86 research outputs found
Pengantar Fisika Kuantum Berbasis Hypermedia
Ciptaan ini berupa buku yang menjelaskan tentang Pengantar Fisika Kuantum Berbasis Hypermedi
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Hypermedia Dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Ciptaan ini berupa disertasi yang menjelaskan tentang Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis
Hypermedia Dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan
Pemecahan Masalah Mahasisw
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 2 BARRU
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain static group comparison yang bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan berpikir kritis peserta didik serta mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas yang diajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 di SMA Negeri 2 Barru semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Hasil analisis deskriptif diperoleh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis kedua kelas tersebut berada pada kategori sedang. Hasil analisis inferensial parametrik, diperoleh bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis namun tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena jadwal pembelajaran yang kurang efektif dan waktu penelitian yang relatif singkat sehingga kemampuan berpikir kritis belum sepenuhnya berkembang. Namun dari hasil penelitian ini ada kecenderungan bahwa kemampuan berpikir kritis meningkat setelah diberikan perlakuan. Dari uji hipotesis disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peserta didik yang diajar pembelajaran konvensional. Kata kunci : Inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kriti
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA SMA NEGERI 2 SENGKANG
Quasi-experimental studies have been conducted which aims to describe the motivation to learn physics taught by project-based learning and taught without project-based learning to student of grade XI MIPA SMAN 2 Sengkang academic year 2014/2015, and to determine significant differences between motivation to learn physics taught by project-based learning and taught without project-based learning to student of grade XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang academic year 2014/2015. Subjects tested in this research were grade XI MIPA 3 as a class control with total of 28 students and grade XI MIPA 5 as a class experiment with total of 27 people students. The percentage score of motivation to learn physics students in the experimental class is obtained by 62.85% to 37.15% of intrinsic motivation and extrinsic motivation. While in the control class it was obtained percentage score of 62.55% of intrinsic motivation and extrinsic motivation by 37.45%. Based on hypothesis testing obtained a t hitung value of 2.058 and t table = 2.007. hitung value is not within the area of -2.007 and 2.007, so it can be concluded that there are significant differences between the motivation to learn physics students are taught with project-based learning with the taught with no project-based learning in grade XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang academic year 2014 / 2015.Telah dilakukan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi belajar fisika yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek dan yang diajar dengan pembelajaran tanpa berbasis proyek pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang tahun ajaran 2014/2015, dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar fisika yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek dan yang diajar dengan pembelajaran tanpa berbasis proyek pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang tahun ajaran 2014/2015. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 28 orang dan kelas XI MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 27 orang. Adapun persentase skor motivasi belajar fisika peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh sebesar 62,85% untuk motivasi intrinsik dan 37,15% motivasi ekstrinsik. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh persentase skor motivasi intrinsik sebesar 62,55% dan motivasi ekstrinsik sebesar 37,45%. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar 2,058 dan ttabel = 2,007. Nilai thitung tidak berada di dalam daerah -2,007 dan 2,007, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek dengan yang diajar dengan pembelajaran tanpa berbasis proyek pada kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang tahun ajaran 2014/2015.Kata Kunci: motivasi belajar, pembelajaran berbasis proyek
Implementation of Cognitive Assessment of Physics Subjects at SMAN 10 Makassar
This study aims to find factual data regarding the implementation of cognitive assessments in physics learning in the Makassar 10th Middle School. To achieve this goal, research has been carried out using a qualitative paradigm. The focus of the study was on cognitive assessments conducted by subjects at the 10th high school physics teacher in Makassar. Data were collected using questionnaires, documentation, observation, and interview techniques. The four techniques were carried out back and forth throughout the study until the data was saturated. To check the validity of the data used source triangulation techniques. The data obtained were then analyzed using the Miles and Huberman technique, which consisted of data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that the implementation of cognitive assessment in physics subjects in Makassar 10 public high schools had run but was not optimal. Assessment tools have been prepared by the teacher well. In conducting the assessment, the teacher does not appear to be fully consistent in carrying out cognitive assessments as previously prepared. Giving questions is made by the teacher spontaneously, sometimes taking questions from textbooks or the internet
PENGEMBANGAN PROGRAM SIMULASI BERBASIS KOMPUTER DALAM PERKULIAHAN GELOMBANG DAN OPTIKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CALON GURU FISIKA
This research is aimed to produce computer simulation program and its supporting tools to enhance the concept understanding of physics teacher candidates. This research was a kind of a mixed method research design with experimental embedded. The research found that a) the validity of the mean value of 4.1 Learning Implementation Plan are included in the category of very high levels of validity with reliability 0.98, b) the average value of validity Student Activity Sheet 4.1 are included in the category of very high levels of validity with reliability 0.96, c) the mean value of validity assessment of science process skills 4.2 are included in the category of very high levels of validity with reliability 0.97 d) mean value of 4.2 validity of student teaching materials are included in the category of very high levels of validity reliability of 0.98. Conclusion of this research is supporting the implementation of the learning wave and optics subject with computer simulation program based that was developed to meet the criteria validity and reliability.Penelitian ini bertujuan menghasilkan program simulasi computer dan perangkat pendukungnya untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika calon guru. Penelitian ini merupakan suatu bentuk mixed method dengan desain penelitian embedded experimental. Hasil penelitian ditemukan bahwa a) rerata nilai kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Buku ajar adalah 4,1 yang termasuk dalam kategori tingkat kevalidan sangat tinggi dengan reliabilitas 0,98; b) rerata nilai kevalidan Lembar Kegiatan Mahasiswa 4,1 yang termasuk dalam kategori tingkat kevalidan sangat tinggi dengan reliabilitas 0,96; c) rerata nilai kevalidan tes kemampuan pemahaman konsep fisika 4,2 yang termasuk dalam kategori tingkat kevalidan sangat tinggi dengan reliabilitas 0,97; d) rerata nilai kevalidan bahan ajar mahasiswa 4,2 yang termasuk dalam kategori tingkat kevalidan sangat tinggi dengan reliabilitas 0,98. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran dengan menggunakan program simulasi computer untuk meningkatkan pemahaman konsep Mahasiswa memenuhi kriteria kevalidan dan reliabel.Kata Kunci: Program simulasi komputer, pemahaman konsep fisika
