25 research outputs found
Kontribusi Kinerja Manajerial Kepala Dan Kinerja Komite Terhadap Mutu SD Negeri Di Kecamatan Jatiwangi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kinerja manajerial kepala dan kinerja komite terhadap mutu SD Negeri di Kecamatan Jatiwangi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Populasinya sejumlah 41 sekolah yang terdiri dari 41 kepala sekolah dan 471 guru. Sampel diambil dengan Probability Samples teknik Proportionate Random Sampling dan diperoleh 41 kepala sekolah dan 161 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara, data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan teknik korelasi dan regresi linier juga berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel kinerja manajerial kepala (X1), kinerja komite (X2) dan mutu (Y) SD Negeri di Kecamatan Jatiwangi dalam kategori baik. Variabel X1 berkontribusi terhadap Y, variabel X2 berkontribusi terhadap Y, dan secara simultan X1 dan X2 berkontribusi terhadap variabel Y. Adapun rekomendasi dari penelitian ini: 1) Kepala Sekolah harus lebih memahami dan melaksanakan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. 2) Komite sekolah hendaknya meningkatkan perannya dalam menyerap aspirasi, ide, gagasan dari masyarakat untuk kemajuan sekolah.The purpose of this study is to determine how much contribution of the principals managerial performance and school committee\u27s performance towards the Public Primary School Quality at Kecamatan Jatiwangi. This research uses descriptive method and quantitative approach. The population in this study are 41 schools, consisting of 41 principals and 471 teachers. Samples were taken with Probability Samples with Proportionate Random Sampling technique and obtained 41 principals and 161 teachers. Questionnaires technique and interview was used to collecting data, and processed by correlation and linear regression techniques. The results showed that general depiction of the performance of managerial principals, school committee performance and quality of public primary schools at kecamatan Jatiwangi are at good category. X1 variables contribute to the Y, X2 contribute to Y, and simultaneously X1 and X2 contribute to variable Y. The recommendation from this study are: 1) The Principal must better understand and implement the use of information technology in teaching and school management. 2) The school committee should play an increasing role in absorbing aspirations, ideas from the community for the better school
Persepsi Wartawan Foto tentang Peliputan Peristiwa Kerusuhan : Studi Fenomenologi tentang Pengalaman Peliputan Wartawan Foto Bandung (WFB)
Peristiwa kerusuhan terjadi apabila sekelompok orang berkumpul bersama untuk melakukan tindak kekerasan, biasanya sebagai tindak balas terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil ataupun sebagai upaya penentangan terhadap sesuatu. Alasan yang sering menjadi penyebab kerusuhan termasuk kondisi hidup yang buruk, penindasan pemerintah terhadap rakyat, konflik agama atau etnis, serta hasil sebuah pertandingan olahraga.
Wartawan selalu menjadi sasaran tindak kekerasan saat melakukan peliputan peristiwa kerusuhan. Profesi wartawan sebagai peliput peristiwa dan sudah tercantum dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahman wartawan foto Bandung mengenai peliputan peristiwa kerusuhan, untuk mengetahui pemaknaan wartawan foto Bandung mengenai peliputan peristiwa kerusuhan, serta untuk mengetahui pengalaman wartawan foto Bandung mengenai peliputan peristiwa kerusuhan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma kontruktivis dan metode fenomenologi, yakni mengetahui dunia dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat-sifat alami pengalaman manusia yang ditempelkan padanya. Eksplorasi difokuskan pada pengalaman peliputan wartawan foto Bandung mengenai peristiwa kerusuhan, ketika dihadapkan sebuah peristiwa. Untuk memenuhi profesionalisme wartawan foto dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik. Penelitian dilakukukan pada 6 wartawan foto Bandung dalam peliputan peristiwa kerusuhan.
