164 research outputs found

    PEMANFAATAN MESIN PENCETAK PELET SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PRODUKSI PETERNAKAN AYAM MASYARAKAT DESA BENCAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

    Get PDF
    Beternak ayam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah desa. Beternak ayam bukan lagi kegiatan yang sulit, namun jika tidak dibarengi dengan ilmu dan teknologi, maka peningkatan produksi peternakan ayam akan menjadi sangat lamban. Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan saat ini, adalah menunjang kegiatan peternakan ayam masyarakat Desa Bencah Kabupaten Bangka Selatan dengan memanfaatkan pengolah pakan ayam berupa mesin pencetak pelet. Mesin pencetak pelet ayam diberikan kepada dua kelompok mitra di desa tersebut yang memang telah memiliki peternakan ayam konvensional. Pendampingan cara penggunaan mesin dilakukan agar mitra dapat meningkatkan produktifitas ternak ayam yang sedang digeluti.Beternak ayam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah desa. Beternak ayam bukan lagi kegiatan yang sulit, namun jika tidak dibarengi dengan ilmu dan teknologi, maka peningkatan produksi peternakan ayam akan menjadi sangat lamban. Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan saat ini, adalah menunjang kegiatan peternakan ayam masyarakat Desa Bencah Kabupaten Bangka Selatan dengan memanfaatkan pengolah pakan ayam berupa mesin pencetak pelet. Mesin pencetak pelet ayam diberikan kepada dua kelompok mitra di desa tersebut yang memang telah memiliki peternakan ayam konvensional. Pendampingan cara penggunaan mesin dilakukan agar mitra dapat meningkatkan produktifitas ternak ayam yang sedang digeluti

    RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH DAUN PELAWAN MENJADI SERBUK TEH

    Get PDF
    Tumbuhan merupakan kekayaan alam yang memegang peran penting dalam kehidupan manusia yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan. Salah satu spesies adalah pohonpelawan (Tristaniopsis merguensis) yang terbesar di hutan-hutan Kepulauan Bangka Belitung dan hidup pada tanah dengan pH, 5,9-6 (Yarli, 2011). Bentuk daunnya obovatus atau oblanceolatus dengan pangkaltumpul sampai meruncing ke arah tangkai daunnya. Tangkai daun bersayap dan kedudukan daun berseling. Daun pelawan juga bisa diolah menjadi teh tradisional khas Bangka Belitung. Denganpengolahan yang benar maka akan menghasilkan teh yang bermanfaat bagi tubuh. Manfaat dari teh daun pelawan utnuk mengobati sakit mag, mengurangi kolestrol dalam tubuh, meningkatkan kinerja jantungdan masih banyak lagi. Mesin pencacah daun pelawan ini dirancang menyerupai mesin pencacah rumput dengan mengunakan system transmisi pulley dan Belt, terdapat 60 mata pisau yang berputar dan 20 matapisau tetap serta menggunakan mesin dengan daya motor 0,50 Hp. Mesin ini mampu mencacah 82,8%96,4% serbuk teh daun pelawan. Hasil cacahan tersebut dilakukan proses penyaringan dengan saringan400 mesh lebih halus. Hasil yang diperoleh yaitu 58,0%-78,3% yang tersaring dan 21,7%-42,0% tidak tersaring, kapasitas pruduksi mesin yaitu 3,0466 kg/jam dengan efesien produksi 60,93%. Maka dari itu,mesin ini masih membutuhkan tahapan pengembangan dalam segi produksi dimana masih memiliki kekurangan dan kendala pada mesin pencacah daun pelawan menjadi serbuk teh

    RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG MERAH SISTEM MATA PISAU ROTARI SUMBU VERTIKAL

    Get PDF
    Bawang merah merupakan bahan yang digunakan untuk membuat bawang goreng. Salah satu tahap pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng adalah dengan mengiris bawang dengan ketebalan tertentu kemudian digoreng menggunakan minyak panas. Produsen bawang goreng ataupun industri kuliner masih banyak yang memproduksi bawang goreng masih mengiris bawang secara manual. Oleh karena itu, dirancang teknologi tepat guna berupa mesin pengiris bawang merah dengan sistem mata pisau rotari sumbu vertikal. Cara kerja mesin adalah dengan memutarkan mata pisau menggunakan motor listrik 200 watt dengan putaran 350 rpm dan dimensi mesin dengan panjang 53 cm x lebar 42 cm x tinggi 105 cm. Hasil penelitian diperoleh kapasitas output mesin pengiris bawang merah mampu mengiris bawang merah dengan hasil rata-rata bawang kategori baik adalah 454,66 gram, 30 gram kategori tidak baik, dan kategori tertinggal 15,33 gram dengan waktu pengirisan 59,62 detik. Kapasitas produksi mesin pengiris bawang merah ini sebesar 27,432 Kg/jam dengan tingkat efisiensi produksi mesin mencapai 90,93

    PENGARUH TINGGI ELEVASI JATUH AIR DENGAN VARIASI SUDUT PADA TURBIN AIR PELTON

    Get PDF
    AbstrakEnergi air merupakan salah satu sumber daya alam dan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kebutuhan energi saat ini, energi baru terbarukan yang mudah dijadikan listrik salah satunya yaitu energi air. Penelitian ini membahas tentang pengaruh tinggi elevasi jatuh air dengan variasi sudut pada turbin air pelton yang menggunakan sudut 30°, 35°, 40°, 45° dan 50°. Pembangkit listrik tenaga air ini berjenis turbin air pelton, dibuat dengan skala kecil dengan jumlah sudu 5 berbentuk lengkung. Penelitian ini menggunakan tabung sebagai tempat sudu pada dinamo agar menghasilkan daya pada dinamo dan pengujian dilakukan di aliran air pompa rumah opas indah pangkalpinang dengan debit air Q = 0,000094 m³/s. Variasi sudut elevasi dengan ketinggian elevasi jatuh air berturut – turut adalah 30° (2,89 cm), 35° (3,50 cm), 40° (4,20 cm), 45° (5 cm) dan 50° (5,95 cm). Hasil penelitian diperoleh daya terbesar yaitu pada sudut 45°, tinggi elevasi 5 cm, putaran sudu dinamo 58,8 rpm, arus listrik 0,085 ampere, tegangan 3,6 volt dan daya yang didapatkan rata - rata 0,306 watt. Daya terkecil diperoleh pada sudut 30°, tinggi elevasi 2,89 cm, putaran sudu dinamo 15,8 rpm, arus listrik 0,071 ampere, tegangan 3,13 volt, dan daya dihasilkan rata - rata 0,211 watt. Kata kunci : pembangkit listrik, tinggi elevasi, turbin air pelton AbstractWater energy is one of the natural resources and can be used to overcome current energy needs, new renewable energy that is easily used as electricity, one of which is water energy. This study discusses the effect of the height of the water fall elevation with variations in the angle of the Pelton water turbine using angles of 30°, 35°, 40°, 45° and 50°. This hydroelectric power plant is a Pelton water turbine, made on a small scale with 5 curved blades. This study uses a tube as a holder for the blade on the dynamo in order to produce power on the dynamo and the test is carried out at the pumping water flow of the Opas Indah Pangkalpinang house with a water flow rate of Q = 0.000094 m³/s. The variation of the elevation angle with the elevation height of the water fall is 30° (2.89 cm), 35° (3.50 cm), 40° (4.20 cm), 45° (5 cm) and 50° (5 .95 cm). The results obtained that the largest power at an angle of 45°, elevation height 5 cm, dynamo blade rotation 58.8 rpm, electric current 0.085 amperes, voltage 3.6 volts and the average power obtained is 0.306 watts. The smallest power is obtained at an angle of 30°, elevation height is 2.89 cm, dynamo blade rotation is 15.8 rpm, electric current is 0.071 amperes, voltage is 3.13 volts, and the average power is 0.211 watts. Keywords: Power plant, Elevation Height, Pelton Air Turbin

    SISTEM PREVENTIVE MAINTENANCE CONTROL PADA MESIN BUBUT BJ-1640GD (Studi Kasus Di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung)

