3 research outputs found

    EKSPRESI BEJANA PERUNGGU KERINCI SEBAGAI PENGHIAS INTERIOR

    Get PDF
    AbstrakBejana perunggu Kerinci merupakan salah satu peninggalan dari zaman logam, ditemukan pada 1922 di Kabubaten Kerinci. Seluruh permukaan dari benda tersebut dihiasi oleh motif geometris. Bejana dan motif-motif geometris itu dijadikan sumber inspirasi dan diekspresikan ke karya kriya logam panel dalam bentuk dua dimensi untuk hiasan interior. Metode penciptaan diawali dengan eksplorasi, tahap perancangan dan tahap perwujudan. Teknik yang digunakan adalah ukir logam (tatah), grafir, dan kerawang. Finishing  woodstain black, dan clear doof. Hasil karya “Ekspresi Bejana Perunggu Sebagai Penghias Interior”  berupa panel yang dipajang di dinding. Adapun judul karya tersebut adalah tiga bejana Kata Kunci: Ekspresi; Bejana Perunggu Kerinci; Interior.  AbstractThe Kerinci bronze vessel was one of the relics of the metal age, found in 1922 in Kerinci Regency. The entire surface of the object was decorated with geometric motifs. Vessels and geometric motifs were used as a source of creation and were expressed in metal panel crafts in two dimensions for interior decoration. The method of creation begins with exploration, the design stage and the embodiment stage. The techniques used were metal carving (inlay), engraving, and filigree. Finishing woodstain black, and clear doof. The work "Bronze Vessel Expression As Interior Decorator" was a panel that was displayed on the wall. The title of the work was three vessel, decorative lights and decorative clock Keywords: Expression; Kerinci Bronze Vessel; Interior.

    BILIK PADI TRADISIONAL KERINCI (Arsitektur dan Seni Ukir)

    Get PDF
    Kerinci traditional bilik padi are no longer functioning, their existence is almost extinct. Through observation, literature studies and interviews, it is known that bilik padi use pedestal, a peg system in stringing poles. The entire building is made of wood, the building enlarges upwards. Octagonal pillars, sirap roofs, small doors made under the roof of the roof. The carving motif comes from the shape of plants, forms of vines. Engraving is applied to poles, walls, lower and upper beams, and end of rafter.Keywords: Bilik Padi, Architecture and Carving Art Bilik padi tradisional Kerinci sudah tidak difungsikan lagi, keberadaannya hampir punah. Melalui observasi, studi pustaka dan wawancara diketahui bilik padi menggunakan batu umpak, sistem pasak dalam merangkai tiang dengan balok. Seluruh bangunan terbuat dari kayu, bangunan membesar ke atas. Tiang segi delapan, atap sirap, pintu dibuat kecil dibawah bubungan atap. Motif ukiran berasal dari bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk sulur-suluran. Ukiran diterapkan pada tiang, dinding, balok bawah dan atas, serta ujung kasau. Kata Kunci: Bilik Padi, Arsitektur dan Seni Uki

    Ukiran Ornamen Tradisional Minangkabau pada Dekorasi Pelaminan

    No full text
    The traditional Minangkabau ornament that has applied to Rumah Gadang currently has experienced product diversification. One of the developments is for the carving of the wedding aisle decoration. This study aims to document the types of motifs, analyzes their development concepts, engraving techniques, and functions of traditional Minangkabau ornaments in the wedding aisle decorations, in Pariaman and Padangpanjang. The method of this study consists of qualitative methods and analytic descriptive analysis with cultural, sociological, and aesthetic approaches. The well-known traditional Minangkabau ornaments in the wedding decorations for instance are Kaluak Paku motifs, Itiak Pulang Patang, Aka Cino Sagagang, Saik Ajik, Pucuak Rabuang and Siriah Gadang. Generally, these ornaments have transformed in shape to adapt the placement media purpose, the practicality of engraving, and its aesthetics. Ornaments are made on spongy rubber media with cutting techniques. The functions of ornaments are to decorate and as an identity of Minangkabau wedding tradition aisle. Ornamen tradisional Minangkabau yang diterapkan pada Rumah Gadang, saat ini telah mengalami diversifikasi produk. Salah satu pengembangannya untuk ukiran dekorasi pelaminan. Penelitian ini mendokumentasikan jenis motif, menganalisis konsep pengembangannya, teknik pembuatan dan fungsi ornamen tradisional Minangkabau pada dekorasi pelaminan, di Pariaman dan Padangpanjang. Melalui metode kualitatif, analisis deskriptif analitik dengan pendekatan budaya, sosiologis dan estetik. Diketahui ornamen tradisional Minangkabau pada dekorasi pelaminan terdiri dari motif Kaluak paku, Itiak pulang patang, Aka cino sagagang, Saik ajik, Pucuak rabuang, and Siriah gadang. Secara umum ornamen tersebut telah mengalami perubahan bentuk, guna penyesuaian media penempatan, kepraktisan pembuatan dan estetikanya. Ornamen dibuat pada media karet spon, teknik sayat dan toreh. Fungsi ornamen untuk penghias dan pemberi ciri khas pelaminan adat Minang
    corecore