Hasil penelitian ini menemukan beberapa fakta. Pertama, dalam pemahaman wartawan foto pada peliputan peristiwa kerusuhan terbagi menjadi tiga, yaitu pemahaman peristiwa kerusuhan, profesionalisme dalam peliputan serta paham akan posisi pada peliputan. Sementara itu, pada penelitian ini memperlihatkan bahwa seluruh informan memaknai peliputan peristiwa kerusuhan sebagai penyampai informasi dan foto yang hasilkan makna dan pesan untuk masyrakat. Selanjutnya pada penelitian ini juga pengalaman Wartawan Foto Bandung (WFB) mempunyai alur atau pola komunikasi pada saat atau sebelum peliputan. Disisi lain pengalaman yang dialami wartawan foto sebagian besar pernah mengalami intimidasi verbal maupun nonverbal. Disamping itu pada pengalaman peliputan juga wartawan foto paham dan melaksanakan peliputan dengan keselamatan kerja didalamnya
PENGGUNAAN METODE DE MONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI SIFAT DAN WUJUD BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV ( Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kebon Gedang 02 Kecaatan Batu Nunggal Kota Bandung )
Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi lemahnya pemahaman siswa terhadap materi
sifat dan wujud benda di kelas IV SD Negeri Kebon Gedang 02 Kecamatan Batu Nunggal
Kota Bandung tahun ajaran 2015/2016. Met
ode yang digunakan guru sehari
-
hari adalah
metode ceramah sehingga siswa cenderung menjadi pasif dan pembelajaran akan berpusat
pada guru . terkait dengan permasalahan tersebut maka yang menjasi permasalahan adalah
metode yang digunakan guru belum efektif,
sehingga untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut maka peneliti menggunakan metode demonstrasi. Bagaimana peningkatan aktivitas
dan pemahaman dengan metode demonstrasi ? sehingga peneliti dapat menyimpulkan tujuan
penelitian yaitu mengetahui pengaruh dem
onstrasi terhadap kemampuan pemahaman siswa
pada pembelajaran IPA materi sifat dan wujud benda di kelas IV SD Negeri Kebon Gedang
02 kecamatan Batu Nunggal kota Bandung. Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memperagakan atau mempertunj
ukan kepada peserta didik suatu proses
situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam
topik bahasan (Mulyani Sumantri, dalam
Roetiyah 2001 : hal 82). Adapun metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas model John Elliot yang
peneliti kembangkan ke dalam tiga siklus, pada setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan data
yang diperoleh dal
am penelitian ini adalah data dari lembar observasi, catatan lapangan,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu ditunjukan dengan peningkatan
ketuntasan belajar dari 29 % menjadi 62,50 % rata
-
rata kelas dari 50,1 menjadi 67,50 %
sedangkan s
iklus 2 ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 62,50 % menjadi
79,16 % dan rata
-
rata kelas mengalami peningkatan dari 67,50 menjadi 73,75. Dan pada
siklus III menalami peningkatan hasil belajar dari 79,16 % menjadi 87,50 % nilai rata
-
rata
73
,75 menjadi 80,41. Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan
aktivitas dan pemahaman siswa terhadap materi sifat dan wujud benda pada pembelajaran
IPA di kelas IV SD Negeri Kebon Gedang 02 Kecamatan Batu Nunggal Kota Bandung.
Kata Kunc
i : Metode Demonstrasi, Aktivitas Siswa dan Pemahan Sisw
Digital Finance For Improving Financial Inclusion Indonesians’ Banking
A digital finance service breakthrough is essential to get better financial assistance to optimize financial inclusion, and the effectiveness requires technological support in banking financial services. The study investigates the effect of digital finance on financial inclusion in Indonesians’ banking industry. We develop the new measurement, namely average digital finance (ADF), and use loan transactions to proxy financial inclusion. The samples are six banking during 2013-2019, and we use panel data regression to test the hypothesis and do a robustness check. Our result confirms that ADF positively impacts financial inclusion and finds evidence of bank size’s role in digital finance and financial inclusion. It implicates banks’ strategy for optimizing financial inclusion based on its characteristics such as age, profitability, and efficiency. It contributes to digital finance’s government policy for using explored internet banking and mobile banking stimulatingly.Widarwati, E., Solihin, A., & Nurmalasari, (2022). Digital Finance For Improving Financial Inclusion Indonesians’ Banking. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 11(1), 17-30. https://doi.org/10.15408/sjie.v11i1.17884
ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA NOVEL “ME AND MY HEART†KARYA EVA RIYANTI LUBIS
This research is motivated by the fact that the principle of politeness is important both in oral and written. Novels as writing must also use levels and conversations that include the principle of politeness in language. The problems in this study are; "How is the use of language politeness in a novel called Me And My Heart by Eva RiyantyLubis. The purpose of this study is to describe the use of language politeness in a novel entitled Me And My Heart by Eva RiyantyLubis. In this research activity, the method used is a descriptive method. The data in this study are dialogues that contain the maxims of politeness in language. While the data sources in this study are conversations, data collection techniques in this study use reading, note-taking, literature, analysis techniques. Based on the results of the study it was concluded that in the novel entitled Me And My Heart by Eva RiyantyLubis it did not fulfill the six maxims of politeness in the language according to Leech, which collected 52 utterances using the principle of politeness in language including a) Maxim's conclusions. b) Maxim agreement. c) Maxim wisdom. d) Maxim of generosity. e) Maxim simplicity. f) Maximally reward
PENGGUNAAN METODE DE MONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI SIFAT DAN WUJUD BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV ( Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kebon Gedang 02 Kecaatan Batu Nunggal Kota Bandung )
Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi lemahnya pemahaman siswa terhadap materi
sifat dan wujud benda di kelas IV SD Negeri Kebon Gedang 02 Kecamatan Batu Nunggal
Kota Bandung tahun ajaran 2015/2016. Met
ode yang digunakan guru sehari
-
hari adalah
metode ceramah sehingga siswa cenderung menjadi pasif dan pembelajaran akan berpusat
pada guru . terkait dengan permasalahan tersebut maka yang menjasi permasalahan adalah
metode yang digunakan guru belum efektif,
sehingga untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut maka peneliti menggunakan metode demonstrasi. Bagaimana peningkatan aktivitas
