4,794 research outputs found

    Acoustic emission from composite materials

    Get PDF
    The two basic areas where the acoustic emission (AE) technique can be applied are materials research and the evaluation of structural reliability. This experimental method leads to a better understanding of fracture mechanisms and is an NDT technique particularly well suited for the study of propagating cracks. Experiments are described in which acoustic emissions were unambiguously correlated with microstructural fracture mechanisms. The advantages and limitations of the AE technique are noted

    PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMU PGII 2 BANDUNG

    Get PDF
    Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui (1) keefektifan model kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf dalam karangan argumentasi, (2) hasil belajar siswa dalam menulis paragraf dalam karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (3) kualitas pembelajaran menulis paragraf dalam karangan argumentasi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Konsep Jigsaw mengacu pada teori belajar Piaget yang termasuk ke dalam rumpun belajar model memproses informasi dan teori belajar Vygotsky yang termasuk ke dalam rumpun belajar interaksi sosial. Seperti halnya teori belajar Piaget, teori belajar Vygotsky menekankan keaktifan seseorang dalam belajar. Hanya saja Vigotsky lebih mementingkan faktor lingkungan sosial, sedangkan Piaget lebih menyoroti pembentukan pengetahuan secara individual. Tapi pada dasarnya kedua teori ini menekankan aktivitas individu dalam kelompok. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian di atas yaitu metode kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest With Control Group Design yaitu memberikan suatu perlakuan kepada subjek penelitian dan dibandingkan dengan kelas kontrol dengan subjek penelitian berjumlah 86 (delapan puluh enam) orang siswa kelas 2 SMU PGII 2 Bandung. Sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik tes, observasi, dan angket. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 2 SMU PGII 2 Bandung diperoleh melalui data tes hasil belajar menulis paragraf dalam karangan argumentasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, sedangkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran diperoleh melalui data proses pembelajaran menulis paragraf dalam karangan argumentasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, dan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran diperoleh melalui data hasil maupun proses pembelajaran menulis paragraf dalam karangan argumentasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw. Temuan dari penelitian ini model jigsaw mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf dalam karangan argumentasi. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw daripada model pembelajaran ekspositori. Kualitas pembelajaran menulis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik. Proses belajar mengajar menulis paragraf dalam karangan argumentasi di SMU PGII 2 Bandung dengan menggunakan model jigsaw memiliki kelemahan-kelemahan, waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran menulis sangat banyak untuk itu pada proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memerlukan banyak pertemuan untuk memperlancar proses pelaksanaan pembelajaran

    The politics of fearlessness: Egypt’s second January uprising

    Get PDF
    New Crossings, New Heroes One image more than perhaps any other struck me as I watched transfixed the first days of the Egypt’s Second January Uprising: the struggle of protesters to cross bridges into Tahrir Square. What is already being called the ‘Battle of Kasr el-Nil’ was an epic effort on January 28th by virtually unarmed protesters to drive back the feared Egyptian security forces in their riot gear and armed with clubs, sticks, tear gas and water cannons. The protesters took beating upon beating, but they just kept coming. The security forces kept being driven back, slowly but surely. By the end of the afternoon, they just broke and ran, as the protesters symbolically entered Tahrir Liberation) Square in triumph

    PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa masalah yang dihadapi siswa dalam keaktifan belajar. Hal ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa dalam keaktifan belajar siswa masih kurang aktif. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan penelitian tindakan dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kelas III Sekolah Dasar dengan materi tentang kegiatan jual beli. Secara umum tujuan penelitian ini adalah dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses pembelajaran IPS dalam menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas III, (2) Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa di kelas III dalam menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis & Mc. Taggart yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian sebanyak dua siklus dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada proses pembelajarannya. Hasil penelitian dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran IPS, disimpulkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Terbukti dari data yang diperoleh yaitu, keaktifan belajar siswa pada siklus I meningkat 9% dari pra-siklus dengan memperoleh persentase sebesar 59% sebelum menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan memperoleh persentase sebesar 68%. Dan pada siklus II meningkat menjadi 83% atau meningkat 15% dari hasil siklus I. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. This research was motivated by some of students’ problems regarding learning activeness. It was based on the observation result prior to this research which showed that students’ learning activeness was still low. To answer those problems, an action research had been done for applying the Contextual Teaching and Learning (CTL) approach to improve students’ learning activeness in a third grade class of elementary school by using trading as the material. Generally, this research aimed to improve the students’ learning activeness by applying the CTL Approach. Meanwhile, the specific purposes of this research were: (1) to find out the process of learning social science by applying the CLT approach to enhance the learning activeness of third grade students, (2) to find out the improvement of students’ learning activeness in third grade by applying the CLT approach to social science learning. This research was an action research which was adapted from a model developed by Kemmis & Mc Taggart, which are: planning, implementation, observation, and reflection. This research was going through two cycles by applying the CLT approach to both cycles. In conclusion, by using CLT approach in social science learning, it was found out that students’ activeness in the first cycle gained 9% of improvement, or increased to 68% from the pre-cycle which was 59% before the implementation of the CLT Approach. Furthermore, the second cycle was increased to 83% or gained 15% of improvement from the first cycle. Based on the data, it could be concluded that the learning process which used CLT approach could improve the students’ learning activeness

    ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SAYURAN HIDROPONIK DI KOTA SUKABUMI

    Get PDF
    Teti Febrianti. 2018. Consumer Preference Analyis Hydroponic Vegetable at Sukabumi Municipality. Advised by Ashrul Tsani and Amalia Nur Milla. There is society awerness in helat life style that makes consumer is more selective in choosing consumed vegetable. Hydroponic vegetable product that is free from pesticide becomes an alternative for consumer, which have health life style. The research aims at knowing how consumer preference toward hydroponic vegetable and knowing how consumer attitude toward vegetable hydroponic attribute that is most consideration in purchase decision. The research applied descriptive method. Total respondents that were studied as much as 50 person by applying purposive sampling. Analysis design applied descriptive statistic and attitude analysis of fishbein multi-attribute. The result research declares consumer prefer hydroponic vegetable that has fresh level 3 types, price < 5.000 rupiah, and vegetable in plastic package. The most consumer consideration attribute in purchase decision respectively is vegetable fresh level, leaf physic, package, vegetable taste, price, and type variety. The most vegetable type that is prefered by consumer in pakcoy

    PENINGKATAN LITERASI SAINS DAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY PADA MATERI GERAK TUMBUHAN KELAS VIII

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji penerapan levels of inquiry dalam meningkatkan literasi sains dan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain penelitian pretest-postest non-equivalen design. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII, di salah satu SMP di kota Bandung.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data yang di ambil sebanyak dua kelas, yakni siswa di kelas kontrol dan siswa di kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran, soal literasi sains, soal berpikir kritis, dan angket siswa mengenai model pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan diperoleh ketercapaian akivitas guru sebesar 87,36%, dan aktivitas siswa pada 84,29% artinya semua tahapan hampir seluruh aktivitas terlaksana mulai dari tahapan discovery learning, interactive demonstration, inquiry lesson , dan guided inquiry laboratory. Peningkatan literasi sains siswa kelas eksperimen dengan N-Gain tinggi sedangkan N-Gain sedang pada kelas kontrol. Sementara peningkatan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dengan N-Gain sedang pada kelas eksperimen sedangkan N-Gain rendah pada kelas kontrol. Adapun respon siswa terhadap penerapan leves of inquiry siswa merasa terbantu untuk mengintegrasikan pengetahuanya berdasarkan hasil temuan dari kegiatan penyelidikan.; This research is about the implementation Levels of Inquiry to improve students’ scientifc literacy and critical thinking.This study used a quasy experimental with pretest-postest non-equivalen design. Subject of this research are students of VIII Grade, in one of the junior high school in Bandung. Purposive sampling used as the sampel colletion technique, there are 68 students in two classes as sample, namely control group and an experiment group. Research instrument are the implementation of learning model observation, scientific literacy test, critical thinking test and students response about the levels of inquiry application. The results showed that teacher activity that 87.36%, and 84.29% students activity means all stages of almost all activities carried out starting from the stages of discovery learning, interactive demonstration, inquiry lesson, and guided inquiry laboratory. Improvement of students’ scientific literacy in experimental group with gain high than gain enough for control group. There is an improvement of students’ critical thinkng with gain enough for experiment group and low for control group. The students' response to the application levels of inquiry students find it helpful to integrate knowledge based on the findings of the investigation activities

    PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STORY TELLING TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG

