40 research outputs found

    Kosmologi Desain Produk Pada Pakaian Adat Ke Pura di Bali

    Get PDF
    Abstrak Bali adalah salah satu daerah di Indonesia yang masih sangat menjunjung adat dan seni budaya tradisional yang masih di kagumi oleh masyarakat dunia. Produk kapaian adat ke Pura merupakan bagian dari perjuangan untuk mempertahakan kearofan local. Kosmologi desain adalah suatu dimensi transendental yang mempunyai penjelajahan yang sangat kompleks. Kehidupan yang dalam yang juga penuh dengan ketidak pastian. Ilham, Cipta, Nafsu, Cita-cita, Krativitas, Galau dan salaing tindih, entah berwujud apa. Gaya dalam desain adalah cerminan perilaku dan sikap budaya manusia pada waktu tertentu, sejalan dengan dinamika kehidupannya, seperti dinamika social, perkembangan budaya dan nilai. Desain bisa menjadi refleksi zaman dalam setiap periode. Gaya desainer bisa menjadi trenproduk-bom apabila dia mampu memenuhi kebuthan dan selera konsumennya. Anadai kata desain itu akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau orang yang akan melakukan suatu kegiatan adat dan budaya misalnya, maka konsep rancangan harus dimulai dari siapa dan kapan akan digunakan rancangan itu, ini yang perlu dipergnakan sebagai bahan pertimbangan yang cukup matang oleh seorang desainer, sehingga apa yang mereka rancang dapat diterima oleh pengguna rancangan. Kata kunci : Bali dalam Kosmologi Desain Produk Pakaian Adat ke Pur

    Peranan Kelompok Pengrajin Bokor dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Studi pada Kelompok Pengrajin Bokor “Karya Mandiri” Di Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak )

    Get PDF
    Kesejahteraan keluarga menjadi idaman setiap keluarga di Indonesia. Untuk itu berbagai usaha dilakukan oleh anggota kluarga untuk meningkatkan penghasilan keluarganya sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Apa yang dilakukan oleh kelompok pengrajin bokor berbahan fiber di Desa Sanggalangit menjadi salah satu contoh dari usaha tersebut. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kelompok pengrajin bokor di Desa Sanggalangit berperan dalam membantu para pengrajin membuat bokor yang disukai oleh masyarakat, mengelola hasil penjualan dan memasarkan hasil kerajinan bokor buatan anggota kelompok, mengelola keuangan kelompok dengan program simpan pinjam, serta menfasilitasi program-program pelatihan dan pencarian bantuan dana. Berbagai hambatan ditemui oleh kelompok pengrajin bokor di Desa Sanggalangit untuk memajukan usahanya yakni keterbatasan modal usaha, adanya anggota yang mangkir membayar cicilan pinjaman, harga bahan baku yang semakin mahal, serta persaingan dengan pengusaha sejenis lainnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan meminjam modal ke LPD dan BUMDes, pendekatan kekeluargan kepada anggota yang nakal, hemat dan efisien dalam penggunaan bahan, serta selalu menjaga kualitas hasil produksi. Kesejahteraan anggota kelompok pengrajin bokor di Desa Sanggalangit saat ini boleh dibilang sudah cukup sejahtera

    System Dynamics Modeling of Multi-Channel Supply Chain System: A Hypothetical LPG Distribution with Disloyal Household Customers

    Get PDF
    The availability of LPG in the community is a sensitive issue. If there is a shortage, it has the potential to cause chaos and inflation. The final consumers, namely households and micro business stalls, will generally be disloyal. They are not tied to one particular store to get the LPG they need. Since the number of tanks in circulation will remain constant, the analysis of LPG availability can be focused on the number of tanks. Continuous simulation method with system dynamics is generally used in system growth analysis. In this paper the method is utilized to model the discrete movement of tanks circulating in the community which in this case is represented in a much smaller system, consisting of filling stations, agents, and stores. The modeling results provide a sufficient picture of how the availability of the tank can be optimized appropriately

    Pemberdayaan Terhadap Lansia Untuk Meningkatkan Produktivitas Usaha Minyak Kelapa (Tanusan) di Singakerta, Gianyar

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai akhir tahun 2019 memberikan dampak dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu dampak Pandemi Covid-19 yang dirasakan mayarakat akhir-akhir ini adalah tingginya harga minyak sawit dan langkanya minyak sawit ditengah masyarakat. Adanya kasus tersebut menyebabkan potensi penggunaan minyak kelapa sebagai alternatif. Produksi minyak kelapa lebih banyak dilakukan oleh sektor UMKM, khususnya di Bali dilakukan lebih banyak oleh lansia karena menggunakan peralatan tradisional. Dalam situasi seperti saat ini, sektor UMKM Minyak Kelapa sangat perlu perhatian khusus. UMKM Minyak Kelapa (Tanusan) merupakan usaha kecil yang memproduksi minyak kelapa secara tradisional dengan mempertahankan kearifan lokal sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat. UMKM Minyak Kelapa (Tanusan) merupakan usaha yang diturunkan dari tradisi maka terdapat beberapa kendala berupa keterbatasan alat bantu produksi, ketahanan produk, pengemasan produk, kurangnya manajemen keuangan serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka akan dilakukan kegiatan bertahap mulai manajemen produksi sampai pemasaran. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi seperti mesin parut, mesin peras, kompor, dan panci, pemberian bantuan botol kemasan dan label kemasan, pelatihan pengemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan media sosial dan pelatihan penggunaan media sosial

