22 research outputs found

    The Spawning of Koi (Cyprinus carpio) using Semi-Artificial Method: The Observation of Fecundity, Fertilization Rate and Hatching Rate

    Get PDF
    Semi-artificial spawning is spawning which is done by providing hormonal stimulation to the boordstock, but the process of ovulation occurs naturally. This study aims to determine the fecundity, Fertilization Rate (FR), and Hatching Rate (HR) in koi fish spawned by the semi-artificial spawning method. Spawning was done by injecting ovaprim dose 0.5 ml / kg broodstock weight. Spawning was done three times for the three type of Koi broodstock. Spawning I for the broodstock of Platinum (1.2 kg), spawning II for the broodstock of Shiro (2.4 kg), and spawning III for the broodstock of Sanke (2.2 kg). Fecundity obtained from spawning I to III were 100.000, 250.000 and 300.000, respectively. The fertilization Rate (FR) obtained from spawning I to III were 78%, 83%, and 71%, respectively. Hatching Rate (HR) obtained from spawning I to III were 42%, 67%, and 61%, respectivel

    Comparison between the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit and current methods for Mycobacterium tuberculosis detection in Malang, East Java, Indonesia

    Get PDF
    The PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit, which targets the IS6110 and mtp40 genes for Mycobacterium tuberculosis (MTB) detection, is a novel tool that substitutes gel electrophoresis for universal lateral flow assays. The sensitivity and specificity of this method were compared with those of established methodologies using Indonesian clinical isolates. In this study, 148 sputum specimens isolated from suspected tuberculosis (TB) carriers were examined to evaluate the performance of the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit compared to that of smear microscopy and the Xpert MTB/RIF assay. Out of 148 cases, the rate of TB-positive samples evaluated by different methods was 18.2% (27/148; 95% CI 11.9–24.4) for smear microscopy, 20.3% (30/148; 95% CI 13.8–26.8) for the Xpert MTB/RIF, and 34.5% (51/148; 95% CI 26.8–42.1) for the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit. Twenty sputum specimens from healthy subjects were also tested, all of which rendered negative results via the three diagnostic tools examined herein. Compared to the Xpert MTB/RIF, the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit was found to possess a 96.7% sensitivity (29/30; 95% CI 90.3-100).Moreover, the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit detected 18.6% (22/118, 95% CI 11.6–25.6) of Xpert MTB/RIF MTB negative samples and 20.7% (25/121, 95% CI 13.5–27.9) of smear microscopy negative samples as MTB positive. The PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit could be a useful molecular diagnostic tool to identify MTB in clinical samples in resource-limited countries, as this procedure is more cost-effective and sensitive than the Xpert MTB/RIF, and more convenient than conventional PCR gel electrophoresis approaches

    Comparison between the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit and current methods for Mycobacterium tuberculosis detection in Malang, East Java, Indonesia

    Get PDF
    The PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit, which targets the IS6110 and mtp40 genes for Mycobacterium tuberculosis (MTB) detection, is a novel tool that substitutes gel electrophoresis for universal lateral flow assays. The sensitivity and specificity of this method were compared with those of established methodologies using Indonesian clinical isolates. In this study, 148 sputum specimens isolated from suspected tuberculosis (TB) carriers were examined to evaluate the performance of the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit compared to that of smear microscopy and the Xpert MTB/RIF assay. Out of 148 cases, the rate of TB-positive samples evaluated by different methods was 18.2% (27/148; 95% CI 11.9–24.4) for smear microscopy, 20.3% (30/148; 95% CI 13.8–26.8) for the Xpert MTB/RIF, and 34.5% (51/148; 95% CI 26.8–42.1) for the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit. Twenty sputum specimens from healthy subjects were also tested, all of which rendered negative results via the three diagnostic tools examined herein. Compared to the Xpert MTB/RIF, the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit was found to possess a 96.7% sensitivity (29/30; 95% CI 90.3-100).Moreover, the PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit detected 18.6% (22/118, 95% CI 11.6–25.6) of Xpert MTB/RIF MTB negative samples and 20.7% (25/121, 95% CI 13.5–27.9) of smear microscopy negative samples as MTB positive. The PaxView TB/NTM MPCR-ULFA Kit could be a useful molecular diagnostic tool to identify MTB in clinical samples in resource-limited countries, as this procedure is more cost-effective and sensitive than the Xpert MTB/RIF, and more convenient than conventional PCR gel electrophoresis approaches

    Gambaran infeksi Nontuberculous Mycobacteria (NTM) pada penderita suspek TB Paru menggunakan Multiplex PCR (MPCR)-Universal Lateral Flow Assay (ULFA) Kit

