24 research outputs found
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHATANI UBI KAYU DI KECAMATAN BLAMBANGAN PAGAR KABUPATEN LAMPUNG UTARA
This study aims to analyze the comparative and competitive advantages of two varieties of cassava, and determine the sensitivity due to changes in output prices, production volumes, and input prices to the comparative and competitive advantages of cassava farming in Blambangan Pagar Sub-district of North Lampung Regency. This research is a survey research involving 50 cassava farmers who were selected intentionally consisting of 25 farmers of Cassesart varieties and 25 farmers of Thailand varieties. To answer these objectives, the study uses PAM analysis (Policy Analysis Matrix). The results showed that Cassesart variety (UJ-5) cassava farming had a DRCR value of 0,15 and PCR of 0,46 so it was more competitive than Thailand variety (UJ-3) cassava farming which had a DRCR value 0f 0,18 and PCR of 0,57. If there is a decrease in the output price for Cassesart variety (UJ-5) cassava by 4,93% and Thailand variety (UJ-3) cassava by 5,32%, a decrease in production volume is 4,70%, and an increase in input prices (Urea fertilizer 21,32%, SP-36 fertilizer 34,40%, and NPK Phonska fertilizer 54,01%) due to the removal of fertilizer subsidies by the government, cassava farming is insensitive, therefore, despite changes in output prices, production volume, and the price of these inputs, cassava farming still has a competitive edge. Keywords : cassava, comparative, competitive, PA
Use of Cost-Benefit Analysis in Capital Budgeting Optimization in Public Sector
As a public servant, the government has obligations and responsibilities to use every available resource effectively and efficiently. Therefore, using a capital budget is necessary to measure the extent to which the costs incurred can support the expected outputs and results. One of the methods that can be chosen in applying capital budgeting in the public sector is Cost-Benefit Analysis. This method will measure whether the results (benefits) obtained exceed the resources (costs) incurred. This paper aims to identify the use of the Cost-Benefit Analysis method in the public sector and the optimization of capital budgeting through its use. The results of the study indicate that there are several government programs and activities that apply the Cost-Benefit Analysis method in their implementation. Furthermore, it was also found that optimization resulted from implementing capital budgeting in the public sector
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM RAS PETELUR SUNJU MANDIRI DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI
This research aimed to analyze the financial feasibility ofthe laying chicken business of Sunju Mandiri. This research was conducted in Sunju Village, Marawola Sub-district, Sigi District from March to April 2017. Determination of respondents in this study was done purposively. Data was analyzed using financial analysis consisting of 4 investment criteria, namely: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Periode(PP). The results of this study showed that NPV during the period 2012 to 2016 was IDR 424,088,257, Net B/C was 1.67, IRR was 37.48% and PP was 2 years 7 months. They also indicate that there had been an increase in the price of the laying chicken feed resulting in raised production costs by 32% with the obtained NPV fell to IDR 3,410,596, Net B/C dropped to 1.01, IRR fell to 14.29%, and PP increase to 3.7 years. However, these values still indicate that the laying chicken of Sunju Mandiri is financially feasible business
Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Pengembangan Usaha Dendeng Daging Sapi Dengan Mesin Oven Vacuum Drying (Studi Kasus di PD “CAROLE JAYA” Kec. Cigasong, Kab. Majalengka)
Pengembangan produk merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya atau setidaknya dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini pula yang mendorong PD Carole Jaya untuk membuat inovasi pengembangan produk daging sapi dengan cara membuat dendeng daging sapi, namun dalam proses produksinya menemui kendala yaitu pembuatan dendeng daging sapi ini sangat tergantung kepada sinar terik matahari, sehingga berpengaruh terhadap kontinyuitas produksi, oleh karena itu peneliti mencoba menganalisis penggunaan mesin Oven vacuum Drying untuk membantu proses pengeringan daging. Pada tahap akhir kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengolah data, menganalisis hasil penelitian dan membuat kesimpulan. Hasil dari analisis finansial adalah menghasilkan nilai R/C Ratio 1,2635 >1, NPV = 858.900.000 > 0, Nilai NPV selalu positif, maka Cashflow untuk Investasi Mesin Oven Vacuum Drying oleh PD Carole Jaya ini tidak memiliki IRR dengan Payback Periode hanya 28 hari dan itu artinya Rencana Investasi tersebut direkomendasikan sangat layak secara ekonomis.Kata Kunci : Kelayakan finansial, mesin oven vacuum drying, analisis finansia