dan pemahaman dengan metode demonstrasi ? sehingga peneliti dapat menyimpulkan tujuan
penelitian yaitu mengetahui pengaruh dem
onstrasi terhadap kemampuan pemahaman siswa
pada pembelajaran IPA materi sifat dan wujud benda di kelas IV SD Negeri Kebon Gedang
02 kecamatan Batu Nunggal kota Bandung. Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memperagakan atau mempertunj
ukan kepada peserta didik suatu proses
situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam
topik bahasan (Mulyani Sumantri, dalam
Roetiyah 2001 : hal 82). Adapun metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas model John Elliot yang
peneliti kembangkan ke dalam tiga siklus, pada setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan data
yang diperoleh dal
am penelitian ini adalah data dari lembar observasi, catatan lapangan,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu ditunjukan dengan peningkatan
ketuntasan belajar dari 29 % menjadi 62,50 % rata
-
rata kelas dari 50,1 menjadi 67,50 %
sedangkan s
iklus 2 ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 62,50 % menjadi
79,16 % dan rata
-
rata kelas mengalami peningkatan dari 67,50 menjadi 73,75. Dan pada
siklus III menalami peningkatan hasil belajar dari 79,16 % menjadi 87,50 % nilai rata
-
rata
73
,75 menjadi 80,41. Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan
aktivitas dan pemahaman siswa terhadap materi sifat dan wujud benda pada pembelajaran
IPA di kelas IV SD Negeri Kebon Gedang 02 Kecamatan Batu Nunggal Kota Bandung.
Kata Kunc
i : Metode Demonstrasi, Aktivitas Siswa dan Pemahan Sisw
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) dan model pembelajaran langsung terhadap keterampilan bermain bola basket, dan untuk membandingkan pengaruh model pembelajaran PBL dengan model pembelajaran langsung terhadap keterampilan bermain bola basket. Subjek dalam penelitian adalah peserta didik laki-laki kelas VII yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler bola basket di SMP Negeri 2 Gununghalu yang dipilih secara purposive sampling. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen, sedangkan desain penelitian menggunakan matching control group pretest-posttest design. Instrument penelitian yang digunakan adalah GPAI yaitu Game Performance Assessment Instrument. Untuk menganalisis data, digunakan program software SPSS 16.0. Hasil analisis data menunjukan bahwa model pembelajaran PBL berpengaruh positif terhadap keterampilan bermain bola basket dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Model pembelajaran langsung berpengaruh positif terhadap keterampilan bermain bola basket dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil perbandingan data antara model pembelajaran PBL dengan model pembelajaran langsung menunjukan bahwa model pembelajaran PBL mempunyai pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran PBL dan model pembelajaran langsung terhadap keterampilan bermain bola basket. Perbandingan dari model PBL dan model langsung menunjukan bahwa model pembelajaran PBL mempunyai pengaruh yang lebih baik dari model pembelajaran langsung terhadap keterampilan bermain bola basket
This study was conducted to investigate the influence of problem-based learning (PBL) model and the direct instructional model to game performance of basketball, and to compare the influence of the PBL model with the direct instructional model to game performance of basketball. Subjects in the study were male students who are members of the class VII basketball extracurricular activities in SMP Negeri 2 Gununghalu were selected by purposive sampling. The method used in this study was a quasi-experimental, while the design of the study using a matched control group pretest-posttest design. Research instrument used was GPAI (Game Performance Assessment Instrument). To analyze the data, the writer used the SPSS 16.0 software program. The results of data analysis show that the PBL model has positive influence on game performance of basketball with a significance value 0.000 < 0.05. Direct instructional model has positive influence on game performance of basketball with a significance value 0.000 < 0.05. The results of the comparison of data between the PBL model with direct instructional model shows that the PBL model has a better effect than the direct instructional model with a significance value 0.003 < 0.05. The conclusion from this research that there is a significant influence of the PBL model and direct instructional model to the game performance of basketball. The comparison of the PBL model and direct model shows that the PBL model has a better influence than direct instructional model to game performance of basketball
Kontribusi Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Jatiwangi
Penelitian ini dilakukan beranjak dari adanya indikasi mutu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatiwangi belum maksimal. Untuk memaksimalkan mutu sekolah tersebut diperlukan adanya dukungan dari kinerja manajerial kepala sekolah dan kinerja komite sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kinerja manajerial kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap mutu sekolah dasar negeri di kecamatan jatiwangi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu sejumlah 41 sekolah yang terdiri dari 41 kepala sekolah dan 471 guru. Sampel diambil dengan Probability Samples dengan teknik Proportionate Random Sampling dan diperoleh 41 kepala sekolah dan 161 guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan teknik korelasi dan regresi linier juga berganda. Hasil penelitian menunjukkan gambaran variabel kinerja manajerial kepala sekolah, kinerja komite sekolah dan mutu sekolah dasar negeri di kecamatan jatiwangi berada pada kategori baik. Hasil uji korelasi variabel kinerja manajerial kepala sekolah terhadap mutu sekolah menunjukkan korelasi yang kuat, sedangkan variabel kinerja komite sekolah terhadap mutu sekolah menunjukkan korelasi yang sangat rendah. Namun secara simultan kedua variabel bebas dalam penelitian ini tetap menunjukkan korelasi yang kuat terhadap variabel mutu sekolah. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah berkontribusi cukup tinggi terhadap mutu sekolah dasar negeri di kecamatan jatiwangi. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa Kinerja Manajerial Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah memberikan kontribusi terhadap mutu sekolah dasar negeri di kecamatan jatiwangi. Adapun rekomendasi dari penelitian ini: 1) Kepala Sekolah harus lebih memahami dan melaksanakan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. 2) Komite sekolah hendaknya meningkatkan perannya dalam menyerap aspirasi, ide, gagasan dari masyarakat untuk kemajuan sekolah.
