41 research outputs found

    PEMANFAATAN MESIN PENCETAK PELET SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PRODUKSI PETERNAKAN AYAM MASYARAKAT DESA BENCAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

    Get PDF
    Beternak ayam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah desa. Beternak ayam bukan lagi kegiatan yang sulit, namun jika tidak dibarengi dengan ilmu dan teknologi, maka peningkatan produksi peternakan ayam akan menjadi sangat lamban. Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan saat ini, adalah menunjang kegiatan peternakan ayam masyarakat Desa Bencah Kabupaten Bangka Selatan dengan memanfaatkan pengolah pakan ayam berupa mesin pencetak pelet. Mesin pencetak pelet ayam diberikan kepada dua kelompok mitra di desa tersebut yang memang telah memiliki peternakan ayam konvensional. Pendampingan cara penggunaan mesin dilakukan agar mitra dapat meningkatkan produktifitas ternak ayam yang sedang digeluti.Beternak ayam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah desa. Beternak ayam bukan lagi kegiatan yang sulit, namun jika tidak dibarengi dengan ilmu dan teknologi, maka peningkatan produksi peternakan ayam akan menjadi sangat lamban. Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan saat ini, adalah menunjang kegiatan peternakan ayam masyarakat Desa Bencah Kabupaten Bangka Selatan dengan memanfaatkan pengolah pakan ayam berupa mesin pencetak pelet. Mesin pencetak pelet ayam diberikan kepada dua kelompok mitra di desa tersebut yang memang telah memiliki peternakan ayam konvensional. Pendampingan cara penggunaan mesin dilakukan agar mitra dapat meningkatkan produktifitas ternak ayam yang sedang digeluti

    KINERJA PUTARAN ROTOR TURBIN AIR SCREW ARCHIMEDES DENGAN VARIASI KEMIRINGAN SUDUT TURBIN

    Get PDF
    Turbin Air Screw Archimedes merupakan salah satu pembangkit listrik mikro hidro yang bekerja untuk menghasilkan energi listrik. Sumber aliran air dari pembangkit listrik ini memiliki head yang rendah sehingga sangat cocok digunakan pada aliran kecil seperti irigasi dan sungai kecil. Turbin didesain kemudian dibangun membentuk prototipe dengan panjang screw 1 m, diameter luar 0,3 m, jumlah sudu 15, dan jarak pitch masing-masing 13 cm. Penelitian dilakukan dengan variasi sudut kemiringan turbin adalah 30o, 35o, dan 40o. Hasil penelitian menunjukkan bahwa putaran rotor terbaik dihasilkan oleh sudut 40o. Putaran yang mampu dibangkitkan dengan head 0,67 m, debit aliran 7 liter/detik adalah sebesar 930 Rpm dengan potensi daya listrik sebesar 43,95 watt

    SIMULASI ALIRAN PADA TURBOSAIL MENGGUNAKAN MODEL RANS - SCALABLE WALL FUNCTION

    Get PDF
    Turbosail merupakan silinder yang diletakkan di tengah kapal yang berfungsi meningkatkan gaya angkat (lift) kapal sehingga mampu mereduksi penggunaan bahan bakar. Sama seperti cara kerja layar dan turbin, turbosail memanfatkan propulsi angin sebagai sumber energinya. Pada penelitian ini akan disimulasikan sebuah turbosail dengan bentuk bulat telur yang ditambahkan ekor pada bagian belakangnya untuk mengurangi gaya hambat (drag). Untuk mengetahui kinerja turbosail, dilakukan simulasi menggunakan RANS (Reynolds Average Navier Stokes) dengan model simulasi Scalable Wall Function. Geometri dan meshing dibangun dengan software Salome. Perhitungan simulasi dijalankan menggunakan program Code Saturne, sedangkan penyajian grafik menggunakan program Paraview dan Phyton. Hasil simulasi menunjukkan bahwa bentuk bulat telur dan penempatan ekor di bagian belakang turbosail mampu meningkatkan nilai CL dan mereduksi nilai CD.  Nilai CL  untuk bilangan Reynold 104 adalah  1,45 dan nilai CD sebesar 0,58. sedangkan untuk bilangan Reynold 105 nilai CL adalah 1,47 dan nilai CD adalah 0,71.Turbosail is a cylinder that is placed in the middle of a ship that serves to increase the lift of the ship so that it can reduce fuel use. Just like the workings of screens and turbines, the turbosail uses wind propulsion as its energy source. In this study a turbosail with an ovoid shape was simluated which added a tail to the rear to reduce drag. To find out the performance of the turbosail, a simulation was performed using RANS (Reynolds Average Navier Stokes) with a Scalable Wall Function simulation model. Geometry and meshing are built with the Salome software. Simulation calculations are run using the Code Saturne program, while graph presentation uses the Paraview and Python programs. Simulation results show that the ovoid shape and placement of the tail on the back of the turbosail can increase the CL value and reduce the value of the CD. The CL value for Reynold 104 is 1.45 and the CD value is 0.58. whereas for Reynold number 105 the CL value is 1.47 and the CD value is 0.71