ANALISIS DAYA SAING USAHATANI KELAPA SAWIT RAKYAT DI KECAMATAN PELEPAT KABUPATEN BUNGO
This research is intended to analyze (1) competitiveness (competitive advantage and comparative advantage), (2) the impact of government policies on output and input, and (3) competitiveness sensitivity in smallholder palm oil farming in District of Pelepat, Bungo Regency. The analytical methods used in this research were Net Present Value and Policy Analysis Matrix. The research was held on February 21st 2016 until March 30th 2016. The results showed that: (1) Smallholder palm oil farming in District of Pelepat, Bungo Regency had competitive advantage with the value of PP > 0 and PCR = 0.19, also had comparative advantage with the value of SP > 0 and DRCR = 0.13; (2) Government policies were unprotective and disincentive to output because the value of NPCO is 0.67, government policies on tradable input were protective because the value of NPCI is 0.71, and government policies were overall disincentive to palm oil commodity because the value of PC = 0.61, EPC = 0.66, and SRP -0.31; and (3) Smallholder palm oil farming still had competitiveness if the price of output fell down by 50 percent because the value of PCR = 0.43 and DRCR = 0.29, if the price of input risen up by 6.38 percent because the value of PCR = 0.21 and DRCR = 0.14, and even if both simulations were happened at the same time, because the value of PCR = 0.46 and DRCR = 0.3
Analisa Kelayakan Finansial USAha Industri Rumah Tangga Dalam Pembuatan Produk Nata Lontar
Nira lontar memiliki peluang untuk diolah menjadi produk nata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial USAha industri rumah tangga dalam pembuatan produk nata tersebut. Dalam penelitian ini, kelayakan USAha pembuatan produk nata dinilai berdasarkan dua ukuran yaitu, Benefit Cost Ratio (BCR), dan Break Even Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa USAha pembuatan produk nata memiliki BCR sebesar 0,417. Hal ini menyarankan bahwa pembuatan produk nata belum layak dikembangkan sebagai suatu USAha industri rumah tangga bila rendemennya rendah. Pembuatan nata lontar layak dikembangkan sebagai USAha industri rumah tangga bila rendemennya dapat ditingkatkan diatas 85%
Prospek Industri Garam Tradisional Ditinjau dari Aspek Teknis, Aspek Finansial dan Aspek Pasar di Kabupaten Aceh Besar
. This study aims to determine whether the traditional salt industry already has the appropriate standard manufacture the technical aspects and prospects of development of the traditional salt industry reviewed of the financial aspects of feasibility and prospects of the market aspects Opportunities for the salt industry in Aceh Besar district is still wide open. These results indicate that the average farmer owned land measuring 468 M2. Salt processing is still done traditionally, wiyh an average production of 25 kg of salt per day. Financial analysis explains that the salt production is feasible, with the B/C ratio of 1.48. IRR of 37.60 percent, means that manufacture salt is able to produce a greater opportunity cost than the cost of capital so that the desired feasible. With NPV of Rp. 5,515,758 per year and a payback period of 11 months for 2 years. Opportunities for the salt industry in Aceh Besar district is still wide open. Until 2014, Aceh Besar can only produce as much as 117.74 tons of salt people or 117 740 kg per year. While the number of requests to salt over 572 835 kg per year
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan dan sensitivitas usaha petambak udang vaname semi intensif. Metode penelitian menggunakan purposive dan simple random sampling. Jumlah responden yang digunakan yaitu sebanyak 34 orang. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif melalui wawancara dan kuantitatif melalui analisis kelayakan finansial menggunakan kriteria penilaian investasi. Data diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha petambak udang vaname semi intensif di Desa Bumi Dipasena Agung adalah : Sumber modal terbesar yang digunakan adalah sendiri dan pinjaman dengan persentase sebesar 68%, padat tebar terbesar yaitu 11 – 20 ekor/m2 dengan persentase sebesar 71% atau rata-rata yaitu 19 ekor/m2 , usia tebar benur yaitu terbesar adalah post larva (PL) 10 dengan persentase sebesar 32% atau rata-rata yaitu PL 10, Lama pembudidayaan yaitu selama 75 hari, rantai pemasaran yaitu dari petembak kepada tengkulak, kelembagaan petambak yang diikuti adalah Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah (P3UW) Lampung, penentuan harga adalah ditentukan oleh tengkulak, proses pembayaran terbesar adalah tidak langsung dengan persentase sebesar 91%. Hasil analisis kelayak finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp.131.035.409 yang berarti layak yaitu lebih dari 0, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 36,5% yang berarti lebih besar dari bunga pinjaman yaitu 9%. Profiitability Index (PI) sebesar 1,98 yang berarti setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp.0,98, dan Discounted Payback Period (PP) selama 4 Tahun 3 Bulan yaitu layak sebab lebih kecil dari umur ekonomis usaha yaitu 7 Tahun dan berarti modal akan kembali setelah usaha berjalan selama 4 Tahun 3 Bulan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa maksimum penurunan jumlah produksi dan harga jual sebesar 22,37% serta maksimum kenaikan harga pakan sebesar 107,24%, dan benur sebesar 280,99%. Kata Kunci :, NPV, IRR, PI, DPP, Sensitivita
Pengembengan Minyak Kemiri Sebagai Upaya Diversifikasi Produk Hasil Hutan Non Kayu Dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Sanenrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember
Sanenrejo Village is one of the supporting villages for the conservation forest area of Merubetiri National Park (TNMB), where most of the people depend on the forest area of TNMB. Candlenut as a non-timber forest product is the most widely produced resource in the TNMB forest area. So far, the pecan seeds have fallen on the land without being used. Given the large potential of candlenut, it is important to make efforts to diversify processed candlenut products from the conservation forest of TNMB. This community service activity aims to equip community groups with the skills to diversify processed candlenut products in the form of candlenut oil with pressing and purification techniques using activated charcoal. This product diversification activity by producing candlenut oil is expected to be able to improve the economic welfare of the community considering the high price of candlenut oil in the market. In addition, this service activity will also improve the community's ability to manage joint business groups with the hope that the community will become more independent in business and can develop business well so that people who are independent in this business will reduce their activities in the forest and the forest will be more sustainable. The service method includes socialization, candlenut oil production workshops starting from the extract stage, isolation to oil filtration using activated charcoal and evaluation of activities. The result of this activity is candlenut oil products that are ready to be marketed.Desa Sanenrejo merupakan salah satu desa penyangga kawasan hutan konservasi Taman Nasional Merubetiri (TNMB), dimana sebagian besar masyarakatnya mengantungkan hidupnya dikawasan hutan TNMB. Kemiri sebagi hasil hutan non kayu adalah sumberdaya yang paling banyak dihasilkan di kawasan hutan TNMB. Selama ini biji kemiri berjatuhan pada lahan tanpa termanfaatkan. Mengingat besarnya potensi kemiri maka menjadi penting untuk dilakukan upaya diversifikasi produk olahan kemiri hasil hutan konservasi TNMB. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali kelompok masyarakat dengan keterampilan melakukan diversifikasi produk olahan kemiri berupa minyak kemiri dengan teknik pres dan pemurnian dengan menggunakan arang aktif. Kegiatan diversifikasi produk dengan memproduksi minyak kemiri ini, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat mengingat harga minyak kemiri dipasaran yang cukup tinggi. Selain itu pada kegiatan pengabdian ini juga akan dilakukan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola kelompok usaha bersama dengan harapan masyarakat menjadi lebih mandiri dalam usaha dan dapat mengembangkan usaha dengan baik sehingga masyarakat yang mandiri dalam usaha ini akan mengurangi aktifitasnya didalam hutan dan hutan akan semakin lestari. Metode pengabdian meliputi sosialisasi, workshop produksi minyak kemiri mulai dari tahap ekstrak, isolasi sampai dengan filtrasi minyak dengan menggunakan arang aktif dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan adalah produk minyak kemiri yang siap dipasarkan.
