12 research outputs found

    PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI DATA STATISTIKA KELAS 5 SD

    Get PDF
    PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI DATA STATISTIKA KELAS 5 S

    Pengutamaan Bahasa Indonesia: Suatu Langkah Aplikatif

    Get PDF
    Terkait bahasa Indonesia, saat ini, belum ada komitmen yang kuat dari para penuturnya untuk menempatkan bahasa Indonesia pada tempat paling utama. Faktanya, perilaku berbahasa oleh penutur bahasa Indonesia cenderung negatif. Hal itu dibuktikan oleh beberapa fakta bahwa eksistensi bahasa Indonesia terancam oleh penggunaan bahasa asing. Terlihat di beberapa instansi pemerintah, swasta, dan tempat-tempat tertentu menggunakan bahasa asing tanpa menyandingkan dengan bahasa Indonesia, apalagi bahasa daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengejawantahkan peraturan tentang kebahasaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang melibatkan peneliti sebagai instrumen dalam pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah ada sebelas hal kewajiban penggunaan bahasa Indonesia yang dituangkan dalam poster. Simpulan dari penelitian yang telah dilakukan meliputi fakta dari sikap berbahasa penutur bahasa Indonesia yang cenderung negatif. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah langkah inovatif untuk mengubah perilaku atau sikap berbahasa tersebut. Langkah   inovatif yang dilakukan, yaitu dengan melakukan membuat poster yang berisi tentang kewajiban penggunaan bahasa Indonesia. Kata kunci: Pengutamaan, bahasa Indonesia, aplikati

    Perancangan Poster sebagai Media Edukasi Peserta Didik

    Get PDF
    Tujuan perancangan poster ini menghasilkan sebuah perancangan poster dengan menggunakan desain dan bahasa yang tepat, sehingga menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat dan tepat sasaran sesuai. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara diantaranya, survei dan observasi, identifikasi masalah, rumusan masalah, penentuan konten, media, dan bahasa, penentuan desain poster, dan penempatan poster. Hasil dari kegiatan ini adalah tiga buah poster, yaitu poster tentang kerapihan, narkoba, dan janji siswa. Konsep desain ilustrasi yang diterapkan adalah gaya ilustrasi realistis. Gambar dibuat seperti aslinya sesuai anatomi dan proporsinya.Penggunaan huruf pada poster ini lebih mengutamakan readability (keterbacaan sebuah huruf) yang tinggi. Oleh sebab itu, kami memilih jenis huruf sans-serif bernama Franklin Gothic. Huruf sans-serif adalah huruf yang tidak memiliki kait/ kaki dan secara kontur hurufnya, huruf ini lebih modern dibanding huruf yang memiliki serif/ kait/ kaki. Konsep layout/ tata letak poster dipilih Picture Window Layout dimana jenis layout ini, tampilan gambar yang besar menjadi ciri khas utama dan diikuti dengan headline. Warna utama digunakan warna-warna dingin, seperti biru dan biru muda, agar tampilan poster ini lebih nyaman dipandang mata

    MURAL AS A MEDIUM OF LANGUAGE LEARNING IN PRESCHOOL EDUCATION

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this research is to convert murals as a language learning medium for preschool children. The method of research used is qualitative with the technique of literature studies. Researchers use libraries to find data on subjects and research objects. The result of this study was the stage of the mural as a media-teaching medium for preschool children. The mural as a learning medium of preschool children must be able to represent the will of the child itself. Child behavior against murals is a hallmark of the success of message delivery. The illustration style of the preschool child mural must be adjusted to the needs of the child, such as cartoon illustration style. Color selection is also not to be separated from the needs of children, children tend to prefer a striking color. If there is a typeface applied in the mural then consider the use of round and open letters, not sharp corners or rectanglesKeywords: Mural, language learning media, preschool

