BALANOKARPOL AND AMPELOPSIN H, TWO OLIGORESVERATROLS FROM STEM BARK OF Hopea odorata (DIPTEROCARPACEAE)

Two oligoresveratrol, namely balanokarpol (1) and ampelopsin H (2) had been isolated from the steam bark of Hopea odorata (Dipterocarpaceae). The structure of this compound were elucidated based on physical and spectroscopic data (MS, 1H and 13C NMR 1D and 2D). The activity of these compounds was evaluated against the 2-deoxyribose degradation induced by the hydroxyl radical generated via a Fenton-type reaction. The result of this study showed that activity each compounds as radical hydroxyl scavenger of balanocarpol, and ampelopsin H with an IC50 1802,3 and 4840,0 g/ml. respectively. Each compound showed low activity. Vitamin C (IC50 83,9 g/ml) and butylated hydroxyl toluene (1328,0 g/ml) used as positif control. These results suggest that oligoresveratrols from stem bark of H. odorata may be useful as potential sources of natural antioxidants. Keyword: balanocarpol; ampelopsin h; antioxidant; dipterocarpaceae FMIPA, 2007 (PEND. KIMIA

ISOLATION AND IDENTIFICATION STRUCTURE OF RESVERATROL AND THEIR ACTIVITY TEST AS ANTIOXIDANT AND UV-B PROTECTION FROM STEM BARK OF MELINJO (GNETUM GNEMON)

Resveratrol (1) had been isolated from the stem bark of melinjo (Gnetum gnemon). The structure of this compound were elucidated based on physical and spectroscopic data (UV, IR, 1H and 13C NMR). The compound showed as radical hidroxyl scavenger (IC50 45,17 g/ml) and has maximum protection at 50 g/ml with SPF 8,03. These results suggest that resveratrol from stem bark of melinjo may be useful as potential sources of natural antioxidants and UV-B protection. Key word: resveratrol, gnetum gnemon, antioxidant, UV-B protection FMIPA, 2006 (PEND. KIMIA

BALANOKARPOL AND AMPELOPSIN H, TWO OLIGORESVERATROLS FROM STEM BARK OF Hopea odorata (DIPTEROCARPACEAE)

Two oligoresveratrol, namely balanokarpol (1) and ampelopsin H (2) had been isolated from the steam bark of Hopea odorata (Dipterocarpaceae). The structure of this compound were elucidated based on physical and spectroscopic data (MS, 1H and 13C NMR 1D and 2D). The activity of these compounds was evaluated against the 2-deoxyribose degradation induced by the hydroxyl radical generated via a Fenton-type reaction. The result of this study showed that activity each compounds as radical hydroxyl scavenger of balanocarpol, and ampelopsin H with an IC50 1802,3 and 4840,0 g/ml. respectively. Each compound showed low activity. Vitamin C (IC50 83,9 g/ml) and butylated hydroxyl toluene (1328,0 g/ml) used as positif control. These results suggest that oligoresveratrols from stem bark of H. odorata may be useful as potential sources of natural antioxidants. Keyword: balanocarpol; ampelopsin H; antioxidant; dipterocarpaceae FMIPA, 2006 (PEND. KIMIA

SOME PHENOLIC COMPOUNDS FROM STEM BARK OF MELINJO (GNETUM GNEMON) AND THEIR ACTIVITY TEST AS ANTIOXIDANT AND UV-B PROTECTION

Isolation and structure elucidation of three phenolic compounds, namely 3,4-dimethoxychlorogenic acid (1), resveratrol (2), and 3-methoxyresveratrol (3) from stem bark of Melinjo (Gnetum gnemon) had been done. The isolation of those compounds was carried out by chromatographyc method and structure elucidation was performed by interpretation of spectroscopic data, including UV, IR, 1H and 13C NMR 1D and 2D, and FABMS. The result of this study showed that activity each compounds as radical hydroxyl scavenger of 3,4-dimethoxychlorogenic acid (3), resveratrol (2), and 3-methoxyresveratrol (3), with an IC50 523,7; 45,17; and 60,12; g/ml respectively. Each compound showed significant activity as UV-B protection. Activity test as UV-B protection showed that resveratrol and methoxyresveratrol have maximum protections (SPF 8,03 and 12,34 respectively), and 3,4-dimethoxychlorogenic acid has minimum protection (SPF 2,55), each compounds on 50 g/ml. Key word : melinjo; Gnetum gnemon; natural antioxidant; UV-B protection FMIPA, 2007 (PEND. KIMIA

Expansion of health insurance in Moldova and associated improvements in access and reductions in direct payments

