192 research outputs found

    PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Dana Pihak Ketiga, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), dan Suku Bunga Kredit, baik secara simultan maupun secara parsial terhadap penyaluran kredit pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah verificative (hypothesis testing) research. Dengan menggunakan metode sensus, penelitian ini memiliki 124 observasi.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Dana Pihak Ketiga, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), dan Suku Bunga Kredit secara simultan berpengaruh terhadap penyaluran kredit (2) Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh positif terhadap penyaluran kredi (3) Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh negatif terhadap penyaluran kredit, dan (4) Suku Bunga Kredit memiliki pengaruh negatif terhadap penyaluran kredit.Kata Kunci: Penyaluran Kredit, Dana Pihak Ketiga, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO), Suku Bunga Kredit

    GAMBARAN STATUS KARIES GIGI REMAJA BROKEN HOME DI SOS DESA TARUNA LAMREUNG KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    ABSTRAKNama : Cut Chairun NisaProgram Studi : Kedokteran GigiJudul : Gambaran Status Karies Gigi Remaja Broken Home diSOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh BesarKaries gigi adalah penyakit infeksi pada jaringan keras gigi. Faktor penyebab utama terjadi karies adalah host (lingkungan mulut), mikroorganisme, substrat, dan waktu. Broken home adalah keadaan rumah tangga yang mengalami perpecahan yang berdampak pada anak remaja dan menyebabkan mereka stres. Orang yang menderita stres berisiko mengalami karies karena menurunnya aliran saliva, perubahan pH pada rongga mulut dan berkurangnya pertahanan terhadap penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status karies gigi remaja broken home di SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Subjek penelitian ini berjumlah 21 remaja broken home usia 12-19 tahun dan tempat penelitian dilaksanakan di SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah survei deskriptif, pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran status karies gigi pada remaja broken home di SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar termasuk dalam indeks DMF-T kategori rendah dengan skor rata-rata 1,9.Kata Kunci : Karies, broken home, indeks DMF-TABSTRACTName : Cut Chairun NisaStudy Program : DentistryTitle : Study of the Dental Caries status of broken home teenagerin SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.Dental caries is infectious disease that affect the hard tissue of teeth. The main factors of dental caries are host (oral environment), microorganism, substrate and time. Broken home is a condition of cleavage in household that affects teenager and leads to stressful life. Stressed people are more susceptible of dental caries caused by the decreasing of salivary flow, changing of pH in oral cavity and the weakening defense against infectious diseases. This study aimed to know the dental caries status of broken home teenager in SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Twenty one subjects of broken home teenager (age of 12-19 years old) was participated in the study that was conducted in SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. This study was descriptive survey study using total sampling technique according to inclusion criteria. It was concluded that the broken home teenager in SOS Desa Taruna Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar have a low DMF-T index with mean value of 1.9.Keywords: Caries, broken home, DMF-T index

    Kekuatan Pembuktian Akta Dibawah Tangan Dalam Hukum Acara Perdata

    Get PDF
    This study aims to find out and analyze the strength of proof that an underhanded deed can provide legal certainty and to find out and analyze the weaknesses of proving an underhanded deed as evidence. This research uses normative-empirical research. The study results show the strength of proof of an underhanded deed to provide legal certainty if it fulfils the requirements and value of the underhanded deed, where the evidentiary requirements contain events that form the basis of a right or engagement affixed to the signature and made by the parties. Parties without the help of officials. Whereas in terms of the proof value of an underhanded deed, if from the echtheidsprosedure it cannot be proven the correctness of the signature on the underhanded deed, it means that the person concerned is deemed correct in dismissing it and the underhanded deed is aborted as evidence that has value. Conversely, if the signature on the private deed can be verified from the echinoids procedure but is still denied by the person concerned, it is a fact that the judge has found the truth of the statement above the private deed by itself also becomes sufficient evidence for the judge to consider. And the weakness of proving the deed under the hand is only limited to the formal and material sense, not the sense of birth. Because of this, what appears to be an underhand deed is not binding as evidence and becomes a real weakness in the trial, so in itself, it can become a basis for refusing to fulfil the contents of the agreement even if the statement and the contents of the agreement are recognized and justified

