20 research outputs found

    Efektivitas Gel Ekstrak Bawang Putih terhadap Proses Penyembuhan Luka Fase Inflamasi

    Get PDF
    Abstract: Efectiveness Gel Extract Of White On The Process Of Healing Inflamation Phase Heating. The inflammatory phase is a favorable body response as a protection mechanism. In the process of wound healing becomes a very important phase. Management of inflammation that is often used Non-Steroid Anti-Inflammatory class of salicylates on the skin that have side effects. The content of allicin in garlic can be used for problems that begin with the inflammatory phase. The use of gel from garlic extract is also easier to use and easier to clean. The study aim to determine the effectiveness of garlic extract gel to process wound inflammatory phase healing. This research is an experimental research with pre and post test with control group method with 24 samples. Conducted injury to the back area of rat length of wound 1 cm, depth to dermis. Conducted wound care, given gel extract of garlic concentration of 20%, 40%, 80% of the control using 0.9% NaCl compress. Using Kruskal Wallis test and Anova oneway showed concentration of 20%, 40%, and 80% of sig <0,05 ie 0.00. It was concluded that 20%, 40%, 80% garlic extract gel was effective against inflammatory wound healing process. The use of garlic extract gel is more effective in the wound inflammatory wound healing process.Abstrak: Efektivitas Gel Ekstrak Bawang Putih  terhadap Proses Penyembuhan Luka Fase Inflamasi.  Fase inflamasi merupakan respon tubuh yang menguntungkan sebagai mekanisme perlindungan. Pada proses penyembuhan luka menjadi fase yang sangat penting. Penatalaksanaan inflamasi yang sering digunakan Anti-Inflamasi Non Steroid golongan salisilat pada kulit yang memiliki efek samping. Kandungan zat allicin pada bawang putih dapat dimanfaatkan untuk masalah yang diawali dengan fase inflamasi. Pemanfaatan gel dari ekstrak bawang putih pun dalam penggunaannya lebih mudah diabsorsi dan mudah dibersihkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gel ekstrak bawang putih terhadap proses penyembuhan luka fase inflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment dengan metode pre and post test with control grup dengan jumlah sampel sebanyak 24 ekor tikus. Dilakukan perlukaan pada daerah punggung tikus panjang luka 1 cm, kedalaman sampai dermis. Dilakukan perawatan luka, diberi gel ekstrak bawang putih konsentrasi berbeda yaitu 20%, 40%, 80%  kontrol menggunakan kompres NaCl 0,9%. Hasil uji Kruskal Wallis dan Anova oneway menunjukkan konsentrasi 20%, 40%, dan 80%  nilai sig <0,05 yaitu 0,00. Disimpulkan bahwa 20%, 40%, 80% gel ekstrak bawang putih efektif terhadap proses penyembuhan luka inflamasi. Penggunaan gel ekstrak bawang putih lebih efektif dalam proses penyembuhan luka inflamasi luka.   Disimpulkan bahwa 20%, 40%, 80% gel ekstrak bawang putih efektif terhadap proses penyembuhan luka inflamasi. Penggunaan gel ekstrak bawang putih lebih efektif dalam proses penyembuhan luka inflamasi luka

    Pembelajaran dengan Mnemonic SAMBAS dalam Meningkatkan Pengetahuan Pertolongan Pertama pada Kasus Trauma bagi Masyarakat

    Get PDF
    Abstrak Kasus trauma sebagai salah satu permasalahan di dunia dengan angka kematian yang tinggi. Tingginya angka kematian pada korban, khususnya pada kasus kecelakaan, tidak terlepas dari rendahnya pertolongan pertama yang dilakukan masyarakat. Pelatihan pertolongan pertama pada kasus kecelakaan pada masyarakat menjadi solusi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan mnemonic SAMBAS dalam meningkatkan pengetahuan pertolongan pertama pada kasus trauma bagi masyarakat Kota Pontianak. Desain penelitian menggunakan menggunakan pre-experimental dengan one group pretest-posttest without control group. Responden penelitian sebanyak 30 orang dipilih dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan mnemonic SAMBAS efektif meningkatkan pengetahuan pertolongan pertama pada kasus trauma bagi masyarakat Kota Pontianak. AbstractCases of trauma as one of the problems in the world with a high mortality rate. The high death rate for victims, especially in accident cases, is inseparable from the low level of first aid provided by the community. First aid training in cases of accidents in the community is a solution to increasing public knowledge. The research aimed to determine the effectiveness of learning with the SAMBAS mnemonic in increasing knowledge of first aid in trauma cases for the people of Pontianak City. The research design used a pre-experimental with one group pretest-posttest without a control group. 30 research respondents were selected by quota sampling technique. The instrument used a knowledge questionnaire. Data analysis used the Wilcoxon test. The results showed that learning with the SAMBAS mnemonic was effective in increasing knowledge of first aid in trauma cases for the people of Pontianak City

