research, with the wet technique and the results indicate sapgambier saffron color the best, producing the yellow color of turmeric, gambier and injet sapproduces a red color maroon. The maximum color is produced in addition to the basic materialcontaining pigment is good, as well as precise materials processing techniques, as well asabsorption of the pigments are also good timber. Meanwhile, the color produced by betelleaves, sticks henna, mangosteen rind, skin jengkol, less than the maximum. It is based on theassumption of researchers due to lack / incompatibility processing techniques such materials.Keywords: finishing, wood, natural materials

    CARANO MINANGKABAU DALAM EKSPRESI KRIYA KAYU

    Get PDF
    The paper contains Carano as craft artwork that is expected to be a medium of communication with the audience considering how important the role of Carano in Minangkabau traditional processions is. The concept of creating this work is the source of the Minangkabau Carano ideas that are expressed in works of art. The theoretical basis used in the realization of this work is the theory of form, function, aesthetics, and methods in the process of creating this work using three stages, namely exploration, design, and embodiment. The materials used in making the work are surian wood and uses carving techniques. The works created are in the form of two-dimensional relief that takes the form of a full Carano and some are only partially, the work only has an aesthetic function.ABSTRAKMakalah ini memuat Carano sebagai karya seni kriya yang diharapkan dapat menjadi media komunikasi dengan khalayak mengingat betapa pentingnya peran Carano dalam prosesi adat Minangkabau. Konsep penciptaan karya ini merupakan sumber dari ide-ide Carano Minangkabau yang dituangkan dalam karya seni rupa. Landasan teori yang digunakan dalam realisasi karya ini adalah teori bentuk, fungsi, estetika, dan metode dalam proses penciptaan karya ini menggunakan tiga tahapan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan karya tersebut adalah kayu surian dan menggunakan teknik ukir. Karya yang diciptakan berupa relief dua dimensi yang berbentuk Carano utuh dan ada pula yang hanya sebagian, karya tersebut hanya memiliki fungsi estetika

    Ukiran Akar Kayu Pulau Betung Jambi Menuju Industri Kreatif

    Full text link
    Kerajinan ukiran akar kayu Pulau Betung menggunakan kayu lokal, yang produknya berfungsi untuk perabotan rumah tangga dan cenderamata. Keberadaan kerajinan ukir Pulau Betung dipengaruhi oleh peranan pengrajin, pendidikan, pariwisata, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah, serta pasar. Dampak perkembangan seni ukir ini pada masyarakatnya, berupa Perubahan mata pencarian sosial dan ekonomi, dari petani menjadi pengrajin ukir. Peningkatan perekonomian, membaiknya fasilitas hidup keluarga. Masyarakat dapat melanjutkan pendidikan anak-anak mereka hingga ke perguruan tinggi. Pengembangan industri kreatif seni ukir Pulau Betung melalui kerja sama cendekiawan, bisnis, dan pemerintah (Triple Helix), penggerak lahirnya kreativitas, ide, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hubungan tersebut saling menunjang dengan peran; (1) Cendekiawan, perannya pembentukan insan kreatif dan aktivitas penciptaan produk baru kompetitif, (2) Bisnis, berperan dalam konektivitas dalam rangka ekonomi serta transformasi hasil kreativitas menjadi bernilai ekonomi (pemasaran dan uang), (3) Pemerintah, pemegang kendali mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim USAha yang kondusif dan peran edukati

    CARANO MINANGKABAU DALAM EKSPRESI KRIYA KAYU

    Get PDF
    The paper contains Carano as craft artwork that is expected to be a medium of communication with the audience considering how important the role of Carano in Minangkabau traditional processions is. The concept of creating this work is the source of the Minangkabau Carano ideas that are expressed in works of art. The theoretical basis used in the realization of this work is the theory of form, function, aesthetics, and methods in the process of creating this work using three stages, namely exploration, design, and embodiment. The materials used in making the work are surian wood and uses carving techniques. The works created are in the form of two-dimensional relief that takes the form of a full Carano and some are only partially, the work only has an aesthetic function.ABSTRAKMakalah ini memuat Carano sebagai karya seni kriya yang diharapkan dapat menjadi media komunikasi dengan khalayak mengingat betapa pentingnya peran Carano dalam prosesi adat Minangkabau. Konsep penciptaan karya ini merupakan sumber dari ide-ide Carano Minangkabau yang dituangkan dalam karya seni rupa. Landasan teori yang digunakan dalam realisasi karya ini adalah teori bentuk, fungsi, estetika, dan metode dalam proses penciptaan karya ini menggunakan tiga tahapan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan karya tersebut adalah kayu surian dan menggunakan teknik ukir. Karya yang diciptakan berupa relief dua dimensi yang berbentuk Carano utuh dan ada pula yang hanya sebagian, karya tersebut hanya memiliki fungsi estetika

    KEINDAHAN PERKAMPUNGAN MINANGKABAU PADA KARYA BATIK

    Get PDF
    This article is a conceptual idea of a project of the creation of batik works that are inspired by the beauty of the Minangkabau village. The form of the work created is in the form of a partition that can be used as an interior element. The method of creation is through exploration, design, and embodiment of works. The results of the concepts and ideas of the work produce unique batik works by refelected the village atmosphere, culture, and natural beauty of Minangkabau.  ABSTRAKArtikel ini merupakan ide konseptual dari proyek penciptaan karya batik yang terinspirasi dari keindahan desa Minangkabau. Bentuk karya yang dibuat berupa sekat yang dapat digunakan sebagai elemen interior. Cara penciptaannya adalah melalui eksplorasi, desain, dan perwujudan karya. Hasil konsep dan ide karya tersebut menghasilkan karya batik yang unik dengan merefleksikan suasana pedesaan, budaya, dan keindahan alam Minangkabau.

