489 research outputs found

    Implementation of 2-Inch Grading Technique for Making Blouse Pattern in Modest Business

    Get PDF
    This study aims to create a model to make patterns for modest customers in a faster way. The problem of this study is derived from the obstacles that are often experienced by modest entrepreneurs in making patterns for customers. The result of the study of implementing an individual pattern using grading system shows that there are several points that still need attention for further research. The instruments used are sheets of observation, with scales 3–1. These points are the position of the neck, waist, and shoulder lines. Meanwhile, the front length, appearance of the bust, hip, and dart side are already good. The output of this research is a model to make patterns for modest business, by applying pattern grading technique principles, for women’s blouses. The weakness of this study is that the pattern master is not built by standardized size because until now there has been no standard clothing size for Indonesian women.     Keywords: 2-inch grading technique, master pattern, grading technique adjustment result blouse, modes

    Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Materi Pokok Negara Maju Dan Negara Berkembang Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Di Kelas Ix-a SMP Negeri 39 Medan

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yang muncul di SMP Negeri 39 Medan, yaitu setelahguru melaksanakan pembelajaran IPS padamateri Negara Maju dan Negara Berkembang guru mengetahui bahwa hasil belajar masih rendah. Hal ini tercermin dari perolehan tes hasil belajar,yaitu bahwa tidak ada siswa yang mencapai ketuntasan individual. Ini juga menunjukkan bahwabelum tercapai standar ketuntasan klasikal karena prosentase ketuntasan adalah sebesar 0%. Dalamproses pembelajaran keaktifan siswalah yang seharusnya ditingkatkan karena proses belajarbukanlah menyampaikan materi tapi bagaimana siswa dapat memperoleh informasi dengan caracaramereka sendiri maupun bimbingan guru. Selain itu dalam pembelajaran, ketertarikan siswa atau respon siswa juga sangat mempengaruhi perolehan hasil belajar. Dengan menyadari berbagai Kenyataan diatas maka sebagai seorang guru professional merasa perlu untuk memperbaikipembelajaran, yaitu dengan mengadakan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian tindakankelas dengan meningkatkan pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IX-ASMP Negeri 39 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyakdua siklus. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini bahwa penerapan metode demonstrasidapat meningkatkan ketuntasan individual siswa dan ketuntasan klasikal siswa. Penerapan StrategiBelajar Aktif Tipe Inkuiri juga dapat membuat siswa lebih aktif. Siswa merespon positif terhadappembelajaran yang menerapkan Strategi BelajarAktif Tipe Inkuiri. Strategi Belajar Aktif Tipe Inkuiridapat meningkatkan hasil belajar Negara Maju dan Negara Berkembang siswa Kelas IX-A SMPNegeri 39 Medan, yaitu, nilai rata-rata kelas pada saat pre test 55,25; siklus 1: 71,00,00; siklus 2:84,25. Strategi BelajarAktif Tipe Inkuiri dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, dan siswa aktif bekerjasama, hal ini ditunjukkan pada siklus 1: 71,00; siklus 2: 84,25

    PENGARUH DAUN TEH DAN DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI INHIBTOR ORGANIK ALAMI PADA BAJA SS 304 DALAM LARUTAN ASAM

    Get PDF
    Korosi merupakan interaksi logam dengan lingkungannya yang mengakibatkan kerusakan pada logam. Korosi juga dapat terjadi pada baja SS 304 yang dikenal sebagai baja tahan karat. Korosi ini terjadi ketika proses pickling pada baja SS 304 dengan menggunakan larutan asam. Bila tidak dilakukan dengan benar, maka proses pickling akan merusak logam. Maka perlu ditambahakan inhibitor sebagai zat untuk menghambat laju korosi. Inhibitor yang umumnya digunakan merupakan inhibitor yang mempunyai sifat beracun bagi lingkungan, maka dari itu perlu digunakan inhibitor organik yang tidak merusak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inhibitor ekstrak daun teh dan ekstrak daun jambu biji serta membandingkan efektifitas kedua inhibitor tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji rendam terhadap sampel dengan larutan asam berupa HCl dengan konsentrasi sebesar 32%, serta ditambahkanlah pengaruh variasi suhu (30oC dan 40oC) dan pengaruh variasi waktu perendaman (10 menit, 20 menit, dan 30 menit). Inhibitor organik alami yang digunakan adalah ekstrak daun teh dan ekstrak daun jambu biji yang memiliki kandungan zat tanin di mana zat tanin tersebut telah terbukti dapat menghambat laju korosi. Laju korosi dihitung menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi inhibitor ditetapkan sebanyak 1111,11 ppm. Setelah dihitung laju korosinya, maka dihitung efisiensi inhibitornya dan membandingkan hasil efisiensi inhibitor daun teh dan daun jambu biji. Setelah dilakukan uji rendam, diketahui bahwa kedua inhibitor memiliki pengaruh. Hal ini ditunjukkan setelah melakukan uji statistik yang menunjukkan bahwa r hitung (0,902 untuk dau teh, dan 0,986 untuk daun jambu biji) tidak sama dengan nilai r tabel (0,811). Kedua inhibitor bekerja secara optimal pada suhu perendaman 30oC dengan waktu perendaman selama 10 menit (0,307 x 107 mpy untuk daun teh, dan 0,46 x 107 mpy). Terdapat perbedaan secara signifikan antar kedua inhibitor tersebut, ditunjukkan dengan hasil uji statsitik yang diperoleh nilai t hitung (-0,306) lebih kecil dari nilai t tabel (2,228). Untuk suhu perendaman 30oC inhibitor paling optimal adalah ekstrak daun teh, sedangkan untuk suhu perendaman 40oC adalah ekstrak daun jambu biji. Kata Kunci: korosi, baja SS 304, HCl, inhibitor organik, ekstrak daun teh, ekstrak daun jambu biji

    Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Siswa Kelas XI SMA

    Get PDF
    Abstract:  This study aims to develop physics teaching materials for hooke's law material based on Contextual Teaching and Learning (CTL) that are valid, practical and have a potential effect on improving the ability to understand students' concepts. This type of research is development research using the Rowntree development model which includes the planning stage, development stage and evaluation stage. The evaluation stage using Tessmer's formative evaluation includes self-evaluation, expert review, one to one evaluation, small group evaluation, and field test. The results of the data analysis showed that the teaching materials developed received an average of 3.59 at the expert review stage with a very valid category. Stage one to one obtained an average of 4.34 with a very practical category. The one to one evaluation stage obtained an average of 4.28 with a very practical category. Based on the results of the pretest-posttest 0.59 with a moderate category. So it can be concluded that contextual teaching and learning-based teaching materials are very valid, very practical, and have a potential impact on students.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar fisika materi hukum hooke berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yang valid, praktis dan memiliki efek potensial untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Development Research) dengan menggunakan model pengembangan Rowntree yang meliputi tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Tahap evaluasi menggunakan evaluasi formatif Tessmer meliputi self evaluation, expert review, one to one evaluation, small group evaluation, dan field test. Hasil analisis data  menunnjukkan  bahwa  bahan  ajar yang dikembangkan mendapat rata-rata 3,59 pada tahap expert review dengan kategori sangat valid. Tahap one to one memperoleh rata-rata sebesar 4,34 dengan kategori sangat praktis. Tahap one to  one evaluation memperoleh rata-rata sebesar 4,28 dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil pretest-posttest 0,59 dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis contextual teaching and learning sangat valid, sangat praktis, serta memiliki dampak potensial bagi peserta didik

    Analisis dan Pembuatan Genteng Polimer dengan Memanfaatkan Limbah Karet Industri Serta High Density Polyethylene (HDPE) Bekas

    Full text link
    Polymer's roof has been made using of waste rubber industry and used high density polyethylene (HDPE) in a mixture of asphalt and fine sand. The study was conducted to determine the optimum mixture of HDPE and fine sand used as independent variables with the variation of the composition of 60:15 gr, 55:20 gr, 50:25 gr, 45:30 gr, 40:35 gr, 35:40 gr, 30:45 gr, 25:50 gr, 20:55 gr, 15:60 gr. Then epoxy resin and catalyst was added. Then it pressed on Hot Compressor with heating temperature of 150°C in 15 minutes. Properties of the Polymers's roof were tested physical properties such as porosity and water absorption, mechanical properties including impact tests, and flexural strength test. The results showed that the mixture a good fit by the experiment is a mixture of used HDPE and fine sand in the ratio 55:20 gr with 5 gr additional asphalt that useful as a barrier against water and 10 gr of epoxy resin as an adhesive

    Ict Integration in 21st-century Indonesian English Language Teaching: Myths and Realities

    Get PDF
    Albeit profoundly addressed and promoted, limited research-based articles were identified, in particular regarding the Indonesian EFL teachers\u27 views on ICT integration pertaining to whether it is considered as the real solution to ELT praxis reflecting on their experiences. Thus, the present study was aimed at seeking 13 English teachers\u27 perception on and attitude toward the implementation of ICT integration. Descriptive qualitative design was used in which a questionnaire consisting of 12 close- and open-ended questions was employed. The data gained were analyzed and displayed descriptively. The findings indicated that even though such framework triggers positive perception, the benefits of the integration were still focused more on the technical levels, not the communicative and functional ones in students\u27 learning process. Second, time allocation and technical problems became the major constraints to realize such integration. With respect to English education, this study provides a grounding portrait for associated parties to revisit the formulation of ICT integration toward students\u27 communicative skills
    • …
    corecore