    TINGKAT DEPRESI, ANSIETAS DAN STRES PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DENGAN HEMODIALISA

    Get PDF
    Chronic Kidney Disease (CKD) is becoming a serious health problem with an increasing number of cases. CKD also has the second highest burden of medical costs after heart disease. The causes of kidney failure are currently dominated by hypertension and diabetes mellitus. As an action that must be done in CRF patients is to undergo hemodialysis. Hemodialysis is a transition of kidney function and role assisted by a dialyzer machine. Besides helping the role and function of the kidneys, hemodialysis has an impact on psychology with the emergence of anxiety, stress to depression. The aims to see the level of depression, anxiety &amp; stress of CKD patients undergoing hemodialysis. This study was conducted using descriptive design and sampling techniques using purposive sampling. The level of depression, anxiety and stress was measured by the Depression, Anxiety, Stress Scale questionnaire (DASS 42) consisting of 42 statements with a sample of 75 people. The results found that 5 patients (6.7%) experienced mild anxiety, 43 patients (57.3%) were moderately anxious, 17 patients (22.7%) experienced severe anxiety and 7 patients (9.3%) experienced very severe anxiety. The stress level of 12 patients (16.0%) experienced mild stress, 14 patients (18.7%) moderate and 2 patients (2.7%) experienced severe stress and the level of depression 20 patients (26.7%) with mild depression, 39 patients (52.0%) moderate depression and 7 patients (9.3%) experienced severe stress. From this study, it can be concluded that there is anxiety, stress and depression in CKD patients undergoing hemodialysis.Gagal Ginjal Kronik (GGK) menjadi masalah kesehatan yang serius dengan angka kasus yang kian bertambah. GGK juga memiliki beban biaya pengobatan tertinggi kedua setelah penyakit jantung. Adapun penyebab gagal ginjal saat ini didominasi oleh hipertensi dan diabetes mellitus. Sebagai tindakan yang harus dilakukan pada pasien GGK adalah dengan menjalani hemodialisa. Hemodialisa merupakan peralihan fungsi serta peran ginjal yang dibantu oleh mesin dialyzer. Disamping membantu peran dan fungsi ginjal, tindakan hemodialisa berdampak pada psikologis dengan munculnya kecemasan, stress hingga depresi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat gambaran tingkat depresi, ansietas &amp; stres pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini dilakukan menerapkan desain deskriptif dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Tingkat depresi, ansietas dan stress diukur dengan kuesioner Depression, Anxiety, Scale Stress (DASS 42) yang terdiri dari 42 pernyataan dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Hasil penelitian didapatkan 5 pasien (6,7%) mengalami cemas ringan, 43 pasien (57,3%) cemas sedang, 17 pasien (22,7%) mengalami cemas berat dan 7 pasien (9,3%) mengalami cemas sangat berat. Tingkat stress 12 pasien (16,0%) mengalami stress ringan, 14 pasien (18,7%) sedang dan 2 pasien (2,7%) mengalami stress berat dan tingkat depresi 20 pasien (26,7%) dengan depresi ringan, 39 pasien (52,0%) depresi sedang dan 7 pasien (9,3%) mengalami stres berat. Dari hasil diatas maka dapat kesimpulan yaitu terdapat kecemasan, stress serta depresi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa

    Efektifitas Video Pembelajaran Bantuan Hidup Dasar pada Henti Jantung dengan Model Selamat terhadap Pengetahuan Masyarakat Kota Pontianak