    PENGARUH JARAK, JUMLAH MATA PISAU DAN WAKTU PROSES TERHADAP KAPASITAS DAN PRODUKTIVITAS MESIN PADA MESIN PENGHALUS LADA

    Get PDF
    Lada halus sering digunakan dalam masakan-masakan. Berbagai upaya untuk memudahkan penghalusan lada telah dikembangkan dengan menciptakan berbagai mekanisme alat penghalus lada. Tingkat kehalusan lada tergantung kepada jarak antar mata pisau dan jumlah mata pisau sehingga perlu dilakukan penelitian lebih jauh. Menggunakan mesin penghalus lada hasil penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode reverse engineering maka dilakukan penelitian pengaruh jarak mata pisau dan jumlah mata pisau terhadap tingkat kehalusan lada dengan metode uji coba dengan 3 variasi waktu, yaitu 5 menit, 7 menit dan 10 menit dengan masing-masing berjumlah 3 sampel dengan imput sampel seberat 500 gram. Penambahan jarak yang semula 40 mm menjadi 30 mm dan jumlah mata pisau yang semula berjumlah 12 mata pisau menjadi 16 mata pisau untuk mendapatkan hasil tingkat kehalusan sesuai standardisasi 50-60 mesh pengayakan. Untuk menyesuaikan perubahan geometri, dimensi dan jumlah mata pisau maka dilakukan beberapa modifikasi, diantaranya menaikkan daya motor menjadi 1 HP, memodifikasi tempat keluar lada (output) dan pemodifikasian rangka menjadi lebih sederhana sehingga mesin hasil modifikasi menjadi lebih portable. Hasil uji coba variasi waktu menghasilkan lada halus sesuai standar dalam waktu 5 menit dengan hasil pengujian lada output rata-rata sebanyak 215 gram dan kapasitas produksi mencapai 2,580 kg/jam lada halus dengan tingkat produktivitas mesin mencapai 43%. Jika dibandingkan dengan mesin penghalus lada yang sudah ada sebelumnya maka mesin ini belum mampu bekerja optimal untuk meningkatkan produktivitas mesin

    RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG MERAH SISTEM MATA PISAU ROTARI SUMBU VERTIKAL

    Get PDF
    Bawang merah merupakan bahan yang digunakan untuk membuat bawang goreng. Salah satu tahap pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng adalah dengan mengiris bawang dengan ketebalan tertentu kemudian digoreng menggunakan minyak panas. Produsen bawang goreng ataupun industri kuliner masih banyak yang memproduksi bawang goreng masih mengiris bawang secara manual. Oleh karena itu, dirancang teknologi tepat guna berupa mesin pengiris bawang merah dengan sistem mata pisau rotari sumbu vertikal. Cara kerja mesin adalah dengan memutarkan mata pisau menggunakan motor listrik 200 watt dengan putaran 350 rpm dan dimensi mesin dengan panjang 53 cm x lebar 42 cm x tinggi 105 cm. Hasil penelitian diperoleh kapasitas output mesin pengiris bawang merah mampu mengiris bawang merah dengan hasil rata-rata bawang kategori baik adalah 454,66 gram, 30 gram kategori tidak baik, dan kategori tertinggal 15,33 gram dengan waktu pengirisan 59,62 detik. Kapasitas produksi mesin pengiris bawang merah ini sebesar 27,432 Kg/jam dengan tingkat efisiensi produksi mesin mencapai 90,93

