163 research outputs found
ASSESSING SUSTAINABILITY INITIATIVES IN HIGHER EDUCATION INSTITUTIONS
This study investigates how sustainability initiatives in higher education institutions (HEIs) can be assessed. As educational institutions, HEIs are more focused on the academic aspects of sustainability although many have also made strides to address environmental, social, and governance concerns. One assessment tool, developed based on Hart and Milstein’s (2003) Sustainable Value Framework, looks at the sustainability value of a HEI according to two dimensions: a temporal dimension that determines whether or not a HEI’s sustainability initiatives address either present concerns or long-term goals and an organizational boundary dimension that classifies the initiatives as responses to either the internal or external concerns of the organization. The tool gives a rapid sustainability assessment of HEIs and can help them manage their sustainability efforts to maximize the sustainable value created in their own special contexts. HEIs that are committed to mainstreaming sustainability can thus use the adapted conceptual framework as a means for both assessment and planning. For the purposes of this study, semi-structured interviews with nine private HEIs in Metro Manila were conducted to gather information about their current sustainability initiatives while sustainability context and content analysis was performed to determine their position within the assessment tool’s framework
Aktivitas Public Relations Pada OVO (PT Visionet Internasional)
Setiap perusahaan memerlukan Public Relations dalam mengomunikasikan pesan dan menjaga relasi yang baik dengan publik, media, maupun pemangku kepentingannya. Begitu juga dengan perusahaan financial technology, yaitu OVO sebagai platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia. OVO sendiri tentu memiliki tujuan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Demi tercapainya tujuan tersebut serta mempertahankan citra perusahaan, peran Public Relations sangat dibutuhkan dalam membantu dan mendukung perusahaan untuk mewujudkannya. Sehubungan dengan itu, kerja magang dilaksanakan di OVO selama tiga bulan dengan tujuan untuk mengetahui realisasi dari ilmu dan teori-teori yang didapatkan di perkuliahan untuk bisa diimplementasikan secara langsung di dunia kerja. Tidak hanya itu, banyak juga diperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai aktivitas dari Public Relations. Hal-hal tersebut dapat dijadikan bekal saat terjun ke dunia kerja nanti. Berbagai aktivitas Public Relations yang dilakukan di antaranya adalah media monitoring, menulis dan mendistribusikan press release, menjalin relasi dengan media, menyusun communications kit untuk kegiatan perusahaan, mengurus event, dan masih banyak lagi. Semua aktivitas tersebut tentunya dilakukan dengan perencanaan dan komunikasi yang baik antar anggota agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran. Oleh sebab itu, pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan juga akan sangat membantu pelaksanaan kerja magang yang dilakukan
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KOTOR DI PT XYZ
Kegiatan logistik merupakan kegiatan perpindahan barang dari suatu lokasi awal
ke lokasi tujuan. Aktivitas ini logistik menghubungkan rantai pasok bagi berbagai
industri. Perusahaan PT XYZ merupakan perusahaan yang menyediakan fasilitas
bagi para pemilik barang yang memiliki kebutuhan logistik dan para pemilik moda
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sebuah perusahaan tentu memiliki
tujuan untuk mengembangkan usahanya. Permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan adalah target pendapatan kotor yang telah ditetapkan di awal tahun
tidak tercapai. Perusahaan membutuhkan solusi untuk meningkatkan pendapatan
kotor perusahaan sesuai target yang telah ditetapkan. Solusi yang dihasilkan
dianggap berhasil jika memenuhi Critical Success Factor (CSF). CSF dari solusi
yang dihasilkan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan pendapatan
kotor tanpa memunculkan komponen pengeluaran biaya operasional baru
Penelitian permasalahan yang dihadapi dilakukan menggunakan metode
penelitan design thinking process. Metode ini terdiri dari 5 tahap yaitu emphatize,
define, ideate, prototype, dan test. Pada tahap emphatize diketahui bahwa
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah target pendapatan kotor
perusahaan tidak tercapai. Pada tahap define diketahui bahwa perusahaan
membutuhkan solusi untuk dapat meningkatkan pendapatan kotor perusahaan
tanpa memunculkan komponen biaya operasional baru. Tahap ideate merupakan
tahap memunculkan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan
perusahaan. Solusi yang terpilih adalah perancangan sistem informasi yang dapat
membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis. Tahap prototype
merupakan tahap pembuatan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Tahap terakhir yaitu tahap test merupakan tahap pengujian dampak
solusi terpilih terhadap permasalahan yang dihadapi.
Sistem informasi yang dirancang dan di implementasikan pada perusahaan
mampu membantu perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.
Selain itu, perancangan dan implementasi sistem informasi tidak memerlukan
perusahaan untuk melakukan penambahan komponen pengeluaran biaya
operasional baru. Hasil dari implementasi sistem informasi adalah pendapatan
kotor yang didapat oleh PT XYZ mencapai dan melebihi target yang telah
ditentukan. Pendapatan kotor yang didapat oleh perusahaan setelah implementasi
sistem informasi adalah pada bulan Oktober 2022 sebesar 16% diatas target
pendapatan, bulan November 2022 19% diatas target pendapatan dan bulan
Desember 2022 12% diatas target pendapatan
MEMS 411: Automatic Sewing Pin Dispenser
The aim of our project is to design and embody an automatic pin dispenser for our customer, Melanie, a recreational sewer. Namely, our pin dispenser design aims to address the need for sewers to safely receive and handle dressmaker pins with one hand whilst working with garments. We have identified three main performance goals for an automatic pins dispenser: Store at least 50 pins at a time, produce at least 1 pin every 2-3 seconds, and present at least 90% of all sorted pins in an upward orientation to the user. These performance goals were identified by interviewing our customer and researching current market products. In order to meet these performance goals, we have iterated through a mock-up, an initial prototype, and a final prototype. We have also supplemented and reinforced this physical product development with theoretical engineering models that have provided our team quantitative benchmarks for design performance and safety. Our final automatic pin dispenser design operates with a servo motor wheel that rotates a central pipe container, which is stabilized with a wooden board and four fastened roller wheels. This pipe container intakes, stores, and then sorts pins with magnetic strips. The dispenser then collects these sorted pins with a catcher at the front mouth of the pipe container, and presents the pins conveniently for the sewer to grab with two fingers. Our dispenser meets all of the performance goals, and therefore serves as a powerful tool for sewers who hope to simultaneously handle garments and dressmaker pins effectively
Présence de la musique haïtienne dans la radio locale en Haïti : enjeux et perspective
Mémoire numérisé par la Division de la gestion de documents et des archives de l'Université de Montréal
- …