32 research outputs found

    Pengembangan Kapasitas Bank Sampah untuk Mereduksi Sampah di Kota Tanjungpinang

    Get PDF
    Tingginya tingkat perkembangan penduduk dan pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan semakin banyaknya sampah yang dihasilkan yang bersumber dari sumber timbulan sampah yaitu sampah rumah tangga, sampah industri, sampah perdagangan, dan lain sebagainya. Pemerintah Kota Tanjungpinang terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan melakukan upaya untuk menekan volume sampah dengan adanya pengembangan kapasitas bank sampah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan kapasitas bank sampah untuk mereduksi sampah di Kota Tanjungpinang. Informan penelitian ini adalah Dinas Lingkungan Hidup,Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Kebersihan dan Pertamanan Kota Tanjungpinang, dan pengurus bank sampah. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah 1) belum adanya sistem rekrutmen pegawai yang tepat didalam pengembangan sumber daya manusia. 2) dimensi penguatan organisasi, Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan pegadaian, sebagai inovasi dalam meningkatkan minat masyarakat untuk menabung. 3) dimensi reformasi kelembagaan melalui Peraturan Walikota No 43 Tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah (jakstrada) dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga harus mencapai target 100% sampah yang terkelola ditahun 2025 diukur melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan kapasitas bank sampah untuk mereduksi sampah di Kota Tanjungpinang sudah optimal, meskipun belum berjalan begitu sempurna. Saran peneliti yaitu pemerintah diharapkan mendorong berdirinya bank sampah disetiap kelurahan dan kecamatan sehingga sampah di Kota Tanjung pinang bisa direduksi

    Need, Demand dan Supply Pada Kualitas Layanan Fasilitas Kesehatan Tingkat I Bpjs Kesehatan Era Pandemi Covid-19 Di Wilayah Malang Raya

    Get PDF
    Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yang menjadi pandemik, yaitu Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Data 14 Mei 2020 menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 16.006 kasus dan 1.403 kasus kematian. Di era pandemi COVID-19, Puskesmas sebagai gerbang utama pasien memperoleh pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) memiliki kesempatan lebih luas dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan di FKTP serta kemampuan FKTP dalam menyediakan pelayanan kesehatan khususnya terkait penanganan COVID-19 di Malang Raya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik berdesain observasional dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sample dilakukan dengan metode purposive sampling, kemudian hasil penelitian dikaji dengan Performance Prism.Berdasarkan hasil penelitian need demand diketahui bahwa pemanfaatan teknologi pada FKTP sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat belum terlaksana secara maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai persentasi 89,6 persen responden lebih memilih antrian offline dan sebesar 76,6 persen responden mendapatkan informasi melalui teman/ saudara. Pemanfaatan teknologi yang belum maksimal juga ditunjukkan berdasarkan hasil penelitian supply bahwa aspek teknologi berada pada interval 67 persen yang berarti baik. Berdasarkan data penelitian dan ditengah maraknya Pandemi Covid-19 maka dibutuhkan pengoptimalan pemanfaatan teknologi pada FKTP (e-health) sebagai upaya untuk mencegah transmisi Covid-19

    Perlukah pencegahan bullying masuk dalam kurikulum sekolah dasar?

