19,133 research outputs found

    PEMERTAHANAN KEARIFAN LOKAL PEPATAH-PETITIH SEBAGAI PENGUATAN SUMBER DAYA SOSIAL BAGI MASYARAKAT TENGGER

    Get PDF
    Tradisi pepatah-petitih merupakan suatu cara orangtua di masa lalu untuk memberikan nasehat atau petuah yang terkandung nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya. Pada dasarnya, bentuk nasehat atau petuah tersebut ditujukan untuk keharmonisan keluarga, kebaikan alam, terutama kehidupan masyarakat sekitar sebagai sumberdaya sosial untuk mengendalikan sikap dan perilaku. Setiap daerah, dimungkinkan masih mempertahankan budaya tradisi lisan , yaitu ungkapan pepatah-petitih yang memang hadir sebagai bentuk pola pikir dalam kehidupan yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi budaya atau tradisi lisan di masa lampau terkadang tidak dapat dihadirkan pada masa kini karena mengalami transformasi yang mungkin terkesan “mati suri” karena tidak dapat hidup pada komunitasnya. Namun, secara temporal, nilai-nilai (value) dan normanya masih dijadikan sebagai memori kolektif di masa sekarang sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendidik generasi anak-anak dalam memperkuat identitas karakter mereka. Tradisi lisan selalu mengalami perkembangan zaman sebagai akibat persinggungan sebuah tradisi dengan modernisasi sehingga diperlukan penyesuaian dari suaru daerah yang masih menghormati adat-istiadat yang berupa warisan para leluhur terdahulu. Adapun salah satu daerah yang menjadi sasaran penelitian adalah masyarakat Tengger yang terletak di Jawa Timur. Masyarakat Tengger dikenal memiliki kearifan lokal yang bermuatan positif, harmonis, adaptif, dan religius. Dengan demikian, proses internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai budaya adat masyarakat tersebut berjalan sangat baik sehingga mampu mempertahankan nilai tradisi sebagai sistem religi dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kearifan lokal tersebut tidak hanya melihat pada keyakinan agama melainkan juga mengacu pada petuah leluhur. Sistem religi tersebut tidak hanya mengacu pada keyakinan terhadap agama tetapi juga pada kekuatan dan kepercayaan terhadap petuah leluhur, yaitu berupa ungkapan pamali yang tidak hanya sebagai living memories tetapi juga sebagai living traditions terhadap generasinya. Bagi masyarakat Tengger, kepercayaan terhadap sesuatu yang magis dan mistik masih diyakini sedangkan anggapan terhadap ungkapan pamali kemungkinan dapat diidentifikasi mengingat potensi tradisi lisan hampir terabaikan, terpinggirkan bahkan ada anggapan bahwa sesuatu yang bersumber dari kelisanan hanya menjadi kenangan belaka. Oleh karena itu, tulisan ini akan mencoba menggali potensi tradisi lisan dengan cara mengidentifikasi tradisi pepatah-petitih sebagai penguatan sumber daya sosial yang disinyalir masih dipertahankan masyarakat Tengger

    OPTIMASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN KETERBATASAN SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus Proyek M000229 PT PAL Indonesia)