    PENGARUH MATERIAL BEARING TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MOBIL HEMAT ENERGI TARSIUS GV-1

    Get PDF
    Penelitian ini difokuskan pada fungsi bearing dan poros roda pada kendaraan bermotor. Bearing adalah salah satu komponen kendaraan yang tidak boleh luput dari perhatian. Jika diabaikan, besi bulat kecil ini tidak befungsi maksimal, putaran roda menjadi berat karena gaya gesek yang terhambat. Komponen ini juga didesain minim friksi, sehingga ketika roda berputar bisa terjaga stabil. Ujungnya adalah level keborosan suatu kendaraan bisa lebih irit atau sebaliknya boros. Penelitian diaplikasikan pada mobil hemat energi Tarsius GV-1 milik mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung. Bearing yang digunakan adalah bearing seri 6000 dengan bahan keramik dan baja. Dimensi bearing adalah inner (ID) 10mm, outer (OD) 26mm dan lebar (B) 8mm. Diameter poros adalah 10mm (clearence precision running fit), 9,95mm (clearenc easy running fit) dan 9,90mm (clearance loose running fit). Pengujian jarak tempuh mobil dilakukan di Pantai Koala lintas timur Kabupaten Bangka. Panjang lintasan pengujian adalah sepanjang 2,2 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bearing keramik memberikan daya gelinding yang lebih panjang sehingga jarak tempuh semakin jauh. Hal ini bisa dilihat dari jumlah bahan bakar yang dihabiskan dalam satu kali pengujian. Hasil terbaik diperoleh pada bearing diameter 9mm bahan keramik dengan toleransi sangat longgar dimana bahan bakar yang diperlukan untuk melintasi jarak tempuh 2,2 km adalah 14,33 ml sehingga konsumsi bahan bakar mencapai 154,19 km/liter

    PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PEMBUATAN BRIKET SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK KEBUTUHAN MASYARAKAT DI DESA KULUR ILIR KABUPATEN BANGKA TENGAH

    Get PDF
    Kulur Ilir merupakan satu desa yangberlokasi di Kecamatan Lubuk BesarKabupaten Bangka Tengah yangmayoritas penduduk sebanyak 63 %berprofesi sebagai petani karet, sawitdan lada. Besarnya angka pertanianyang berkembang di Desa Kulur Ilirjuga menjadi potensi yang sangatmenarik untuk dikembangkannyainovasi baru yaitu pembuatan energialternatif briket menggunakan limbahpertanian tersebut karena sebagainbesar limbah organik yang dihasilkanbelum termanfaatkan. Briketdikembangkan menjadi salah satusolusi untuk mengurangipermasalahan ketergantunganmasyarakat terhadap kayu bakar, gaselpiji dan minyak tanah yangketersediaannya seakin meipis dantidak dapat diperbaharui. AdanyaKKN-Tematik UBB di Desa Kulur Ilirmengenai briket sebagai energialternatif diharapkan dapatmemberikan manfaat kepadamasyarakat seperti : masyarakat DesaKulur Ilir dapat memproduksi briketdengan bahan baku yang ada di desasecara kontinu baik untuk memenuhikebutuhan pribadi maupun untukdipasarkan, meningkatkan tarapperekonomian masyarakat melaluiusaha briket, masyarakat tidaktergantung lagi pada gas elpiji dankayu bakar yang ketersediaannya tidakmenentu karena bisa menggunakanenergi alternatif yaitu briket. Sertamenumbuhkan jiwa kewirausahaanbagi siapa saja yang terliba

    RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK

    Get PDF
    This research is about designing an organic waste-shredder machine. The aims are to calculate the production capacity and efficiency of the machine. Machine dimensions are: length, width, and height are 1035 mm, 320 mm, and 955 mm respectively. There are three types of blades; chopping blades, fixed blades, and pulling blades. There are four blades for the chopper, with dimensions of 240 mm in length, 50 mm in width, and 50 mm in thickness. The distance of the shredder blade to the fixed blade is 2 mm. The angle of the shredder blade is 20 degrees. The internal combustion engine with a power of 7 PK is used to drive the shaft. The criterion for successful enumeration was the maximum size of 4 cm. The machine capable of chopping using twigs of ketapang is 103.29 kg/hour and the coconut midrib is 282.96 kg/hour. Machine production efficiency using twigs of ketapang is 88.83% and coconut midrib is 76.4%.Penelitian ini tentang membuat mesin pencacah sampah organik. Tujuan penelitian adalah merancang mesin pencacah sampah organik, menghitung kapasitas produksi dan efisiensi produksi mesin. Dimensi mesin dengan panjang, lebar, dan tinggi berturut-turut adalah 1035 mm, 320 mm, dan 955 mm. Terdapat 3 jenis mata pisau yaitu mata pisau pencacah, mata pisau tetap, dan mata pisau penarik. Mata pisau pencacah terdapat empat buah, dengan dimensi panjang 240 mm, lebar 50 mm dan tebal 50 mm. Jarak mata pisau pencacah ke mata pisau tetap adalah 2 mm. Kemiringan sudut mata pisau pencacah adalah 20 derajat. Mesin digerakkan oleh motor bakar dengan daya 7 PK. Kriteria keberhasilan pencacahan yaitu ukuran cacahan maksimal 4 cm. Kapasitas produksi mesin menggunakan ranting ketapang adalah 103,29 kg/jam, pelepah kelapa 282,96 kg/jam. Efisiensi produksi mesin menggunakan ranting ketapang adalah 88,83% dan pelepah kelapa adalah 76,4%

    PEMANFAATAN MESIN TETAS TELUR UNTUK PENINGKATAN SEKTOR PETERNAKAN DI DESA LALANG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

