13 research outputs found

    Karakteristik Pengunjung Taman Indah Maskarebet Di Kota Palembang

    Get PDF
    Meskipun taman adalah ruang terbuka publik yang sejatinya bersifat demokratis tetapi pada kenyataannya taman memiliki segmentasi pengunjung dengan karakteristik tertentu. Mengetahui karakteristik pengunjung taman merupakan kunci dasar dalam menentukan ketersediaan amenitas sebuah taman. Terdapat hubungan timbal balik yang erat antara karakteristik pegunjung dan amenitas taman, karakteristik menentukan amenitas dalam perencanaan, dan amenitas menjadikan taman dikunjungi oleh karakteristik tertentu. Ketersediaan amenitas taman yang tidak bersesuaian dengan karakteristik pegunjung akan menyebabkan taman dianggap tidak menarik, kurang diminati bahkan sepi pengunjung. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pengunjung taman di kota Palembang dengan indikator berupa; 1) sosio-demografi, 2) Pola Penggunaan Taman, dan 3) Aktivitas di taman, sehingga hasilnya menjadi informasi statistik penting bagi pengembangan atau perencanaan taman lainnya di kota Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode penelitian survey, berlokasi di Taman Indah Maskarebet (TIM). Menggunakan teknik sampel insidental. Metode distribusi frekuensi dan tendensius sentral digunakan untuk pengolahan data, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan atau narasi untuk menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan karakteristik pengunjung TIM adalah; perempuan (54%), usia 17–25 tahun (53%), mahasiswa (31%), berkujung berdua (31%), bertujuan jalan-jalan (30%), menggunakan motor pribadi (65%), waktu kunjungan tertinggi pukul 17.00–18.00 WIB (53%), dengan frekuensi kunjugan 3–4 kali seminggu (38%), selama 31–45 menit (32%) dengan aktivitas duduk (26,10%) atau berbincang (11,19%). Karakteristik pengunjung TIM (60%) identik dengan karakteristik pengunjung taman-taman lainnya di Kota Palembang

    UPAYA PENINGKATAN SKALA PELAYANAN TAMAN INDAH MASKAREBET MELALUI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TAMAN

    Get PDF
    Pemerintah Kota Palembang berencana untuk mendorong Taman Indah Maskarebet (TIM) sebagai Taman Kota, meski memiliki luas lahan setara Taman Kecamatan, sehingga diperlukan upaya meningkatkan daya tarik kunjungan melalui pengembangan infrastruktur taman. Fokus penelitian untuk mengukur skala pelayanan TIM dan usulan pengembangan infrastruktur taman. Penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian survey, berlokasi di TIM. Menggunakan teknik sampel purpose. Metode distribusi frekuensi dan pengukuran horizontal distance digunakan untuk mengolah data, disajikan dalam bentuk gambar, tabel dan atau narasi dalam interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan radius rata-rata pelayanan TIM ± 1,47 km dari center spot taman, dengan Pengunjung terbanyak berasal dari Kecamatan Alang-alang Lebar (82%). Rekomendasi komponen infrastruktur taman adalah: Tanaman Bunga (99%), 2) Tanaman Perdu (97%), 3) Kolam Retensi (92%) seluas ± 20.500 m2, 4) Lapangan Rumput Hijau (87%), 5)Pepohonan Besar (86%), 6) Arena dan Alat Bermain Anak (58%), 7) Bangku Taman (56%), 8) Pedestrian (53%), 9)Jogging Track (53%), 10) WC Umum (14,18%), 11) Ruang Parkir Kendaraan (14,18%), 12) Lampu-lampu Taman (14%), 13) Lapangan Olah Raga (13,43%), dan 14) Tempat Sampah (10,45%).Kata kunci: maskarebet, TIM, skala pelayanan taman, radius, domisili, infrastruktur tama