    PKM SOSIALISASI DESAIN BESAR OLAHRAGA NASIONAL PADA LEMBAGA OLAHRAGA DI KOTA PINRANG

    Get PDF
    Desain Besar Olahraga Nasional atau disingkat dengan DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan  dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga. Usulan kegiatan PKM ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi Perhimpunan olahraga yang ada di Kota Pinrang terkait dengan inisiatif peningkatan keterampilan prestasi atlet bagi peserta yang diselenggarakan oleh daerah dan juga oleh perguruan tinggi baik swasta maupun negeri agar masyarakat mengetahui peraturan dan rincian teknis dari mekanisme DBON. Strategi pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari bantuan dan komunikasi ke organisasi olahraga. Kegiatan menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat ini masuk dalam kategori Baik dan Puas menurut indeks survei. Dengan keberhasilan program ini diharapkan tahapan selanjutnya yakni dapat mengembangkan sebuah Desain Besar Olahraa Nasional bagi cabang olahraga lainnya yang belum masuk kedalam kategori pengabdian pada tahun ini

    PKM SOSIALISASI DESAIN BESAR OLAHRAGA NASIONAL PADA LEMBAGA OLAHRAGA DI KOTA PINRANG

    Get PDF
    Desain Besar Olahraga Nasional atau disingkat dengan DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga. Usulan kegiatan PKM ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi Perhimpunan olahraga yang ada di Kota Pinrang terkait dengan inisiatif peningkatan keterampilan prestasi atlet bagi peserta yang diselenggarakan oleh daerah dan juga oleh perguruan tinggi baik swasta maupun negeri agar masyarakat mengetahui peraturan dan rincian teknis dari mekanisme DBON. Strategi pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari bantuan dan komunikasi ke organisasi olahraga. Kegiatan menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat ini masuk dalam kategori Baik dan Puas menurut indeks survei. Dengan keberhasilan program ini diharapkan tahapan selanjutnya yakni dapat mengembangkan sebuah Desain Besar Olahraa Nasional bagi cabang olahraga lainnya yang belum masuk kedalam kategori pengabdian pada tahun ini. Kata kunci: Sosialisasi, DBON, Lembaga Olahraga, Guru Penjas, Kota Pinran

    Nanostructures Technology, Research, and Applications

    Get PDF
    Contains reports on twenty research projects and a list of publications.Joint Services Electronics Program Contract DAAL03-92-C-0001Semiconductor Research Corporation Contract 94-MJ-550U.S. Army Research Office Grant DAAL03-92-G-0291Advanced Research Projects Agency/Naval Air Systems Command Contract N00019-92-K-0021National Science Foundation Grant ECS 90-16437National Science Foundation Grant ECS 90-16737IBM Corporation Contract 1622U.S. Air Force - Office of Scientific Research Grant F-49-62-92-J-0064National Science Foundation Grant DMR 87-19217National Science Foundation Grant DMR 90-22933National Aeronautics and Space Administration Contract NAS8-3674

    Global, regional, and national comparative risk assessment of 84 behavioural, environmental and occupational, and metabolic risks or clusters of risks for 195 countries and territories, 1990-2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017

