43 research outputs found

    ZONASI DAERAH BAHAYA KEGEMPAAN DENGAN PENDEKATAN PEAK GROUND ACCELERATION (PGA)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menyusun zonasi daerah bahaya kegempaan pada infrastruktur bangunan di kota Banda Aceh menggunakan pendekatan nilai peak ground acceleration (PGA) dari fungsi atenuasi global dan lokal. PGA dihitung menggunakan fungsi antenuasi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat, magnitude gempa dan jarak dari sumber gempa. Data yang digunakan bersumber dari katalog gempa merusak badan meteorologi, klimatologi dan geofisika rentang tahun 1973 – 2011. Metode penelitian terdiri dari enam tahapan yaitu pembuatan grid, perhitungan jarak dari sumber gempa ke centroid grid, perhitungan nilai PGA, pengembangan aplikasi komputer, ploting nilai PGA di centroid grid, dan penyusunan zona bahaya kegempaan dengan algoritma kriging. Kesimpulan penelitian adalah bahwa fungsi atenuasi global yang dikembangkan oleh Youngs et al, 1997 dapat diaplikasikan dengan baik untuk menghitung nilai PGA di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh secara mikro dapat dibagi dalam dalam tiga zona bahaya kegempaan yaitu zona bahaya kegempaan rendah dengan nilai PGA 0.8767 gals hingga 0.8780 gals, zona bahaya kegempaan menengah dengan nilai PGA 0.8781 gals hingga 0.8793 dan zona bahaya kegempaan tinggi dengan nilai PGA 0.8794 gals hingga 0.8806 galsPenelitian ini bertujuan untuk menyusun zonasi daerah bahaya kegempaan pada infrastruktur bangunan di kota Banda Aceh menggunakan pendekatan nilai peak ground acceleration (PGA) dari fungsi atenuasi global dan lokal. PGA dihitung menggunakan fungsi antenuasi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat, magnitude gempa dan jarak dari sumber gempa. Data yang digunakan bersumber dari katalog gempa merusak badan meteorologi, klimatologi dan geofisika rentang tahun 1973 – 2011. Metode penelitian terdiri dari enam tahapan yaitu pembuatan grid, perhitungan jarak dari sumber gempa ke centroid grid, perhitungan nilai PGA, pengembangan aplikasi komputer, ploting nilai PGA di centroid grid, dan penyusunan zona bahaya kegempaan dengan algoritma kriging. Kesimpulan penelitian adalah bahwa fungsi atenuasi global yang dikembangkan oleh Youngs et al, 1997 dapat diaplikasikan dengan baik untuk menghitung nilai PGA di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh secara mikro dapat dibagi dalam dalam tiga zona bahaya kegempaan yaitu zona bahaya kegempaan rendah dengan nilai PGA 0.8767 gals hingga 0.8780 gals, zona bahaya kegempaan menengah dengan nilai PGA 0.8781 gals hingga 0.8793 dan zona bahaya kegempaan tinggi dengan nilai PGA 0.8794 gals hingga 0.8806 gal

    ZONASI DAERAH BAHAYA KEGEMPAAN DENGAN PENDEKATAN PEAK GROUND ACCELERATION (PGA)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menyusun zonasi daerah bahaya kegempaan pada infrastruktur bangunan di kota Banda Aceh menggunakan pendekatan nilai peak ground acceleration (PGA) dari fungsi atenuasi global dan lokal. PGA dihitung menggunakan fungsi antenuasi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat, magnitude gempa dan jarak dari sumber gempa. Data yang digunakan bersumber dari katalog gempa merusak badan meteorologi, klimatologi dan geofisika rentang tahun 1973 – 2011. Metode penelitian terdiri dari enam tahapan yaitu pembuatan grid, perhitungan jarak dari sumber gempa ke centroid grid, perhitungan nilai PGA, pengembangan aplikasi komputer, ploting nilai PGA di centroid grid, dan penyusunan zona bahaya kegempaan dengan algoritma kriging. Kesimpulan penelitian adalah bahwa fungsi atenuasi global yang dikembangkan oleh Youngs et al, 1997 dapat diaplikasikan dengan baik untuk menghitung nilai PGA di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh secara mikro dapat dibagi dalam dalam tiga zona bahaya kegempaan yaitu zona bahaya kegempaan rendah dengan nilai PGA 0.8767 gals hingga 0.8780 gals, zona bahaya kegempaan menengah dengan nilai PGA 0.8781 gals hingga 0.8793 dan zona bahaya kegempaan tinggi dengan nilai PGA 0.8794 gals hingga 0.8806 galsPenelitian ini bertujuan untuk menyusun zonasi daerah bahaya kegempaan pada infrastruktur bangunan di kota Banda Aceh menggunakan pendekatan nilai peak ground acceleration (PGA) dari fungsi atenuasi global dan lokal. PGA dihitung menggunakan fungsi antenuasi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat, magnitude gempa dan jarak dari sumber gempa. Data yang digunakan bersumber dari katalog gempa merusak badan meteorologi, klimatologi dan geofisika rentang tahun 1973 – 2011. Metode penelitian terdiri dari enam tahapan yaitu pembuatan grid, perhitungan jarak dari sumber gempa ke centroid grid, perhitungan nilai PGA, pengembangan aplikasi komputer, ploting nilai PGA di centroid grid, dan penyusunan zona bahaya kegempaan dengan algoritma kriging. Kesimpulan penelitian adalah bahwa fungsi atenuasi global yang dikembangkan oleh Youngs et al, 1997 dapat diaplikasikan dengan baik untuk menghitung nilai PGA di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh secara mikro dapat dibagi dalam dalam tiga zona bahaya kegempaan yaitu zona bahaya kegempaan rendah dengan nilai PGA 0.8767 gals hingga 0.8780 gals, zona bahaya kegempaan menengah dengan nilai PGA 0.8781 gals hingga 0.8793 dan zona bahaya kegempaan tinggi dengan nilai PGA 0.8794 gals hingga 0.8806 gal

