Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Not a member yet
    136 research outputs found

    Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa Serta Membantu Kegiatan Administrasi Melalui Program Kampus Mengajar Batch 3 di SD Negeri 071169 Ombolata Alasa

    Get PDF
    Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah salah satu program yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Ristek dibawah naungan Kemdikbud. Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program cabang Merdeka Belajar . Kampus Merdeka yang memiliki tujuan untuk mengajar, membantu teknologi, dan Administrasi sekolah beserta guru. Salah satu sekolah yang menjadi sasaran dari Program Kampus Mengajar adalah SD Negeri 071169 yang terletak di Desa Ombolata, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. Pada program Kampus Mengajar ini, mahasiswa yang ditunjuk untuk mengikuti program memiliki tanggung jawab membantu pihak sekolah dalam proses Mengajar , adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah. Selain itu, mahasiswa kampus mengajar memiliki tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat belajar siswa terutama selama masa pandemi ini. Tujuan dari  keikutsertaa n mahasiswa dalam program Kampus Mengajar ini merupakan sebuah  proses dalam menambah relasi, menambah pengalaman diluar dunia perkuliahan, mengembangkan wawasan, karakter dan soft skills mahasiswa, mendorong dan memacu  pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan, serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah salah satu program yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Ristek dibawah naungan Kemdikbud. Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program cabang Merdeka Belajar . Kampus Merdeka yang memiliki tujuan untuk mengajar, membantu teknologi, dan Administrasi sekolah beserta guru. Salah satu sekolah yang menjadi sasaran dari Program Kampus Mengajar adalah SD Negeri 071169 yang terletak di Desa Ombolata, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. Pada program Kampus Mengajar ini, mahasiswa yang ditunjuk untuk mengikuti program memiliki tanggung jawab membantu pihak sekolah dalam proses Mengajar , adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah. Selain itu, mahasiswa kampus mengajar memiliki tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat belajar siswa terutama selama masa pandemi ini. Tujuan dari  keikutsertaa n mahasiswa dalam program Kampus Mengajar ini merupakan sebuah  proses dalam menambah relasi, menambah pengalaman diluar dunia perkuliahan, mengembangkan wawasan, karakter dan soft skills mahasiswa, mendorong dan memacu  pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan, serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan pendidikan di Indonesia

    TAX GOES TO MARKET (Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh “Laskar BANG Kojib”)

    No full text
    Dalam upaya untuk mendorong pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela (voluntary tax compliance) serta mendorong kontribusi penerimaan negara, maka diperlukanlah kelompok independen yang dapat memberikan sosialisasi dan pendapingan terhadap masyarakat dalam pemenuhan kewajibannya di bidang perpajakan. Kelompok independen ini bisa diwakili oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dengan bertemakan “Laskar BANG Kojib” (Laskar Bersinerginya Anak Negeri Gelorakan Konstribusi Wajib). Hasil penjaringan Wajib Pajak potensial  didaerah kecamatan Sungailiat oleh Laskar BANG Kojib sampai dengan kegiatan selesai adalah sejumlah 592 WP yang terdiri dari 411 pegawai dan 181 pengusaha, jumlah ini merupakan 78% dari 760 NPWP baru yang ditargetkan.Dalam upaya untuk mendorong pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela (voluntary tax compliance) serta mendorong kontribusi penerimaan negara, maka diperlukanlah kelompok independen yang dapat memberikan sosialisasi dan pendapingan terhadap masyarakat dalam pemenuhan kewajibannya di bidang perpajakan. Kelompok independen ini bisa diwakili oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dengan bertemakan “Laskar BANG Kojib” (Laskar Bersinerginya Anak Negeri Gelorakan Konstribusi Wajib). Hasil penjaringan Wajib Pajak potensial  didaerah kecamatan Sungailiat oleh Laskar BANG Kojib sampai dengan kegiatan selesai adalah sejumlah 592 WP yang terdiri dari 411 pegawai dan 181 pengusaha, jumlah ini merupakan 78% dari 760 NPWP baru yang ditargetkan