    Get PDF
    ABSTRAK PT PAL Indonesia merupakan galangan kapal terbesar di Indonesia. Sistem produksi yang digunakan bersifat engineer to order dengan kegiatan pokok perencanaan dan pengendalian proyek. Tahap perencanaan merupakan satu tahap penting yang menentukan pelaksanaan tahap proyek selanjutnya. Oleh karena itu perencanaan harus dibuat seakurat mungkin, salah satunya yaitu dengan pembuatan jadwal yang realistis. Selama ini pembuatan jadwal tidak memperhatikan ketersediaan SDM padahal pada kenyataannya SDM yang tersedia terbatas. Dari jadwal yang dibuat tampak terjadinya overalokasi SDM di beberapa titik waktu yaitu pada jenis SDM perancah, fitter, dan welder. Overalokasi diatasi dengan menambah tenaga kerja subkontrak. Namun terdapat ketidakpastian dalam pemenuhan tenaga kerja tambahan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini menyebabkan ketidakpastian penyelesaian proyek meningkat. Oleh karena itu dicoba dibuat teknik penjadwalan dengan memperhatikan keterbatasan SDM. Metode yang digunakan yaitu algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan metode pencarian solusi yang meniru proses seleksi alamiah dan genetika. Pengalokasian aktivitas ditentukan berdasarkan earliest start time dan dengan memperhatikan ketersediaan SDM dalam tiap titik waktu penjadwalan. Dan kriteria optimal penjadwalan proyek yang digunakan yaitu memperoleh durasi proyek seminimal mungkin tanpa adanya overalokasi SDM. Dan dari hasil yang diperoleh tampak bahwa durasi proyek bertambah lama namun tidak lagi terjadi overalokasi SDM. Bertambahnya durasi proyek disebabkan karena ketersediaan SDM tidak mencukupi untuk menjaga agar durasi proyek tidak bertambah. Oleh karena itu penjadwalan ini tidak dapat langsung diaplikasikan dalam proses perencanaan proyek. Namun penjadwalan ini dapat dijadikan alternatif keputusan yang tentunya harus disesuaikan dengan kebijakan strategis perusahaan. ABSTRACT PT PAL Indonesia is the biggest shipbuilder in Indonesia. Production system that is used by PT PAL Indonesia is engineer to order with project planning and controlling as the main activity. Planning stage is an important stage that determine the realization of the next stage. Because of that we have to plan the project accurately, and one of them is by make the realistic schedule. At the recent time the scheduling process do not pay attention of the resource availibility but actually the case is the company have limit of resources. From the schedule that is made by PT PAL Indonesia we still can find human resources overalocation that is happen on scaffolder, fitter, and welder. The company solve the overalloacation with hire more additional labour, but however there is still uncertainty from the quantity and quality aspect. This also increase the uncertainty of the project completion. Because of that this research try to make scheduling technique with resource availability as the constraint. This research uses genetic algorithm as optimization method. Genetic algorithm is kind of search method that imitate natural selection process. Allocation of the activities are determined by earliest start time with resource availibilty as the constraint. The optimal criteria is to minimize project duration without consist human resource overallocation. The result is schedule with longer duration however there is no more human resource overallocation. The increase of project duration caused by the amount of human resource is not enough to maintain the duration to not become longer. So that this schedule can not directly be applied. But however this schedule can become decision alternative but it must be appropriate with company strategic policy

    JULIET’S PSYCHOLOGICAL CONFLICTS IN WILLIAM SHAKESPEARE’S DRAMA “ROMEO AND JULIET”

    Get PDF
    Learning literature is important and it will provide us with valuable and useful knowledge that has significant benefits concerning the topic. By learning literature we will have wider insight and wiser consideration in decision-making. This study is focused on the aspects of “Romeo and Juliet” namely: (1) What are the psychological conflicts faced by the main characters in “Romeo and Juliet” drama, (2) what are the causes of the main characters’ psychological conflict and (3) what are the effect of the psychological conflict on the main characters. The method in this research is the descriptive qualitative method. In order to make a systematical description, the writer classifies the results of the study into four sub-chapters and they are collecting the data, analyzing the data, presenting the result, and drawing a conclusion. Based on the result of the data analysis, it is found out that there are three psychological conflicts faced by the main characters. They are: fear, worries, and confusion. The conflicts brought the main characters to take any decision, finally they died after drinking poison

    KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH YANG BERADA DI KAWASAN BUDI DAYA PERTANIAN SETELAH BERLAKUNYA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Di kota Semarang sejak berlakunya Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031, beberapa pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian mengalami kerugian dikarenakan proses permohonannya yang berhubungan dengan perijinan ditolak oleh instansi yang berwenang. Sosialisasi yang kurang dari Pemerintah Kota Semarang menjadi faktor penyebab kekecewaan dari pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana dampak hukum Perda Nomor 14 Tahun 2011 terhadap pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian, dan bagaimana perlindungan hukum yang diberikan Pemerintah Kota Semarang terhadap pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis dampak hukum Perda Nomor 14 Tahun 2011 serta perlindungan hukum yang diberikan Pemerintah Kota Semarang terhadap pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian. Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sosio legal dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakan data primer sebagai bahan utamanya yang diperoleh dengan wawancara langsung dengan pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian dan staf di kantor BAPPEDA Kota Semarang serta Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang. Data sekunder diperoleh dari UU Nomor 26 Tahun 2007 serta buku-buku tentang hak atas tanah dan tata ruang. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan kajian tentang dampak hukum Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 terhadap pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian antara lain proses permohonan IMB ditolak oleh Kantor BPPT, proses permohonan IPPT ditolak oleh Kantor Pertanahan, selanjutnya tanah dan bangunan yang dimilikinya tidak dapat dijadikan agunan ke lembaga perbankan. Hasil pembahasan dalam penelitianyaitu kajian hukum terhadap pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian dalam upayanya untuk mendapatkan perlindungan hukum yaitu dengan mengajukan keberatan ke BKPRD Kota Semarang. Hambatan yang dihadapi Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan Perda Nomor 14 Tahun 2011 antara lain masyarakat Kota Semarang belum bisa membedakan makna tanah dalam fungsi kemanfaatan dan tanah dalam fungsi kepemilikan sehingga hal ini menjadi potensi untuk timbulnya konflik. Saran terhadap Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan Perda Nomor 14 Tahun 2011, sebaiknya lebih konsekuen dengan Perda yang dibuatnya sendiri. Hal ini bertujuan agar hasil keputusan yang dikeluarkan BKPRD terhadap pemegang hak atas tanah yang berada di kawasan budi daya pertanian yang mengajukan keberatan, bisa lebih mempunyai wibawa hukum di mata masyarakat dan mengandung nilai keadilan, kepastian dan kemanfaatan

    BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE KOSTUM TARI SAMAN GAYO DALAM PAGELARAN BUSANA NEW LIGHT HERITAGE

    Get PDF
    Tugas akhir bertujuan untuk : 1) Mencipta desain busana pesta malam dengan Sumber Ide Kostum Tari Saman Gayo 2) Membuat busana pesta malam dengan Sumber Kostum Tari Saman Gayo. 3) Menampilkan Busana Pesta Malam Dengan Sumber Ide Kostum tari Saman Gayo pada pagelaran busana dengan tema”New Light Haritage”. Desain busana pesta malam tercipta dengan mengkaji tema heritage kota Aceh, dengan sumber Ide Kostum Tari Saman Gayo yang merupakan kostum penari saman suku Gayo Aceh. Busana ini berkarakter sporty yang menampilkan nuansa etnik untuk remaja, dengan siluet A yang menggunakan songket dengan motif bunga jeumpa, dengan mengkaji trend,dan juga menggunakan unsur dan prinsip desain, hal berikutnya adalah proses penyajian desain sketching, presentation drawing tampak muka dan belakang. Pembuatan busana pesta malam ini meliputi tiga tahap yaitu: 1)Tahap persiapan, yang terdiri dari pembuatan gambar kerja busana pesta, gambar kerja hiasan busana dan gambar kerja pelengkap busana, pengambilan ukuran, pembuatan pola busana, perancangan bahan dan harga. 2) Tahap pelaksanaan, meliputi peletakan pola pada bahan, pemotongan dan pemberian tanda pada jahitan, penjelujuran, pengepasan I, perbaikan, penjahitan, pengepasan II dan pemberian hiasan busana. 3) Tahap evaluasi hasil meliputi pembahasan tentang masalah yang dihadapi pada proses pembuatan busana dan evaluasi hasil secara keseluruhan mengenai kesesuaian antara desain dan busana pesta yang dihasilkan. Penyelenggaraan pagelaran ini, melalui tiga tahap yaitu: 1) persiapan meliputi: pembentukan panitia, penentuan tema, penentuan tujuan pelaksanaan, penentuan waktu dan tempat serta anggaran. 2)Tahap pelaksanaan yaitu penyelenggaraan pagelaran busana yang bertema “New Light Heritage”, dan 3) Tahap evaluasi akhir yang meliputi persiapan, pelaksanaan dimulai dengan gladi resik pada jam 11 siang sampai dengan pagelaran busana. Pagelaran tersebut diikuti oleh mahasiswa Teknik Busana dan Pendidikan Teknik Busana. Hasil karya dari Tugas Akhir ini adalah 1) Terciptanya desain Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Kostum Tari Saman Gayo, 2) Terciptanya busana pesta yang terdiri dari rompi, menggunakan bahan velvet dan dihiasi dengan weafing warna merah hati dan kuning emas,gaun yang dipadukan dengan kain songket dengan motif bunga jeumpa, 3) Ditampilkannya Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide kostum tari Saman dalam pagelaran busana dengan tema “New Light Heritage” pada tanggal 25 Mei 2012 di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta

