17,562 research outputs found

    Analisis korespondensi dua variabel

    Get PDF
    ABSTRAK Analisis korespondensi dua variabel mempelajari hubungan dua variabel kualitatif. Data kualitatif dalam analysis korespondensi disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Selanjutnya Analisis korespondensi akan menentukan kemiripan variabel, revresentasi dan interpretasi masing-masing variabel. Correspondence analysis of two variables studied correlation of two qualytatif variables. In the correspondence analysis data qualytatif presented in the contingensi tables forms. Therefore correspondence analysis determinated similary variables representation and interpretation each variables

    PROSES PEMBUATAN RANGKA PADA MESIN PENCACAH KERTAS

    Get PDF
    Tujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah untuk mengetahui bahan yang digunakan untuk membuat mesin pencacah kertas, mengetahui jenis mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan rangka mesin pencacah kertas, mengetahui urutan proses pembuatan rangka mesin pencacah kertas, serta untuk mengetahui lama waktu proses pembuatan rangka pada mesin rangka mesin pencacah kertas. Pembuatan rangka mesin pencacah kertas dimulai dari, pengidentifikasian gambar kerja, cutting plan, pemotongan benda kerja, pengelasan rangka mesin pencacah kertas dan finishing. Untuk membuat rangka mesin pencacah kertas diperlukan bahan berupa plat siku ukuran 40x40x3mm. Mesin dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan rangka yaitu: mesin las listrik, mesin bor, mesin gerinda tangan, mesin gerinda potong dan kompresor udara, penggores, roll meter, mistar baja, pengaris siku, penitik, tang, ragum, kikir, ampelas, dan pistol semprot cat. Proses pembuatan rangka diawali dengan proses melukis dan menandai benda yang akan dipotong dan dibor. Pemotongan bahan dengan menggunakan mesin gerinda potong pengeboran bahan dengan mata bor Ø5.5, Ø8 dan Ø10mm. Proses perakitan dengan pengelasan sambungan rangka dilakukan dengan las tack weld terlebih dahulu, setelah rangka presisi dan siku, lakukan pengelasan penuh dengan elektroda E 6013 Ø2,6. Proses finishing pembuatan rangka mesin pencacah kertas yaitu dengan proses pengecatan. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan rangka mesin pencacah kertas adalah 23 jam, 48 menit

    PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan besarnya pengaruh dari gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif siswa kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok yang berjumlah 61 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner model skala Likert untuk variabel gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik, sedangkan variabel prestasi belajar menggunakan dokumentasi sekolah. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar visual terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif siswa kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman yang dibuktikan dengan Fhitung = 5,286 dengan kontribusi gaya belajar visual terhadap prestasi belajar listrik otomotif sebesar 8,24%; (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar auditorial terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif siswa kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman yang dibuktikan dengan Fhitung = 5,063 dengan kontribusi gaya belajar auditorial terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif sebesar 7,89%; (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif siswa kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman yang dibuktikan dengan Fhitung = 4,116 dengan kontribusi gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar listrik otomotif sebesar 6,5%; (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata diklat Listrik Otomotif siswa kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman yang dibuktikan dengan Fhitung = 3,310 dengan kontribusi dari ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama yaitu sebesar 14,82% terhadap prestasi belajar listrik otomotif. Kata kunci: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik, prestasi belajar

    PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata diklat kelistrikan sepeda motor siswa kelas XI B sepeda motor. Pembatasan materi yang dilakukan hanya sistem stater dan pengisian sepeda motor. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), model pembelajaran yang dilakukan adalah metode kooperatif dengan Group Investigation. Sistematika penelitian yang dilakukan dengan 2 siklus yang setiap siklusnya berdurasi 4 x 45 menit. Subyek penelitian melibatkan siswa kelas XI B SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro yang berjumlah 28 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi pada saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif Group Investigation. Langkah awal pembelajaran yang dilakukan adalah melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya pembagian kelompok secara heterogen dan materi diskusi yang di bagi menjadi 6 kelompok kecil. Langkah berikutnya melakukan diskusi antar kelompok dengan mempresentasikan hasil temuan dan investigasi dilapangan sesuai topik bahasan masing-masing kelompok. Hasil presentasi dan keaktifan siswa akan di nilai dengan mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung. Pada akhir siklus dilakukan test akhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan metode kooperatif model Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa, hal ini dapat di lihat pada proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa di siklus I sebesar 19,25% dengan kategori rendah dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 55,56% dengan kategori tinggi. Hasil prestasi siswa pada siklus I terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM, persentase 75% dengan nilai rata-rata 69,82 dan belum mencapai keberhasilan pembelajaran dalam penelitian yaitu 100% siswa mendapat nilai ≥ 70. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 25 % yaitu seluruh siswa berjumlah 28 orang memperoleh nilai sesuai KKM, persentase 100% dengan nilai rata-rata 77,14 dan sudah mencapai keberhasilan pembelajaran pada saat penelitian dilakuka