    IBM APLIKASI PENGOLAHAN MANGROVE SEBAGAI PRODUK BERNILAI TAMBAH BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA

    Get PDF
    Kelurahan Air Jukung merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kaya akan potensi sumberdaya mangrove namun belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat di era pandemic Covid 19. Salah satu potensi pengembangan kawasan mangrove yang bisa dijadikan sebagai produk unggulan Kelurahan Air Jukung adalah pemanfaatan buah perepat dan buah nipah menjadi sirup sebagai produk bernilai tambah. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Program pengabdian ini memiliki beberapa tahapan kegiatan mencakup 1) upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan potensi/manfaat buah mangrove untuk diolah menjadi produk bernilai tambah melalui kegiatan eksplorasi dan sosialisasi/penyuluhan insidental, 2) peningkatan keterampilan masyarakat melaui pemberian pelatihan pembuatan sirup dari buah nipah. Kegiatan pengabdian ini memberikan hasil yang baik dimana terjadi peningkatan pemahaman, pengetahuan  tentang potensi pemanfaatan, dan keterampilan pengolahan buah mangrove menjadi produk bernilai tambah yang diharapkan bisa menjadi salah satu produk unggulan Masyarakat Belinyu yang mampu meningkatkan perekonomian daerah

    REVITALISASI KETAHANAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYIAPKAN GENERASI EMAS DI PAUD DAN TK CITRA INSANI DESA BETAK, KECAMATAN KALIDAWIR, KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Di masa depan, kepemimpinan bangsa ini ada di tangan mereka. Oleh karena itu, anak-anak harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Peran orangtua sangat besar dalam mensosialisasi anak. Oleh karena itu, pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak harus ditingkatkan. Dalam hal ini, keluarga memegang peran penting dalam melahirkan generasi penerus yang mumpuni karena secara makro, ketahanan bangsa bergantung pada ketahanan keluarga. Di masa yang akan datang, bangsa ini akan dipimpin oleh generasi yang saat ini sedang mengalami sosialisasi dalam keluarga. Maka dari itu, secara mikro, orang tua harus diberdayakan karena sosialisasi dimulai dari keluarga. Peningkatan pengetahuan orang tua dilakukan dengan melakukan upaya revitalisasi fungsi keluarga dalam mempersiapkan generasi emas.Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Di masa depan, kepemimpinan bangsa ini ada di tangan mereka. Oleh karena itu, anak-anak harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Peran orangtua sangat besar dalam mensosialisasi anak. Oleh karena itu, pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak harus ditingkatkan. Dalam hal ini, keluarga memegang peran penting dalam melahirkan generasi penerus yang mumpuni karena secara makro, ketahanan bangsa bergantung pada ketahanan keluarga. Di masa yang akan datang, bangsa ini akan dipimpin oleh generasi yang saat ini sedang mengalami sosialisasi dalam keluarga. Maka dari itu, secara mikro, orang tua harus diberdayakan karena sosialisasi dimulai dari keluarga. Peningkatan pengetahuan orang tua dilakukan dengan melakukan upaya revitalisasi fungsi keluarga dalam mempersiapkan generasi emas