    HUBUNGAN KONDISI SANITASI DAN PRAKTEK PENJAMAH DENGAN KANDUNGAN E.coli DAN COLIFORM PADA NASI RAMES DI WARUNG-WARUNG MAKAN JL.PROFESOR SOEDARTO S.H. TEMBALANG SEMARANG

    Get PDF
    Makanan adalah unsur lingkungan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bila makanan tersebut tidak dapat dikelola secara hygienis dapat menjadi sumber penularan penyakit. Nasi rames menurut hasil penelitian Vitalaya termasuk golongan makanan yang beresiko terkontaminasi karena disajikan tidak panas. Dari data pra survey di seluruh warung makan yang menjual nasi rames, di Jl. Profesor Soedarto S.H. 34,7% kondisi sanitasi airnya kurang baik, 50% kondisi sanitasi alatnya kurang baik dan 50,6% penjamah makanan tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum menjamah makanan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan kondisi sanitasi dan praktek penjamah dengan kandungan E.coli dan coliform pada nasi rames di warung-warung makan Jl.Profesor Soedarto S.H. Tembalang Semarang. Jenis penelitian ini adalah Explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Profesor Soedarto S.H. Tembalang Semarang dengan jumlah populasi 28 warung makan dan jumlah sampel 20 warung makan dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara purposif. Analisa data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan tabulasi silang dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kondisi sanitasi alat makan dengan kandungan coliform (p=0,032), sedangkan yang tidak mempunyai hubungan dengan kandungan coliform adalah kondisi sanitasi air (p=0,131), sanitasi tempat penjualan (p=0,347), tempat penyajian (p=0,539), mencuci tangan dengan sabun (p=0,256), dan praktek menggunakan alat (p=0,447). Untuk meningkatkan kondisi sanitasi warung makan perlu dilakukan pengawasan dan inspeksi terhadap sanitasi alat makan di warung-warung makan Jl. Profesor Soedarto S.H. Tembalang Semarang. Kata Kunci: kondisi sanitasi, praktek penjamah, kandungan E.coli, kandungan coliform, nasi rames ASSOCIATION BETWEEN SANITATION CONDITION,FOOD HANDLING PRACTICE WITH E.coli AND COLIFORM CONTENTS IN "RAMES RICE" SOLD AT FOOD STREET VENDOR ON PROFESOR SOEDARTO,S.H. STREET SIDES TEMBALANG SEMARANG Food is an important environment element in increasing the degree of health. If the food is not handled hygienically, it can be the source of disease spreading. Based on the research of Vitalaya, rames rice is grouped into food having risk to be contamined since it is served when it is not hot. From pre survey data at all food street vendor selling "rames rice" on Profesor Soedarto S.H. Street, it is obtained that 34,7% of the water sanitation condition is not good, 50% of sanitation equipment condition is not good, and 50,6% people who touch the food do not wash their hands with soap before touching the food. The aim of the research is to find out the association between sanitation condition and food handling practice with E.coli and coliform contents in " rames rice " at food street vendor on Prof. Soedarto S.H. Street Tembalang Semarang. The research is a kind of an Explanatory research with cross sectional approach. The research was conducted on Prof. Soedarto S.H. Street Semarang with the amount of the population is 28 food street vendor and the amount of the sample is 20 food street vendor, which is examined by using purposive sample taking methode. Data was analyzed by using univariate analysis with frequency distribution and bivariate analysis with cross sectional tabulation by using chi square statistical test. The result of the research indicates that there is association between the condition of food stuffs sanitation and the content of coliform (p=0,032), mean while some factors which do not association with the content of coliform are the condition of water sanitation (p=0,539), sale place sanitation (p=0,347), serving place (p=0,539), washing hand using soap (p=0,256),and the practice in using equipment (p=0,447). In order to increase the condition of food street vendor sanitation, it is necesarry to perform controlling and inspection of hygiene and food sanitation on Prof. Soedarto S.H. Street Tembalang Semarang. Keyword : sanitation condition, food handling practice, the content of E.coli, the content of colifor