    QUALITY OF Tetraselmis sp. CULTURED BY TIGER SHRIMP AQUACULTURE WASTE AS FERTILIZER

    Get PDF
    Tiger shrimp aquaculture waste still contained amount of nutrients needed by phytoplankton for its growth. Among nutrients was resulted from intensive aquaculture still can be used by phytoplankton. Phytoplankton used nitrates and phosphates for its growth and development. Phytoplankton requires nitrate concentration in 0,9-3,5 mg/ and phosphate in 0,27-5,51 mg/l. Utilization of tiger shrimp aquaculture waste for Tetraselmis sp. quality can be seen using fluorescence microscope with the cell of Tetraselmis sp. had to stained by acridine orange before observed using fluorescence microscope. The concept of this staining when cells of Tetraselmis sp. radiated green colour showed that cells was alive whereas cells radiated orange colour showed that cells was dead or damaged. This matter caused living cells could reducted acridine orange pigment enzymatically until become green radiated cells, instead damaged cells showed orange colour. Research procedures included cultivating Tetraselmis sp. in various dosages waste of tiger shrimp aquaculture as fertilizer. This various dosages are 2 g/l, 4 g/l, 6 g/l and 8 g/l. Culture media for Tetraselmis sp. was saltwater. Sterile saltwater was put into jars about 1 L and later added wastewater to jars. Reading of protein expression helped using imageJ software that showed histogram graphics accompanied by mean. Mean resulted by graphics indicated protein could be expressed. Based on expression of fluorescence protein with 2 g/l wastewater dosage showed that amount of protein could be ecpressed was higher than other wastewater dosage by mean value from ImageJ

    ANALISIS DAYA SERAP LOGAM BERAT CUPRUM (CU) OLEH KIAMBANG (Salvinia molesta) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) DALAM PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI

    Get PDF
    Perluasan kegiatan industri saat ini dapat berdampak positif terhadap kesempatan kerja, penyerapan tenaga kerja, dan pendapatan daerah. Namun, ada kekurangan seperti limbah industri yang jika tidak dikelola dengan baik dapat merugikan masyarakat. Metode alternatif pengolahan limbah melibatkan tanaman air. Tumbuhan fitoremediator atau yang dapat mengolah limbah secara biologis antara lain Kiambang (Salvinia molesta) dan kayu apu (Pistia stratiotes). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cuprum (Cu) yang dapat diserap oleh Kiambang (Salvinia molesta) dan kayu apu (Pistia stratiotes) pada konsentrasi 1 mg/l logam dalam media air selama 8 hari penanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Variasi perlakuan yang digunakan yaitu Kiambang dan Kayu Apu sebagai faktor A dan durasi tanam sebagai faktor B. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA). Menurut hasil penelitian konsentrasi logam berat Cuprum (Cu) dalam air hingga 8 hari setelah tanam menurun menjadi 95,3 % pada perlakuan yang diberikan Kiambang dan 78,7 % pada perlakuan yang diberikan pada Kayu Apu. Parameter kualitas air seperti suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut dalam air berada dalam kisaran yang baik untuk mendukung kehidupan tanaman selama masa pemeliharaan hingga 8 hari sebelum tanam.Perluasan kegiatan industri saat ini dapat berdampak positif terhadap kesempatan kerja, penyerapan tenaga kerja, dan pendapatan daerah. Namun, ada kekurangan seperti limbah industri yang jika tidak dikelola dengan baik dapat merugikan masyarakat. Metode alternatif pengolahan limbah melibatkan tanaman air. Tumbuhan fitoremediator atau yang dapat mengolah limbah secara biologis antara lain Kiambang (Salvinia molesta) dan kayu apu (Pistia stratiotes). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cuprum (Cu) yang dapat diserap oleh Kiambang (Salvinia molesta) dan kayu apu (Pistia stratiotes) pada konsentrasi 1 mg/l logam dalam media air selama 8 hari penanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Variasi perlakuan yang digunakan yaitu Kiambang dan Kayu Apu sebagai faktor A dan durasi tanam sebagai faktor B. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA). Menurut hasil penelitian konsentrasi logam berat Cuprum (Cu) dalam air hingga 8 hari setelah tanam menurun menjadi 95,3 % pada perlakuan yang diberikan Kiambang dan 78,7 % pada perlakuan yang diberikan pada Kayu Apu. Parameter kualitas air seperti suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut dalam air berada dalam kisaran yang baik untuk mendukung kehidupan tanaman selama masa pemeliharaan hingga 8 hari sebelum tanam

    ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES TERHADAP NILAI NASIONALISME DALAM NOVEL TITIK NADIR KARYA WINDY JOANA

    Get PDF
    The value of nationalism can be contained in a literary work because it is part of the social reality in society. This study aims to determine the forms of meaning based on the semiotic lexis according to Roland Barthes. This study used a qualitative approach with data collection techniques, observing and noting. Through the character Nadir in the novel Titik Nadir, the true life of students is revealed, not only academic problems but the influence of the students themselves in the life of the nation. The analysis carried out by researchers using Roland Barthes' semiotic theory in the novel Titik Nadir includes; (1) hermeneutic code, (2) semic code (connotative code); (3) symbolic code (4) preoretic code (action code), (5) gnomic (cultural) code. The value of nationalism in this novel is repeatedly represented in student activities such as demonstrations and the important incident, Anger Makassar

    Seed Formation and Development in Cocoa (Theobroma Cacao L. )

    Get PDF
    A study on cocoa (Theobroma cacao L.) seed formation and development was undertaken at the Universiti Pertanian Malaysia, Serdang, Selangor, Malaysia. The plant materials used comprised of five dissimilar crossings of Sabah Mixed Hybrid. Freshly opened flowers were hand-pollinated and tagged to ascertain the date of pollination. The tagged flowers were then covered with plastic-net bags to protect them from insects and other hazards. Samples were taken at weekly intervals. Changes in the histology and germinability of seed, as well as size, weight and moisture content of both fruit and seed were determined. In addition, the effects of air drying on seed germinabi1ity was also studied. Progressive development of the endosperm and embryo started to occur eight weeks after pollination and it continued to do so until complete development was attained 11 weeks later (19th week). Physical development of the fruit and seed followed a three-phase sigmoidal pattern. The first phase was characterised by very slow growth rate of both the fruit and seed during the first eight weeks after pollination. This was fol lowed by a period of rapid increases in dimensions and weights until maximum values were reached 18 weeks after pollination. The final developmental phase (beyond the 18th week) was a period of minimal physical changes. Maximum seed dry weight was attained 22 weeks after pollination at which seeds are regarded as physiologically mature. Seed moisture content was high (above 90 percent) during the initial stages of development. It then declined steadily reaching a fairly stable value of about 40 percent approximately 25 weeks after pollination. Fruit moisture content on the other hand , remained relatively high (above 70 percent) throughout the developmental period

    PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AMPAS KEMPAAN DAUN GAMBIR DENGAN BIOAKTIVATOR Trichoderma harzianum TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)