    No full text
    ABSTRACT The high incidence of Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) requires not only many prevention programs but also fast and appropriate initial treatment to make victims survive. In fact, the phenomenon of OHCA strongly involves the role of lay people (not medical personnel) who are around the victim's location. This study aims to determine the effectiveness of basic life support learning videos in cardiac arrest with the SELAMAT model on the knowledge of the Pontianak City Community. The research method used quasy experimental with a sample size of 70 respondents. The research data was collected using an online questionnaire with google form Statistical analysis uses the wilcoxon test. The results showed that video media can increase public knowledge in performing basic life support (p=0.000). It is expected that the government or related agencies can work together in socializing the SELAMAT Model learning video to increase public knowledge about basic life support in cardiac arrest victims. Keywords: Video, Cardiac Arrest, Basic Life Support, SELAMAT Model   ABSTRAK Tingginya angka kejadian Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) membutuhkan tidak hanya banyak program pencegahan namun juga penanganan awal yang cepat dan tepat untuk membuat korban tetap dapat bertahan hidup. Faktanya, fenomena OHCA sangat melibatkan peran orang awam (bukan tenaga medis) yang berada di sekitar lokasi korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas video pembelajaran bantuan hidup dasar pada henti jantung dengan model SELAMAT terhadap pengetahuan Masyarakat Kota Pontianak. Metode penelitian meggunakan quasy experimental dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner online dengan google form. Analisis statistik menggunakan uji wilcoxon.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan bantuan hidup dasar (p=0,000). Diharapkan pemerintah atau instansi terkait dapat bekerjasama dalam mensosialisasikan video pembelajaran Model SELAMAT untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bantuan hidup dasar pada korban henti jantung. Kata Kunci: Video, Henti Jantung, Bantuan Hidup Dasar, Model SELAMA

    Edukasi Pulau Wisata Aman Covid-19 di Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat

    No full text
    ABSTRAKCovid-19 sangat mudah menular diantara masyarakat, terutama ditempat-tempat keramaian terutama daerah wisata. Banyak masyarakat yang tidak mematuhi anjuran kesehatan terhadap protokol kesehatan disebabkan pengetahuan yang rendah tentang covid-19. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pencegahan covid-19 di Desa Lemukutan. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang covid-19 dan skrining covid-19 kepada masyarakat Desa Lemukutan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data sebelum edukasi diperoleh tingkat pengetahuan dan kemampuan masayarakat dalam melakukan skrining covid-19 pada kategori kurang 43,3%, kategori cukup 33,3%, dan kategori baik 23,4%. Sedangkan setalah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan masayarakat dalam melakukan skrining covid-19 pada kategori cukup 30% dan kategori baik 70%. Peningkatan pengatahuan masyarakat tentang covid-19 dan kemampuan dalam melakukan skrining covid-19 menjadi salah satu upaya pencegahan covid-19. Kata Kunci: Edukasi, Skrining, Covid-19  ABSTRACTCovid-19 is very easy to spread among people, especially in crowded places, especially tourist areas. Many people do not comply with health recommendations regarding health protocols due to low knowledge about COVID-19. The purpose of community service is to increase community knowledge and skills about preventing COVID-19 in Lemukutan Village. The method of implementing community service is counseling about covid-19 and COVID-19 screening training to the people of Lemukutan Village. The results of community service obtained data before education obtained the level of knowledge and ability of the community in screening for COVID-19 in the less category 43.3%, the sufficient category 33.3%, and the good category 23.4%. Meanwhile, after being given education, there was an increase in the knowledge and ability of the community in screening for COVID-19 in the 30% sufficient category and 70% good category. Increasing public knowledge about COVID-19 and the ability to screen for COVID-19 is one of the efforts to prevent COVID-19. Keywords: Education, Screening, Covid-19

    Peningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa Sekolah Dasar tentang Bantuan Hidup Dasar dengan Model “Selamat”

