77 research outputs found

    PEMODELAN AKTIVITAS INDUSTRI TERHADAP KERUSAKAN JALAN JOHAR BADAMI PANGKALAN KABUPATEN KARAWANG

    Get PDF
    Perkembangan kegiatan yang sangat pesat dewasa ini membawa dampak yang besar pada perkembangan kebutuhan pergerakan dan pelayanan prasarana jaringan jalan. Makin berkembangnya kawasan akan memberikan dampak pada tingginya intensitas akses jalan, yang berakibat membawa kerugian pada fungsi jalan, utamanya berupa hambatan yang berpotensi terhadap kerusakan jalan. Secara sistematis permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Tumbuh dan berkembangnya kawasan industri, tingginya intensitas pergerakan untuk sarana industri, kecenderungan kerusakan jaringan jalan. Berdasarkan hal di atas dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah; seberapa besar pengaruh akibat pergerakan aktivitas kawasan industri terhadap kerusakan jalan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengembangkan model pergerakan aktivitas kawasan industri di Kabupaten Karawang. Dengan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: mengidentifikasi karateristik kawasan industri dan gambaran umum kawasan-kawasan industri sebagai lokasi penelitian, mengidentifikasi dan menganalisis pola pergerakan berdasarkan survei arus lalu lintas di ruas Jalan Johar Badami Pangkalan, mengembangkan model pergerakan aktivitas kawasan industri di Kabupaten Karawang, melakukan proyeksi pergerakan aktivitas kawasan industri di Kabupaten Karawang. Analisis karakteristik industri ini dilakukan untuk mengetahui jenis, luasan kawasan, jumlah karyawan yang mejadi dasar untuk membuat model persamaan matematis. Model pergerakan aktivitas kawasan industri di ruas jalan Johar Badami Pangkalan dihasilkan atas dasar perhitungan matematis, yaitu dengan menggunakan persamaan regresi, dengan model persamaan sebagai berikut; Pergerakan = 8727,125 + 16,830 Luas Lahan + 3,499 pekerja. Dengan jenis kendaraan paling berpengaruh terhadap kerusakan jalan adalah jenis truk berat dan truk ringan yang besaran pengaruhnya 59,62% pengaruh dari truk berat dan 40,38% pengaruh truk ringan, komposisi pengaruh akibat aktivitas industri pada jenis kendaraan truk berat sebesar 94,97% dan akibat aktivias regional disekitarnya sebesar 5,03% sedangkan komposisi pengaruh akibat aktivitas indsutri pada jenis kendaraan truk ringan sebesar 54,90%, akibat aktivias regional disekitarnya sebesar 45,10%, akibat pergerakan tersebut nilai pengaruh terhadap kerusakan jalan eksisting sebesar 55% yang akibat dari pengaruh aktivitas industri sebesar 78,79% dan akibat pergerakan regional disekirtanya sebesar 21,21%. Aktivitas Industri mempunyai pengaruh signifikan terhadap kerusakan jalan ruas jalan Johar Badami Pangkalan. Disarankan kepada Pemerintah Dearah melakukan peningkatan kelas jalan atau menyerahkan penanganan status jalan kepada pihak yang lebih tinggi yaitu Pemerintah Tingkat Propinsi

    Menata hutan menjaga Tongkonan: alternatif upaya pelestarian Budaya Toraja

    Get PDF
    Pelestarian budaya Toraja selama ini cenderung terfokus pada aspek pelestarian ļ¬sik semata. Hal itu tercermin dalam bentuk kegiatan pelestarian yang didominasi perbaikan ļ¬sik pada bangunan Tongkonan di Toraja. Budaya Toraja sebagaimana pendapat para ahli, tereļ¬‚ eksikan dalam budaya Tongkonan, dimana Tongkonan pada hakekatnya bukan semata bangunan rumah adat tetapi merupakan konsep budaya Toraja itu sendiri. Budaya Tongkonan adalah ruh dari budaya Toraja yang mereļ¬‚eksikan hubungan harmonis antara manusia dengan alam, salah satunya diwujudkan dalam bentuk menjadikan hutan sebagai elemen dalam budaya Tongkonan. Oleh karena itu, pelestarian budaya Toraja pada dasarnya dapat disinergikan dengan upaya pelestarian hutan. Dengan demikian upaya nyata dalam menata hutan di Toraja dapat menjamin keberlangsungan budaya Toraja

