Husada Mahakam: Journal of Health
Not a member yet
    189 research outputs found

    HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Bullying adalah bentuk kenakalan remaja yang ditimbulkan dari gangguan perkembangan psikososial yaitu perilaku remaja yang gemar melanggar aturan, mengucilkan kelompok, menghina, dan mengejek. ntuk mengetahui karakteristik respoden, konsep diri, dan perilaku bullying serta hubungan konsep diri dengan perilaku bullying. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel proportional stratified random sampling sebanyak 97 responden. Hasil penelitian menunjukkan remaja dengan konsep diri negatif 52,6%, perilaku bullying tinggi sebanyak 47,4%.  p = 2,603×10-11 <0,05 artinya terdapat hubungan bermakna konsep diri dengan perilaku bullying pada siswa kelas VII di SMP Negeri 32 Samarinda dengan r = -0,613 yang berarti hubungan kuat dan arah hubungan negatif. Sehingga dapat disimpu erdapat hubungan konsep diri dengan perilaku bullying pada siswa kelas VII di SMP Negeri 32 Samarinda.Bullying behavior is a form of juvenile delinquency caused by psychosocial development disorders, namely the behavior of teenagers who like to break rules, isolate groups, insult, and ridicule. The research objective was to determine the characteristics of the respondents, self-concept, and bullying behavior as well as the relationship between self-concept and bullying behavior. This type of quantitative research with cross sectional method. The proportional stratified random sampling sample consisted of 97 respondents. The results showed that adolescents with a negative self-concept of 52.6%, high bullying behavior of 47.4%. p = 2.603 × 10-11 <0.05 means that there is a significant relationship between self-concept and bullying behavior in class VII students at SMP Negeri 32 Samarinda with r = -0.613 which means a strong relationship and a negative relationship. So it can be concluded that there is a relationship between self-concept and bullying behavior in class VII students at SMP Negeri 32 Samarinda

    TINGKAT DEPRESI, ANSIETAS DAN STRES PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DENGAN HEMODIALISA

    Get PDF
    Chronic Kidney Disease (CKD) is becoming a serious health problem with an increasing number of cases. CKD also has the second highest burden of medical costs after heart disease. The causes of kidney failure are currently dominated by hypertension and diabetes mellitus. As an action that must be done in CRF patients is to undergo hemodialysis. Hemodialysis is a transition of kidney function and role assisted by a dialyzer machine. Besides helping the role and function of the kidneys, hemodialysis has an impact on psychology with the emergence of anxiety, stress to depression. The aims to see the level of depression, anxiety & stress of CKD patients undergoing hemodialysis. This study was conducted using descriptive design and sampling techniques using purposive sampling. The level of depression, anxiety and stress was measured by the Depression, Anxiety, Stress Scale questionnaire (DASS 42) consisting of 42 statements with a sample of 75 people. The results found that 5 patients (6.7%) experienced mild anxiety, 43 patients (57.3%) were moderately anxious, 17 patients (22.7%) experienced severe anxiety and 7 patients (9.3%) experienced very severe anxiety. The stress level of 12 patients (16.0%) experienced mild stress, 14 patients (18.7%) moderate and 2 patients (2.7%) experienced severe stress and the level of depression 20 patients (26.7%) with mild depression, 39 patients (52.0%) moderate depression and 7 patients (9.3%) experienced severe stress. From this study, it can be concluded that there is anxiety, stress and depression in CKD patients undergoing hemodialysis.Gagal Ginjal Kronik (GGK) menjadi masalah kesehatan yang serius dengan angka kasus yang kian bertambah. GGK juga memiliki beban biaya pengobatan tertinggi kedua setelah penyakit jantung. Adapun penyebab gagal ginjal saat ini didominasi oleh hipertensi dan diabetes mellitus. Sebagai tindakan yang harus dilakukan pada pasien GGK adalah dengan menjalani hemodialisa. Hemodialisa merupakan peralihan fungsi serta peran ginjal yang dibantu oleh mesin dialyzer. Disamping membantu peran dan fungsi ginjal, tindakan hemodialisa berdampak pada psikologis dengan munculnya kecemasan, stress hingga depresi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat gambaran tingkat depresi, ansietas & stres pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini dilakukan menerapkan desain deskriptif dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Tingkat depresi, ansietas dan stress diukur dengan kuesioner Depression, Anxiety, Scale Stress (DASS 42) yang terdiri dari 42 pernyataan dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Hasil penelitian didapatkan 5 pasien (6,7%) mengalami cemas ringan, 43 pasien (57,3%) cemas sedang, 17 pasien (22,7%) mengalami cemas berat dan 7 pasien (9,3%) mengalami cemas sangat berat. Tingkat stress 12 pasien (16,0%) mengalami stress ringan, 14 pasien (18,7%) sedang dan 2 pasien (2,7%) mengalami stress berat dan tingkat depresi 20 pasien (26,7%) dengan depresi ringan, 39 pasien (52,0%) depresi sedang dan 7 pasien (9,3%) mengalami stres berat. Dari hasil diatas maka dapat kesimpulan yaitu terdapat kecemasan, stress serta depresi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa

