110 research outputs found

    Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi

    Get PDF
    The aim of this research is to know the relationship between social support with self-confidence, so that the authors propose the hypothesis "there is a positive relationship between social support with self-confidence". The subject in this study was the high school student of Muhammadiyah number of 6 of Surakarta amount of Fifty students. Sampling technique is the study of population, i.e. when a finite population and subject not too many, so that researchers need to examine all the elements that exist in the research area. Measuring instrument which used to reveal research variables there are kinds of measuring instrument, namely: (1) social support scale, and (2) the self-confidence scale. Data analysis in this study uses the product-moment correlation. Based on the analysis result, so that obtained correlation between social support with self-confidence of (r) of 0.589 with p = 0.000 where p hypothetic mean that illustrates that generally the high school student of Muhammadiyah number 6 of Surakarta has high social support. Further empirical mean of self-confidence variable amount of 147.38 with hypothetic mean amount of 125. So the empirical mean > hypothetic mean which means generally the high school student of Muhammadiyah number 6 of Surakarta has self- confidence is also high. The role of social support towards the self-confidence (SE) amount of 34.7%, that’s mean there is still 65.3% that affect self-confidence for example: the maturity of age, gender, self concept. Implication in this study is that hight of social support able to affects hight of self-confidence

    Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    Mahasiswi adalah calon penerus bangsa yang diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan juga mampu menyatukan serta menyampaikan pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa. Pada kenyataannya mahasiswa zaman sekarang cenderung mengagung-agungkan kesenangan dan kenikmatan dalam menjalani hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hipotesis yang diajukan yaitu: Ada hubungan negatif antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster random sampling yaitu melakukan random pada fakultas yang akan dikenai penelitian, sehingga terpilihlah 5 fakultas dengan jumlah subjek 100 orang. Karakteristik sampelnya adalah mahasiswi yang berusia 17-21 dan masih aktif kuliah. Metode pengumpulan data menggunakan skala yang digunakan adalah skala konsep diri dan skala kecenderungan gaya hidup hedonis, teknik analisis data menggunakan product moment dan uji regresi yang diolah dengan program SPSS. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,386 dengan p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan gaya hidup hedonis. Aspek konsep diri yang paling berpengaruh adalah konsep diri fisik dengan (r) sebesar -273 dengan p = 0,007 jika (p ≤ 0,05). Sumbangan efektif variabel konsep diri terhadap kecenderungan gaya hidup hedonis sebesar 14,9% yang ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,149. Hasil penelitian tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh konsep diri saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar konsep diri yaitu sebesar 85,1%. Rerata empirik variabel konsep diri sebesar 152,32 dan rerata hipotetik sebesar 125 yang berarti konsep diri subjek tergolong tinggi. Rerata empirik kecenderungan gaya hidup hedonis sebesar 59,46 dan rerata hipotetik sebesar 60 yang berarti kecenderungan gaya hidup hedonis subjek tergolong sedang

    Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Siswa Di Sekolah

    Get PDF
    This study aims to determine the relationship between religiosity with psychological well-being, the level of religiosity, the level of psychological well-being, the effective contribution of religiosity to psychological well-being. The subject of this research is 90 students of SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. The data collection method used in this research is cluster random sampling. The method used in this study is a quantitative method with a measurement tool of the scale of religiosity with psychological well-being scale. Data analysis technique used in this research is Product Moment Pearson correlation. Based on the results of data analysis obtained correlation coefficient of 0.602 and sig. (p) of 0.000 (p <0.05) means there is a positive relationship between religiosity and psychological well-being in the students of SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. Religiosity variables have empirical mean (RE) equal to 124,17 and hypothetical mean (RH) equal to 90 which belongs to religiosity level is very high, whereas psychological welfare variable has empiric mean (RE) equal to 99,51 and hypothetic average equal to 87,5 including moderate levels of psychological wellbeing. The effective contribution of religiosity to psychological well-being is 31.6% so that there are 68.4% influenced by other factors

    Interaksi Sosial pada Remaja Kecanduan Game Online

    Get PDF
    The phenomenon of online games addiction is currently rife in adolescents. This study aims to describe social in adolescents who are addicted to online games using qualitative research methods. Informants in this study were 5 people with characteristic adolescents aged between 18 to 20 years old, who play online games in a day at least 5 hours. From the results of the study, revealed that the subject is a gamers with the level of online game addiction that includes moderate, it is shown from the results of research in the form of several goals in social interaction conducted by gamers, such as learning of live in the community, strap relationships, and establish cooperation. How to communicate well directly with the person you are talking to, adjust the other person via WA or social media. Interaction activities are woven as well as news and sharing courses with friends of the organization. News and conditions, status, are commonly raised in the topic of speech. Neighbors, close friends and family are the people who are subjected to gamers in interactions. Activities on campus such as helping children, participating in community service activities in the village, scouting activities, and mentoring. With the activation of the material makes gamers unable to talk passively, and quiet

    Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau

    Get PDF
    HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU Firda Shafira Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta [email protected] Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri pada mahasiswa perantau. 2) Mengetahui tingkat kematangan emosi pada mahasiswa perantau. 3) Mengetahui tingkat penyesuaian diri pada mahasiswa perantau. 4) Mengetahui sumbangan efektif kematangan emosi terhadap penyesuaian diri mahasiswa perantau. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri pada mahasiswa perantau. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2011-2014 yang berusia 18-22 tahun berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala kematangan emosi dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi rxy = 0,747 dan signifikansi (p) = 0,000; (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri. Artinya semakin tinggi kematangan emosi maka akan semakin tinggi penyesuaian diri, sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka akan semakin rendah pula penyesuaian diri. Sumbangan efektif kematangan emosi terhadap penyesuaian diri sebesar 55,8%, yang berarti 44,2% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang mempengaruhi penyesuaian diri selain variabel kematangan emosi. Kematangan emosi pada subjek penelitian tergolong sangat tinggi yang ditunjukkan dengan rerata empirik (RE) sebesar 84,89, sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 60. Penyesuaian diri pada subjek penelitian tergolong tinggi yang ditunjukkan dengan rerata empirik (RE) sebesar 155,72, sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 127,5. Kata Kunci: kematangan emosi, penyesuaian dir

    Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Empati

    Get PDF
    Empati adalah suatu kemampuan untuk memasuki dan memahami dunia orang lain, merasakan dan menangkap perasaan orang lain, meletakkan diri individu pada apa, bagaimana, latar belakang perasaan dan pikiran orang lain serta berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain. Munculnya empati pada sesorang dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu salah satunya adalah pola asuh dalam keluarga. Keluarga sebagai lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang memiliki peranan yang sangat penting bagi penyesuaian diri seseorang. Keluarga merupakan wadah untuk membentuk karakteristik dan penyesuaian diri seseorang, oleh karena itu pola asuh orang tua juga sangat berperan penting dalam membentuk empati seseorang. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis dengan empati pada siswa SMA. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan empati. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa - siswi kelas XI SMA Negeri 1 Jatisrono yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XI MIA 1, XI MIA 3, dan XII IIS 2 yang berjumlah 95 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Alat ukur menggunakan skala pola asuh demokratis dan skala empati. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson maka diperoleh hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,918 dengan p value = 0,000 < 0,01 yang berarti ada hubungan positif sangat signifikan antara pola asuh demokratis dengan empati pada siswa SMA. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel pola asuh demokratis mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 131,33 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 115 yang berarti pola asuh demokratis subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel empati mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 121,87 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 107,5 yang berarti empati pada subjek penelitian tergolong tinggi. Sumbangan efektif pola asuh demokratis terhadap empati sebesar 84,3% yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (0,918)2 dikali 100%. Hal ini menunjukkan variable pola asuh demokratis mempengaruhi variabel empati

    Gaya Hidup Hedonisme Pada Remaja Putri

    Get PDF
    Teens in fact am sitting in high school to the class has obligation in carry education, the need even carry education the need evaen fall in Assocaition that lead to the fulfillment of life this is because in adolescene, have a curiosity high. So teens want to try a lot of new thing in life will determine lifestyle teens. The urposes of this studi is to know in depsth and dynamic lifestyle hedonims on teenage daughter. Researcers is a systematic way to anwser a proble that way to answer a prolem that will be examined. This research a qualitative approach, qualitative approach is a research method involved in interatcion wiht realitas research object. For complemeness of the information in accordance wiht the research focus then yeng be technigue for data collection is interview a interactions involving two-way communication between the two silde and the purpose that will be achieved thorught the communication. Determination informant in this study researchers using techniques purposes the informant reseearch selected base on purposes riteria specified. The result obtained that lifestyle hedonism is the individual looked happiness, pleasure unilaterally and use it to search for pleasure in expect activities to shop, the way the road, wacht and hanging out at the mall in spend wiht to four times weekly per day, three to four ties weekly wiht eman peer

    Hubungan Antara Konformitas Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja Putri