    Get PDF
    Penelitian mengenai sistem preventive maintenance control (PMC) pada mesin bubut BJ-1640GD (Studi kasus di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung) bertujuan untuk membuat jadwal PMC dan mengetahui sistem PMC di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung. Perawatan mesin bubut BJ-1640GD di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung dilakukan secara breakdown maintenance, yaitu perawatan dilakukan apabila terjadi kerusakan yang disebabkan tidak digunakannya peralatan tersebut karena faktor lingkungan dan mesin sudah melewati umur mesin (kadaluarsa) sehingga harus dilakukan perawatan. PMC merupakan perawatan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan besar, dengan membuat jadwal perawatan. Tahapan dalam membuat jadwal perawatan yaitu menentukan lokasi mesin, mendata jenis mesin, komponen utama, komponen part, tindakan perawatan, durasi perawatan dan kebutuhan perawatan. Sehingga dari penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa sistem PMC belum bisa diterapkan pada laboratorium dikarenakan terdapat hambatan dalam menentukan durasi perawatan yang belum jelas untuk menjadi acuan dalam melakukan perawatan

    PEMBUATAN NUGGET BERBAHAN IKAN UNTUK MENINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA TERENTANG III KABUPATEN BANGKA TENGAH

    Get PDF
    Pengabdian kepada masyarakat (PkM) telah dilaksanakan di desa Terentang III Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah yaitu pembuatan nugget berbahan ikan. Nugget adalah salah satu produk makanan beku siap saji yang biasanya terbuat dari daging ayam atau daging sapi. Produk ini sangat digemari berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Nugget berbahan daging ayam atau daging sapi mudah ditemui di supermarket yang dijual dengan harga cukup terjangkau. Agar mengurangi rasa bosan para konsumen perlu ada inovasi baru agar konsumen tetap menyukai nugget. Salah satu caranya yaitu dengan membuat produk olahan nugget berbahan ikan. Pembuatan nugget berbahan ikan ini bukan sesuatu yang baru, tetapi perlu pengenalan ke masyarakat yang belum mengetahui cara pembuatannya. Tim PkM bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Terentang III dalam proses pembuatan nugget. Tim PkM memberikan sosiliasasi dan pelatiahn pembuatan nugget berbahan ikan dan pengemasan produknya kepada ibu-ibu PKK. Nugget ikan yang dihasilkan dikemas dengan kemasan yang menarik yang telah disiapkan tim PkM. Selain untuk dikonsumsi sendiri, olahan nugget ikan dapat dijadikan sumber pendapatan alternatif dalam menunjang perekonomian masyarakat. Keberlanjutan program ini yaitu tim PkM akan memfasilitasi dalam memperoleh izin edar produk pangan olahan (PIRT) agar dapat dipasarkan secara lokal. Pemasaran produk nugget ikan dapat dilakukan melalui kerjasama antara pihak BUMDes Terentang III dan mitra lainnya yang mampu mendistribusikan produk tersebut

    POTENSI PEMANFAATAN AIR PANAS PEMALI UNTUK PENGERINGAN PAKAIAN

    Get PDF
    Salah satu sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian pada obyek wisata Pemali yaitu ketersedian sumber air panas alami, dimana volume air yang keluar berlimpah. Alat pengering pakaian adalah sebuah alat/mesin yang berfungsi untuk mengeringkan pakaian dengan menggunakan sumber panas tertentu. Kegiatan pengabdian  ini bertujuan untuk sosialisasi alat pengering pakaian berbahan aluminium yang dirancang berdimensi panjang 73 cm lebar 63 cm dan tinggi 80 cm dengan memanfaatkan uap panas dari air panas dapat mengeringkan pakaian. Air panas yang digunakan mengacu pada kondisi air panas pada pemandian Tirta Tapta Pemali dengan temperatur 40. Kegiatan sosialisasi dan praktik mesin pengeringan, dilakukan dengan mengalirkan air panas ke pipa-pipa aluminium pada ruang pengeringan, uap panas yang dihasilkan akan digerakkan oleh angin dari blower untuk ditujukan kepakaian. Pakaian yang dipakai yaitu 2 buah baju kaos oblong jenis katun. Variasi praktik yaitu dengan penutup blower, tanpa penutup blower dan tidak menggunakan blower. Parameter yang diuji yaitu berapakah penurunan massa pakaian dan suhu pada ruang pengeringan setiap 15 menit sekali. Dari hasil sosialisasi penggunaan mesin pengering pakaian  menunjukkan waktu tercepat untuk mengeringkan yaitu selama 240 menit (4 jam) dengan kecepatan angin pada blower sebesar 5,63 m/s