    Get PDF
    Media tanam merupakan komponen utama pada pembibitan, di samping itu ketersediaan tanah marginal di lapangan mulai digunakan sebagai media tanam sehingga perlu dilakukan usaha perbaikan sifat kimia dan peningkatan kandungan unsur hara tanah agar tanaman dapat tumbuh secara optimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos ampas kempaan daun gambir dengan bioaktivator Trichoderma harzianum dan dosis terbaiknya terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga diperoleh 25 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 2 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 50 tanaman. Dosis kompos yang digunakan yaitu 0 gram, 100 gram, 200 gram, 300 gram, dan 400 gram per polybag. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, ratio tajuk akar, analisis tanah sebelum dan setelah diberi perlakuan, serta analisis hara kompos. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan kompos ampas kempaan daun gambir dengan bioaktivator T. harzianum memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan bibit kakao dengan dosis terbaik yaitu 400 g/polybag yang mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun bibit kakao. Kata kunci : Bibit kakao, bioaktivator, kompos, ampas kempaan daun gambir, pertumbuhan tanama

    Peranan Humas Rumah Sakit Unand Dalam Mengelola Opini Publik Di Media Online

    Get PDF
    Rumah Sakit Unand sebagai fasilitas penyedia layanan kesehatan tentu berkaitan dengan masyarakat. Rumah Sakit Unand menerima banyak opini terkait dengan pelayanan nya, baik itu opini negatif maupun opini positif di media online maupun secara langsung. Skripsi ini membahas bagaimana opini publik mengenai Rumah Sakit Unand dan bagaimana peran Humas Rumah Sakit Unand dalam menghadapi opini publik di media online. Penelitian ini menggunakan teori public sphere oleh Habermas serta public information model dari Grunig dan Hunt. Berdasarkan teori serta model yang digunakan, peneliti melihat bagaimana opini publik muncul hingga berkembang di media online akibat pengalaman subjektif terhadap Rumah Sakit Unand. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma post positif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat banyak opini negatif maupun positif yang muncul dari perspektif individu akibat interaksi dengan Rumah Sakit Unand. Humas Rumah Sakit Unand melakukan berbagai cara untuk mengelola opini publik negatif tersebut,yaitu menjalin kerjasama dengan media lokal untuk pengalihan isu serta pemberian klarifikasi mengenai opini negatif yang berkembang, hingga melakukan tiga langkah untuk mengelola opini publik yaitu permintaaan maaf, verifikasi identitas pemberian penjelasan terkait yang dikeluhkan pasien hingga mengevaluasi pelayanan kepada poliklinik terkait

    Pengaruh Fasilitas Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industri Medan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh fasilitas kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industri Medan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket/ kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industri Medan. Ukuran sampel yang diambil sebanyak 65 orang (100% dari jumlah populasi).Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) fasilitas kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industri Medan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar 3,128 sementara nilai t-tabel sebesar 1,999, 2) lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industri Medan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 2,341 sementara nilai t tabel sebesar 1,999, 3) lingkungan kerja dan fasilitas kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industri Medan. Hal ini dibuktikan nilai F hitung sebesar 39,913 dengan Sig. 0.000. Sumbangan efektif semua variabel bebas (fasilitas kerja dan lingkungan kerja) sebesar 56,3% terhadap kinerja karyawan dan 43,7% oleh variabel yang lain.This research aimed at finding the influence of work facility and work environment towards employee's performance of PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industry Medan both of partially and simultaneously. The research quantitative approach. The data collection technique of this research was questionnaire. The subject of this research was 51 employees of PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industry Medan. The data analysis technique was multiple regression analysis. Based on the result of the research, it can be concluded that 1). (XI) Work facility gave positive and significant influence towards employee's performance of PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industry Medan. The value of the t-cal was 3,128, whereas the value of the t-table was 1,9992). Work environment (X2) gave positive and significant influence towards employee's performance of PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industry Medan. The value of the t Cal was 2,341, whereas the value of the t-table was 1,999. 3). The work environment and the work facility gave positive and significant influence towards the employee's performance of PT. Indoking Aneka Agar-Agar Industry Medan. The value of F Cal was 39,913with the Sig. 0,000. Effective contribution from free variable ( Work facility and Work environment ) was 56,3%towards the employee's performance and 43,7%from the other variables
    corecore