    PERBEDAAN FASILITAS BENGKEL DAN LINGKUNGAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI KERJA LAS DASAR SISWA KELAS I JURUSAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari fasilitas bengkel dan lingkungan praktik yang ada pada tiap sekolah, selanjutnya menganalis data tersebut apakah terdapat perbedaan prestasi dari kerja las dasar siswa yang ditinjau dari fasilitas bengkel dan lingkungan praktik di sekolah yang berbeda. Jika terdapat perbedaan prestasi las dasar pada tiap sekolah tersebut maka bisa diartikan terdapat pengaruh fasilitas bengkel dan lingkungan praktik terhadap prestasi kerja las dasar siswa. Penelitian ini berlangsung di bengkel las Teknik Mekanik Otomotif SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Muhammadiyah Cangkringan. Data utama penelitian ini diperoleh dengan mengisi lembar instrumen yang dibuat berdasarkan acuan standar dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sedangkan data penunjang dikumpulkan dari berbagai dokumen yang ada di bengkel praktik. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan, observasi, dan dokumentasi nilai raport siswa. Data kondisi dari fasilitas bengkel yang sudah didapatkan selanjutnya diolah dengan uji varian satu jalur (one way ANOVA) pada prestasi las dasar siswa pada kedua sekolah tersebut menggunakan bantuan paket komputer SPSS dan Microsoft excel. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Gambaran secara umum dari fasilitas bengkel di SMK Muhammadiyah Prambanan jumlah fasilitas bengkel yang dimiliki berjumlah 104, dari jumlah tersebut 88 dalam kondisi baik, 7 berkondisi kurang baik tetapi masih dapat digunakan, sedangkan 9 fasilitas dalam kondisi tidak bisa dipakai (rusak berat), sedangkan SMK Muhammadiyah Cangkringan jumlah fasilitas bengkel yang dimiliki hanya 25 semuanya masih dalam kondisi baik; (2) Terdapat perbedaan prestasi kerja las dasar siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Muhammadiyah Cangkringan yang diakibatkan fasilitas bengkel yang berbeda, hal tersebut berdasarkan dari hasil Uji One Way ANOVA dimana F hitung > F tabel (58.062>3.89) dengan tingkat signifikansi α = 0.05, sehingga Ho ditolak Ha diterima, yang berarti prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang memiliki fasilitas bengkel baik, lebih tinggi dari pada prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang fasilitas bengkelnya kurang baik r; (3) Terdapat perbedaan prestasi kerja las dasar siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Muhammadiyah Cangkringan yang diakibatkan lingkungan praktik yang berbeda, hal tersebut berdasarkan dari hasil Uji One Way ANOVA dimana F hitung > F tabel (58.062>3.89) dengan tingkat signifikansi α = 0.05, sehingga Ho ditolak Ha diterima, yang artinya prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang memiliki lingkungan praktik baik, lebih tinggi dari pada prestasi kerja las dasar siswa dari sekolah yang lingkungan praktiknya kurang baik

    AN ANALYSIS ON CODE SWITCHING USED IN PANORAMA FM RADIO STATION AT TRETES PRIGEN RAYA PASURUAN

    Get PDF
    Code switching is a bilingual communication strategy which consists of the alternate use of two or more languages in the same utterance. The main objective of this study is an analysis on code switching used in panorama FM radio station at Tretes Prigen-Raya Pasuruan. The broadcasters used Javanese-Indonesia code switching during broadcasting dangdut music program. This study was aimed to get the answers of the research problems, namely (1) what kinds of code switching are demonstrated by broadcasters of dangdut music programs in Panorama FM radio station in Tretes Prigen-Raya Pasuruan? And (2) what are the contexts of code switching used by the broadcasters of dangdut music programs at Panorama FM radio station? This study is a descriptive qualitative method, because it is related to the problem of how to describe the language phenomenon in radio broadcasting utterance and the sociolinguistic aspect when the broadcasters of radio Panorama dangdut music program were doing code switching while they were on air. In collecting the data, the writer recorded the utterances of the broadcasters when they were on air, then transcribed them from harddisk, and identified them based on their form. After conducted this research, the writer found that the code switching used by the broadcasters contained three forms of code switching; they were Javanese clause, tag, and exclamation. He also found code switching that was occurred in Panorama FM triggered by three contexts; they were codes switching for humorous expression, for emphasizing speech content, and for expressing desired expression