Background Moldova is the poorest country in Europe. Economic constraints mean that Moldova faces challenges in protecting individuals from excessive costs, improving population health and securing health system sustainability. The Moldovan government has introduced a state benefit package and expanded health insurance coverage to reduce the burden of healthcare costs for citizens. This study examines the effects of expanded health insurance by examining factors associated with health insurance coverage, likelihood of incurring out-of-pocket (OOP) payments for medicines or services, and the likelihood of forgoing healthcare when unwell. Methods Using publically available databases and the annual Moldova Household Budgetary Survey, we examine trends in health system financing, healthcare utilisation, health insurance coverage, and costs incurred by individuals for the years 2006-2012. We perform logistic regression to assess the likelihood of having health insurance, incurring a cost for healthcare, and forgoing healthcare when ill, controlling for socio-economic and demographic covariates. Findings Private expenditure accounted for 55.5% of total health expenditures in 2012. 83.2% of private health expenditures is OOP payments – especially for medicines. Healthcare utilisation is inline with EU averages of 6.93 outpatient visits per person. Being uninsured is associated with groups of those aged 25-49 years, the self-employed, unpaid family workers, and the unemployed, although we find lower likelihood of being uninsured for some of these groups over time. Overtime, the likelihood of OOP for medicines increased (OR=1.422 in 2012 compared to 2006), but fell for healthcare services (OR=0.873 in 2012 compared to 2006). No insurance and being older and male, was associated with increased likelihood of forgoing healthcare when sick, but we found the likelihood of forgoing healthcare to be increasing over time (OR=1.295 in 2012 compared to 2009). Interpretation Moldova has achieved improvements in health insurance coverage with reductions in OOP for services, which are modest but are eroded by increasing likelihood of OOP for medicines. Insurance coverage was an important determinant for healthcare costs incurred by patients and patients forgoing healthcare. Improvements notwithstanding, there is an unfinished agenda of attaining universal health coverage in Moldova to protect individuals from healthcare costs

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG MASUK MELALUI JALUR RSBI DENGAN JALUR REGULER :Penelitian pada Siswa Kelas X SMK Negeri 13 Bandung

Upaya perbaikan pendidikan dalam mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan perkembangan zaman diantaranya pada kegiatan seleksi penerimaan siswa baru. Penerimaan peserta didik baru SMKN 13 Bandung pada tahun pelajaran 2011/2012 sebagian ada yang masuk melalui jalur pendaftaran RSBI, jalur non akademis dan jalur akademis (jalur reguler). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata perbandingan hasil belajar siswa yang masuk melalui jalur seleksi RSBI dengan jalur seleksi reguler pada mata diklat perakitan PC. Sampel dan populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMKN 13 Bandung program keahlian Teknik Komputer Jaringan Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 63 siswa.Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode penelitian deskriptif studi perbandingan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain dengan mengadakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata siswa pada jalur seleksi RSBI yakni 87,09 dan pada jalur seleksi Reguler yaitu 84,5 dengan kualifikasi baik (memuaskan). Pengujian hipotesis tentang hasil belajar siswa diperoleh Hhitung = -21,1, sedangkan pada taraf kepercayaan 95% dengan dk=1 didapat X2tabel(0,05) = 3,84. Berdasarkan kriteria penilaian H < X2tabel(0,05), berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar antara siswa yang masuk melalui jalur RSBI dengan siswa jalur Reguler pada mata diklat Perakitan PC di SMKN 13 Bandung. Hal ini dikarenakan adanya kemampuan dari pihak sekolah khususnya guru yang memperlakukan siswanya sesuai kondisi kelas serta adanya ujian ulang atau ujian tambahan untuk siswa yang belum mencapai nilai standar KKM. Sehingga pada akhirnya siswa di dua kelas tersebut dapat mencapai nilai standar KKM.Kata Kunci: Studi Komparatif, Penerimaan Peserta Didik Baru, RSBI, Teknik Komputer Jaringan, Perakitan PC, SMKN 13 Bandung

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PADA DIABETES MELLITUS DI DUMARAH RT 02 RW 09 DESA BANYUAJUH BANGKALAN

Gejala diabetes yangpaling umum adalah diabetes klasik biasanya ada rasa haus yang berlebihan, sering kencing pada malam hari dan berat badan turun dengan cepat .Tujuan penelitian mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Diabetes mellitus di RT 02 RW 09 Desa Banyuajuh Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dan tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan anamnese, observasi, dan pemeriksaan fisik. Studi kasus pada keluarga Tn. S dan keluarga Tn. S dengan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di RT.02 RW.09 Desa Banyuajuh Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan pada tanggal 22 juni sampai 25 juni 2015 Hasil studi kasus dengan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan didapatkan masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan DM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan didapatkan meningkatnya pengetahuan serta keterampilan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita DM. Simpulan dari studi kasus selama 4 kunjungan pada keluarga Tn. S dan Tn. Sdengan ketidakefektifan pemeliharan kesehatan dengan masalah telah teratasi dengan tujuan dan kriteria yang diharapkan

