4 research outputs found

    Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau (Studi Produk AC LG Ramah Lingkungan Pada Masyarakat Kota Surakarta)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga dan nilai yang dirasakan terhadap niat pembelian yang dimediasi oleh sikap konsumen. Secara spesifik bertujuan untuk menjelaskan variabel-variabel yang membentuk niat pembelian konsumen. Data dikumpulkan melalui survei dengan cara mewawancarai responden yang dipandu dengan kuesioner. Sampel terdiri dari 200 responden dengan menggunakan teknik convenience sampling. Model persamaan struktural digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel yang dihipotesiskan. Hasil pengujian mengindikasi bahwa terdapat hubungan signifikan antara kewajaran harga pada sikap, nilai yang dirasakan pada sikap, kewajaran harga pada niat pembelian, nilai yang dirasakan pada niat pembelian, dan sikap terhadap niat pembelian. Hasil pengujian juga mengindikasi bahwa sikap konsumen memediasi pembentukan niat pembelian. Dalam penelitian ini, baik keterbatasan dan implikasi dibahas untuk memberikan wawasan ke arah teoritis, aspek penelitian praktis, dan aspek terhadap penelitian selanjutnya. . Kata kunci : kewajaran harga, nilai yang dirasakan, sikap konsumen dan niat pembelian The purpose of this study was to determine of the effect of price fairness, perceived value, and purchase intention mediated by consumer attitudes. Specifically to explain the variables that shape consumer purchase intention. Data collected by survey interviewing respondents were guided by a questionnaire. The sample consisted of 200 respondents using convenience sampling technique. Structural equation model is used to explain the relationships hypothesized variables. The test results indicate that there is a significant relationship between price fairness on attitude, perceived value on attitude, fairness of price on purchase intention, perceived value on purchase intention, and attitude towards purchase intention. The test results also indicate that consumer attitudes mediate of purchase intentions. In this study, both the limitations and implications are discussed to provide insight to the theoretical, practical research aspects, and aspects for further research. Keywords: price fairness, perceived value, consumer attitudes and purchase intentions

    Askep pada Tn.K dengan Abses Mandibula di Ruang Bougenville RSU dr. R. Soetrasno Rembang

    No full text

    Efektivitas Stroke Education Program (SEP) Berbasis Telerehabilitation Dengan Pendekatan Teori Self Care Orem Terhadap Activities of Daily Living (ADL) Dan Mobilisasi Pasien Pasca Stroke