    PENGARUH YOGA TERHADAP PENURUNAN DYSMENOREA PADA SISWI SMP KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Kejadian dysmenorhea berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2018 dihasilkan peristiwa dysmenorhea sebanyak 1.769.425 jiwa (90%). Terapi non farmakologi mirip senam yoga dapat digunakan karena tidak mempunyai imbas samping serta ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan dysmenorhea diantaranya usia menarche, status gizi, dan aktivitas fisik. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk diketahuinya dampak senam yoga terhadap penurunan dysmenorhea serta faktor yg berhubungan menggunakan kejadian dysmenorhea pada siswi SMPN Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperiment dengan memakai rancangan one group pretest-postest design dan dengan melakukan survey analitik memakai pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan  menggunakan teknik Total sampling dengan jumlah sampel sebesar 38 siswi yang mengalami dysmenorhea pada Sekolah Menengah Pertama N 04 Kota Bengkulu dengan sampel 38 responden. Metode analisis menggunakan uji wilcoxon dan chi-square. Hasil uji wilcoxon diperoleh bahwa terdapat dampak senam yoga terhadap terhadap dysmenorhea (p-value=0,000). akibat uji chi-square dihasilkan bahwa tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian dysmenorhea dengan hasil usia menarche (p-value=0,061), dan usang menstruasi (p-value=0,675)

    MASALAH PERILAKU REMAJA MENJALANI SCHOOL FROME HOME DI ERA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic in various countries including Indonesia resulted in the Government making lock down policies and social restrictions, one of which is to work, study and worship at home. The school from home policy encourages adolescents who take formal education to replace face-to-face learning methods in class with internet-based learning at home. This is considered to have a psychological impact on adolescents. This study aims to analyze the behavior problems of junior high school students in Samarinda City while undergoing School From Home in the Covid-19 Pandemic Era. This study is a descriptive analytic study with a cross sectional approach to junior high school students and the equivalent in the city of Samarinda, selected by a multi-stage random cluster and 122 respondents using simple random sampling technique in the selected schools. The variables measured include the behavior of adolescents using the Strength and Difficulty Questionare instrument. Data were analyzed using the chi square test with a significance level of 95% (α = 0.05). The results showed that there were emotional problems experienced by adolescents. There is a relationship between emotional symptoms and prosocial behavior with adolescent gender (p value <0.05). Likewise, the aspects of difficulties and aspects of strength possessed by adolescents also have a relationship with adolescent gender (p value <0.05). So it is necessary to conduct coaching and monitoring of behavior in learning at least once a month.Pandemi Covid-19 di berbagai Negara termasuk Indonesia mengakibatkan Pemerintah membuat kebijakan lock down dan pembatasan social, salah satunya untuk berkerja, belajar dan beribadah di rumah. Kebijakan school from home membuat remaja yang menempuh pendidikan formal menggantikan metode pembelajaran tatap muka dikelas menjadi pembelajaran yang berbasis internet di rumah. Hal ini dinilai dapat memberikan dampak bagi psikologis remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah perilaku remaja siswa SMP di Kota Samarinda saat menjalani School From Home di Era Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada remaja siswa SMP dan sederajat di kota Samarinda yang dipilih secara multi stage cluster random dan pada sekolah yang terpilih diambil sebanyak 122 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Variabel yang diukur meliputi perilaku remaja dengan menggunakan instrumen Strength and Difficulty Questionare. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan taraf signifikansi 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya masalah emosional yang dialami oleh remaja. Terdapat hubungan antara gejala emosional dan perilaku prososial dengan gender remaja (p value < 0,05). Begitu pula dengan aspek kesulitan dan aspek kekuatan yang dimiliki oleh remaja juga memiliki hubungan dengan gender remaja (p value < 0,05). Sehingga perlu dilakukan pembinaan serta monitoring perilaku dalam pembelajaran minimal sebulan sekali