    The lost generation phenomena in the early 20th century as seen through f. scott fitzgerald's this side of paradise

    Get PDF
    This research is about "The Lost Generation Phenomena In The Early 20th Century As Seen Through F. Scott Fitzgerald's This Side of Paradise and the researcher will focus on finding how far the "Lost Generation" phenomena can be seen through the situation of American young generation in the early of 20th century. This research will focus on the case of religion, social norm, and education in the social and cultural condition. Since this thesis carries out American Study, thus it will use more than one theories and approaches because it discusses more than one issue, namely the structural theory and sociological approach. The structural theory contributes in understanding the novel by analyzing the intrinsic elements of the novel. The sociological approach helps the researcher to understand the human relations in the American conditions in the early 20th century and discusses the interactions among the characters of the novel. Using those methods, the researcher explains the parts in the novel which were included in the lost of religion, lost of norm and lost of education. The lost of religion�s behavior are enjoying life too much, smoking, drinking too much. The lost of social norm's behavior are having a date, kissing. The lost of education's behavior are quitting from the study and cutting the class. As the result of the analysis, the researcher concludes that some of young generations in the novel have left their puritan mind which explain about the religion, norm and education. They became lost because they had forgotten the forefather's inheritance. This phenomena is found in the young generation, so they are called as the 'Lost Generation' by their society

    HUMOR IN JALAN PINGGIR CRITICISM COLUMN IN SILATURAHIM RUBRIC SUARA MUHAMMADIYAH MAGAZINE (A PRAGMATIC STUDY)

    Get PDF
    In human life, human beings will not be separated from problems, any time man strives to get trough the problem, ranging from minor problems in life, to the tragedy that changed someone’s life, this thesis tells about a character named Andrew Laeddis is living in his fantasy after a tragedy happens in his life and change everything The purpose of this thesis is to describe how the tragedy changed the attitude and character Laeddis until he create a new identity for himself , and analyzing the psychological disorder caused by bad memories that happen in the past of his life. In analyzing the psychological disorder that happened to Andrew Laeddis, author tried to apply a Sigmund Ferud psychoanalytic theory with using a library research methods, that is done by reading books, articles, or any written and visual documents that related to the topic. The result show that Laeddis suffer from psychological disorder caused by anxiety due to the tragic memory of his past, wich is raised a new personality to relive anxiet

    PENGEMBANGAN DAN ANALISA KESERAGAMAN ALIRAN TEROWONGAN ANGIN TIPE TERBUKA SEBAGAI SARANA PENGUJIAN AERODINAMIKA

    Get PDF
    Terowongan angin sebagai sarana praktikum dan riset di bidang aerodinamika sangat penting keberadaannya, namun harganya yang mahal seringkali menjadi kendala utama di berbagai institusi pendidikan. Pengembangan terowongan angin dengan biaya murah namun memenuhi syarat sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan terowongan angin tipe terbuka dan menguji keseragaman aliran pada seksi uji sehingga layak untuk dipergunakan. Terowongan angin dibuat dari plat besi dengan tebal 1,4 mm, angin dihasilkan oleh fan aksial yang digerakkan dengan motor listrik dengan daya 1 HP. Pengujian dilakukan pada bebrapa kecepatan angin yang berbeda, variasi kecepatan diperoleh dengan mengubah putaran motor listrik menggunakan inverter. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kecepatan terendah yang dicapai adalah 2 m/s dan tertinggi 5,8 m/s. Pada kecepatan 2 m/s variasi kecepatan pada seksi uji sekitar 0,1 m/s , dan pada kecepatan 5,8 m/s sekitar 0,1 hingga 0,3 m/s Kata Kunci : terowongan angin, aerodinamika, open circuit wind tunne

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN KREATIVITAS DI INDUSTRI BATIK (STUDI KASUS PADA INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN, LASEM, SOLO, DAN YOGYAKARTA)