    Get PDF
    Background The Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD) 2017 comparative risk assessment (CRA) is a comprehensive approach to risk factor quantification that offers a useful tool for synthesising evidence on risks and risk–outcome associations. With each annual GBD study, we update the GBD CRA to incorporate improved methods, new risks and risk–outcome pairs, and new data on risk exposure levels and risk–outcome associations. Methods We used the CRA framework developed for previous iterations of GBD to estimate levels and trends in exposure, attributable deaths, and attributable disability-adjusted life-years (DALYs), by age group, sex, year, and location for 84 behavioural, environmental and occupational, and metabolic risks or groups of risks from 1990 to 2017. This study included 476 risk–outcome pairs that met the GBD study criteria for convincing or probable evidence of causation. We extracted relative risk and exposure estimates from 46 749 randomised controlled trials, cohort studies, household surveys, census data, satellite data, and other sources. We used statistical models to pool data, adjust for bias, and incorporate covariates. Using the counterfactual scenario of theoretical minimum risk exposure level (TMREL), we estimated the portion of deaths and DALYs that could be attributed to a given risk. We explored the relationship between development and risk exposure by modelling the relationship between the Socio-demographic Index (SDI) and risk-weighted exposure prevalence and estimated expected levels of exposure and risk-attributable burden by SDI. Finally, we explored temporal changes in risk-attributable DALYs by decomposing those changes into six main component drivers of change as follows: (1) population growth; (2) changes in population age structures; (3) changes in exposure to environmental and occupational risks; (4) changes in exposure to behavioural risks; (5) changes in exposure to metabolic risks; and (6) changes due to all other factors, approximated as the risk-deleted death and DALY rates, where the risk-deleted rate is the rate that would be observed had we reduced the exposure levels to the TMREL for all risk factors included in GBD 2017. Findings In 2017, 34·1 million (95% uncertainty interval [UI] 33·3–35·0) deaths and 1·21 billion (1·14–1·28) DALYs were attributable to GBD risk factors. Globally, 61·0% (59·6–62·4) of deaths and 48·3% (46·3–50·2) of DALYs were attributed to the GBD 2017 risk factors. When ranked by risk-attributable DALYs, high systolic blood pressure (SBP) was the leading risk factor, accounting for 10·4 million (9·39–11·5) deaths and 218 million (198–237) DALYs, followed by smoking (7·10 million [6·83–7·37] deaths and 182 million [173–193] DALYs), high fasting plasma glucose (6·53 million [5·23–8·23] deaths and 171 million [144–201] DALYs), high body-mass index (BMI; 4·72 million [2·99–6·70] deaths and 148 million [98·6–202] DALYs), and short gestation for birthweight (1·43 million [1·36–1·51] deaths and 139 million [131–147] DALYs). In total, risk-attributable DALYs declined by 4·9% (3·3–6·5) between 2007 and 2017. In the absence of demographic changes (ie, population growth and ageing), changes in risk exposure and risk-deleted DALYs would have led to a 23·5% decline in DALYs during that period. Conversely, in the absence of changes in risk exposure and risk-deleted DALYs, demographic changes would have led to an 18·6% increase in DALYs during that period. The ratios of observed risk exposure levels to exposure levels expected based on SDI (O/E ratios) increased globally for unsafe drinking water and household air pollution between 1990 and 2017. This result suggests that development is occurring more rapidly than are changes in the underlying risk structure in a population. Conversely, nearly universal declines in O/E ratios for smoking and alcohol use indicate that, for a given SDI, exposure to these risks is declining. In 2017, the leading Level 4 risk factor for age-standardised DALY rates was high SBP in four super-regions: central Europe, eastern Europe, and central Asia; north Africa and Middle East; south Asia; and southeast Asia, east Asia, and Oceania. The leading risk factor in the high-income super-region was smoking, in Latin America and Caribbean was high BMI, and in sub-Saharan Africa was unsafe sex. O/E ratios for unsafe sex in sub-Saharan Africa were notably high, and those for alcohol use in north Africa and the Middle East were notably low. Interpretation By quantifying levels and trends in exposures to risk factors and the resulting disease burden, this assessment offers insight into where past policy and programme efforts might have been successful and highlights current priorities for public health action. Decreases in behavioural, environmental, and occupational risks have largely offset the effects of population growth and ageing, in relation to trends in absolute burden. Conversely, the combination of increasing metabolic risks and population ageing will probably continue to drive the increasing trends in non-communicable diseases at the global level, which presents both a public health challenge and opportunity. We see considerable spatiotemporal heterogeneity in levels of risk exposure and risk-attributable burden. Although levels of development underlie some of this heterogeneity, O/E ratios show risks for which countries are overperforming or underperforming relative to their level of development. As such, these ratios provide a benchmarking tool to help to focus local decision making. Our findings reinforce the importance of both risk exposure monitoring and epidemiological research to assess causal connections between risks and health outcomes, and they highlight the usefulness of the GBD study in synthesising data to draw comprehensive and robust conclusions that help to inform good policy and strategic health planning

    Perancangan Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai Media Pembelajaran di Sekolah