    PENERAPAN PIJAT EFFLEURAGE DENGAN TOPIKAL MINYAK KELAPA MURNI PADA EKSTREMITAS TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI

    No full text
    An increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg on two measurements five minutes apart in a state of rest or calm is called hypertension. According to the World Health Organization (WHO), in 2015, 22% of the world's population suffered from hypertension; in Southeast Asia, the subject reach 36%. The purpose of this study is to determine the effect of apllied effleurage massage therapy with virgin coconut oil’s topical on the extremities, in order to reduce the blood pressure in hypertensive subject. This study used Quasy Experiment Design with pre-test-post test with control group approach from 22 people as samples. The results of hypothesis testing of the treatment group with paired t-test on systolic and diastolic obtained p-values of  0.000 and 0.001. Whereas in the control group, the systolic and diastolic p-values ​​were 0.053 and 0.082. Meanwhile, the results of the independent t-test statistical analysis on systolic and diastolic blood pressure in the treatment group and the control group obtained p values ​​of 0.000 and 0.010 (p <0.05), which means that there was a significant difference between the treatment group and the control group. Applying effleurage massage with virgin coconut oil’s topical on the extremities is suggested to reduce blood pressure in hypertensive subject.  Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang disebut hipertensi. Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menunjukkan, sebesar 22% penduduk dunia menderita penyakit hipertensi, pada Asia Tenggara sebesar 36% angka kejadian hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi pijat effleurage dengan topikal minyak kelapa murni pada ekstremitas terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan rancangan pre test- post test dengan kelompok kontrol dengan sampel berjumlah 22 orang. Hasil uji hipotesis kelompok perlakuan dengan uji t berpasangan pada sistolik dan diastolik, didapatkan p-value 0,000 dan 0.001. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan p-value sistolik dan diastolik 0,053 dan 0,082. Adapun, hasil analisis statistik uji t independen pada tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai p yaitu 0,000 dan 0,010 (p < 0.05) yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Penerapan pijat effleurage dengan topikal minyak kelapa murni pada ekstremitas disarankan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi

    HUBUNGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Indonesia Sehat 2025 adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan sadar hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan penyalahgunaan narkoba dengan gangguan pada kesehatan reproduksi perempuan di Lembaga Pemasyaratan. Metode yang digunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini pengguna narkoba dengan Total Sampling. Data diambil dengan membagikan kuesioner kemudian dilakukan analisis univariat, analisis bivariat Chi-square, serta Multivariat Uji statistik yang digunakan adalah Multiple Logistik Regresion. Hasil penelitian sebagian besar (75%) remaja yang menggunakan narkoba mengalami gangguan reproduksi p=0.037, OR=7.333. Pendidikan rendah (58.8%) mengalami gangguan reproduksi p=0.022, Sebagian besar menikah (64.3%) mengalami gangguan reproduksi p=0.013, OR= 5.700. Sebagian besar (72.2%) yang menggunakan Narkoba ≥ 3 tahun mengalami gangguan reproduksi. Sebagian besar (60%) pengguna narkoba dengan golongan Psikotropika dan narkotika mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Analisis multivariat faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap gangguan reproduksi adalah lama penggunaan narkoba nilai p= 0,006; OR= 14,927 CI (2.196-101.472). Perlu memberikan peningkatan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kota Bengkulu. Kata Kunci: Narkoba, kesehatan reproduksiHealthy Indonesia 2025 is a proactive behavior to maintain and improve health and be aware of the law. The aim of the study was to determine the relationship between drug abuse and reproductive health disorders at the Bengkulu City Penitentiary. The method used is an analytic survey with a cross sectional approach. The population is drug users in Correctional Institutions with Total Sampling. Collecting data by distributing questionnaires then performed univariate analysis, bivariate analysis with Chi-square, and Multivariate The statistical test used was Multiple Logistic Regression. Most of the results (75%) of adolescents who use drugs experience reproductive disorders p=0.037, OR=7.333. Low education (58.8%) experienced reproductive disorders p=0.022, Most were married (64.3%) experienced reproductive disorders p=0.013, OR= 5.700. Most (72.2%) who use drugs ≥ 3 years experience reproductive disorders. Most (60%) drug users in the psychotropic and narcotics group experience reproductive health problems. Multivariate analysis of the factors that most dominantly influence reproductive disorders is duration of drug use, p = 0.006; OR= 14.927 CI (2.196-101.472). It is necessary to provide an increase in the Prevention and Eradication of Drug Abuse and Illicit Trafficking (P4GN) in the City of Bengkulu. Keywords: Narcotics, reproductive healt