    Get PDF
    Keterampilan berbicara sebagai salah satu komponen yang penting untuk membangun keterampilan berbahasa yang baik. Akan tetapi, pada kenyataannya untuk mengembangkan keterampilan berbicara itu sendiri bukanlah hal yang mudah. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan banyaknya latihan berbicara itu sendiri. Namun pada kenyataanya pembelajar bahasa Jepang sering merasa kesulitan mendapatkan kesempatan untuk berlatih berbicara dalam bahasa Jepang. Bahkan di dalam proses belajar mengajar di kelas pun pembelajar jarang mendapat kesempatan dan motivasi untuk mengembangkan keterampilan berbicara bahasa Jepangnya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menerapkan pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jepang pembelajar yang menjadi sampel penelitian sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang. Yaitu dengan menganalisis data hasil pretest dan postest yang telah dilaksanakan oleh sampel penelitian. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari tahu pendapat siswa tentang pembeajaran kooperatif teknik story telling dalam meningkatkan keterampilan Bahasa Jepang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi eksperiment dengan menggunakan One Group Pretest – Postest Design. Adapun pembelajar bahasa Jepang yang menjadi sampel penelitian ini adalah 16 orang siswa kelas XI SMA Pasundan 3 Bandung. Dari hasil anailisis didapatkan nilai t-hitung 3,18, t-tabel 2,13 dan 2,95. Degan kata lain, t-hitung > t-tabel yang berarti ada perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa atara sebelum dan sesudah dilaksanakannya pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang.Adapun dari hasil analisis data angket yang dikumpulkan dari responden dapat disimpukan bahwa lebih dari setengahnya responden menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif teknik story telling ini menarik dan sangat memberikan lebih banyak kesempatan untuk berbicara dalam bahasa Jepang. Speaking ability has been viewed as one of the most important aspects to build a comprehensive communicative ability. But in fact, developing speaking ability itself is not an easy thing to do. One of the solution for the problem mentioned before is by doing speaking practice as much as possible. However, the Japanese language learners are hardly to get sufficient opportunities to practice speaking in Japanese language itself. It is also found that even in the classroom environment the students are quite hard to get adequate chance and motivations to develop their speaking ability. Therefore, this study try to employ the cooperative learning through story telling technique to develope speaking ability in Japanese language. This study is aimed to find out the significant differences between the Japanese speaking ability of the students participant before and after conducting the cooperative learning through story telling technique in leaning the Japanese language. The purpose of the study could be achieved through analyzing the results of the pretest and posttest has been conducted before. In the other hand, this study is also aimed to find out students’s opinion about cooperative learning through story telling technique in improving their Japanese speaking abiity. The research method used in this study was quasi eksperimental one group pretest-postest design. As for Japanese language learners who were the samples of this study were 16 students of level 2 SMA Pasundan 3 Bandung. The results of the analysis shows that the t-score is 3,18 and t-table is 2,13. t-score > t-table which means that there were significant differences between the speaking ability of the students before and after conducting the cooperative learning through story telling technique in the learning process. In addition, the result of the data analysis of the questionnaire which has been collected from the respondent shows that more than half of the respondents stated that the cooperative learning through story telling technique is interesting and could provide sufficient opportunities for the students to speak in the target language (Japanese)

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IXB MTS NEGERI 5 KUNINGAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Model pembelajaran Discovery dipilih sebagai solusi atas permasalahan tersebut, hal ini karena model discovery memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan Model pembelajaran Discovery. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan desain Kemmis dan Mc Taggart. Subyek penelitian adalah siswa kelas IXB MTs Negeri Kuningan pada tahun pelajaran 2019/2020. Untuk mengumpulkan data, instrument yang digunakan adalah soal uraian dan lembar observasi. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklus penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan. Dengan demikian dapat kesimpulan penggunaan Model Pendekatan Discovery dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    Utilization of a tropospheric-stratospheric lidar system to study mountain induced gravity waves over jenny jump state forest

    Get PDF
    Gravity waves are a dominant driver of the middle and lower atmospheric circulation. Yet such waves have been difficult to study due to their inherent small spatial and temporal scales and synoptic occurrence, and thus require advanced experimental systems. In this thesis first results are presented from a newly constructed tropospheric-stratospheric lidar operating at the New Jersey Institute of Technology-United Astronomy Clubs of New Jersey site in Jenny Jump State Forest in northwest New Jersey. The system utilizes a 4-W 532-nm Nd:YAG laser transmitter and a 4-inch telescope receiver to collect backscattered photons from the lower atmosphere in order to observe gravity wave structure in the troposphere and stratosphere. Advances in the optics design and receiver mount have improved the alignment and operation of the system. Relative density perturbation calculations show reflecting wave structure during the July 3, 2012 campaign above 10-km, and hint at the complexity of gravity wave reflections between the stratosphere and the ground
    • …
    corecore