    Prehistoric rock art painting in Bontocani South Sulawesi Indonesia

    Get PDF
    Two prehistoric cave contained Bontocani region, being evidence of early humans spread regions in Sulawesi. The existence of archaeological remains in the cave became a strong reason for entering Batti and Uhallie as cultural heritage sites that need to be protected in accordance with applicable regulations. Figure presence of both hands and the animals, as well as the findings of stone tools and the shells of mollusks result of excavations in the Gua Batti be evidence of past human activity ever inhabit this cave.\ud \ud Hand drawing in large numbers, as well as images of animals and arrowheads in the Gua Uhallie indicate hunting traditions that developed in the past. Experts argue that the prehistoric people, hunting is a battle between life and death. Hunting was always haunted by the shadow of events that can not be suspected and known in advance, and the shadows of evil forces. Therefore, according to Howell, they tried to prevent misfortune, accidents, and death of wild animals such as bears, lions, and wolves through hunting magic (hunting magic). With the magic power that will not only help misfortune, but also help the control animals who want killed (Howell, 1980: 149).Prehistoric rock art painting in South Sulawesi were first discovered by Heeren-Palm in the Gua Pattae, Maros on the date of February 26, 1950. In addition to the Maros was also found the prehistoric caves in Pangkep. Until 2014, has been found 139 the prehistoric caves in Maros and Pangkep. Therefore the area is called Maros Pangkep Prehistoric Caves Area.\ud In 2009, Awaluddin from Langi village reported that he founded rock art painting in Gua Uhallie in Bontocani. It became interested, because Gua Uhallie is the new prehistoric cave which found outside Maros Pangkep Prehistoric Caves Area. \ud In 2011, a survey carried out in the Bontocani by Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar (Makassar Cultural Heritage Protection Office), where the author involved. The results of the survey, found rock art painting in Gua Uhallie and Gua Batti. Rock art painting Uhallie and Batti are hand stencil and animal figures. This paper summaries figures of rock art painting in both of the caves.\ud \ud Keywords: rock art painting; prehistoric cave; hand stencil; animal figures; gua Uhalia: gua Batti; Bontocani

    Penerapan Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam Pembelajaran Menulis Ringkasan Dongeng Berbahasa Prancis

    Get PDF
    Writing a fairytale summary is one of the writing skills required in French writing competency level B1 DELF. To acquire this competence requires a lot of practice. The selection of appropriate learning models that can be used in writing summaries of fairytales must be adapted to the learning objectives to be achieved. This study aims to (1) describe the stages and the results of students' ability to write a summary of French fairytales during the implementation of Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) in learning to write a summary of French fairytales, and to evaluate the effectiveness of CIRC implementation. The method used in this research is the pre-experimental method using the one-group pretest-posttest research design and the research instrument is a test. The results that have been achieved in this study, namely the average student pre-test score was 76, while the post-test average score was 84.3, so there was an increase in score of 8.3. From the results of statistical calculations showed that the t-count value is 5.50 and the t-table value is 2.09, so that with a significance level of 5% and 19 degrees of freedom, so the working hypothesis in this study is accepted. It means that the application of CIRC is effective in learning to write a summary of fairy tales in French. Thus, through this research, students can better understand the fundamental rules and stages in writing a summary of a fairy tale in French

    Eksplorasi teks sastra frankofon dalam pengajaran bahasa Prancis sebagai bahasa asing di Indonesia