    Get PDF
    Infeksi paru akibat Nontuberculous Mycobacteria (NTM) dan Mycobacterium tuberculosis (MTB) dapat memberikan gambaran klinis yang serupa sehingga berpotensi menyebabkan kesalahan diagnosis dan terapi. Pemeriksaan Multiplex PCR (MPCR)-Universal Lateral Flow Assay (ULFA) merupakan pemeriksaan berbasis molekuler untuk mendeteksi gen rpoB, IS1660 dan mtp40 yang dapat digunakan untuk membedakan infeksi NTM dari infeksi TB. Tujuan: Mendapatkan gambaran infeksi NTM menggunakan MPCR-ULFA pada penderita terduga TB paru. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan potong lintang yang dilaksanakan sejak April sampai Juli 2019. Sebanyak 39 sampel sputum dari pasien terduga TB paru dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang diperiksakan apusan BTA, GeneXpert dan MPCR-ULFA. Hasil: Sebanyak 5 sampel (12,8%) sputum dari pasien terduga TB paru terdeteksi sebagai NTM positif menggunakan pemeriksaan MPCR-ULFA. Empat dari lima sampel (80%) tersebut memiliki kesesuaian dengan hasil GeneXpert dan apusan BTA, yakni MTB negatif. Pemeriksaan molekuler baik GeneXpert maupun MPCR-ULFA keduanya mendeteksi keberadaan gen rpoB dari Mycobacterium. Metode MPCR-ULFA mengamplifikasi 3 gen target sekaligus (IS1660, mtp40 dan rpoB) sehingga dapat mendeteksi infeksi NTM atau MTB. Simpulan: Prevalensi NTM pada pasien terduga TB paru di RSUD Kanjuruhan Kepanjen menggunakan MPCR-ULFA mencapai 12,8%. Sebanyak 80% dari NTM positif memiliki hasil pemeriksaan GeneXpert dan apusan BTA negatif

    Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun dandang gendis (Clinacanthus nutans) terhadap kerusakan hepar pada tikus yang diinduksi streptozotosin

    Get PDF
    Ekstrak daun C. nutans secara tradisional digunakan untuk menurunkan glukosa darah sehingga berpotensi menjadi alternatif terapi pada penderita Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek antidiabetik ekstrak C. nutans pada hewan coba yakni tikus. Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan desain randomized post test only control group, dimana tikus coba diinduksi mengalami diabetes menggunakan streptozotosin. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% daun Clinacanthus nutans dapat menurunkan kadar MDA hepar, meningkatkan kadar SOD hepar, dan memperbaiki morfologi hepar pada tikus DM yang diinduksi streptozotosin

    Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun dandang gendis (Clinacanthus nutans) terhadap kerusakan hepar pada tikus yang diinduksi streptozotosin

    Get PDF
    Ekstrak daun C. nutans secara tradisional digunakan untuk menurunkan glukosa darah sehingga berpotensi menjadi alternatif terapi pada penderita Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek antidiabetik ekstrak C. nutans pada hewan coba yakni tikus. Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan desain randomized post test only control group, dimana tikus coba diinduksi mengalami diabetes menggunakan streptozotosin. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% daun Clinacanthus nutans dapat menurunkan kadar MDA hepar, meningkatkan kadar SOD hepar, dan memperbaiki morfologi hepar pada tikus DM yang diinduksi streptozotosin

    Promosi kesehatan dalam rangka peningkatan pengetahuan interaksi obat-makanan pada masyarakat

    Get PDF
    Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai interaksi obat dengan makanan/minuman kepada warga RT.01 RW. 02, Dusun Krajan, Sumbersekar. Metode digunakan dalam pengabdian ini yaitu Participatory Action Research (PAR) dengan rentang usia 40-60 tahun. Metode pengabdian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pra pelaksanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap pra pelaksanaan dijelaskan terkait deskripsi kegiatan, menentukan tujuan, sasaran, tempat, dan waktu pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan. Tahap pelaksanaan dilakukan secara door to door dengan menggunakan media leaflet. Tahap evaluasi dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test kepada warga. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan nilai evaluasi yang awalnya pada pre-test sebesar 63,3% menjadi 100 % pada post-test dengan kategori baik. Disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan secara door to door dengan media leaflet terbukti efektif dalam memberikan pengetahuan kepada warga RT.01 RW. 02, Dusun Krajan, Sumbersekar

    Simulator defibrilator (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Alat simulator defibrilator untuk digunakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi dokter fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam melakukan pembelajaran kepada pasien yang berupa alat peraga untuk melakukan Resusitasi jantun

    Simulator defibrilator (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Alat simulator defibrilator untuk digunakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi dokter fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam melakukan pembelajaran kepada pasien yang berupa alat peraga untuk melakukan Resusitasi jantun

    Pelatihan Tas Anyaman bagi Manula Desa Tulung Dusun Gaplok Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Untuk Meningkatkan Kemandirian Hidup

    Get PDF
    Abstrak: Manula merupakan masa seseorang berusia 60 tahun ke atas. Sebagian manula bergantung dalam pembiayaan kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, perlu diberikan pendampingan pelatihan ketrampilan yang cocok dan tidak memerlukan kerja keras namun bisa sebagai solusi kemandirian hidup. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah agar mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas diri manula dengan menghasilkan produk yang layak jual sehingga meningkatkan kemandirian hidu
    corecore