    No full text
    ABSTRACT Sudden cardiac arrest can occur anywhere and can happen to any individual. First aid should be given immediately by providing basic life support. However, in reality the number of rescuers capable of providing basic life support is limited. In Indonesia learning basic life support has not been given to elementary school students, knowledge and skills in providing basic life support are mandatory for every individual, so that victims who experience sudden cardiac arrest can be given the right help. To identify the effect of learning with the SELAMAT model on basic life support for elementary school students The design used in this study was a quasi-experimental design with pre and post test with control, namely to intervene in two groups. This study involved 60 respondents who were divided into two groups, namely the experimental group, 30 respondents and 30 in the control group. The analysis that has been used in this study is the McNemar test and marginal homogeneity. The results of this study indicate that there is an effect of learning with the SELAMAT model on the knowledge (p, 0.008) and skills (p, 0.016) of elementary school students. Learning the SELAMAT model can improve students' knowledge and skills in providing basic life support in cases of sudden cardiac arrest Keywords : BLS, SELAMAT, Knowledge, Skills  ABSTRAK Keadaan henti jantung mendadak dapat terjadi dimana saja dan dapat menimpa setiap individu. Pertolongan pertama harus segera diberikan dengan memberikan bantuan hidup dasar. Namun, pada kenyataanya jumlah penolong yang mampu memberikan bantuan hidup dasar terbatas. Di Indonesia pembelajaran bantuan hidup dasar belum diberikan pada siswa sekolah dasar, seharusnya pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan bantuan hidup dasar sudah wajib dimiliki oleh setiap individu, sehingga korban yang mengalami henti jantung secara mendadak dapat diberikan pertolongan yang benar.  Mengidetifikasi pengaruh pembelajaran dengan model SELAMAT tentang bantuan hidup dasar pada Siswa sekolah Dasar  Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi-experiment dengan rancangan pre and post tes with control yaitu melakukan intervensi pada dua kelompok. Penelitian ini telah melibatkan 60 respoden yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 30 responden dan 30 pada kelompok kontrol. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji mc nemar dan marginal homogenity.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran dengan model SELAMAT terhadap pengetahuan (p, 0,008) dan keterampilan (p, 0,016) siswa sekolah dasar. Pembelajaran model SELAMAT dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam memberikan bantuan hidup dasar pada kasus henti jantung mendadak.  Kata Kunci: BHD, SELAMAT, Pengetahuan, Keterampila

    Persepsi Masyarakat Pesisir tentang Vaksin Booster selama Masa Pandemik Covid-19

    No full text
    ABSTRACT The acceptance of booster vaccines in the community is still low. The low acceptance of boosters in the community is associated with the safety level, efficacy and side effects of the vaccine that can be experienced. This study aims to identify community perception of receiving the COVID-19 boosters in the Coastal Areas of West Kalimantan, Indonesia. The research design used in this study was descriptive analytic with a cross-sectional study approach. A total of 90 respondents involved in this study were selected randomly, where the proportion of each respondent was selected based on the achievement of receipts advanced vaccines in the region. The statistical test used in this study is the chi square test. The results of this study most of the respondents had a basic education level of 30%, 62,2% female, 12,2% history of being infected with Covid-19, 55,6% not working, 53,3% the distance between home and vaccination service centre is more than 1 km. The results of the perception analysis with vaccination status obtained a value of p = 0.029 (<0.05). People who have a good perception of the COVID-19 vaccine choose to receive the follow-up vaccine to prevent transmission of COVID-19 Keywords: Perception, Booster Vaccines  ABSTRAK Penerimaan vaksin lanjutan pada masyarakat masih rendah. Rendahnya penerimaan vaksin lanjutan pada masyakat dikaitkan dengan tingkat keamanan vaksin, kemanjuran vaksin dan efek samping vaksin yang dapat dialami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat dalam penerimaan vaksin COVID-19 lanjutan di Wilayah Pesisir Kalimantan Barat, Indonesia.  Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross-sectional. Sebanyak 90 responden terlibat dalam penelitian ini dipilih secara random, dimana proporsi setiap respoden dipilih berdasarkan pada capaian penerimaan vaksin lanjutan di wilayah tersebut. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah chi squere test. Hasil penelitian menjelaskan sebagian responden berpendidikan SD sebanyak 30%, perempuan 62,2%, sebagian pernah terinfeksi COVID-19 yaitu 12,2%, sebagian dari mereka tidak bekerja 55,6%, dan jarak rumah dengan sentral pelayanan vaksin lebih dari 1 km yaitu 53,3%. Hasil analisis persepsi dengan status vaksinasi diperoleh nilai p= 0,029 (< 0,05). Masyarakat yang memiliki persepsi yang baik tentang vaksin COVID-19 memilih menerima vaksin lanjutan untuk mencegah penularan COVID-19. Kata Kunci: Persepsi, Vaksin Booste