    HUBUNGAN ANTARA DURASI PENYAKIT, FREKUENSI HOSPITALISASI DAN TINGKAT KEPARAHAN GEJALA DENGAN KEJADIAN PUTUS OBAT PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

    Get PDF
    Psychological disorders are one of the chronic diseases that decrease patients' productivity and require long-term care and treatment. During the treatment process, patients often experience relapses due to the length of the treatment. One of the factors that can trigger relapse is medication discontinuation. Therefore, through this study, the researcher aims to obtain an overview of patients with mental disorders and relapse occurrences, as well as to determine the impact of medication discontinuation on the duration of mental illness, frequency of hospitalization, and severity of symptoms during relapse. This study is cross-sectional study involving 108 respondents. The analysis in this study utilized descriptive analysis and bivariate analysis using independent t-test. The results of this study indicate that one of the reasons family members bring patients to the hospital is the emergence of anger symptoms (26.1%), with medication discontinuation due to lack of patient medication adherence support being another common reason (23.5%). The research also shows a correlation between the duration of mental illness, frequency of hospitalization, severity of symptoms, and medication discontinuation in patients with mental disorders. Based on these findings, the involvement of family and effective discharge planning is crucial in reducing relapse rates and promoting rehabilitation towards independent and productive patient outcomes.Gangguan kejiwaan merupakan salah satu penyakit yang bersifat kronik, yang menurunkan produktifitas penderita, dan membutuhkan perawatan dan pengobatan dalam jangka panjang. Dalam proses perjalanan pengobatan sering kali pasien mengalami kambuh karena panjangnya proses pengobatan. Kejadian yang menimbulkan pasien kambuh salah satunya adalah putus obat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pasien gangguan jiwa dengan kejadian kambuh, dan untuk mengetahui dampak dari kejadian putus obat terhadap lama mengalami gangguan jiwa, frekuensi hospitalisasi, dan tingkat keparahan gejala Ketika kambuh. Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional study yang melibatkan 108 responden. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis bivariat dengan menggunakan uji independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alasan keluarga membawa pasien kerumah sakit adalah munculnya gejala marah 26.1%, dengan alasan putus obat akibat tidak adanya pendamping pasien minum obat 23.5%. Penelitian juga menunjukan adanya hubungan lama mengalami gangguan jiwa, frekuensi hospitalisasi, dan keparahan gejala dengan putus obat pada pasien dengan gangguan jiwa. Berdasarkan hasil ini maka dibutuhkan peran keluarga dan discharged planning yang baik untuk mengurangi kekambuhan dan meningkatkan rehabilitasi menuju pasien yang mandiri dan produktif

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA

    Get PDF
    Penyakit pneumonia pada balita merupakan salah satu masalah kesehatan yang belum dapat terselesaikan, dan juga merupakan penyebab kematian balita terbesar di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Kecamatan Koja. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian ini balita dengan keluhan batuk atau sukar bernapas yang berobat di Puskesmas Kecamatan Koja dengan jumlah 103 responden yang diambil secara purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita (p- value = 0,004) dan ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Kecamatan Koja (p-value = 0,001). Perawat di pelayanan kesehatan tingkat dasar diharapkan dapat meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan tentang pneumonia kepada ibu yang memiliki balita, sehingga kejadian pneumonia pada balita dapat dicegah.Pneumonia in toddlers is one of the unresolved health problems, and is also the biggest cause of death for toddlers in Indonesia. The purpose of this study was to determine the correlation between knowledge and attitudes of mothers with the incidence of pneumonia in toddlers at Puskesmas Kecamatan Koja. The research design used cross sectional. The sample of this study was toddlers with complaints of cough or difficulty breathing who were treated at Puskesmas Kecamatan Koja with a total of 103 respondents who were taken by purposive sampling. Data analysis using chi-square test. The results showed that there was a significant correlation between mother's knowledge and the incidence of pneumonia in toddlers (p-value = 0.004) and there was a significant correlation between mother's attitude and the incidence of pneumonia in toddlers at Puskesmas Kecamatan Koja (p-value = 0.001). Nurses at primary level health services are expected to increase the provision of health education about pneumonia to mothers who have toddlers, so that the incidence of pneumonia in toddlers can be prevented