    APLIKASI SISTEM POWER WINDOW PADA KENDARAAN DAIHATSU ESPASS TAHUN 1995

    Get PDF
    Tujuan Proyek Akhir ini adalah untuk dapat merancang aplikasi, mengaplikasikan dan mengetahui kinerja power window pada Daihatsu Espass. Power window berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan kaca jendela. Power window mempermudah dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna kendaraan. Proses perancangan meliputi persiapan alat dan bahan, pemilihan tipe regulator power window, perancangan penempatan motor power window. Rancangan modifikasi yang meliputi: merancang dudukan baru power window, modifikasi regulator power window. Perancangan rangkaian kelistrikan dan penempatan kabel. Perencanaan pengujian kinerja meliputi: pengamatan kerja power window, membandingkan kecepatan gerak kaca Daihatsu Espass setelah dipasang power window dengan kecepatan kaca Toyota Avanza yang telah dilengkapi power window dari pabrikan, mengukur kebutuhan arus dan tegangan, membandingkan daya power window. Hasil pengujian terhadap aplikasi power window yaitu kecepatan gerak kaca diperoleh hasil kecepatan rata-rata buka tutup kaca pintu depan Daihatsu Espass lebih cepat dibandingkan dengan Toyota Avanza. Selisih kecepatan dapat mencapai 0,021 m/s. Sedangkan pada pintu tengah kecepatan buka tutup kaca Daihatsu Espass lebih rendah dibandingkan Toyota Avanza. Selisih kecepatan mencapai 0,025 m/s. Daya motor power window pintu depan Daihatsu Espass lebih rendah dibandingkan dengan Toyota Avanza selisih daya mencapai 8, 38 Watt. Daya motor power window pintu tengah Daihatsu Espass lebih tinggi dibandingkan Toyota Avanza, selisih mencapai 46, 21 Watt. Pengemudi dapat menggerakkan kaca pintu sisi yang lain saat berkendara sendiri

    THE INFLUENCE OF SPECIAL ITEMS TO CORE EARNINGS IN EARNINGS MANAGEMENT AT MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN JAKARTA STOCK EXCHANGE

    Get PDF
    This paper examines the classification of items within the income statement as an earnings management tool. Evidence is consistent with managers opportunistically shifting expenses from core expenses (cost of goods sold and selling, general, and administrative expenses) to special items. This vertical movement of expenses does not change bottom-line earnings, but overstates ‘‘core’’ earnings. Keywords: earnings management; earnings components; special items

    Pelaksanaan Hak Pendataan Sebagai Dasar Penilaian Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas Atas Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bone

    Get PDF
    Salah satu dari permasalahan penyandang disabilitas di Kabupaten Bone adalah soal pendataan untuk akses terhadap kesejahteraan sosial. Pemerintah Kabupaten Bone saat ini hanya memiliki data penyandang disabilitas menurut jenis kelamin dan tempat tinggal serta umur, dan belum memiliki data terpadu menurut jenis, kebutuhan dan hambatan masing-masing penyandang disabilitas sesuai amanat Perda No.5/2017 tentang Perlidungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Penelitian ini difokuskan pada 2 permasalahan, yakni: Pertama, bagaimana upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan hak pendataan penyandang disabilitas sebagai dasar penilaian pemenuhan hak disabilitas atas program kesejahteraan sosial di Kabupaten Bone; Kedua, mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat tersedianya data terpadu berkenaan dengan hambatan sosial dan kebetuhan masing-masing penyandang disabilitas di Kabupaten Bone. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menunjukan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Bone selaku pelaksana urusan pemerintahan bidang kesejahteraan sosial belum melaksanakan pendataan penyandang disabilitas secara terpadu, sehingga dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas tidak didasarkan pada penilaian sesuai jenis dan kebutuhan masing-masing penyandang disabilitas sebagaimana diatur dalam Perda No.5/2017. Tidak tersedianya data terpadu penyandang disabilitas, tidak serta merta sepenuhnya permasalahan ada pada pemerintah Kabupaten Bone. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab sulitnya pelaksanaan hak pendataan penyandang disabilitas, di antaranya faktor regulasi dan kebijakan yang belum inklusif, faktor keterbatasan anggaran, faktor keterbatasan SDM, serta faktor wilayah dan kesadaran keluarga penyandang disabilitas
    • …
    corecore