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN WILAYAH ADAT SUKU LOM DI KECAMATAN BELINYU KABUPATEN BANGKA

    No full text
    Pemberdayaan masyarakat adat Suku Lom di Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sosial, potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang masih terjaga, merencanakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan, dan memetakan tata ruang wilayah adat sebagai upaya mendorong penguatan kelembagaan adat. Metode pemberdayaan yang digunakan adalah pemetan sosial dan pemetaan partisipatif. Melalui kedua pendekatan diharapkan dapat menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan wilayahnya, sekaligus akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri. Hasil yang dicapai berupa teridentifikasinya masalah-masalah yang sedang dihadapi berupa ketidaktersediaan legalitas hukum atau pengakuan keberadaan wilayah hutan adat, menyeruaknya kepentingan ekonomi, dan persoalan kesetaraan hidup dengan masyarakat sekitar. Identifikasi potensi sumber daya yang meliputi ritual, mitos, potensi hutan adat, flora dan fauna, tumbuhan obat tradisional, dan potensi budaya dengan terdapatnya artefak peninggalan nenek moyang. Artefak berupa situs sejarah, kuburan adat, air terjun keramat, dan hutan adat yang disakralkan berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa adat sebagai kawasan destinasi wisata alam dan budaya di masa mendatang. Pencapaian itu semua bergantung kepada dinamika peran dan fungsi kelembagaan adat komunitas Suku Lom dalam mengerahkan kekuatan modal sosialnya. Pemberdayaan masyarakat adat Suku Lom di Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sosial, potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang masih terjaga, merencanakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan, dan memetakan tata ruang wilayah adat sebagai upaya mendorong penguatan kelembagaan adat. Metode pemberdayaan yang digunakan adalah pemetan sosial dan pemetaan partisipatif. Melalui kedua pendekatan diharapkan dapat menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan wilayahnya, sekaligus akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri. Hasil yang dicapai berupa teridentifikasinya masalah-masalah yang sedang dihadapi berupa ketidaktersediaan legalitas hukum atau pengakuan keberadaan wilayah hutan adat, menyeruaknya kepentingan ekonomi, dan persoalan kesetaraan hidup dengan masyarakat sekitar. Identifikasi potensi sumber daya yang meliputi ritual, mitos, potensi hutan adat, flora dan fauna, tumbuhan obat tradisional, dan potensi budaya dengan terdapatnya artefak peninggalan nenek moyang. Artefak berupa situs sejarah, kuburan adat, air terjun keramat, dan hutan adat yang disakralkan berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa adat sebagai kawasan destinasi wisata alam dan budaya di masa mendatang. Pencapaian itu semua bergantung kepada dinamika peran dan fungsi kelembagaan adat komunitas Suku Lom dalam mengerahkan kekuatan modal sosialnya.&nbsp

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN MENUJU DESA JADA BAHRIN SEBAGAI SENTRA PRODUKSI BIBIT TANAMAN PERKEBUNAN DAN BUAH DI PROVINSI BANGKA BELITUNG