    Get PDF
    ABSTRAK Perekonomian Indonesia tidak selamanya bergantung pada hasil alam, seperti komoditas minyak, gas, mineral dan hasil alam lainnya. Indonesia juga harus mengembangkan dan mempertahankan industri-industri di sektor non-migas, seperti industri kreatif. Kreativitas merupakan kunci utama dalam industri kreatif. Rata-rata Kontribusi Industri Kreatif terhadap PDB Nasional 2002-2008 yaitu sebesar 7,8% . Salah satu jenis industri kreatif yang berasal dari kerajinan adalah industri batik. yang memberikan kontribusi besar terhadap industri kreatif yaitu rata-rata sebesar 33.704.640 selama tahun 2002-2006 atau sebesar 24,09 % Penelitian-penelitian di industri batik menunjukkan bahwa kreativitas perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk (i) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kreativitas di industri batik, (ii) Menganalisis seberapa besar hubungan antara faktor-faktor tersebut terhadap peningkatan kreativitas di industri batik, (iii) Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi peningkatan kreativitas di industri batik. Sampel dalam penelitian ini adalah pengrajin atau pekerja di industri kerajinan batik di kota pesisir (Pekalongan, Lasem) dan kota non pesisir (Solo, Yogyakarta) sebanyak 200 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan bantuan software AMOS Versi 18. Kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu : (i) Penelitian ini dapat membuktikan bahwa iklim organisasi kreatif, proses kreatif, dan SDM kreatif (yang terdiri dari motivasi dan karakter untuk berkreasi) mempengaruhi peningkatan kreativitas di industri batik. Hal ini dibuktikan dengan ditolaknya H0 (karena nilai CR0,05), (ii) Pengaruh motivasi terhadap SDM kreatif (pesisir : 0,688; non pesisir : -0,237), pengaruh karakter terhadap SDM kreatif (pesisir : -0,029; non pesisir : 0,397), pengaruh SDM kreatif terhadap kreativitas (pesisir : 0,828; non pesisir : 0,210), pengaruh iklim organisasi kreatif terhadap kreativitas (pesisir : 0,314; non pesisir : -0,018), pengaruh proses kreatif terhadap kreativitas (pesisir : 0,228; non pesisir : 0,042), (iii) Faktor yang paling mempengaruhi peningkatan kreativitas dari aspek : (a) SDM kreatif adalah menyukai nilai seni dan tertarik untuk mengembangkan ide-ide kreatif tentang batik, (b) iklim organisasi kreatif adalah adanya rasa saling percaya dan terbuka dalam lingkungan kerja, (c) proses kreatif adalah menemukan kesulitan dalam membatik dan bertanya apabila mendapat kesulitan. ABSTRACT The Indonesian economy has not always rely on natural products, such as the commodity of oil, gas, minerals and other natural products. Indonesia also must develop and retain industries in non-oil sectors such as creative industries. Creativity is the key in the creative industries. Creative industry’s contribution to National GDP 2002-2008 is equal to 7.8%. Batik industry is one of the creative industry are included in the crafts sector which contributes 33.70464 million during 2002 to 2006 or amounted to 24.09%. Studies in the batik industry showed that creativity needs to be improved. This research aims to (i) knowing the factors that influence the increase in creativity in batik industry, (ii) to analyze how relationship between these factors to the increasing creativity in batik industry, (iii) identifying the factors that most influence the increasing creativity in batik industry. The sample in this study were artisans or workers in the batik industry in the coastal city (Pekalongan, Lasem) and non-coastal city (Solo, Yogyakarta) of 200 respondents. Sampling technique in this study was purposive sampling. Methods of data collection using questionnaires, interviews, and observations. Analysis using SEM (Structural Equation Modeling) by using software AMOS Version 18. Conclusions in this research: (i) This research prove that the creative organizational climate, the creative process, and creative human resources (consisting of motivation and character to be creative) affects the increase in creativity in batik industry. This is evidenced by the rejection of H0 (because the value of CR 0.05), (ii) The impact of motivation on creative human resources (coastal: 0.688; non-coastal: -0.237), impact of character on creative human resources (coastal: -0.029; non-coastal: 0.397), impact of creative HR on creativity (coast: 0.828; non-coastal: 0.210), impact of creative organizational climate on creativity (coastal: 0.314; non-coastal: -0.018), impact of creative process on creativity (coastal : 0.228; non-coastal: 0.042), (iii) The factors that most influence the increasing creativity: (a) the HR is interest with the art and interested in developing creative ideas about batik, (b) the creative organizational climate is a sense of mutual trust and openness in the work environment, (c) the creative process is finding difficulty in making batik and asked if having difficulties
    • …
    corecore