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN DARING KELAS XI MIPA SMAN 10 LUWU
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar pada tingkatan C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), dan C4 (analisis) peserta didik dalam pembelajaran fisika secara daring di Kelas XI MIPA SMAN 10 Luwu pada tahun ajaran 2021/2022. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar fisika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMAN 10 Luwu tahun ajaran 2021/2022 sedangkan sampelnya adalah 134 peserta didik yang dipilih secara acak. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan kuesioner motivasi belajar dan tes hasil belajar pada materi fluida statis. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar fisika peserta didik dalam pembelajaran daring. Motivasi belajar dan hasil belajar fisika pada penelitian ini berada pada kategori sedang
Development of REACT-Oriented Student Worksheets to Improve Physics Learning Outcomes
This research is a developer research that aims to develop student worksheets. The subjects of this research trial were 35 students of class XI MIPA 2 of State Senior High School 1 Majene. This study uses the ADDIE model development. The instruments used in this study were validation sheets for student worksheets, teacher response questionnaires and student responses, as well as physics learning outcomes test instruments. The eligibility criteria for student worksheets are seen from the validation aspect. The practicality criteria can be seen from the assessment of the teacher's and students' responses to the students' worksheets, and the effectiveness criteria can be seen from the increase in physics learning test results. Based on the results of the analysis, it can be concluded that: (1) Student worksheets developed based on expert judgment using Aiken V index analysis are declared valid and suitable for use with minor revisions; (2) Student worksheets in terms of the physics teacher's response are in the very good category; (3) Student worksheets in terms of student responses are in the very good category; (4) The application of student worksheets seen from the ability of physics learning outcomes analyzed by N-gain obtained an average value of 0.7 in the high category which means that there is an increase in the ability of physics learning outcomes so that it can be said that student worksheets which was developed is effective in improving physics learning outcomes in Majene 1 State Senior High SchoolAbstract: Penelitian ini adalah penelitian pengembang yang bertujuan untuk: mengembangkan lembar kerja peserta didik. Subjek uji coba penelitian ini adalah 35 orang peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Majene. Penelitian ini menggunakan pengembangan model ADDIE. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi lembar kerja peserta didik, kuesioner respon guru dan respon peserta didik, serta instrumen tes hasil belajar fisika. Kriteria kelayakan LKPD dilihat dari aspek validasinya. Kriteria kepraktisannya dilihat dari penilaian respon guru dan peserta didik terhadap lembar kerja peserta didik, dan kriteria efektivitasnya dilihat dari peningkatan hasil tes belajar fisika. Berdasarkan hasil analisis diperoleh simpulan: (1) LKDP yang dikembangkan, berdasarkan penilaian pakar dengan menggunakan analisis indeks Aiken V dinyatakan valid dan layak digunakan dengan revisi kecil; (2) LKPD ditinjau dari respon guru fisika berada pada kategori sangat baik; (3) LKPD ditinjau dari respon peserta didik berada pada kategori sangat baik; (4) penerapan LKPD dilihat dari kemampuan hasil belajar fisika yang dianalisis dengan N-gain diperoleh rata-rata nilai sebesar 0,7 berada pada kategori tinggi yang berarti bahwa terdapat peningkatan kemampuan hasil belajar fisika sehingga dapat dikatakan bahwa LKPD yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar fisika di SMA Negeri 1 Majene.
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X TKJ SMK NASIONAL MAKASSAR
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar Fisika pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana siklus I dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar semester ganjil Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 34 orang peserta didik yang terdiri dari 26 orang peserta didik laki-laki dan 8 orang peserta didik perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang tuntas secara individual dari 34 orang peserta didik hanya 21 orang peserta didik atau 61,76% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sedang. Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 66,18. Sedangkan pada siklus II dimana dari 34 orang peserta didik terdapat 24 orang peserta didik atau 70,59% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,03 atau berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar Fisika siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan.Keywords: Hasil belajar fisika, kooperatif, make a matchThe main problem in this research is how to implement cooperative learning model make a match to improve learning outcomes in grade XTKJ Physics National Vocational Makassar. This study aims to improve learning outcomes Physics with cooperative learning model make a match at the National Vocational XTKJ grade students Makassar. This research is a classroom action research (Class Action Reaserch) consisting of two cycles in which the first cycle of meetings held four times and the second cycle executed as many as five meetings. Research procedure includes planning, implementation, observation and reflection. Subjects in this study were students XTKJ National Vocational Makassar semester of 2013/2014 academic year as many as 34 students consisting of 26 students male and 8 female learners. The results showed that in the first cycle were completed individually from 34 students only 21 students or 61.76%, which meets the minimum completeness criteria (KKM) or middle category. Classically has not been met because the average value obtained for 66.18. While on the second cycle in which of the 34 students there are 24 people or 70.59% of learners have met KKM and classically been met and that the average value obtained for 71.03 or are in a high category. Based on these results above, it can be concluded that the results of learning physics class students XTKJ National Vocational Makassar through the implementation of cooperative learning model make a match increased.Keywords: physics learning outcomes, cooperative, make a matc
- …