    Studi Kemampuan Layanan Wudhu Masjid / Mosque Ablution Service Capability Study

    Get PDF
    It is natural for men whos pray in congregation at mosque, trying to get the primacy of praying in congregation without missing imam's takbiratul ihram, because many good things will be obtained, including freedom from the torments of hell and from hypocrisy. However various restrictive factors, cause many congregations to be left behind in takbiratul ihram, and even become masbuk. One of them is because the queue for ablution caused by number of ablution faucets is not proportional with capacity of congregations that must be served, especially during Friday prayers. This study is important to do in order to know the factual ability of ablution services at mosques in the city of Palembang, as well as comparison with SNI 8135:2015 standards, so that it is expected to be a reference for planning mosque ablution facilities. Data collected using a field survey method at 35 mosques in the Palembang city. Analysis of service estimates using the calculus method, then presented in tables and diagrams as well as narrative descriptions. Results prove that the duration of ablution of 64.2 seconds is significantly valid with a margin of error of 6.39%. Total of 85.71% mosques have an average ablution service capability of 48.24% of the total capacity of the mosque at 15-minute intervals, with an average ratio of 1 faucet : 31 male congregation, or only 43.33% of the number of faucets based on SNI 8153:2015 standard

    Pengukuran Karakteristik Lingkungan Pedestrian Tengkuruk Permai Palembang

    Get PDF
    Pedestrian adalah bagian dari kota yang berfungsi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki. Seiring dengan berkembangnya sebuah kawasan, fenomena diskresi terhadap fungsi pedestrian kerap terjadi, meski dengan berbagai dalil pembenaran. Sejatinya bagaimana pedestrian direncanakan dan digunakan telah ditetapkan pada Permen PU No. 03/PRT/M/2014. Karenanya perlu dilakukan penelitian terkait karakteristik lingkungan pedestrian menurut perspektif pengguna, khususnya dikawasan Tengkuruk Permai Palembang. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kenyamanan, keselamatan dan kenyamanan pedestrian. Melibatkan 100 responden pengguna pedestrian. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan observasi lapangan, metoda distribusi frekuensi dan tendesius sentral digunakan dalam pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik lingkungan pedestrian pada variabel kenyamanan sebesar 57,95% , variabel keselamatan sebesar 56,80% dan variabel keamanan sebesar 64,67%, atau secara umum karakteristik lingkungan pedestrian Tengkuruk Permai sebesar 59,81%. Indikator kebersihan, keindahan, serta bentuk dan skala furniture street menjadi faktor penyebab rendahnya penilaian oleh responden

    Kajian Elemen Ruang Kawasan Talang Semut Palembang

    Get PDF
    Minimnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap keberadaan kota tua, kawasan kota lama dan bangunan kuno adalah impase klasik. Bangunan tak terawat, alih fungsi banguan atau kawasan, bahkan fenomena penghancuran bangunan kuno kerap terjadi di Palembang. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mencari informasi potensi yang terdapat pada kawasan Talang Semut Palembang serta permasalahan pelestarian kawasan, dan hasilnya diharapkan menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah terkait pelestarian kawasan atau bangunan bersejarah.  Metoda analisis kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam pengolahan dan interpretasi data hasil survey.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini ciri khas masa lampau dengan bentuk bangunan kolonial, kolam retensi, rumah dinas Walikota,  serta penghijauan yang tertata dengan rapi dan indah merupakan symbol tersendiri terhadap kawasan ini. Artefak bangunan kolonial dengan pola radial sebagai bukti sejarah, lebih banyak ditemukan di sepanjang jalan utama kawasan ini dibandingkan dengan kawasan lain di Palembang dengan kondisi yang terawat. Permukiman yang tertata rapi, ketersediaan fasilitas publik, udara yang relatif bersih, kawasan yang bernilai estetika tinggi, berperan dalam pemeliharaan kesehatan warga kota Palembang. Lemahnya implementasi Perda tentang pelestarian cagar budaya turut menyebabkan terjadinya kasus perubahan bentuk asli bangunan kolonial

    Analisis Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Peserta Pelatihan Keterampilan Tukang dan Pekerja Konstruksi