    No full text
    Tujuan perancangan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah sebagai media pembelajaran ejaan sehingga siswa mampu menguasai penggunaannya sejak dini dengan benar. Tingkat penguasaan ejaan yang benar, siswa akan mampu membuat karya tulis yang berkualitas. Pada tingkat pendidikan selanjutnya yaitu perguruan tinggi, peserta didik sudah terbiasa dengan penggunaan tata bahasa yang baik. Oleh sebab itu, peserta didik akan mudah menyelesaikan pendidikan tinggi yang pada akhir perkuliahannya dituntut untuk membuat karya tulis, yaitu berupa tugas akhir maupun skripsi. Perancangan ini mencakup materi tentang pengenalan ejaan yang terbaru, pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, penulisan unsur serapan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data melalui studi literatur, observasi, dan wawancara yang berhubungan dengan ejaan bahasa Indonesia.untuk melakukan analisa data pustaka dan data lapangan. Hasil yang dicapai dalam perancangan buku PUEBI, yaitu menggunkan Layout antara lain adalah Copy Heavy Layout, Type Specimen Layout, Jumble Layout, dan Rebus Layout.Bagian isi menggunakan font Calibri Light yang masuk dalam kategori Sans Serif yang dikatakan sebagai huruf yang tidak memiliki kait. Ilustrasi gambar digantikan dengan pengolahan huruf, sedangkan gambar ilustrasi hanya digunakan sebagai penunjang visual saja.Penggunaan warna menggunakan warna-warna pastel untuk memberikan kesan nyaman ketika dipandang mata

    Efektivitas Teknik Assertion Training Terhadap Komunikasi Interpersonal Dan Konformitas Teman Sebaya Pada Siswa Kelas VIII Smp Muhammadiyah 2 Mlati.

    No full text
    Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena dilapangan yang masih menunjukan masih minimnya layanan bimbingan kelompok dalam membantu meningkatkan komunikasi interpersonal dan mengurangi konformitas teman sebaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan assertion training (1) keefektifan teknik assertion training terhadap komunikasi interpersonal, (2) keefektifan teknik assertion training terhadap konformitas teman sebaya pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Mlati. Penelitian ini menggunakan pendekatan Quasi Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh siswa kelas VIII Sekolah SMP Muhhamadiyah 2 Mlati. Total siswa kelas VIII terbagi menjadi 4 kelas A,B,C, D sebanyak 112 siswa yang terdiri dari 4 rombel kelas. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah sejumlah 12 siswa yang mengalami masalah. Pada penelitian ini telah ditentukan dua variabel, yaitu variabel bebas (Teknik Assertion training) atau variabel independen dan variabel terikat (komunikasi interpersonal dan konformitas teman sebaya). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan instrument skala komunikasi interpersonal dan konformitas teman sebaya. Adapun analisis data yang dilakukan menggunakan uji Wilcoxon W dan uji Mann Withney U. Hasil penelitian menunjukkan terapi dengan teknik assertion training efektif untuk meningkatkan komunikasi interpersonal dan menurunkan tingkat konformitas teman sebaya pada siswa SMP Muhammadiyah 2 Mlati Sleman. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata skala komunikasi interpersonal kelompok eksperimen 47 menjadi 73,33 sedangkan pada kelompok kontrol dari 45,167 menjadi 47,67. Pada skala konformitas teman sebaya diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen menurun dari 75,67 menjadi 42,33, dan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 71,83 menjadi 72,167. Dengan demikian hasil tersebut membuktikan bahwa siswa yang mendapat perlakuan dengan teknik assertion training memiliki tingkat komunikasi interpersonal yang semakin meningkat dan mempunyai tingkat konformitas teman sebaya yang lebih rendah. Teknik assertion training mempengaruh persepsi siswa tentang potensi diri terhadap perilaku sehingga memberikan dorongan untuk berperilaku positif pada skala komunikasi interpersonal dan konformitas teman sebaya pada siswa SMP Muhammadiyah 2 Mlati Sleman. Kata Kunci: teknik assertion training, komunikasi interpersonal dan konformitas teman sebaya
    corecore