    Program Desa Wisata Aman dan Sehat: Pelatihan dan Pembentukan Tim Pertolongan Pertama Bantuan Hidup Dasar dengan Model Selamat bagi Masyarakat desa Pulau Lemukutan

    No full text
    ABSTRAK Pulau Lemukutan yang terletak di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu destinasi wisata alam yang sangat bagus dengan luas wilayah mencapai luas 1.453 hektar dan merupakan Kawasan ekowisata. Akan tetapi tidak jarang wisatawan berisiko untuk mengalami kejadian kegawatdaruratan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk melatih dan membentuk tim pertolongan pertama bantuan hidup dasar dengan model SELAMAT terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Desa Pulau Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Hasil pengabdian kepada masayarakat didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap pertolongan pertama bantuan hidup dasar dengan model SELAMAT. Pengingktan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta terbentuknya tim pertolongan pertama menjadi upaya dalam pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan di pulau lemukutan. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Model SELAMAT, Pengetahuan, Keterampilan  ABSTRACT Lemukutan Island, located in Bengkayang Regency, West Kalimantan Province, is one of the best natural tourist destinations with an area of 1,453 hectares and is an ecotourism area. However, it is not uncommon for tourists to be at risk of experiencing an emergency. The purpose of community service is to train and form a basic life support first aid team with the SELAMAT model of community knowledge. The method of implementing community service in Lemukutan Island Village, Sungai Raya Islands District. The results of community service showed that there was an increase in public knowledge of basic life support first aid with the SELAMAT model. Improving public knowledge and the formation of a first aid team are efforts in first aid in emergency cases on Lemukutan Island. Keywords: Basic Life Support, SELAMAT model, Knowledg

    Efektifitas Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung dengan Model Selamat terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat Kota Pontianak

    No full text
    ABSTRACT Cardiac arrest outside the hospital or commonly called OCHA (Out of Hospital Cardiac Arrest) is a condition that often threatens a person's life. In some countries the incidence of OHCA has increased and for the most part only a few victims have survived. This condition is related to the low rate of BLS first aid in cardiac arrest in the community and the time required by health workers to the scene. This will certainly affect the survival rate of patients with cardiac arrest outside the hospital. This study aims to see the effectiveness of Cardiac Arrest First Aid Training with the SELAMAT model on the knowledge and skills of the people of Pontianak City in 2021. This study uses a quantitative method using a quasi-experimental design (quasi-experimental) with a pre and post test design with control, namely to intervene in two groups. The results of this study indicate that cardiac arrest first aid training with the SELAMAT model is effective in increasing the knowledge and skills of the Pontianak city community with p = 0.000 each. There is a need for further development in the application of the technology-based SELAMAT model to facilitate first aid for cardiac arrest. Keywords: BLS, SELAMAT, Knowledge, Skills  ABSTRAK Henti jantung di luar rumah sakit atau yang biasa disebut OCHA (Out of Hospital Cardiac Arrest) merupakan kondisi yang seringkali mengancam hidup seseorang. Di beberapa negara kejadian OHCA mengalami peningkatan dan sebagian besar hanya sedikit korban yang bisa selamat. Kondisi ini berkaitan dengan rendahnya angka pertolongan pertama BHD pada henti jantung di masyarakat serta waktu yang dibuthkan tenaga kesehatan ke lokasi kejadian. Hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat keberlangsungan hidup pasien dengan henti jantung di luar rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Efektifitas Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung Dengan Model SELAMAT Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan pre and post tes with control yaitu melakukan intervensi pada dua kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan pertolongan pertama henti jantung dengan Model SELAMAT efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat kota pontianak dengan masing-masing nilai p= 0,000.  Perlunya pengembangan lebih lanjut dalam penerapan model SELAMAT berbasis teknologi untuk memudahkan pertolongan pertama henti jantung. Kata Kunci: BHD, SELAMAT, Pengetahuan, Keterampila
    corecore