    No full text
    KKN-PPM yang berjudul” Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Pembibitan Tanaman Menuju Desa Jada Bahrin sebagai Sentra Produksi Bibit Perkebunan dan Buah di Provinsi Bangka Belitung” bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa kepada permasalahan masyarakat ekonomi lemah, terutama petani yang ada di sekitar Kampus UBB sehingga terjadi perubahan perilaku mahasiswa, petani dan keluarga petani yang dituju untuk dikembangkan oleh program KKN PPM.  Selain itu, KKN PPM bertujuan untuk mengatasi permasalahan pendapatan petani yang masih rendah melalui cara pemberdayaan masyarakat dengan menjadi produsen bibit, dan menyusun rencana kerja KKN-PPM yang dapat mencapai tujuan penyelenggaraan KKN-PPM seperti tersebut pada nomor 1 dan 2 di atas dan mendapatkan mitra penyandang dana untuk mendukung keberlanjutan usaha pengembangan Desa Jada Bahrin sebagai sentra produksi bibit. Target luaran dari program KKN-PPM yaitu: 1) terbentuknya Desa Jada Bahrin sebagai kawasan sentra produksi bibit tanaman perkebunan dan buah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2) minimal 50 petani dan keluarga petani dapat menjadi petani penangkar bibit yang memiliki pengetahuan dan keterampilan perbanyakan tanaman secara vegetatif, seperti mencangkok, menyetek, mengokulasi, dan menyambung, 3) diproduksinya bibit unggul tanaman lada, karet, lengkeng putih, dan jeruk dari hasil perbanyakan vegetatif yang siap dipasarkan, 4) telah terbentuknya sejumlah kader untuk pembentukan kelompok tani penangkar bibit, yang selanjutnya akan mempelopori terbentuknya kelompok, dan 5) terjalinnya kemitraan sinergis antara petani, LSM, perguruan tinggi, dan BUMN dalam rangka memberdayakan masyarakat melalui KKN PPM.  Upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan teknik perbanyakan tanaman, pembangunan sarana dan prasarana, dan pemberdayaan kelompok tani penangkar bibit.  Pada KKN PPM tahun pertama, terlebih dahulu akan dilakukan kegiatan pelatihan teknik perbanyakan tanaman kepada sejumlah petani, dari pembangunan kebun induk sampai dengan proses sertifikasi benih/bibit. Agar strategi pengembangan sentra pembibitan tanaman dapat tercapai dan berkelanjutan, maka dilakukan kerjasama dengan lembaga mitra yang relevan, yaitu Yayasan Bergema Emas Penghijau Lingkungan, dan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Merawang. Kegiatan terdiri atas pembekalan mahasiswa, pelatihan perbanyakan vegetatif tanaman bagi petani, dan pelatihan manajerial untuk penguatan kelompok tani. Hasil kegiatan KKN PPM diperoleh sebanyak 17 petani penangkar dikategorikan terampil dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif, terbentuknya dua kelompok tani, dan kebun kelompok untuk perbanyakan tanaman berhasil dibuat.  Ketiga pencapaian tersebut menjadi langkah awal untuk tahap selanjutnya untuk menjadikan Desa Jada Bahrin sebagai desa sentra produksi bibit buah dan perkebunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.KKN-PPM yang berjudul” Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Pembibitan Tanaman Menuju Desa Jada Bahrin sebagai Sentra Produksi Bibit Perkebunan dan Buah di Provinsi Bangka Belitung” bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa kepada permasalahan masyarakat ekonomi lemah, terutama petani yang ada di sekitar Kampus UBB sehingga terjadi perubahan perilaku mahasiswa, petani dan keluarga petani yang dituju untuk dikembangkan oleh program KKN PPM.  Selain itu, KKN PPM bertujuan untuk mengatasi permasalahan pendapatan petani yang masih rendah melalui cara pemberdayaan masyarakat dengan menjadi produsen bibit, dan menyusun rencana kerja KKN-PPM yang dapat mencapai tujuan penyelenggaraan KKN-PPM seperti tersebut pada nomor 1 dan 2 di atas dan mendapatkan mitra penyandang dana untuk mendukung keberlanjutan usaha pengembangan Desa Jada Bahrin sebagai sentra produksi bibit. Target luaran dari program KKN-PPM yaitu: 1) terbentuknya Desa Jada Bahrin sebagai kawasan sentra produksi bibit tanaman perkebunan dan buah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2) minimal 50 petani dan keluarga petani dapat menjadi petani penangkar bibit yang memiliki pengetahuan dan keterampilan perbanyakan tanaman secara vegetatif, seperti mencangkok, menyetek, mengokulasi, dan menyambung, 3) diproduksinya bibit unggul tanaman lada, karet, lengkeng putih, dan jeruk dari hasil perbanyakan vegetatif yang siap dipasarkan, 4) telah terbentuknya sejumlah kader untuk pembentukan kelompok tani penangkar bibit, yang selanjutnya akan mempelopori terbentuknya kelompok, dan 5) terjalinnya kemitraan sinergis antara petani, LSM, perguruan tinggi, dan BUMN dalam rangka memberdayakan masyarakat melalui KKN PPM.  Upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan teknik perbanyakan tanaman, pembangunan sarana dan prasarana, dan pemberdayaan kelompok tani penangkar bibit.  Pada KKN PPM tahun pertama, terlebih dahulu akan dilakukan kegiatan pelatihan teknik perbanyakan tanaman kepada sejumlah petani, dari pembangunan kebun induk sampai dengan proses sertifikasi benih/bibit. Agar strategi pengembangan sentra pembibitan tanaman dapat tercapai dan berkelanjutan, maka dilakukan kerjasama dengan lembaga mitra yang relevan, yaitu Yayasan Bergema Emas Penghijau Lingkungan, dan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Merawang. Kegiatan terdiri atas pembekalan mahasiswa, pelatihan perbanyakan vegetatif tanaman bagi petani, dan pelatihan manajerial untuk penguatan kelompok tani. Hasil kegiatan KKN PPM diperoleh sebanyak 17 petani penangkar dikategorikan terampil dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif, terbentuknya dua kelompok tani, dan kebun kelompok untuk perbanyakan tanaman berhasil dibuat.  Ketiga pencapaian tersebut menjadi langkah awal untuk tahap selanjutnya untuk menjadikan Desa Jada Bahrin sebagai desa sentra produksi bibit buah dan perkebunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    KULIAH KERJA NYATA (KKN) HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) EKOWISATA DI DESA KURAU KECAMATAN KOBA KABUPATEN BANGKA TENGAH