    No full text
    Stroke merupakan penyakit gangguan saraf yang datang tiba-tiba dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun status ekonomi, terjadi akibat terganggunya peredaran darah ke otak yang terjadi sekitar 24 jam atau lebih. Pasien pasca stroke akan mengalami kelemahan dan kesulitan dalam melakukan ADL dan mobilisasi sehingga memerlukan bantuan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari sehingga untuk mengantisipasi kejadian defisit self care pada pasien pasca stroke harus dilakukan rehabilitasi sedini mungkin. Pasien pasca stroke perlu mendapatkan telerehabilitation untuk meningkatkan mobilisasi dan kemampuan ADL, telerehabilitation dengan pendekatan teori self care Orem adalah metode untuk meningkatkan mobilitas dan aktivitas kehidupan sehari-hari pasien dan juga untuk merubah gaya hidup pasien lewat olahraga sehingga stroke berulang akan sangat diminimalisir. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pre-post test design dan teknik purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah pasien pasca stroke di poli Saraf dan di ruang Anggrek RSUD dr. R Koesma Tuban berjumlah 50 pasien yang dibagi 25 orang masuk dalam kelompok kontrol diberikan edukasi berbentuk leaflet di aplikasi Edures-SCO dan 25 orang masuk kelompok intervensi diberikan video animasi edukasi dan rehabilitasi. Dilakukan uji chi square dan uji normalitas dan analisa data menggunkan uji Mann Whitney karena data tidak normal. Data demografi responden usia mayoritas responden adalah >50 Tahun 33 (66%), jenis kelamin mayoritas responden adalah Laki-laki berjumlah 39 (78%), lama di rumah sakit mayoritas adalah < 7 Hari sebanyak 40 (80%), dan lama stroke mayoritas responden adalah < 6 Bulan sejumlah 44 (88%), dan rata-rata responden yang menderita stroke adalah terjadi stroke ke 1 sebanyak 40 (80%), Adapun homogenitas responden pada usia p value = 0,370, jenis kelamin p value = 0,088, lama di RS p value = 0,034, lama stroke p value = 0,667, dan terjadi stroke ke berapa p value = 1,000. Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat pre test kelompok kontrol adalah 65 (45-90), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 65 (45-90). Adapun analisis uji beda memberikan nilai p value 0,953. Artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga pada pre test data ADL kelompok kontrol dan intervensi menjadi homogen. Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat post test kelompok kontrol adalah 70 (55-90), sedangkan pada kelompok intervensi dengan nilai median 85 (55-100). Hasil analisis uji beda memberikan nilai p value = 0,000. Artinya ada perbedaan nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat pada kelompok intervensi lebih besar secara signifikan dari kelompok kontrol. Nilai median mobilisasi pada saat pre test kelompok kontrol adalah 67 (36-100), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 77 (36-107). Analisis uji beda menghasilkan nilai p value = 0,381, yang artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga datanya menjadi homogen. Nilai median mobilisasi pada saat post test kelompok kontrol adalah 67 (36-107), sedangkan nilai median pada kelompok intervensi adalah 64 (36-107). Analisis uji beda menghasilkan nilai value = 0,002, yang artinya ada perbedaan nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat antara kelompok intervensi lebih kecil sehingga lebih signifikan hasilnya dari kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya peningkatan yang signifikan pada skor ADL dan mobilisasi setelah diberikan telerehabilitation aplikasi Edures-SCO pada kelompok intervensi. Hal ini berarti pemberian aplikasi video edukasi dan rehabilitasi pasien pasca stroke efektif meningkatkan ADL dan mobilisasi pasien. Aplikasi Edures-SCO didesain dengan menggunakan teori self care Orem dengan 3 konsep yaitu wholly kompensatory system, partly kompensatory system, dan supportif educatif system, dengan disesuaikan untuk pasien pasca stroke sehingga mampu meningkatkan ADL dan mobilisasi secara baik. Langkah yang dilakukan agar intervensi efektif meningkatkan hasil post test adalah dengan melibatkan keluarga yang merawat pasien tersebut. Implikasi dalam bidang keperawatan adalah perawat dapat memonitor rehabilitasi pasien melalui jarak jauh dengan aplikasi Edures-SCO. Monitoring dapat dilakukan secara harian dengan aplikasi sehingga perawat tidak sesering mungkin bertatap muka dengan pasien. Implikasi klinis dalam penelitian ini adalah aplikasi Edures-SCO dapat diintegrasikan dalam program rehabilitasi di rumah sakit. Tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi terlebih dahulu kepada pasien mengenai cara penggunaan aplikasi pada saat discharge planning

    Efektivitas Stroke Education Program (SEP) berbasis Telerehabilitation dengan pendekatan Teori Self Care Orem terhadap Activities of Daily Living (ADL) dan Mobilisasi pasien Pasca Stroke.