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI DESA DI DESA PEGADUNGAN KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

    Get PDF
    Dana Desa diharapkan dapat memberi tambahan energi bagi Desa dalam melakukan pembangunan dan pemberdayaan Desa, menuju Desa yang kuat, maju dan mandiri. Begitu penting dan strategisnya Dana Desa, sehingga wajar apabila Dana Desa mendapat perhatian sangat besar dari publik, karena nilai nominalnya yang relatif besar. Sementara banyak pihak yang merasa waswas terhadap kompetensi dan kapabilitas perangkat Desa dalam pengelolaan dana tersebut.Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini merumuskan beberapa permasalahan, yaitu: 1). Bagaimanakah Implementasi Kebijakan Dana Desa Dalam Pengelolaan Potensi Desa di Desa Pegadungan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng? 2). Apa Sajakah Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kebijakan Dana Desa Dalam Pengelolaan Potensi Desa di Desa Pegadungan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng?Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Implementasi kebijakan dana desa dalam pengelolaan Desa Pegadungan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, secara umum gambarkan bahwa implementasi Dana Desa berhasil dan berjalan sesuai tujuan dan tepat sasaran. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi implemetasi Dana Desa berjalan dengan baik. 2). Faktor-faktor pendukung dan pnghambat implementasi kebijakan dana desa dalam pengelolaan potensi Desa Pegadungan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng kualitas dan kuantitas SDM perangkat desa, kerjasama antar perangkat desa, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat pengguna layanan. Tingkat pendidikan yang rata-rata setingkat SMU, menjadi faktor pendukung implementasi kebijakan di desa Pegadungan. Juga adanya kerjasama yang baik yang terjalin lewat seringnya bertemu dan adanya tujuan yang sama dalam implementasi kebijakan DD menjadi faktor pendukung lainnya. Sedangkan kondisi sosial, menjadi faktor penghambat, di samping kondidi sosial ekonomi masyarakat desa Pegadungan yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tani dan karyawan swasta, ikut menjadi faktor penghambat implementasi kebijakan DD

    Deteksi Kesegaran Buah Apel, Pisang, Dan Jeruk Menggunakan Metode Transformasi Ruang Warna HSI dan K-Nearest Neighbor

    Get PDF
    Klasifikasi tingkat kesegaran buah apel, pisang, dan jeruk secara manual oleh manusia memiliki beberapa kelemahan diantaranya keberagaman persepsi antar individu dalam menentukan kesegaran buah apel, pisang, dan jeruk serta kurangnya konsistensi dalam hal kinerja yang dikarenakan faktor kelelahan. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti membuat sistem berbasis komputer yang dapat mengenali tingkat kesegaran buah secara konsisten dibandingkan dengan manusia. Dalam penerapan sistem ini menggunakan aplikasi MATLAB yang melibatkan beberapa tahapan mulai dari pengambilan citra, transformasi RGB ke HSI, klasifikasi dengan algoritma K-Nearest Neighbor yang menghasilkan nilai segar dan busuk. Hasil pengujian yang dilakukan telah diperoleh persentasi akurasi sebesar 100% dari 60 kali percobaan dengan kondisi buah yang berbeda

    Pengendalian Getah Kuning Buah Manggis dengan Irigasi Tetes dan Pemupukan Kalsium