    PEMANFAATAN CANGKANG BUAH KARET SEBAGAI ALTERNATIF CARBURIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH ST.37

    Get PDF
    Abstrak Pack carburizing adalah proses menambahkan karbon ke permukaan benda dengan menggunakan media padat. Umumnya menggunakan serbuk besi sebagai sumber karbon aktif yang harganya relatif mahal. Pada penelitian ini benda uji menggunakan baja karbon rendah St. 37 dengan dimensi 50 mm x 30 mm x 12 mm. Pack carburizing menggunakan alternatif karbon aktif yang berasal dari arang cangkang buah karet dan serbuk besi 98 % karbon yang dilakukan pada temperatur 9500 C dengan holding time 60 menit. Case hardening dilakukan pada temperatur 9000 C, holding time 120 menit dan menggunakan air sebagai media pendingin quenching. Pengujian kekerasan menggunakan alat  Equotip2 Hardness Tester. Data hasil pengujian kekerasan, karbon aktif yang berasal dari arang cangkang buah karet terjadi peningkatan kekerasan dari 134 HV menjadi 362,39 HV sedangkan dari serbuk besi peningkatan kekerasan dari 134 HV menjadi 499,78 HV. Berdasarkan perhitungan perbandingan linier dengan mengacu pada pada karbon aktif dari serbuk besi 98 % karbon maka, diperkirakan kadar karbon aktif yang tedapat pada arang cangkang buah karet adalah 62,44 %. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa arang cangkang buah karet dapat digunakan sebagai carburizer pada proses pack carburizing

    DESIGN OF BAJAKAH ROOT CHOPPING MACHINE INTO TEA POWDER

    Get PDF
    Tea (camellia sinensis) is one type of plant that is often found as a processed beverage. There are several raw materials for making tea that are often used including using leaves, shoots, flowers, and roots. One of the teas made from roots is bajakah root tea where the manufacturing process is still done in the traditional way, namely chopped using a machete. Therefore, in this study, a bajakah root chopping machine was designed with the aim of helping the bajakah root production process into tea powder. This bajakah root chopping machine into tea powder is designed using the France method with the demands of a sturdy frame and easy to move. This bajakah root chopping machine has dimensions of 340 mm long, 240 mm wide and 600 mm high. The engine is driven by an electric motor with a power of 0.5 Hp, a rotation of 1400 rpm using a pulley drive system with a ratio of 1: 1.5 and the rotation of the chopper shaft is 933 rpm. From the test results taken from a sample of 500 grams of raw material with 3 times testing, the resulting average is perfectly chopped as much as 389 grams, not perfectly chopped as much as 54 grams, with a time of 167.3 seconds. The production capacity of the machine is 8.37 kg/hour.  The machine that has been made is able to chop bajakah roots with a machine production efficiency of 77.8%.Tea (camellia sinensis) is one type of plant that is often found as a processed beverage. There are several raw materials for making tea that are often used including using leaves, shoots, flowers, and roots. One of the teas made from roots is bajakah root tea where the manufacturing process is still done in the traditional way, namely chopped using a machete. Therefore, in this study, a bajakah root chopping machine was designed with the aim of helping the bajakah root production process into tea powder. This bajakah root chopping machine into tea powder is designed using the France method with the demands of a sturdy frame and easy to move. This bajakah root chopping machine has dimensions of 340 mm long, 240 mm wide and 600 mm high. The engine is driven by an electric motor with a power of 0.5 Hp, a rotation of 1400 rpm using a pulley drive system with a ratio of 1: 1.5 and the rotation of the chopper shaft is 933 rpm. From the test results taken from a sample of 500 grams of raw material with 3 times testing, the resulting average is perfectly chopped as much as 389 grams, not perfectly chopped as much as 54 grams, with a time of 167.3 seconds. The production capacity of the machine is 8.37 kg/hour.  The machine that has been made is able to chop bajakah roots with a machine production efficiency of 77.8%
    • …
    corecore