The background of this study is coming from not maximized indications of the quality of public primary schools at Kecamatan Jatiwangi. To maximize that, is necessary the principals performance managerial support and school committees performance. The purpose of this study is to determine how much contribution of the principals managerial performance and school committee's performance towards the Public Primary School Quality at Kecamatan Jatiwangi. This study was conducted using descriptive and quantitative approach. The population in this study are 41 schools, consisting of 41 principals and 471 teachers. Samples were taken with Probability Samples with Proportionate Random Sampling technique and obtained 41 principals and 161 teachers. Questionnaires technique was used to collecting data, and processed by correlation and linear regression techniques. The results showed that general depiction of the performance of managerial principals, school committee performance and quality of public primary schools at Kecamatan Jatiwangi are at good category. The correlation test Results of principals managerial performance variable against the Primary School quality variable showed a strong correlation, whereas the school committee performance variable againts the Primary School quality variable showed a very low correlation. Simultaneously, both of indpenedent variabels showed a strong correlation to the Primary School quality variable. Principals managerial performance and School Committees performance contribute to the Public Primary School Quality at Kecamatan Jatiwangi at high. Based on the findings of this study concluded that the Principals managerial performance and the school committeeperformance contribute to the Public Primary School Quality at Kecamatan Jatiwangi. The recommendation from this study are: 1) The Principal must understand better and implementing the use of information technology in teaching process and school management. 2) The school committee should increasing the role in absorbing aspirations, and ideas from the community for the better school
Analisis Penempatan Karyawan Berbasis Kompetensi Pada PT Hurip Utama Cikampek
Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penempatan karyawan, kompetensi karyawan dan penempatan karyawan yang berberbasis kompetensi di PT Hurip Utama Cikampek. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Data penelitian didapat dari hasil wawancara dengan informan terpilih, observasi serta data sekunder dari berbagai literatur kepustakaan dan dokumen-dokumen lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi dalam hal ini triangulasi sumber yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah Penempatan karyawan pada PT Hurip Utama sudah mulai berjalan sesuai dengan perencanaan walaupun masih belum sempurna butuh perbaikan dan komitmen perusahaan, Kompetensi karyawan secara umum sesuai dengan kebutuhan organisasi dengan terus menambah kompetensi karyawan melalui pelatihan, pembimbingan dan pembelajaran yang dipasilitasi oleh perusahaan, 3.Penempatan karyawan berbasis kompetensi pada PT Hurip Utama sudah mulai menunjukan keberhasilan dengan meningkatnya kinerja perusahaan, kepercayaan diri perusahaan dan kepercayaan dari pelanggan.
Kata Kunci: Penempatan Karyawan, Kompetensi Karyawan
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out how employee placement, employee competence and competency-based employee placement are at PT Hurip Utama Cikampek. This study uses a qualitative descriptive method. The research data were obtained from interviews with selected informants, observations and secondary data from various literature and other documents. The data collection technique was carried out by means of triangulation, in this case source triangulation, namely through observation, interviews and documentation. Then the collected data were analyzed by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study are that the placement of employees at PT Hurip Utama has started according to the plan, although it is still not perfect, it requires improvement and company commitment. Employee competencies in general are in accordance with organizational needs by continuing to increase employee competence through training, mentoring and learning facilitated by the company, 3 Competency-based placement of employees at PT Hurip Utama has started to show success with increased company performance, company confidence and trust from customers