    No full text
    Kegitan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Ekowisata di Desa Kurau diperlukan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pemangku kepentingan terutama masyarakat, ditengah – tengah penambangan yang dianggap sebagai penggerak ekonomi yang penting nomor 2 setelah pertanian. Pemahaman yang benar akan mendorong terbentuknya kelompok – kelompok HKm dan pada akhirnya akan memfungsikan kelompok – kelompok HKm bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat di kawasan hutan, dan terwujudnya pengelolaan hutan yang lestari. Pelaksanaan program HKm di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperlukan peran serta semua pihak, baik dari masyarakat, pemerintah daerah, instansi sosial, perusahaan dan juga dunia akademisi. Kuliah Kerja Nyata Tematiik (KKN-Tematik) adalah wahana pelibatan civitas akademika untuk berperan serta pada pengelolaan hutan di provinsi. KKN-Tematik memberikan kemudahan bagi peran serta kampus dan diharapkan dengan contoh nyata yang sangat dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga mahasiswa terasah untuk peduli bagi pembangunan daerahnya, peduli pada masyarakat dan karenanya meningkatkan kepedulian sosial bagi perkembangan pribadi mahasiswa.Kegitan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Ekowisata di Desa Kurau diperlukan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pemangku kepentingan terutama masyarakat, ditengah – tengah penambangan yang dianggap sebagai penggerak ekonomi yang penting nomor 2 setelah pertanian. Pemahaman yang benar akan mendorong terbentuknya kelompok – kelompok HKm dan pada akhirnya akan memfungsikan kelompok – kelompok HKm bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat di kawasan hutan, dan terwujudnya pengelolaan hutan yang lestari. Pelaksanaan program HKm di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperlukan peran serta semua pihak, baik dari masyarakat, pemerintah daerah, instansi sosial, perusahaan dan juga dunia akademisi. Kuliah Kerja Nyata Tematiik (KKN-Tematik) adalah wahana pelibatan civitas akademika untuk berperan serta pada pengelolaan hutan di provinsi. KKN-Tematik memberikan kemudahan bagi peran serta kampus dan diharapkan dengan contoh nyata yang sangat dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga mahasiswa terasah untuk peduli bagi pembangunan daerahnya, peduli pada masyarakat dan karenanya meningkatkan kepedulian sosial bagi perkembangan pribadi mahasiswa

    ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PADA PENGRAJIN KAYU “JATI MAKMUR” DI DUSUN TELENG DESA MAGUWAN

    Get PDF
    Penjualan merupakan aktivitas yang paling penting karena berhubungan dengan pendapatan yang menjadi tujuan untuk menentukan kelangsungan hidup dari sebuah usaha yang sudah dijalankan. Dalam berwirausaha seorang wirausahawan harus dapat berpikir secara kreatif dan inovasi dalam menjalankan usahannya. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran dan kendala pemasaran untuk meningkatkan jumlah penjualan Usaha Pengrajin Kayu Jati Makmur di Desa Maguwan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengambilan data yaitu dengan cara observasi dan wawancara. Untuk menganalisis penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Dalam usaha ini menggunakan pemasarannya yang masih dari mulut ke mulut. Dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menganalisis usaha pengrajin kayu “Jati Makmur” yaitu adanya kekuatan (strenghts) dalam pemasarannya yaitu dapat merespon dengan cepat permintaan pelanggan, kelemahan (weakness) pemasarannya itu tidak memiliki stok barang dan proses pemesanannya bisa memakan waktu yang lama, peluang (opportunities) pemasaran ini memiliki peluang yang cukup besar karena di daerah Teleng hanya ada satu mebel apalagi jika di jual di aplikasi-aplikasi yang sering dikunjungi banyak orang untuk kebutuhan rumah, adapun ancaman (threats) pemasaran yaitu pertumbuhan usahanya yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli, serta tempat usahanya di tempat yang terpencil.Penjualan merupakan aktivitas yang paling penting karena berhubungan dengan pendapatan yang menjadi tujuan untuk menentukan kelangsungan hidup dari sebuah usaha yang sudah dijalankan. Dalam berwirausaha seorang wirausahawan harus dapat berpikir secara kreatif dan inovasi dalam menjalankan usahannya. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran dan kendala pemasaran untuk meningkatkan jumlah penjualan Usaha Pengrajin Kayu Jati Makmur di Desa Maguwan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengambilan data yaitu dengan cara observasi dan wawancara. Untuk menganalisis penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Dalam usaha ini menggunakan pemasarannya yang masih dari mulut ke mulut. Dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menganalisis usaha pengrajin kayu “Jati Makmur” yaitu adanya kekuatan (strenghts) dalam pemasarannya yaitu dapat merespon dengan cepat permintaan pelanggan, kelemahan (weakness) pemasarannya itu tidak memiliki stok barang dan proses pemesanannya bisa memakan waktu yang lama, peluang (opportunities) pemasaran ini memiliki peluang yang cukup besar karena di daerah Teleng hanya ada satu mebel apalagi jika di jual di aplikasi-aplikasi yang sering dikunjungi banyak orang untuk kebutuhan rumah, adapun ancaman (threats) pemasaran yaitu pertumbuhan usahanya yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli, serta tempat usahanya di tempat yang terpencil

    MEMBANGUN DUSUN TUING DARI SEKTOR PERIKANAN, PARIWISATA, DAN PERTANIAN

    No full text
    Dusun Tuing Desa Mapur Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka merupakan salah satu dusun tertinggal di Kabupaten Bangka.  Faktor utama penyebab ketertinggalannya adalah akses jalan yang sangat jelek.  Akan tetapi, Dusun Tuing menyimpan potensi pariwisata yang sangat indah dan perikanan yang belum terlalu diekplor serta pertanian yang masih perlu dikembangkan.  Sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk melakukan pembenahan dan pengembangan terhadap sektor-sektor tersebut seperti membuat alat bantu tangkap ikan, memberi bantuan GPS, melakukan penataan dusun, melakukan sosialisasi dengan pemerintah daerah, membentuk kelompok tani, membuat demplot dan vertikultur sayur mayur, pemberian bibit ayam kampung super dan bibit karet, sosialisasi UU status kepemilikan lahan, dan membuat RAB pengaspalan jalan.  Sebagian besar kegiatan-kegiatan pengabdian di Dusun Tuing ini berhasil dilakukan sehingga masyarakat dapat membuat rumpon cumi dan rumpon ikan serta tahu titik-titik penangkapan dengan menggunakan GPS, tahu metode demplot dan vertikultur dan mampu mengembangbiakkan ayam kampung super.  Oleh karena itu, agar Dusun Tuing dapat keluar dari belenggu ketertinggalan, sebaiknya pemerintah daerah segera melakukan pengaspalan jalan berdasarkan RAB yang telah dibuat, melakukan sosialisasi Perda No. 1 tahun 2013, dan bekerjasama dengan Univeritas Bangka Belitung untuk membuat master plan pengembangan pariwisata di Dusun Tuing.Dusun Tuing Desa Mapur Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka merupakan salah satu dusun tertinggal di Kabupaten Bangka.  Faktor utama penyebab ketertinggalannya adalah akses jalan yang sangat jelek.  Akan tetapi, Dusun Tuing menyimpan potensi pariwisata yang sangat indah dan perikanan yang belum terlalu diekplor serta pertanian yang masih perlu dikembangkan.  Sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk melakukan pembenahan dan pengembangan terhadap sektor-sektor tersebut seperti membuat alat bantu tangkap ikan, memberi bantuan GPS, melakukan penataan dusun, melakukan sosialisasi dengan pemerintah daerah, membentuk kelompok tani, membuat demplot dan vertikultur sayur mayur, pemberian bibit ayam kampung super dan bibit karet, sosialisasi UU status kepemilikan lahan, dan membuat RAB pengaspalan jalan.  Sebagian besar kegiatan-kegiatan pengabdian di Dusun Tuing ini berhasil dilakukan sehingga masyarakat dapat membuat rumpon cumi dan rumpon ikan serta tahu titik-titik penangkapan dengan menggunakan GPS, tahu metode demplot dan vertikultur dan mampu mengembangbiakkan ayam kampung super.  Oleh karena itu, agar Dusun Tuing dapat keluar dari belenggu ketertinggalan, sebaiknya pemerintah daerah segera melakukan pengaspalan jalan berdasarkan RAB yang telah dibuat, melakukan sosialisasi Perda No. 1 tahun 2013, dan bekerjasama dengan Univeritas Bangka Belitung untuk membuat master plan pengembangan pariwisata di Dusun Tuing