    Get PDF
    The term francophone refers to the French-speaking community around the world, whereas francophone literature is all French-language texts produced by authors originating from francophone countries. This study discusses the exploration of the literary text of the francophones in teaching French as a foreign language in Indonesian context. The method used is the descriptive qualitative literature review approach. Data in the form of words, phrases, and sentences in French were collected from data sources, which consisted of French language teaching manuals and francophones novels. Data translated directly by researchers and validated by native French speakers. The data are then classified, interpreted, and reviewed according to the context. The results of this study indicate that: through reflection in a pedagogical framework, it can be agreed that the literary text of the francophones, like other literary texts from around the world, is fertile ground for building learners' intercultural competence. From the discussion, it is also known that the text of the francophones has been used in FLE learning in Indonesia although it is not yet optimal, because it is limited by the linguistic competence of the learner and has only been given to classes from middle to the upper level (between levels B1-B2). This study also proves that the literary text of the francophones can be attributed as a potential learning medium to be explored in the language class, but it requires certain competencies from the teacher, adequate preparation, and thorough execution

    The Challenges And Risk Of Development Vocational Education In Indonesia

    Get PDF
    The quality of human resources (human resources) really depended on good and bad points of the educational agency that prepared him. By paying attention to this link, then the urgency of the quality educational agency had finally become the key strategy in order to gains the height of the quality of human resources. Vocational education that was quality became one of the most important answers for the Indonesian nation towards the demand of the globalisation. The quality of the graduate of Vocational Education that was high, required the adoption action and the adaptation of all the requirements for the work institution/the industry, furthermore reconciled the international standard of manpower, as well as filled the current legislation regulation. Vocational education aimed at increasing intelligence, knowledge, the identity, the noble moral, as well as participants’s skills educated to live independent and followed education further in accordance with the program Vocational education (Permendiknas No. 22 Th. 2006). There were two spectra of the territory that became the aim of Vocational Education, that is preparing participants educated to the world of the work and at the same time the academic world. Therefore, then the Vocational educational curriculum became more complex both planning and his implementation. In the Vocational educational curriculum the achievement was in two spectra of the territory, that his achievement through the application of the curriculum comprehensively. This curriculum it was hoped guaranteed fully the achievement from the aim of Vocational Education. Therefore, in his fact of Vocational Education needed the operational fund that was far more bigger than that was needed by middle education the public

    EFEKTIVITAS KONSELING RASIONAL EMOTIF PERILAKU UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA YANG MENCONTEK : penelitian single subject terhadap 3 siswa kelas XI SMK Negeri 4 kota Sukabumi tahun ajaran 2014/2015