    Get PDF
    Dalam penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini kegiatan utama difokuskan kepada pembuatan mesin tetas telur dan pemanfaatan mesin tersebut untuk budidaya ayam.Menetaskan telur ayam menggunakan mesin penetas bisa menjadi cara cepat agar telur tersebut menetas. Tanpa bantuan mesin tetas, proses telur menjadi anak ayam akan memakan waktu lama dan resiko kematian yang lebih besar. Bagi peternak, waktu sangatlah berharga untuk kelancaran usaha peternakan, disamping itu keberhasilan penetasan telur jauh lebih besar dibandingkan cara manual.Pelaksanaan KKN dibagi menjadi 4 tahap, tahap pertama yaitu pembuatan mesin dilakukan sebelum pelaksanaan KKN juga pencarian bibit telur. Tahap kedua mengadakan sosialisasi penggunaan mesin tetas telur dan bagaimana cara pembiakan ayam, sosialisasi dilakukan oleh dinas peternakan kabupaten Belitung timur. Tahap ketiga adalah pembuatan kandang. Kandang dibuat di rumah warga desa lalang yang dipilih berdasarkan kesepakatan dari desa dimana warga yang dipilih tersebut selanjutnya akan mempergunakan mesin tetas telur untuk menjadi peternak ayam. Tahap keempat pembiakan ayam, meliputi pemberian makanan dan vitamin. Tahap terakhir adalah pemantauan, tahap ini dilakukan untuk melihat bagaimana perkembangan ayam sebelum KKN selesai dilakukan

    PENGARUH TINGGI ELEVASI JATUH AIR DENGAN VARIASI SUDUT PADA TURBIN AIR PELTON

    Get PDF
    AbstrakEnergi air merupakan salah satu sumber daya alam dan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kebutuhan energi saat ini, energi baru terbarukan yang mudah dijadikan listrik salah satunya yaitu energi air. Penelitian ini membahas tentang pengaruh tinggi elevasi jatuh air dengan variasi sudut pada turbin air pelton yang menggunakan sudut 30°, 35°, 40°, 45° dan 50°. Pembangkit listrik tenaga air ini berjenis turbin air pelton, dibuat dengan skala kecil dengan jumlah sudu 5 berbentuk lengkung. Penelitian ini menggunakan tabung sebagai tempat sudu pada dinamo agar menghasilkan daya pada dinamo dan pengujian dilakukan di aliran air pompa rumah opas indah pangkalpinang dengan debit air Q = 0,000094 m³/s. Variasi sudut elevasi dengan ketinggian elevasi jatuh air berturut – turut adalah 30° (2,89 cm), 35° (3,50 cm), 40° (4,20 cm), 45° (5 cm) dan 50° (5,95 cm). Hasil penelitian diperoleh daya terbesar yaitu pada sudut 45°, tinggi elevasi 5 cm, putaran sudu dinamo 58,8 rpm, arus listrik 0,085 ampere, tegangan 3,6 volt dan daya yang didapatkan rata - rata 0,306 watt. Daya terkecil diperoleh pada sudut 30°, tinggi elevasi 2,89 cm, putaran sudu dinamo 15,8 rpm, arus listrik 0,071 ampere, tegangan 3,13 volt, dan daya dihasilkan rata - rata 0,211 watt. Kata kunci : pembangkit listrik, tinggi elevasi, turbin air pelton AbstractWater energy is one of the natural resources and can be used to overcome current energy needs, new renewable energy that is easily used as electricity, one of which is water energy. This study discusses the effect of the height of the water fall elevation with variations in the angle of the Pelton water turbine using angles of 30°, 35°, 40°, 45° and 50°. This hydroelectric power plant is a Pelton water turbine, made on a small scale with 5 curved blades. This study uses a tube as a holder for the blade on the dynamo in order to produce power on the dynamo and the test is carried out at the pumping water flow of the Opas Indah Pangkalpinang house with a water flow rate of Q = 0.000094 m³/s. The variation of the elevation angle with the elevation height of the water fall is 30° (2.89 cm), 35° (3.50 cm), 40° (4.20 cm), 45° (5 cm) and 50° (5 .95 cm). The results obtained that the largest power at an angle of 45°, elevation height 5 cm, dynamo blade rotation 58.8 rpm, electric current 0.085 amperes, voltage 3.6 volts and the average power obtained is 0.306 watts. The smallest power is obtained at an angle of 30°, elevation height is 2.89 cm, dynamo blade rotation is 15.8 rpm, electric current is 0.071 amperes, voltage is 3.13 volts, and the average power is 0.211 watts. Keywords: Power plant, Elevation Height, Pelton Air Turbin
    corecore