    Get PDF
    Pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan konsumen secara spontan tanpa melakukan perencanaan dan pertimbangan terlebih dahulu. Pembelian impulsif telah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh remaja khususnya remaja putri. Dalam masa perkembangannya, remaja secara perlahan mulai menjauhkan diri dari keluarga dan mulai banyak menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Munculnya pembelian impulsif pada remaja dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu salah satunya adalah konformitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan pembelian impulsif pada remaja putri, tingkat konformitas pada remaja putri, tingkat pembelian impulsif pada remaja putri dan sumbangan efektif konformitas terhadap pembelian impulsif pada remaja putri. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara konformitas dengan pembelian impulsif pada remaja putri. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 7 Surakarta yang berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Alat ukur menggunakan skala konformitas dan skala pembelian impuslif. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment koefisien korelasi (r) sebesar 0,198 dengan sig = 0,03 < 0,05 artinya ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas dengan pembelian impulsif. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel konformitas mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 61,0444 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 57,5 yang berarti konformitas subjek penelitian tergolong sedang. Variabel pembelian impulsif mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 53,21 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 65 yang berarti pembelian impusif pada subjek penelitian tergolong rendah. Sumbangan efektif konformitas terhadap pembelian impulsif sebesar 3,9%. Hal ini menunjukkan konformitas mempengaruhi pembelian impulsif sebesar 3,9% sehingga ada 96,1% faktor lainny

    Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Indekost Mewah Di Kecamatan Kartasura

    Get PDF
    Perilaku konsumtif mempengaruhi gaya hidup mahasiswi indekost. Hal tersebut karena perhatian mahasiswi indekost mudah teralihkan sehingga keputusan untuk membeli suatu barang bukan didasarkan karena kebutuhan, melainkan hanya untuk memenuhi kepuasan pribadi, seperti konformitas dan gengsi pada teman-teman atau kelompok pergaulan untuk mengikuti trend terkini. Dalam membeli suatu barang seharusnya para mahasiswi tidak berperilaku konsumtif melainkan harus memperhatikan faktor rasional atau kebutuhan dan cenderung memperhitungkan manfaat serta harga produk yang sesuai dengan kemampuan financial. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura 2) Mengetahui tingkat konformitas mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura. 3) Mengetahui tingkat perilaku konsumtif mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura. 4) Mengetahui sumbangan efektif konformitas terhadap perilaku konformitas pada mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara konformitas dengan perilaku konsumtif mahasiswi indekost. Subjek penelitian adalah mahasisiwi-mahasiswi indekost area kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan usia ± 18-23 tahun sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala konformitas dan skala perilaku konsumtif. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis product moment diperoleh nilai korelasi r = 0,646 signifikansi (p) = 0,000; (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas dengan perilaku konsumtif. Artinya semakin tinggi konformitas maka akan semakin tinggi perilaku konsumtif, dan sebaliknya apabila semakin rendah konformitas, maka akan semakin rendah pula perilaku konsumtif. Sumbangan efektif konformitas terhadap perilaku konsumtif sebesar 41,8%. Konformitas pada subjek penelitian tergolong sedang yang ditunjukkan dengan rerata empirik (RE) sebesar 85,89 sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 82,5. Perilaku konsumtif pada subjek penelitian tergolong sedang yang ditunjukkan dengan rerata empirik (RE) sebesar 108,11, sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 105

    Hubungan Antara Body Image Dengan Kepercayaan Diri Mahasiswi Yang Mengalami Obesitas

    Get PDF
    Kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimilikinya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, salah satunya bagaimana individu dapat mempersepsikan penampilan fisiknya. Ketika individu puas dengan keadaan fisiknya, maka individu tersebut akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body image dengan kepercayaan diri mahasiswi yang mengalami obesitas, tingkat body image pada mahasiswi yang mengalami obesitas, tingkat kepercayaan diri mahasiswi yang mengalami obesitas dan sumbangan efektif body image terhadap kepercayaan diri mahasiswi yang mengalami obesitas. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara body image dengan kepercayaan diri mahasiswi yang megalami obesitas. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengalami obesitas. Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan skala body image dan skala kepercayaan diri. Data analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis dari Pearson didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,685 dengan sig = 0,000 < (0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara body image dengan kepercayaan diri. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel body image mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 91,22 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 85 yang berarti body image subjek penelitian tergolong sedang. Variabel kepercayaan diri mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 78,54 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 65 yang berarti kepercayaan diri subjek penelitian tergolong tinggi. Sumbangan efektif body image terhadap kepercayaan diri sebesar 46,9%. Hal ini menunjukkan body image mempengaruhi kepercayaan diri sebesar 46,9% sehingga ada 53,1% faktor lainnya. Kata kunci: kepercayaan diri, body imag
    corecore