    KAMPUNG AKUAPONIK: PEMODELAN TEKNOLOGI AKUAPONIK GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT TEMPILANG

    No full text
    Pemanfaatan lahan sempit dan tidak produktif melalui kegiatan budidaya ikan merupakan salah satu cara meningkatkan produktivitas lahan. Teknologi akuaponik memadukan budidaya ikan dan sayur dengan sistem resirkulasi dinilai sebagai teknologi sederhana, tetapi tepat guna. Teknologi ini mengedepankan efisiensi lahan dan pemanfaatan limbah organik ikan sebagai pupuk bagi tanaman yang berada di atasnya. Pengembangan teknologi ini dapat menghasilkan multile product dalam satu siklus produksi. Lebih jauh, teknologi ini mampu meningkatkan kemandirian serta produktivitas masyarakat sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat menunjang perekonomian dan kesejahteraannya. Kegiatan KKN IX yang dilaksanakan oleh Universitas Bangka Belitung (UBB) di Desa Basun, Desan Dam 3, dan Desa Kelekak Kabung di Kecamatan Tempilang adalah menifestasi peran dharma pengabdian UBB kepada masyarakat. Penerapan teknologi akuaponik diharapkan dapat menghadirkan pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat sehingga optimalisasi lahan non produktif dapat ditingkatkan dan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis.Pemanfaatan lahan sempit dan tidak produktif melalui kegiatan budidaya ikan merupakan salah satu cara meningkatkan produktivitas lahan. Teknologi akuaponik memadukan budidaya ikan dan sayur dengan sistem resirkulasi dinilai sebagai teknologi sederhana, tetapi tepat guna. Teknologi ini mengedepankan efisiensi lahan dan pemanfaatan limbah organik ikan sebagai pupuk bagi tanaman yang berada di atasnya. Pengembangan teknologi ini dapat menghasilkan multile product dalam satu siklus produksi. Lebih jauh, teknologi ini mampu meningkatkan kemandirian serta produktivitas masyarakat sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat menunjang perekonomian dan kesejahteraannya. Kegiatan KKN IX yang dilaksanakan oleh Universitas Bangka Belitung (UBB) di Desa Basun, Desan Dam 3, dan Desa Kelekak Kabung di Kecamatan Tempilang adalah menifestasi peran dharma pengabdian UBB kepada masyarakat. Penerapan teknologi akuaponik diharapkan dapat menghadirkan pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat sehingga optimalisasi lahan non produktif dapat ditingkatkan dan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis

    122

    full texts

    136

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