    Get PDF
    ABSTRACTMangosteen is the largest exported fresh fruit from Indonesia, but only 20% of the total production can be exported due to low quality. Yellow latex or gamboge disorder is the main cause of low quality mangosteen fruit. This  study aimed  to  control  the  yellow  latex  of  the  mangosteen  fruit  by  using  drip irrigation  and  calcium fertilization. The study was conducted at farmer’s mangosteen garden in Munduk Bestala village, Seririt Subdistrict, Buleleng Regency, from February to November 2009. The research was arranged as split plot design which  consisted  of  two  factors  in  a  randomized  block  design. The  main  treatments  were  two  levels  of  drip irrigation:  drip  irrigation and control,  while  the  sub  plot  treatments  were  three  levels  dosage  of calcium  or gypsum:  0,  3,   and  6  kg  gypsum  tree-1.  The  experiment was replicated  nine  times.  The  result  of  experiment indicated that interaction between drip irrigation and gypsum dosage has no significant different on yellow latex of mangosteen fruit. In contrast, drip irrigation decreased significantly yellow latex both  at outer fruit skin and aril.  The aril without yellow latex on drip irrigation treatment was 83.70%, whereas in control only 36.30%. Gypsum also  increases  the  percentage  of  fruit  aril  without  yellow  latex.  The highest  percentage  of  fruit  aril without yellow latex was obtained on 6 kg gypsum tree-1(70.00%), whereas the lowest  was on 0  kg  gypsum tree- 1( 54.44%).Key words: fruit quality,  Garcinia  mangostana ,  gypsum,  relative water content, sugar contentABSTRAKManggis merupakan buah yang terbesar diekspor oleh Indonesia, namun hanya 20% dari total produksi dapat diekspor dikarenakan  kualitas  yang rendah. Getah  kuning  atau  gambode  disorder  merupakan penyebab utama rendahnya  kualitas  buah  manggis.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengendalikan  getah  kuning  pada tanaman  manggis  menggunakan  irigasi tetes  dan  pemupukan  kalsium.  Penelitian  ini  dilaksanakan  di kebun manggis milik petani di desa Munduk Bestala, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng dari bulan Februari sampai November 2009. Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi dengan dua faktor dalam rancangan kelompok teracak. Perlakuan petak utama adalah dua tingkat irigasi tetes: irigasi tetes dan kontrol, sedangkan perlakuan anak petak  adalah  tiga  dosis pemupukan  kalsium  atau  gipsum:  0,   3,  dan  6  kg  gipsum  pohon- 1. Percobaan  diulang sebanyak sembilan kali. Hasil mengindikasikan tidak ada pengaruh nyata interaksi antara irigasi tetes dan dosis gipsum  terhadap getah kuning. Sebaliknya, irigasi tetes secara nyata mengurangi getah kuning  baik pada bagian luar kulit dan bagian daging buah. Daging buah tanpa getah kuning pada irigasi tetes adalah sebanyak 83.7%, sedangkan pada perlakuan kontrol hanya 36.30%. Gipsum juga meningkatkan persentasi daging buah tanpa getah kuning.  Persentase  tertinggi  daging  buah  tanpa  getah  kuning diperoleh  pada  perlakuan  6  kg  gipsum   pohon-1(70.00%), sedangkan persentase terendah diperoleh pada perlakuan 0 kg gipsum  pohon-1(54.44%).Kata kunci: Garcinia mangostana, gipsum, kandungan air relatif, kandungan gula, kualitas bua

    The application of generosity maxim: a case study in “Divergent” movie

    Get PDF
    Maxim is general principle which is thought to underlie the efficient use of language. This research was conducted to find out the existence of the generosity maxim applied by the characters in “Divergent” movie and the factors which caused the characters applying the maxim in their utterances throughout the movie. Data of the research was utterances used in the movie. The data was identified by using theory of maxim[1] to see if it merely applied the maxim of generosity and what factors influenced it use in the data. The data were analyzed by using the theory of politeness maxim proposed by Leech[1] and the statements about factors that influence the application of politeness maxims proposed by Holmes[2]. The result analysis was described descriptively. Documentation and observation methods are applied in collecting the data. The result showed that the application of the generosity maxim existing in “Divergent” movie and the factors influencing the application of the maxim in this movie are gender and context of situation. The factors which most frequently influenced the application of the generosity maxim in the movie is the context of situation, and the factor which least frequently influenced the application of the maxim is gende

    Pengendalian Getah Kuning Pada Buah Manggis Dengan Irigasi Tetes dan Antitranspiran Chitosan

    Get PDF
    Manggis merupakan buah segar terbanyak yang diekspor Indonesia, namun hanya 12,79% dari total produksi buah manggis Indonesia yang layak ekspor karena kualitasnya rendah. Gangguan getah kuning merupakan penyebab utama rendahnya kualitas buah manggis. Penelitian bertujuan mengendalikan getah kuning pada buah manggis dengan irigasi tetes dan antitranspiran Chitosan. Penelitian dilakukan di kebun manggis petani di Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt, Buleleng, pada musim panas (April–November 2011). Perlakuan yang dicoba terdiri atas dua faktor, disusun secara petak terpisah dengan rancangan acak kelompok dan sembilan ulangan. Faktor utama adalah perlakuan irigasi tetes terdiri atas dua taraf, yaitu dengan irigasi tetes (I) dan tanpa irigasi tetes/kontrol (I (A1), dan 0,30% (A2k), sedangkan subplot adalah konsentrasi antitranspiran Chitosan, terdiri atas tiga taraf yaitu 0% (A). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara irigasi tetes dan konsentrasi antitranspiran berpengaruh tidak nyata terhadap getah kuning pada buah manggis. Perlakuan irigasi tetes meningkatkan secara nyata persentase buah yang dagingnya tidak bergetah kuning. Buah yang dagingnya tidak bergetah kuning pada perlakuan irigasi tetes mencapai 83,70%, sedangkan pada kontrol hanya 36,30%. Demikian pula pemberian antitranspiran Chitosan menurunkan secara nyata buah yang dagingnya tidak bergetah kuning. Buah yang dagingnya tidak bergetah kuning pada antitranspiran Chitosan konsentrasi 0,15% dan 0,30% masing masing 60,00% dan 64,44%, sedangkan pada kontrol hanya 55,56%. Disamping itu, antitranspiran Chitosan tidak menurunkan proses fotosintesis yang tercermin dari tidak turunnya kandungan gula pereduksi, gula total, dan sukrosa daun.
    corecore