    Get PDF
    Bullying terjadi dimana saja dan sebagian besar terdapat di lingkungan sekolah termasuk sekolah dasar. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan opini penerapan pencegahan bullying dalam kurikulum sekolah. Beragam jenis bullying yang banyak membuat anak-anak pada usia sekolah dasar tidak mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan termasuk kegiatan bullying khususnya jenis verbal. Sebagian besar anak-anak sekolah dasar menganggap tindakan bullying yang mereka lakukan terhadap teman sebagai bercandaan biasa. Lebih dari setengah korban bullying tidak melaporkan hal tersebut kepada orang dewasa karena merasa takut. Dampak dari bullying dapat menjadikan korban stress, tidak memiliki kepercayaan diri, tidak dapat bersosialisasi secara normal dan bahkan hingga memilih bunuh diri. Antisipasi pencegahan bullying dapat disisipkan secara langsung maupun tidak langsung melalui agenda pendidikan di sekolah. Pendidikan tentang bullying pada tahap sekolah dasar sangat penting diterapkan untuk mencegah bullying yang lebih jauh. Pendidikan ini dapat diterapkan dalam kurikulum belajar seperti pada mata pelajaran agama, muatan lokal, bimbingan konseling, atau menjadi sebuah mata pelajaran tersendiri. Praktik pencegahan bullying bisa diberikan melalui aktivitas bersama seperti olahraga atau kegiatan berlomba dengan mencampurkan murid antar kelas. Pendidikan ini membawa informasi kepada anak-anak tentang berbagai macam bullying, meningkatkan kepedulian guru terhadap bullying sekecil apapun, serta membangun hubungan sebaya yang positif. Oleh karena itu, kementerian pendidikan dan kebudayaan perlu mempertimbangkan pencegahan bullying pada penyusunan kurikulum pendidikan.Bullying terjadi dimana saja dan sebagian besar terdapat di lingkungan sekolah termasuk sekolah dasar. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan opini penerapan pencegahan bullying dalam kurikulum sekolah. Beragam jenis bullying yang banyak membuat anak-anak pada usia sekolah dasar tidak mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan termasuk kegiatan bullying khususnya jenis verbal. Sebagian besar anak-anak sekolah dasar menganggap tindakan bullying yang mereka lakukan terhadap teman sebagai bercandaan biasa. Lebih dari setengah korban bullying tidak melaporkan hal tersebut kepada orang dewasa karena merasa takut. Dampak dari bullying dapat menjadikan korban stress, tidak memiliki kepercayaan diri, tidak dapat bersosialisasi secara normal dan bahkan hingga memilih bunuh diri. Antisipasi pencegahan bullying dapat disisipkan secara langsung maupun tidak langsung melalui agenda pendidikan di sekolah. Pendidikan tentang bullying pada tahap sekolah dasar sangat penting diterapkan untuk mencegah bullying yang lebih jauh. Pendidikan ini dapat diterapkan dalam kurikulum belajar seperti pada mata pelajaran agama, muatan lokal, bimbingan konseling, atau menjadi sebuah mata pelajaran tersendiri. Praktik pencegahan bullying bisa diberikan melalui aktivitas bersama seperti olahraga atau kegiatan berlomba dengan mencampurkan murid antar kelas. Pendidikan ini membawa informasi kepada anak-anak tentang berbagai macam bullying, meningkatkan kepedulian guru terhadap bullying sekecil apapun, serta membangun hubungan sebaya yang positif. Oleh karena itu, kementerian pendidikan dan kebudayaan perlu mempertimbangkan pencegahan bullying pada penyusunan kurikulum pendidikan

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN ANTENATAL DI DAERAH PERDESAAN

    Get PDF
    Kematian ibu tetap menjadi masalah yang menakutkan bagi daerah-daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Trenggalek. Pelayanan antenatal dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan bayi baru lahir, sayangnya tingkat kunjungan antenatal belum mencapai target. Ada berbagai faktor yang menjadi kendala dalam implementasi sehingga mengakibatkan kinerja pelayanan antenatal belum optimal. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan antenatal di Puskesmas Kabupaten Trenggalek. Penelitian kualitatif di dua Puskesmas dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap kepala puskesmas, penanggungjawab poli kesehatan ibu dan anak, bidan. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pelayanan antenatal: a) tenaga kesehatan, aspek kualitas telah memadai namun secara kuantitas belum terpenuhi; b) fasilitas penunjang, peralatan sesuai standar namun ada sebagian yang perlu diperbaiki; c) panduan pelayanan, standar operasional telah dibuat namun belum lengkap. Pelayanan antenatal belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena kendala dari komponen input pelaksanaan program. Rekomendasi untuk meningkatkan pelayanan antenatal meliputi mempertimbangkan penambahan tenaga bidan melalui sistem kontrak, mengganti peralatan penunjang yang tidak berfungsi, dan memperbaharui panduan pelayanan antenatal

    HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA SINGKAWANG TIMUR

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemandirian anak usia dini di TK Negeri Pembina Singkawang dan hubungan pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian berjumlah 20 orang tua anak di TK Negeri Pembina Singkawang yang diambil secara acak yaitu dari Kelas TK B1 dan kelas TK B2. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Tingkat  kemandirian anak usia dini di TK Negeri Pembina Singkawang pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 orang dengan persentase 20%, kategori tinggi sebanyak 12 orang dengan persentase 60%, kategori sedang sebanyak 6 orang dengan persentase 30%, kategori rendah dengan persentase 0% dan kategori sangat rendah dengan persentase 0%. Hasil perhitungan korelasi product moment menunjukkan rxy = 0,37, hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia dini di TK Negeri Pembina Singkawang

