24 research outputs found

    Penguasaan Konsep dan Retensi melalui Pogil (Process Oriented Guided Inquiry Learning) Bermuatan Multiple Level Representation

    Get PDF
    Rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi hidrolisis khususnya pada level mikroskopik dan proses pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran konvesional di MA Uswatun Hasanah. Melalui model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) bermuatan Multiple Level Representation diharapkan dapat mengetahui tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik MA Uswatun Hasanah pada materi hidrolis. Data penelitian diperoleh dengan metode dokumentasi untuk mendapatkan daftar nama-nama peserta didik kelas XI jurusan IPA MA Uswatun Hasanah dan metode tes untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari nilai pre-test, post-test, dan retest. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model POGIL bermuatan Multiple Level Representation dapat meningkatkan tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik kelas XI IPA MA Uswatun Hasanah. Terdapat 30% peserta didik mengalami peningkatan penguasaan konsep kategori tinggi, 40% pada kategori sedang, dan 30% pada kategori rendah. Adapun tingkat retensi peserta didik adalah 92,7% yang tergolong tinggi.

    Penguasaan Konsep dan Retensi melalui Pogil (Process Oriented Guided Inquiry Learning) Bermuatan Multiple Level Representation

    Get PDF
    Rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi hidrolisis khususnya pada level mikroskopik dan proses pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran konvesional di MA Uswatun Hasanah. Melalui model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) bermuatan Multiple Level Representation diharapkan dapat mengetahui tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik MA Uswatun Hasanah pada materi hidrolis. Data penelitian diperoleh dengan metode dokumentasi untuk mendapatkan daftar nama-nama peserta didik kelas XI jurusan IPA MA Uswatun Hasanah dan metode tes untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari nilai pre-test, post-test, dan retest. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model POGIL bermuatan Multiple Level Representation dapat meningkatkan tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik kelas XI IPA MA Uswatun Hasanah. Terdapat 30% peserta didik mengalami peningkatan penguasaan konsep kategori tinggi, 40% pada kategori sedang, dan 30% pada kategori rendah. Adapun tingkat retensi peserta didik adalah 92,7% yang tergolong tinggi.

    laporan penelitian individu : model pembelajaran fisika di madrasah berbasis riset (kasus di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus)

    Get PDF
    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui proses pembelajaran fisika di MAN 2 Kudus sebagai Madrasah berbasis Riset (MBR), model-model pembelajaran fisika yang diterapkan, dan dampak penerapannya bagi siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta masih rendahnya kuantitas dan kualitas hasil penelitian oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan karena minimnya jam terbang peneliti akibat berbagai faktor, salah satunya kegiatan meneliti yang baru dimulai di perguruan tinggi. Karenanya, budaya riset perlu diperkenalkan lebih awal kepada siswa di sekolah/madrasah menengah, khususnya di tingkat SLTA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara mendalam (in- depth interview), Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yang meliputi tiga jalur analisis, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan) Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, 1) pembelajaran fisika di MAN 2 Kudus dapat dikategorikan menjadi dua, yakni pembelajaran pada kelas BCS Sains dan kelas reguler. Pembelajaran Fisika pada kelas BCS Sains lebih variatif. Sedangkan pembelajaran fisika di kelas reguler secara umum masih bersifat konvensial, yakni diawali dengan uraian materi/konsep, penjelasan contoh soal, dan dilanjutkan dengan latihan soal-soal, 2) Guna mewujudkan diri sebagai Madrasah Berbasis Riset (MBR), model pembelajaran fisika yang dilaksanakan pada kelas BCS Sains bervariatif, yakni meliputi inquiry learning, problem based learning, project based learning, dan group investigation, 3) Diterapkannya model pembelajaran fisika yang variatif memberikan dampak bagi siswa MAN 2 Kudus, di antaranya siswa merasakan adanya percepatan dalam serapan pengetahuan khususnya bidang sains dan teknologi terkini, berkembangnya cara berpikir kritis dan analitis, tumbuhnya sikap egaliter dan saling menghargai di antara siswa dan kepekaan terhadap masalah-masalah di lingkungan sekitar. Selain itu siswa menjadi semakin menikmati proses pembelajaran yang telah dilakukan, tidak menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan

    The existence of legal anthropology in the present

    Get PDF
    The era of pluralism shows the development / existence of legal anthropology in the present day. One example of such development is the Indonesian state which has a  diversity of  laws,  namely  national  laws  and  customary  laws  that affect each other.  Although sometimes there is a clash of state laws  (national laws) with  the  other laws  (local customary law)   will be attempted to resolve the  problem. But it is also worth noting the differences from legal anthropology and customary law ranging from  objects, approaches, nature of research, and norms. In addition, legal pluralism cannot be separated from the plurality of society so that in the determination of national laws, of course, it should not also be separated from the law from society (the concept of legal unification) so that there is a coordinated, more orderly implementation of the law and its performance is expected to increase. In the development of  legal anthropology today was initially influenced by the thoughts of Bohannan, Gluckman,  and Gulliver  directed to the mechanisms and agencies of dispute resolution based on the laws of the colonial government and the governments of independent countries. Then entering the phase of legal pluralism influenced by the views of Sally F. Moore, Snyder, and F. von Benda-Beckmann directed to the studies of legal pluralism beyond dispute resolution. The study of legal pluralism with holistic methods with a focus on the process of law-making, legal norms / laws and regulations, the implementation of law, and law enforcement makes this anthropology very interesting to learn further. In addition, in this legal anthropology also has aspects to dispute resolution both litigation and non-litigation which is certainly very useful to be studied and studied by law enforcement, because generally the law nationally is not formed without any influence from a community perspectiv