    Pengembangan Sistem Informasi Geografis (Sig) Pada Platform Google Untuk Penanggulangan Kebakaran Di Jakarta Selatan

    Full text link
    Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk pengembangan sistem informasi geografis pada platform googlemengenai letak posisi daerah rawan kebakaran di wilayah Jakarta Selatan beserta titik-titik pendukungpenanggulangan dan juga sebagai alat analisis untuk pengembangan dan penambahan komponen pendukungdalam penanganan dan penanggulangan bencana kebakaran. Metodologi yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan metodologi waterfall model yang terdiri berbagai tahapan seperti: requirements, analysis,design, coding, testing dan maintenance. Kesimpulan yang yang dapat ditarik dari penelitian ini antara lainadalah pemanfaatan aplikasi dari sistem informasi geografis (SIG) khususnya yang berbasis web berguna untukSUDIN pemadam kebakaran sebagai alat bantu untuk menanggulangi bahaya kebakaran khususnya di JakartaSelatan. Pemanfaatan SIG ini juga memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat mengenai persebarantitik rawan kebakaran dan titik penanggulangan terdekat sehingga masyarakat harus tetap wasapada terhadappotensi kebakaran yang dapat terjadi setiap saat

    Analisis Faktor yang Mempengaruhi Angka Buta Huruf melalui Geographically Weighted Regression: Studi Kasus Propinsi Jawa Timur

    Full text link
    Analysis of factors that influence the rate of illiteracy can provide important information for education. One such factor is the development of information and communication technology (ICT). Characteristics of illiteracy in East Java showes a spatial pattern. Therefore, to obtain the influencing factors Geographically Weighted Regression spatial modeling (GWR) is utilized. Modeling results indicate that the factors that influence the rate of illiteracy in every location are different. In general, factors influencing literacy rate is the percentage of households which have mobile phone and the percentage of households which access the internet at home

    Konstruksi Peta Pautan Genetik Dan Analisis Qtl Tanaman Karet Pada Populasi Hasil Persilangan Antara Rrim 600 Dengan Pn 1546

    Full text link
    Tersedianya peta pautan genetik merupakan salah satu syarat dalam identifikasi QTL. Konstruksi peta pautan genetik dapat dilakukan pada tanaman turunan pertama dari suatu persilangan untuk tanaman-tanaman yang menyerbuk bebas dengan menggunakan strategi pseudo-testcross. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan posisi QTL komponen produksi karet (lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, partikel karet) yang mempunyai pengaruh langsung paling besar dengan produksi karet menggunakan analisis marka tunggal. Peta pautan genetik RAPD tanaman karet (2n=36) dibuat menggunakan data marka dengan strategi pseudo-testcross. Populasi hasil persilangan antara klon RRIM 600 dan plasma nutfah PN 1546 digunakan sebagai materi genetik untuk penelitian pemetaan QTL komponen produksi karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tetua betina (RRIM 600) telah diperoleh tiga kelompok pautan yang dikonstruksi pada LOD 3,0 dan lima kelompok pautan yang dikontruksi pada LOD 2,0. Sedangkan pada tetua jantan (PN 1546) telah diperoleh dua kelompok pautan yang dikontruksi pada LOD 2,0. Marka OPH19_650 pada kelompok pautan 2 (KP-2) dan OPB20_1650 pada kelompok pautan 3 (KP-3) diduga terkait dengan sifat produksi karet dan lilit batang. Marka OPC13_2000 pada kelompok pautan 2 (KP-2) dan OPB20_1650 pada kelompok pautan 3 (KP-3) diduga terkait dengan sifat produksi karet dan tebal kulit. Marka OPC13_2000 dan OPH06_850 pada kelompok pautan 2 (KP-2) diduga terkait dengan sifat produksi karet dan jumlah pembuluh lateks
    corecore