ZONASI DAERAH BAHAYA KEGEMPAAN DENGAN PENDEKATAN PEAK GROUND ACCELERATION (PGA)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun zonasi daerah bahaya kegempaan pada infrastruktur bangunan di kota Banda Aceh menggunakan pendekatan nilai peak ground acceleration (PGA) dari fungsi atenuasi global dan lokal. PGA dihitung menggunakan fungsi antenuasi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat, magnitude gempa dan jarak dari sumber gempa. Data yang digunakan bersumber dari katalog gempa merusak badan meteorologi, klimatologi dan geofisika rentang tahun 1973 – 2011. Metode penelitian terdiri dari enam tahapan yaitu pembuatan grid, perhitungan jarak dari sumber gempa ke centroid grid, perhitungan nilai PGA, pengembangan aplikasi komputer, ploting nilai PGA di centroid grid, dan penyusunan zona bahaya kegempaan dengan algoritma kriging. Kesimpulan penelitian adalah bahwa fungsi atenuasi global yang dikembangkan oleh Youngs et al, 1997 dapat diaplikasikan dengan baik untuk menghitung nilai PGA di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh secara mikro dapat dibagi dalam dalam tiga zona bahaya kegempaan yaitu zona bahaya kegempaan rendah dengan nilai PGA 0.8767 gals hingga 0.8780 gals, zona bahaya kegempaan menengah dengan nilai PGA 0.8781 gals hingga 0.8793 dan zona bahaya kegempaan tinggi dengan nilai PGA 0.8794 gals hingga 0.8806 galsPenelitian ini bertujuan untuk menyusun zonasi daerah bahaya kegempaan pada infrastruktur bangunan di kota Banda Aceh menggunakan pendekatan nilai peak ground acceleration (PGA) dari fungsi atenuasi global dan lokal. PGA dihitung menggunakan fungsi antenuasi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat, magnitude gempa dan jarak dari sumber gempa. Data yang digunakan bersumber dari katalog gempa merusak badan meteorologi, klimatologi dan geofisika rentang tahun 1973 – 2011. Metode penelitian terdiri dari enam tahapan yaitu pembuatan grid, perhitungan jarak dari sumber gempa ke centroid grid, perhitungan nilai PGA, pengembangan aplikasi komputer, ploting nilai PGA di centroid grid, dan penyusunan zona bahaya kegempaan dengan algoritma kriging. Kesimpulan penelitian adalah bahwa fungsi atenuasi global yang dikembangkan oleh Youngs et al, 1997 dapat diaplikasikan dengan baik untuk menghitung nilai PGA di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh secara mikro dapat dibagi dalam dalam tiga zona bahaya kegempaan yaitu zona bahaya kegempaan rendah dengan nilai PGA 0.8767 gals hingga 0.8780 gals, zona bahaya kegempaan menengah dengan nilai PGA 0.8781 gals hingga 0.8793 dan zona bahaya kegempaan tinggi dengan nilai PGA 0.8794 gals hingga 0.8806 gal

    Similar works