    No full text
    Stroke merupakan penyakit gangguan saraf yang datang tiba-tiba dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun status ekonomi, terjadi akibat terganggunya peredaran darah ke otak yang terjadi sekitar 24 jam atau lebih. Pasien pasca stroke akan mengalami kelemahan dan kesulitan dalam melakukan ADL dan mobilisasi sehingga memerlukan bantuan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari sehingga untuk mengantisipasi kejadian defisit self care pada pasien pasca stroke harus dilakukan rehabilitasi sedini mungkin. Pasien pasca stroke perlu mendapatkan telerehabilitation untuk meningkatkan mobilisasi dan kemampuan ADL, telerehabilitation dengan pendekatan teori self care Orem adalah metode untuk meningkatkan mobilitas dan aktivitas kehidupan sehari-hari pasien dan juga untuk merubah gaya hidup pasien lewat olahraga sehingga stroke berulang akan sangat diminimalisir. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pre-post test design dan teknik purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah pasien pasca stroke di poli Saraf dan di ruang Anggrek RSUD dr. R Koesma Tuban berjumlah 50 pasien yang dibagi 25 orang masuk dalam kelompok kontrol diberikan edukasi berbentuk leaflet di aplikasi Edures-SCO dan 25 orang masuk kelompok intervensi diberikan video animasi edukasi dan rehabilitasi. Dilakukan uji chi square dan uji normalitas dan analisa data menggunkan uji Mann Whitney karena data tidak normal. Data demografi responden usia mayoritas responden adalah >50 Tahun 33 (66%), jenis kelamin mayoritas responden adalah Laki-laki berjumlah 39 (78%), lama di rumah sakit mayoritas adalah < 7 Hari sebanyak 40 (80%), dan lama stroke mayoritas responden adalah < 6 Bulan sejumlah 44 (88%), dan rata-rata responden yang menderita stroke adalah terjadi stroke ke 1 sebanyak 40 (80%), Adapun homogenitas responden pada usia p value = 0,370, jenis kelamin p value = 0,088, lama di RS p value = 0,034, lama stroke p value = 0,667, dan terjadi stroke ke berapa p value = 1,000. Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat pre test kelompok kontrol adalah 65 (45-90), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 65 (45-90). Adapun analisis uji beda memberikan nilai p value 0,953. Artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga pada pre test data ADL kelompok kontrol dan intervensi menjadi homogen. Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat post test kelompok kontrol adalah 70 (55-90), sedangkan pada kelompok intervensi dengan nilai median 85 (55- 100). Hasil analisis uji beda memberikan nilai p value = 0,000. Artinya ada perbedaan nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat pada kelompok intervensi lebih besar secara signifikan dari kelompok kontrol. Nilai median mobilisasi pada saat pre test kelompok kontrol adalah 67 (36-100), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 77 (36-107). Analisis uji beda menghasilkan nilai p value = 0,381, yang artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga datanya menjadi homogen. Nilai median mobilisasi pada saat post test kelompok kontrol adalah 67 (36-107), sedangkan nilai median pada kelompok intervensi adalah 64 (36-107). Analisis uji beda viii menghasilkan nilai value = 0,002, yang artinya ada perbedaan nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat antara kelompok intervensi lebih kecil sehingga lebih signifikan hasilnya dari kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya peningkatan yang signifikan pada skor ADL dan mobilisasi setelah diberikan telerehabilitation aplikasi Edures-SCO pada kelompok intervensi. Hal ini berarti pemberian aplikasi video edukasi dan rehabilitasi pasien pasca stroke efektif meningkatkan ADL dan mobilisasi pasien. Aplikasi Edures-SCO didesain dengan menggunakan teori self care Orem dengan 3 konsep yaitu wholly kompensatory system, partly kompensatory system, dan supportif educatif system, dengan disesuaikan untuk pasien pasca stroke sehingga mampu meningkatkan ADL dan mobilisasi secara baik. Langkah yang dilakukan agar intervensi efektif meningkatkan hasil post test adalah dengan melibatkan keluarga yang merawat pasien tersebut. Implikasi dalam bidang keperawatan adalah perawat dapat memonitor rehabilitasi pasien melalui jarak jauh dengan aplikasi Edures-SCO. Monitoring dapat dilakukan secara harian dengan aplikasi sehingga perawat tidak sesering mungkin bertatap muka dengan pasien. Implikasi klinis dalam penelitian ini adalah aplikasi Edures-SCO dapat diintegrasikan dalam program rehabilitasi di rumah sakit. Tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi terlebih dahulu kepada pasien mengenai cara penggunaan aplikasi pada saat discharge plannin
    corecore