    Get PDF
    Perilaku mencontek atau cheating merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar. Dampak negatif mencontek sangat sulit dilihat secara sepintas dalam waktu yang singkat, mencontek secara perlahan tapi pasti akan menggerogoti kemandirian siswa. Lambat laun ini akan menjadi budaya yang berakar dalam kehidupannya dan sangat sulit untuk dilepaskan. Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa mencontek yaitu didorong oleh rendahnya self efficacy siswa untuk mengerjakan tugas atau menghadapi ujian. Siswa yang memiliki self efficacy rendah akan merasa kesulitan dalam menghadapi ujian, dan merasa tidak percaya pada kemampuannya untuk menyelesaikan soal-soal ujian. Sedangkan siswa yang memiliki self efficacy tinggi akan merasa yakin akan kompetensi yang diimilikinya, sehingga saat ujian berlangsung, mereka akan mengandalkan kompetensinya untuk mengerjakan soal-soal ujian Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas teknik konseling rasional emotif perilaku untuk meningkatkan self efficacy siswa yang mencontek. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 4 Sukabumi terhadap siswa kelas XI. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode quasi-eksperiment. Desain single subject design dengan pola A-B. Teknik pengambilan sampel menggunakan maksimal variation sampling. Menggunakan instrumen self efficacy. Teknik analisis data menggunakan analisis visual dengan melihat arah kecenderungan garis (trend) dan analisis statistik menggunakan dua standar deviasi dan pedoman Percentage overlapping Non-Data (PND) untuk menguji keefektifan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perbedaan skor yang signifikan antara fase baseline dan fase intervensi dengan meningkatnya skor self efficacy siswa. Temuan ini menjelaskan bahwa teknik konseling rasional emotif perilaku efektif untuk meningkatkan self efficacy konseli NK, AB dan MD pada aspek level, strength dan generality. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya, seting intervensi yang digunakan tidak hanya seting konseling individual tapi juga bisa menggunakan seting konseling kelompok atau penggabungan antara seting individual dengan seting konseling kelompok----------Cheating is one of the main educational phenomena that often and along of teaching learning process. The negative impact of cheating is very difficult to be noticed in a short time. Cheating is slowly but steady undermining the independence of the students. Gradually, it will become a rooted culture in their life and it is very difficult to overcome. One of the factors that influences students' cheating is driven by studentsā€™ low self-efficacy to work on assignments or exams. Students with low self-efficacy will find difficulties in their exam, and do not believe in their ability to solve the problem. Contrarily, students with high self-efficacy will feel confident about their competences. Therefore, they will rely on their competence to do the exam. This research aimed to determine the effectiveness of rational emotive behavioral counseling techniques to increase self-efficacy of the students. This study was conducted in SMK Negeri 4 Sukabumi and focused on eleventh grade. The approach used in this research was quantitative with a quasi-experimental method and single subject design with A-B types. The sampling technique used a maximum variation sampling and the instrument of self-efficacy. The data were analyzed using visual analysis by identifying the direction of a tendency line (trend) and statistical analysis using two standard deviations and the Percentage Overlapping Non-Data (PND) guidelines to test the effectiveness of interventions. The results showed the significant difference in scores between baseline and intervention phase with the increasing of students' self-efficacy scores. These findings indicated that the rational emotive behavioral counseling technique was effective in improving counseleesā€™ self-efficacy of NK, AB and MD, especially for the level, strength and generality aspect. For further research, it was recommended to apply interventions setting, not only individual but also group counseling setting, or the integration of the

    Anggaran Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian pada CV. Barokat Maqobul Kabupaten Deliserdang

    Get PDF
    Anggaran merupakan suatu perincian suatu rencana yang dinyatakan sccara format dalam ukuran kuantitatif besarnya dalam satuan uang ( meneter ) dan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang. Anggaran mempunyai dua tujuan dalam membantu perhitungan anggaran bagi perusahaan misalnya 1. Perhirungan biaya, hnsil dari biaya-biaya produksi dan pengeluaran suatu usaha yang tercatat. dildasifiknsikan. dialokasikan pada beragai peketjaan produksi a tau jasa. 2. Mengusahakan agar bagian-bagian produksi yang terkait dalam dalam produksi dapat mcļæ½encanakar. anggar:m produksinya llarus sucbh d11entukan Pengawasan anggaran sebagai satu fungsi d1perlukan unruk membandingkan kegiatan operasional perusahaan. Dalam prestasi anggaran dapat diketahui tingkat efisiensi yang dicapai dengan cara membandingkan dengan realsasi. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui varians yang terjadi akan dianalisa dan di jelaskan perbandingannya. Hal ini diperlukan sebagai informasi dalam mengambil keputusan. CV Barokat Maqobul adapun masalah yang akan dibahas atau diketahui adalah anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian dan sepenuhnya berfungsi sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan antara realisasi dan anggaran yang telah ditetapkan yang merugikan perusahaan dari analisa dan evaluas1 atas data-data dan informasi yang diperoleh dari objek penelitian yaitu CV.Barokat Maqobul penulis menarik kesimpulan bahwa masalah yang dihadapi oleh CV.Barokat Maqobul adalah anggaran biaya produksi sebagai alat pengendlian belum berfungsi dengan baik maka perbedaan rencana dengan realisasi dapat diharapkan seminimnl mungk:in. Dari kesimpulan yang diperoleh penulis memberikan saran 1. perusahaan sebaiknya menyusun perencanan anggaran biaya produksi secara lebih terpadu. 2. perusahaan sebaiknya mengevalunsi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam anggaran biaya prouksi perusahaan terutama penyimpangan material schingga dapat di ketahui siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan yang ada. 3. AktivitaS perusahan lebih meningkatkan manfaat anggaran biaya produksi dalam mencapai tujuan peruahaan secara efektif dan efisien, sehingga tujuan perusahaan yang mencari laba dapat tercapai

    PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA OLEH PEMERINTAH DESA DI DESA PAWINDAN KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Hal itu terlihat dari indikasi-indikasi masalah antara lain : Kurang transparannya pemerintah desa dalam pembuatan rancangan awal atau pembagian per alokasi dari Alokasi Dana Desa dan pertanggungjawabannya, dimana masyarakat hanya diberitahu besaran anggarannya saja, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat. Adanya kesenjangan antara tanggung jawab dan responsivitas dengan partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara). Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10 orang yang terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) sebanyak 2 orang, Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Pawindan sebanyak 6 orang. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data) dan Verifikasi Data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan alokasi dana desa secara umum sudah terkelola dengan baik sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Ada pula beberapa hambatan dalam pengelolaan alokasi dana desa diantaranya lemahnya kemampuan perencanaan di tingkat desa, sehingga informasi terkait pengelolaan alokasi dana desa tidak sepenuhnya disampaikan karena kurang matangnya perencanaan, masyarakat menganggap bahwa keuangan desa hanya diperuntukan untuk pembangunan sarana dan prasarana desa saja.Ā  Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pengelolaan alokasi dana desa, hal ini dilakukan dengan cara musyawarah dengan lembaga-lembaga yang ada di desa dan melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait, yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, kemudian berusaha untuk menambah personil di bagian keuangan desa untuk menambah kekuatan khususnya dalam menangani masalah di bidang keuangan desa.Ā Kata Kunci :Pengelolaan Alokasi Dana Desa dan Pemerintah Des

    MEREKONSTRUKSI SEJARAH UNHAS MELALUI PRASASTIPRASASTI DI KAMPUS TAMALANREA

    Get PDF
    Prasasti sebagai produk budaya material yang memuat informasi berupa teks tertulis yang ditorehkan padasebuah bidang tertentu telah menjadi salah satu objek kajian dalam penelitian arkeologi. Di Indonesiapenelitian mengenai prasasti lebih banyak dilakukan pada objek prasasti dari periode Hindu Budha.Tradisi penulisan teks pada prasasti terus berlanjut pada periode Islam dan bahkan sampai sekarang. Saatini prasasti masih tetap dibuat terutama prasasti pendirian atau peresmian suatu gedung atau bangunantertentu. Penelitian ini mengkhususkan kajian terhadap prasasti-prasasti pendirian dan peresmian yangterdapat di kampus Universitas Hasanuddin di Makassaar yang berasal dari kurun waktu 1977-2015.Objek prasasti dikaji melalui penerapan metode semiotik. Selain itu jenis bahan prasasti yangdipergunakan dan letak prasasti menjadivariabel yang dianalisis. Variabel penelitian itu kemudiandianalisis secara kontekstual untuk menghasilkan interpretasi berupa rekonstruksi sejarah UniversitasHasanuddin dari perspektif arkeologi.Inscription as a product of material culture that contains information in the form of a written text isinscribed on a particular field has become one of the object of study in archaeological research. InIndonesia, more research on the inscriptions made on objects of the period of Hindu Buddhistinscriptions. The tradition of writing the text on the inscription continues on the Islamic period and evenup to now. Currently the inscription still made mainly inscription establishment or the inauguration of abuilding or a particular building. This study specialized study of inscriptions establishment andinauguration located on the campus of the University of Hasanuddin in Makassar originating from theperiod 1977-2015. Objects inscriptions studied through the application of semiotic methods. Besides thetype of materials used and the location of the inscription into the variables analyzed. Variables were thenanalyzed to generate a contextual interpretation of the history of the Hasanuddin University in the form ofreconstruction of archaeological perspective
    • ā€¦
    corecore