    THE RELATIONSHIP BETWEEN HEALTH LITERACY AND EFFICACY SELF IN PERIMENOPAUSAL WOMEN

    No full text
    Perimenopause terjadi beberapa tahun sebelum menopause, gejala yang dialami wanita saat memasuki perimenopause antara lain badan terasa gerah terutama wajah dan leher, mengalami insomnia, dan gangguan siklus menstruasi, vagina kering. Literasi kesehatan yang rendah memiliki efek buruk pada masyarakat. Menurut who literasi kesehatan adalah kemampuan diri seseorang untuk bisa memahami, menggunakan informasi yang didapat serta menjaga kesehatan dengan baik. Sedangkan efikasi diri sebagai kepercayaan atau kemampuan seseorang terhadap masalah mempengaruhi hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Cross-Sectional. instrument penelitian ini menggunakan kuesioner HLS-EU-SQ10 dan Efikasi Diri dianalisis menggunakan SPSS dengan Uji Chi-Square. Hasil analisis chi-square didapatkan nilai p-Value sebesar 0,057 (p < 0,05) dan nilai Expected Count tidak ada yang kurang dari 5 berarti terdapat hubungan antara literasi kesehatan dengan efikasi diri wanita perimenopause di puskesmas rapak mahang tenggarong. wanita perimenopause di puskesmas rapak mahang sebagian besar golongan literasi kesehatan interaktif, dimana individu mempercayai informasi kesehatan namun tidak ada keiinginan untuk menerapkannya hal ini mempengaruhi efikasi diri wanita perimenopause di puskesmas rapak mahang sehingga banyak wanita mengalami gejala menopause hanya berdiam diri saja tanpa melakukan kegiatan yang meringankan gejala yang terjadi.Perimenopause occurs several years before menopause, the symptoms experienced by women when entering perimenopause include feeling hot, especially the face and neck, experiencing insomnia, and menstrual cycle disorders, vaginal dryness. low health literacy has an adverse effect on society. According to WHO, health literacy is a person’s ability to be able to understand, usethe information obtained and maintain good health. while self-efficacy as a person’s belief or ability to problems affect their lives. This study uses a quantitative method with a cross-sectional design. the instrument in this study used the HLS-EU-SQ10 questionnaire (Health Literacy Survey Questionnaire Short Form), and Self-Efficacy to be analyzed using SPSS with the Chi-Square Test. The results of chi-square analysis obtained a p-value of 0.057 (p <0.05) and the Expected Count value was not less than 5, which means that there is a relationship between health literacy and self-efficacy in perimenopausal women at the Rapak Mahang Tenggarong Health Center. Most of the perimenopausal women at the Rapak Mahang Health Center are in the interactive health literacy category, where individuals believe in health information but have no desire to apply it. which relieves the symptoms

    PENGARUH PIJAT TEKNIK MARMET DAN AROMATHERAPI LAVENDER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI KLINIK KARTIKA JAYA

    Get PDF
    The marmet technique is a combination of how to express breast milk and massage the breast so that the milk reflex can be optimal. The use of lavender aromatherapy essential oil can help mothers relax and feel comfortable so that milk production can increase. The method in this study is Quasy Experiment with a non-equivalent control group pretest-posttest design. The population is all primiparous postpartum mothers who gave birth at the Kartika Jaya Samarinda clinic. Sampling technique with Total Sampling as many as 24 people. The results of this study indicate that there is an effect of giving marmet massage and lavender aromatherapy with a value (p-value = 0.000 < = 0.05). There is an effect of giving oxytocin massage with a value (p-value = 0.000 < = 0.05). There was no difference between the intervention group and the control group with a value (p-value = 0.11 > = 0.05) on the increase in breast milk production. There was no difference in the intervention group, namely marmet massage technique and lavender aromatherapy and in the control group, namely oxytocin massage to increase breast milk production in post partum mothers at Kartika Jaya Samarinda clinic

    158

    full texts

    189

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Husada Mahakam: Journal of Health is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