Confirming Domestic Identity, Supporting Public Commitment (the Case of Tuan Guru\u27s Wife in Lombok West Nusa Tenggara Eastern Indonesia)

Berbeda dengan Tuan Guru (pemimpin agama) yang merupakan figure penting dan berpengaruh, bukan hanya agama tetapi juga politik dan budaya, di Lombok, para istri mereka bukanlah tokoh dunia publik. Pengamatan demikian mungkin saja mengindikasikan terjadinya proses domestikasi yang lalu mengakibatkan subordinasi dalam relasi keluarga Tuan Guru. Penelitian ini menawarkan nuansa dan pemahaman lain dalam melihat relasi gender pada keluarga Tuan Guru, dengan menggarisbawahi cairnya demarkasi ruang public dan private yang terjadidi dalamnya. Penelitian ini mengungkap bagaimana sesungguhnya para istri Tuan Guru memposisikan dirinya dalam relasi kuasa pernikahan yang memberikan kesan bahwa relasi gender itu tidak linier dan kaku tetapi kompleks dan cair. Pembagian ruang public dan private adalah isu penting bagi gerakan feminis.Agama, negara, dan keluarga dikritisasi sebagai lembaga-lembaga yang melanggengkan istrinisasi karena mereka masing-masing adalah dasar bagi, alat untuk, dan tempat bagi suburnya budaya patriarkhi. Ideologi gender yang dianut oleh Indonesia sebagaimana yang termaktub dalam UU perkawinan No 1/1974 misalnya membenarkan dikotomi laki-laki sebagai kepala keluarga dan perempuan adalah iburumah tangga. Negara,melalui system hukumnya, secara aktif memapankan pembagian yang kaku ini sembari menyamarkan berbagai fakta yang terjadi tentang bagaimana sesungguhnya perempuan Indonesia menegosiasikan pembagian yang kaku tersebut. Berdasarkan interview mendalam dengan para istri Tuan Guru dari tiga pondok pesantren yang terbesar di Lombok, penelitian ini mengungkap bahwa pembagian ruang public dan privat dalam keluarga Tuan Guru adalah sebuah cara untuk menegaskan identitas domestic seorang istri dan mendukung komitmen publik para Tuan Guru. Dalam beberapa poin, cara pandang ini memang mengadopsi ideologi yang ditanamkan oleh Negara sebagaimana dikemukakan di atas, tetapi dengan beberapa modifikasi. Garis pemisah antara ruang public dan domestic tidak selalu jelas karena para istripun bertanggungjawab dan terlibat aktif dalam kehidupan pesantren termasuk dalam bidang managemen, pendidikan, keuangan serta aktif berpartisipasi dalam pengembangan dan tanggungjawab social lembaga pesantren. Keterlibatan public istri tuan guru tersebut, hanya saja, bukan atas nama gerakan aktivisme atau pembebasan perempuan, tetapi lebih sebagai mendaulatkan diri mereka sebagai pemain belakang layar yang sangat menentukan keberhasilan perjuangan sosial para Tuan Guru. Di sinilah letak kompleksitas relasi gender itu

POTENSI SENYAWA ISOFLAVON DAN DERIVATNYA DARI KEDELAI (GLYCINE MAX. L) SERTA MANFAATNYA UNTUK KESEHATAN

Isoflavon tergolong kelompok senyawa flavonoid, yang banyak ditemukan dalam buah–buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Kedelai merupakan bahan pangan yang menempati urutan pertama mengandung senyawa isoflavon dan derivatnya. Isoflavon dan derivatnya merupakan senyawa yang diketahui berfungsi sebagai antioksidan, antitumor, antiosteroklerosis. Hasil penelitian menunjukkan kedelai yang terfermentasi jamur Rhizopus oligosporus, seperti tempe menunjukkan kandungan isoflavon dan derivatnya yang lebih tinggi dari pada dalam biji kedelai. Kandungan isoflavon yang lebih tinggi tersebut diakibatkan oleh reaksi metabolisme secara an aerob jamur Rhizopus oligosporus yang dapat mengubah senyawa flavonoid menjadi isoflavonoid. Dalam makalah ini akan dibahas potensi senyawa isoflavon dan derivatnya dari kedelai, serta manfaatnya untuk kesehatan

PHYTOCHEMICAL OF KAEMPFERIA PLANT AND BIOPROSPECTING FOR CANCER TREATMENT

Kaempferia genus is perennial member of the Zingiberaceae family and is cultivated in Indonesia and other parts of Southeast Asia. Number of studies has been conducted, providing information related to Kaempferia as antioxidant; antimutagenic; and chemopreventive agent. This paper reports some isolated compounds from this plant, biological activity, and bioprospecting for cancer treatment