    Get PDF
    Compliance of personal protective equipment (PPE) uses without the impact of the consequences is a reflection of a good workforce. This compliance is thought to be influenced by various factors, such as knowledge, attitudes, years of service, comfort, suitability of PPE and type of work and availability. The phenomenon of non-compliance cannot be ignored, and is evident from several previous studies. This study aims to measure the level of compliance, reasons and factors that influence it. Involving 80 participants who participated in builder skills training. Collecting data using K3 logbook, surveillance camera recordings and field observations, the data were processed by cross sectional analysis to see causality and choreation. The results showed that the level of compliance using PPE correctly was 82.92% on average. The average level of compliance with individual behavior is 66.25%. Non-compliance with the use of PPE safety helmet 29.00%, cotton glove 19.38%, safety vest 16.25% and safety boot 3.44%, with reasons of forgetting 33.85%, PPE is considered to be disturbing 26.67%, feeling uncomfortable 26.15% and the attitude of feeling that they will not be harmed by 13.33%, which is influenced by the factors of unsafe work habits without PPE, years of service, the harmony of PPE types and work, and there is no relationship between knowledge and compliance with the use of PPE. Repetitive non-compliance did by 30,00% participants

    PEMBUATAN VIDEO METODE TANGKAP LAYAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Abstrak: Merebaknya pandemi COVID-19 membuat pergeseran aktifitas masyarakat dari semula berkegiatan di luar rumah dan secara tatap muka menjadi kegiatan berbasis rumah dan dilakukan secara daring. Salah satu pergeseran aktifitas dimaksud adalah  kegiatan KBM di sekolah. Tujuan dari pengabdian ini agar para guru di SIT Mushab bin Umair memiliki kemampuan tambahan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring, yaitu mampu membuat video dengan menggunakan metode tangkap layar. Metode pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari sosialisasi kegiatan, yang kedua pelaksaan pelatihan di sekolah dan secara daring, yang ketiga tahapan evaluasi kegiatan. Penggunaan media video pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menunjang KBM daring ini. Pada kegiatan ini, diperkenalkan cara membuat video pembelajaran metode tangkap layar, dimana guru dapat merekam penjelasan bahan ajar yang telah tersimpan di PC, Kehadiran guru di kelas dalam memberikan penjelasan dapat digantikan dalam bentuk video.  Dari sisi siswa video yang dibuat oleh gurunya sendiri akan lebih terasa nyaman ditonton, karena siswa telah mengenal sosok yang memberikan penjelasan di video, dibandingkan menonton video pembelajaran yang dibuat orang lain. Pelatihan pembuatan video pembelajaran ini dilaksanakan di SIT Mushab bin Umair. Diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini para guru akan lebih siap menghadapi kegiatan KBM  daring selama masa pandemi COVID-19 maupun pasca pandemi.Kata Kunci: COVID 19; Metode Pembelajaran; Daring; KBM.Abstract: The outbreak of the COVID-19 pandemic has shifted community activities from activities outside the home and face-to-face to home-based activities and carried out online. One of the shifts in activities referred to is the teaching and learning activities in schools. The purpose of this service is so that the teachers at SIT Mushab bin Umair have additional abilities in online teaching and learning activities, namely being able to make videos using the screen capture method. The method of implementing this activity starts from the socialization of the activities, the second is the implementation of training in schools and online, the third is the activity evaluation stage. The use of instructional video media is one of the efforts to support this online teaching and learning activities. In this activity, it was introduced how to make learning videos for the screen capture method, where the teacher could record explanations of teaching materials that had been stored on the PC. From the student's point of view, videos made by the teacher themselves will feel more comfortable watching, because students already know the figure who provides explanations on the video, compared to watching learning videos made by other people. The training for making learning videos was held at SIT Mushab bin Umair. It is hoped that with this training activity teachers will be better prepared to face online teaching and learning activities during the COVID-19 pandemic and post-pandemi

    Analisis Hubungan Antara Posisi Bukaan Pintu Dengan Temperatur Udara Pada Rumah Tradisional Palembang Terhadap Kenyamanan Thermal Ruangan