    KEINDAHAN PERKAMPUNGAN MINANGKABAU PADA KARYA BATIK

    Get PDF
    This article is a conceptual idea of a project of the creation of batik works that are inspired by the beauty of the Minangkabau village. The form of the work created is in the form of a partition that can be used as an interior element. The method of creation is through exploration, design, and embodiment of works. The results of the concepts and ideas of the work produce unique batik works by refelected the village atmosphere, culture, and natural beauty of Minangkabau.  ABSTRAKArtikel ini merupakan ide konseptual dari proyek penciptaan karya batik yang terinspirasi dari keindahan desa Minangkabau. Bentuk karya yang dibuat berupa sekat yang dapat digunakan sebagai elemen interior. Cara penciptaannya adalah melalui eksplorasi, desain, dan perwujudan karya. Hasil konsep dan ide karya tersebut menghasilkan karya batik yang unik dengan merefleksikan suasana pedesaan, budaya, dan keindahan alam Minangkabau.

    EKSPERIMENTAL MEKANIKA GERAK KINCIA PADA KARYA SENI KINETIK

    Get PDF
    Kincia is one of the cultural products in Minangkabau that functions as a tool for pounding rice by utilizing the power of river water flow. The concept of creation is inspired by traditional technology and cultural values that exist in kincia in Minangkabau, the concept and idea of this creation are realized using the theoretical basis of form, function, aesthetic, and kinetic. The creation of this work goes through several stages, namely exploration, design, and realization In the process of working on this work using craft techniques, namely scroll techniques, lathe techniques, construction techniques and lamination techniques, the materials used in making this work are several types of wood such as Surian wood, jackfruit wood, jelutung wood, and rengas wood. created using a power source from the rotation of the lever which is allowed for direct movement by the audience and some works using a rotating motor such as a dynamo, some works highlight interaction with the audience to provide a different experience that will be felt by the audience. Kincia  adalah salah satu produk kebudayaan di Minangkabau yang berfunfgsi sebagai alat untuk menumbuk padi dengan memanfaatkan tenaga aliran air sungai. Konsep penciptaan ini terinspirasi dari teknologi tradisional dan nilai-nilai budaya yang ada pada kincia di Minangkabau, konsep dan ide penciptaan ini diwujudkan mengunakan landasan teori bentuk, fungsi, estetis, dan kinetic, Penciptaan karya ini melewati beberapa tahapan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan, dalam proses pengerjaan karya ini memakai teknik kriya yaitu teknik scroll, teknik bubut, teknik kontruksi dan teknik laminasi, bahan yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah  beberapa jenis kayu seperti kayu surian, kayu nangka, kayu jelutung, dan kayu rengas, karya yang di ciptakan mengunakan sumber tenaga dari putaran tuas yang di perbolehkan untuk gerakan langsung oleh penikmat dan beberapa karya menggunakan motor putar sepeti dinamo,  beberapa karya menonjolkan interaksi dengan penikmat untuk memberikan pengalaman berbeda yang akan dirasakan penikmat.

    Tanggung Jawab Konsultan Hukum sebagai Profesi Penunjang dalam Mewujudkan Prinsip Keterbukaan di Pasar Modal

    Full text link
    Profesi penunjang merupakan pihak-pihak yang tugasnya melakukan pekerjaan membantu emiten mewujudkan penerapan prinsip-prinsip keterbukaan di pasar modal. Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) menentukan paling sedikit ada empat profesi penunjang di pasar modal yang membantu emiten dalam melakukan keterbukaan, yaitu profesi itu adalah akuntan, konsultan hukum, penilai dan notaris. Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai karena keahlian dan integritasnya untuk memberikan pendapat hukum (legal opinion) secara independen mengenai emisi dan emiten atau pihak lain yang terkait dengan kegiatan pasar modal. Untuk itu, konsultan hukum harus melakukan pemeriksaan dari segi hukum (legal audit). yang diperlukan penjamin pelaksana emisi terkait

    PEMBUATAN KALIGRAFI ISLAM DARI BAHAN LIMBAH DI MAN 3 PADANGPANJANG

    Get PDF
    Pengetahuan dan ketrampilan pembuatan Kaligrafi Islam di MAN 3 Padangpanjang masih sangat rendah, baru berupa teknik tulis di media kertas. Dalam proses pembelajaran terkendala kemampuan guru di bidang pengetahuan kaligrafi, serta porsi waktu yang minim. Berangkat dari kondisi tersebut maka dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan kaligrafi Islam dari bahan limbah kayu dan plastik, serta bahan lainnya. Guna membantu proses pembelajaran di bidang baca tulis Al Qur’an, serta menanamkan sikap kepedulian terhadap lingkungan pada peserta, dengan memanfaatkan limbah di lingkungan sekitar untuk kaligrafi.Pengabdian menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang khat dan ilmu kaligrafi Islam, teknik perancangan dan pembuatan kaligrafi dari bahan limbah. Termasuk limbah apa saja yang dapat digunakan, baik kayu, plastik dan bahan lainnya. Demonstrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung proses perancangan dan pembuatan kaligrafi. Metode tanya-jawab untuk diskusi. Pengabdian ini berhasil melatih peserta membuat kaligrafi di media triplek dengan teknik montase, dari bahan limbah cangkang kulit telur, serbuk kayu, pecahan cermin, batok kelapa, kulit batang pisang, limbah plastik dan limbah kertas, kayu perca dan kerikil. Serta kaligrafi pada media kertas dan kanvas, serta ketrampilan pembuatan jenis-jenis khat kaligrafi Islam.Kata kunci : Pelatihan, Kaligrafi Islam, dan Limba
    corecore