    KOSAKATA PEMBUATAN KOPRA DALAM BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK DI KECAMATAN SUNGAI KAKAP

    Get PDF
    Abstract Copra is dried coconut pulp. This research focuses on the semantic field of analyzing data about the copra making based on the components of meaning, the definition and the meaning of each vocabularies, and the semantic function of vocabulary of copra making in Sungai Kakap District. The method used in this research is descriptive method with qualitative research form. Sources of data in this study is a speech of Malay dialect Pontianak spoken by the native speakers of Jeruju Besar village, Sungai Kakap District. Technique used in this research arelisten-involve-talk technique, record and taking note technique. Data collection tool in this research are interview, notebook and stationery, camera, and sound recorder. Based on the research conducted, researchers have collected 44 vocabularies of copra making in Malay Language Dialect Pontianak. The data consists of 21 tool vocabularies and 23 process vocabularies. Keywords: Vocabulary, Copra, Semantics

    Analisis Customer Path 5A pada Instagram Tcash

    Get PDF
    ABSTRAK Customer Path merupakan Fenomena perilaku konsumen di Indonesia pada era konektivitas tahun 2014 yang telah berubah. Setiap individu telah terkoneksi satu dengan yang lain sehingga perilaku pembeliannya berubah dari keputusan pembelian secara individual berubah menjadi keputusan pembelian secara bersama-sama komunitasnya baik teman ataupun keluarganya. Adanya fenomena tersebut membuat Hermawan Kartajaya sebagai seorang pakar pemasaran mencetuskan customer path terbaru yaitu customer path 5A yang terdiri dari Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate, digambarkan dengan orang mengenal, tertarik, bertanya, membeli, dan merekomendasi. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menerapkan customer path 5A dari WOW Marketing untuk mengetahui Customer Path 5A pada Instagram Tcash. Dalam dunia marketing, WOM (Worth of Mouth) sangat akurat dan lebih relevan dalam penilaian kepuasan konsumen. (Kotler & Keller (2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan konsumen dalam menggunakan Tcash dengan kegiatan branding yang dilakukan Tcash melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif, Konstruktivisme, dan Metode Grounded Theory dalam melakukan depth interview. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Adanya konektivitas mempengaruhi followers akun Instagram Tcash untuk memutuskan pembelian produk Tcash sehingga keputusan pembeliannya pun merupakan hasil keputusan pembelian bersama orang lain yang merekomendasikan produk Tcash. Kata kunci : Costumer Path 5A, Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate, Tcash, WOM (Worth Of Mouth

    SOSIALIASI RUBELLA, PENCEGAHAN, DAN DETEKSI DININYA PADA KADER KESEHATAN DI MOJOKERTO

    Get PDF
    Rubella virus is one of virus that when infect pregnant women can lead to disability in infant called Congenital Rubella Syndrome. However, the preventive and early detection programmes of rubella through MR vaccination and surveillance haven’t carried out routinely. That’s why people need to aware by increasing their knowledge. This community service aimed to increase the knowledge of voluntary health workers (kader kesehatan) in Polindes Nusa Indah Mojokerto about rubella, its prevention, and its early detection. An offline education involved 34 voluntary health workers. The evaluation method used was comparing pretest and posttest score. The results showed that there was an increasing score after the education was given, which the mean of pretest score was 41.76 compared to 81,18 of posttest score. Statistical analysis showed p-value < 0.05 means that there was a difference of knowledge before and after the education was given. The conclusion was education given by this community service is quite effective in increasing the knowledge of voluntary health workers about rubella, its prevention, and its early detection. So it is hoped that after this community service, the voluntary heatlh workers can educate people, recognize, and detect rubella early so that this disease won’t be spreaded. Keywords: rubella education, voluntary health worker, increasing of knowledg

    Interest of Public Health Science Students of State University of Malang to Work in Remote Areas, Borders, and Islands

    Get PDF
    The health workforce distribution in Indonesia still needs to be balanced, especially in border areas and islands (DTPK), with no exception for public healthcare workers. This study aimed to determine the interest of public health science students in working in remote areas and the factors associated with the interest of public health science students to work in remote areas. This study design was cross-sectional, and a total sampling method was used. The subjects were final-year students majoring in Public Health Science at the State University of Malang. The dependent variable was the interest of public health science students to work in remote areas. Independent variables included personal input, background environment, and student self-efficacy. Data were analyzed univariate and bivariate using Goodman and Kruskal Tau tests. The result showed that from 79 respondents, 44.3 percent of students were interested in working in remote areas, and 5.1 percent had high self-efficacy to work in remote areas. The factor related to student interest in working in remote areas is the self-efficacy variable (p is 0.000). Most students are not interested in working in rural areas, and self-efficacy is associated with student interest in working in rural areas
    corecore