Keywords: minyak kemiri, diversifikasi produk, arang akti
Analisis Kelayakan USAha Pelayanan Jasa Alsintan di Sulawesi Tengah
Contribution of agriculture machineries in term of increasing for productivity and resources effectivitycontaint a role and strategically potency. On the other hand, also tend of quality through processing and productdiversication that has added value, need to be supported used to agribussinese development. Based on this case, thegoverment should be done focusly to “Usaha Pelayanan Jasa Alsintan” (UPJA) program. This program aimed toincreasing probability of accessbility of agriculture machinery through UPJA program. This research aimed tofeasibility at the UPJA program with technically, economic, and institutional evaluation. This assesment conductedthrough questionnare and survey that continued to financial analysis. Such as NPV, Net B/C, and IRR. This resultshowed that in the UPJA implementation found that technically, social-culture, economy and policy problem. Thefinancial analysis result showed that capacity of hand tractor for soil preparation phase was 15 ha/seasion indicatedthat is not feasible. Mean while, the result of thresher machine financial, has 15-20 ha/seasion optimal capacity that itfeasibel. On the other hand, the optimal capacity was difficult to gain, caused to this machine must to fight withharvest labour. The alternative solution could be priored to price substitution for hand tractor and neecessary to spreadwide that usefull of the thresherKey words : institution, hand tractor, power thresher, feasibility, Sulawesi TengahAlsintan mempunyai peran dan potensi sangat strategis karena kontribusinya dalam meningkatkanproduktivitas dan efisiensi sumberdaya, di samping peningkatan kualitas produk melalui prosesing dan diversifikasiproduk yang menghasilkan nilai tambah dalam mendukung program pengembangan agribisnis. Oleh karena itu,pemerintah perlu melakukan intervensi dalam pengembangan alsintan. Salah satu bentuk intervensi pemerintah adalahdengan mengembangkan alsintan melalui pola USAha pelayanan jasa alsintan (UPJA) agar petani mampu mengakses,menggunakan alsintan tanpa membeli atau memiliki sendiri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis denganmengevaluasi kelayakan UPJA di Sulawesi Tengah yang ditinjau secara teknis, ekonomis, dan kelembagaan.Pengkajian dilakukan pada tahun 2000 dengan cara survai menggunakan kuesioner berstruktur. Metode untukmengetahui kelayakan USAha jasa alsintan secara ekonomi dengan analisis finansial berupa kriteria NPV, Net B/C, danIRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan UPJA dengan bantuan SPL-OECF menghadapipermasalahan teknis, sosial budaya, ekonomi, dan kebijakan. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa dengankapasitas olah traktor tangan optimal 15 ha/MT, maka USAha jasa tersebut belum layak. Usaha ini akan layak bilamencapai kapasitas optimal 15-20 ha/MT. Tetapi target kapasitas optimal sulit dicapai karena mesin perontok harusbersaing dengan buruh panen. Alternatif pemecahan masalah yang menjadi prioritas adalah dengan memberi subsidiharga traktor tangan disertai sosialisasi tentang manfaat mesin perontok