    Get PDF
    Berbicara tentang rumah limas Palembang tidak terlepas dari komponen bangunan yang ada, salah satunya yaitu komponen bangunan pengendali panas yang berhubungan dengan kenyamanan termal pada daerah beriklim tropis. Penelitian tentang komponen bangunan pengendali panas yang dapat menurunkan temperatur udara dalam rungan, salah satu faktor pendukung kenyamanan termal adalah angin, karena angin dapat menurunkan temperatur udara khususnya didalam rumah. Pada penelitian ini sample yang akan digunakan adalah rumah Limas Palembang yang telah berumur lebih dari 50 tahun dan memiliki komponen bangunan berupa bukaan  lawang kipas yang relatif masih dapat berfungsi dengan baik. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui posisi bukaan Lawang Kipas yang tepat sebagai struktur pembatas ruang  sehingga dapat memberikan kontribusi tentang pola gerakan udara yang dapat  berfungsi dalam mengendalikan temperatur ruang untuk mendapatkan kenyamanan termal.Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran langsung di lapangan meliputi data-data: temperatur kering, kelembaman udara dan pergerakan udara baik diluar bangunan maupun di dalam bangunan dan dianalisis dengan mencari beda temperatur antara kedua ruang serta pencocokan dengan standar kenyamanan yang ada yaitu dengan dua cara, cara pertama dengan menggunakan pendekatan temperatur kering, sedangkan cara kedua selain dengan pendekatan temperatur kering juga mempertimbangkan kondisi kelembaban dan pergerakan angin.Hasil penelitian menunjukkan, kondisi terbuka 1 daun pintu Lawang Kipas paling efektif pada periode pagi hari, untuk posisi terbuka 2 daun pintu paling efektif pada periode siang hari, untuk posisi terbuka tiga daun pintu paling efektif pada periode malam hari dan untuk kondisi pintu terbuka keseluruhan paling efektif pada periode sore hari

    SKALA PELAYANAN TAMAN-TAMAN DI KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    Taman perkotaan adalah aset infrastruktur hijau kota yang ditujukan untuk memberikan keberlanjutan sosial bagi warga, terus dikunjungi, menjadi venue aktivitas dan interaksi sosial. Fokus penelitian untuk mengukur skala pelayanan taman. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan metode penelitian survey, berlokasi di Taman KIB, Kampus, dan JSC. Menggunakan teknik sampel insidental. Metode distribusi frekuensi dan pengukuran horizontal distance digunakan untuk mengolah data, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan atau narasi untuk menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan radius rata-rata pelayanan taman di kota Palembang berada pada rentang ± 4,40 km dari center spot taman. Pengunjung terbanyak berasal dari Kecamatan Ilir Barat – I (24,33%). Ketiga taman preseden telah mencapai skala pelayanan kota (KIB 93%, Kampus 57%, dan JSC 74%). KIB telah menjadi venue aktivitas sosial (51%), tetapi belum menjadi venue interaksi sosial (0,42%), sedangkan Taman Kampus dan JSC belum menjadi venue aktivitas sosial dan atau venue interaksi sosial.Kata kunci: skala pelayanan taman, radius, domisili, venue aktivitas sosia

    KAJIAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR TAMAN YANG BERKELANJUTAN

    Get PDF
    Taman berkelanjutan tidak hanya mendukung keanekaragaman hayati dan ekologi, bahkan sebagai wadah aktivitas interaksi sosial. Masalah kemudian muncul ketika ketersediaan komponen infrastruktur taman tidak bersesuaian dengan karakteristik pengunjung, dan dianggap tidak menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik pengunjung dan menetukan kebutuhan komponen infrastruktur taman yang mendorong keberlanjutan, khususnya rekomendasi untuk Kota Palembang. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan metode penelitian survey, berlokasi di Taman Kambang Iwak Besak, Kampus, dan Jakabaring Sport City. Menggunakan teknik sampel insidental. Metode distribusi frekuensi dan tendensius sentral digunakan untuk pengolahan data, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan atau narasi untuk menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan karakteristik pengunjung taman di Kota Palembang umumnya adalah; perempuan, usia 17–25 tahun, mahasiswa, bertujuan jalan-jalan, datang bersama teman-teman, menggunakan motor pribadi, berkunjung pukul 16.00–17.00 WIB, sebanyak 1–2 kali seminggu, selama 1–2 jam dengan aktivitas duduk atau berjalan. Empat belas komponen infrastruktur taman berupa; 1) Pepohonan Besar, 2) Tanaman Bungan, 3) Lapangan Rumput Hijau Terbuka, 4) Arena dan Alat Bermain Anak, 5) Tanaman Perdu, 6) Sungai, 7) Jogging Track, 8) Bangku Taman, 9) Shelter, 10) Jalur Refleksi Kaki, 11) Plaza dengan perkerasan, 12) Lampu-lampu Taman, 13) Pedestrian, dan 14) Kolam Retensi, beserta kriterianya direkomendasikan untuk mewujudkan taman berkelanjutan di Kota Palemban
    corecore