    Laporan penelitian kelompok studi pola pengembangan kurikulum berbasis integrasi sains dan esoterisme agama di SMA Boarding School SEMESTA Sragen

    Get PDF
    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pola pengembangan kurikulum berbasis integrasi sains dan esoterisme agama yang dilakukan oleh SMA Boarding School Semesta Sragen. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Karenanya perubahan atau perkembangan kurikulum pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan kurikulum pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan kurikulum pendidikan di ”sekolah” untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi patisipasi (Partisipant observation), wawancara dengan pedoman, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisa data, karena termasuk penelitian kualitatif, menggunakan deskriptif analisis. Adapun pendekatan yang digunakan adalah hermeneutik dan sosio-historis. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, 1) Pola pengembangan kurikulum berbasis integrasi sains dan esoterisme agama yang dilakukan di SMA Boarding School Semesta Sragen adalah dalam bentuk embedded atau hidden curriculum dengan pendekatan croos dicipline, 2) Prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum berbasis integrasi sains dan esoterisme agama di SMA Boarding School Semesta Sragen adalah penguatan keilmuan sains dan pembentukan akhlak al karimah, sehingga tidak mengutamakan simbol-simbol keislaman, dan 3) Pengembangan kurikulum berbasis integrasi sains dan esoterisme agama di SMA Boarding School Semesta Sragen dilatarbelakangi oleh lemahnya penguasaan sains dan teknologi di kalangan umat Islam saat ini dan pemikiran Said Nursi yang ingin mengembalikan kejayaan Islam dalam bidang sains dan teknologi

    Quality of Population Administration Services at Pangkajene Village, Maritengngae District Sidenreng Rappang Regency

    Get PDF
    Abstract This study aims to determine the Quality of Population Administration Services in Pangkajene Village, Maritengngae District, Sidenreng Rappang Regency in the process of making a cover letter for making an ID card as measured by indicators Tangible, Reliable, Responsiveness, Competence, Courtesy, Credibility, Security, Access, Communication, Understanding The Customer. This type of research is descriptive qualitative with data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, and documentation. The validity of the data is checked through triangulation. The data analysis technique used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that all the dimensions used to measure the Quality of Population Administration Services in Pangkajene Village, Maritengngae District, Sidenreng Rappang Regency, have almost run optimally, it takes a high concentration in providing services in this case population administration, so the people are satisfied with the services provided

    Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Teks Eksplanasi Kompleks Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Sinjai

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Sinjai pada rencana persiapan pembelajaran, pada pelaksanaan pembelajaran, pada penilaian pembelajaran. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Sinjaiyang berjumlah 32 siswa. Adapun sampel yang ditetapkan sebanyak 32 siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Sinjai. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik nontes berupa observasi dan wawancara. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Sinjai pada persiapan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Hal ini terliap pada RPP yang disusun sudah mencantumkan nilai karakter pada setiap komponen RPP.Pada pelaksanaan pembelajaran, implementasi pendidikan karakter juga sudah terlaksana dengan baik, karena pada setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran mengimplementasikan nilai-nilai karakter. Pada kegiatan penilaian pembelajaran, implementasi nilai-nilai karakter juga telah terlaksana dengan baik Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Sinjai telah terlaksana dengan baik. Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Karakter, Teks Eksplanasi Komplek

    Hubungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Tahun 2020

    Get PDF
    Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Menurut WHO, Indonesia termasuk ke dalam negara1ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara /South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata1prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%, sehingga persentase balita pendek di Indonesia masih tinggi. Menurut Riskesdas tahun 2018, provensi sualawesi selatan masih berada di angka 35,4% , dengan kabupaten Enrekang tertiggi ke-5 dengan persentase 42%. Data PSG tahun 2018 menunjukkan bahwa kecamatan yang memiliki prevalensi stunting tertinggi  yaitu Kecamatan Baraka sebesar 45,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting pada baita usia 24-59 bulan di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik total sampling. Jumlah populasi dalam penelitin ini adalah 34 balita, dan jumlah sampel juga sebanyak 34 balita karena menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga (p=0,050) dengan kejadian stunting tidak terdapat hubungan antara sosial budaya (p=0,0281), kepercayaan makanan (p=0,089), dan pengasuhan anak (p=1.000) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.   
    corecore