73 research outputs found
Penapisan aktinobakteria rhizosfer padi sebagai agens pengendali hayati Xanthomonas oryzae pv. oryzae pathogen penyebab penyakit hawar daun bakteri
Bacterial leaf blight caused by X.o. pv. oryzae is an important disease of rice plants. Actinobacteria has potential as biological agents to control X.o. pv. oryzae because it has the ability to produce bioactive compounds. This study aimed to select actinobacteria isolates that can suppress the development of X.o. pv. oryzae and has the potential to stimulate the growth of rice plants in-planta, as well as to determine the ability of actinobacteria in producing enzymes that inhibit the development of X. oryzae pv. oryzae. The research consisted of four stages, namely: isolation, selection, characterization, and potential inhibition of actinobacterial isolates. A total of 30 isolates were successfully isolated from the rhizosphere of rice plants in three districts of West Sumatra, and as many as 25 isolates were successfully selected based on biosafety tests. The results of the in-planta test showed that 10 isolates had the ability to increase the growth and suppresed the development of bacterial leaf blight. The results of the antagonist test showed that 5 isolates inhibited of X.o. pv. oryzae by 11.66-29.66%. Five isolates were selected, namely: APRD 3I211, APRD 1I122APRP 2S121, APRP 1I121, APRP 3I212 wich capable of produce protease enzymes, cellulases, amylase, and secondary metabolites.ABSTRAK Penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae. pv. oryzae merupakan penyakit penting tanaman padi. Aktinobakteria memiliki potensi sebagai agens hayati untuk mengendalikan X. oryzae. pv. oryzae karena memiliki kemampuan dalam menghasilkan senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi isolat aktinobakteria yang dapat menekan perkembangan X. oryzae. pv. oryzae dan memiliki potensi dalam memacu pertumbuhan tanaman padi secara in-planta, serta mengetahui kemampuan aktinobakteria dalam menghasilkan enzim penghambat perkembangan X. oryzae. pv. oryzae. Penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu: isolasi, seleksi, karakterisasi, dan potensi daya hambat isolat aktinobakteria. Sebanyak 30 isolat berhasil diisolasi dari rizosfer tanaman padi di tiga Kabupaten Sumatera Barat, dan sebanyak 25 isolat berhasil diseleksi berdasarkan uji keamanan hayati. Hasil uji in-planta menunjukkan 10 isolat memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan dan menekan perkembangan hawar daun bakteri. Hasil uji antagonis menunjukkan 5 isolat menghasilkan penghambatan terhadap X. oryzae. pv. oryzae sebesar 11,66-29,66%. Lima isolat terpilih yaitu: APRD 3I211, APRD 1I122, APRP 2S121, APRP 1I121, APRP 3I212 terbukti mampu menghasilkan enzim protease, selulase, amilase, metabolit sekunder
Formulation of Indigenous Rhizobacterial Isolates from Healthy Soybean’s Root, which Ability to Promote Growth and Yield of Soybean
Plant growth promoting rhizobacteria are a group of bacteria, that actively colonize plant roots, induce the resistance of plant to pathogen, increase plant growth and yield. Our previous research had showed, that one of rhizobacterial isolates from soybean root effective to promote growth and yield of soybean. To maintain the effectivity of this bacterial isolate during storage, transportation and application, so need to be formulated. The aim of this research was to get the best carrier for formulation to maintain the effectivity of rhizobacterial isolate in storage to promote growth and yield of soybean. This research have used random complete design with 16 treatments and 3 replicates. The treatments were combination of material carrier for formulation of rhizobacterial isolate (peat soil, tapioca flour and coconut water + 1 % palm oil) and time of storage of formula (0, 1, 3, 5 and 7 weeks) and control. The parameter were population density of rhizobacterial isolate on formula, growth development (germination rate, plant height, number of leaves and twigs) generative phase (time of flowering and pod) and yield (weight of seed) of soybean. The results showed that all formulas of rhizobacterial isolate able to increase growth and yield of soybean. The best combination which effective to increase growth and yield of soybean were rizobacteria in peat soil formula and storage for five weeks
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI SAWAH PAYO KABUPATEN TANAH DATAR DALAM PEMBUATAN RIZOKOMPOS DAN PESTISIDA NABATI
The Sawah Payo Nagari Gunung Rajo farmers group of Batipuh Subdistrict, Tanah Datar Regency has the potential in the production of organic fertilizers and vegetable pesticides because it is supported by the rest of the agricultural products and weeds of Tithonia diversifolia, Piper aduncum and livestock waste (animal waste) which overflow. Utilization of weed crop agricultural waste, whether livestock is still not optimal. The processing of agricultural and agricultural waste into compost carried out by most farmers in Nagari Gunung Rajo has not used the fermentation process, resulting in less than optimal quality and farmers' ignorance in utilizing plants that cause vegetable pesticides. The purpose of this farmer group empowerment activity is to provide knowledge about the process of making organic fertilizers and vegetable pesticides from the supply of raw materials, making bio-activators, and packaging of production results. The method used is structured training and direct practice in making organic fertilizer. The results obtained from this empowerment activity are farmer groups capable of making organic fertilizers and vegetable pesticides independently with a fairly good quality of production results.
Keywords: Empowerment, organic fertilizer, botanical pesticide.
ABSTRAK
Kelompok tani Sawah Payo Nagari Gunung Rajo Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar mempunyai potensi dalam produksi pupuk organik dan pestisida nabati hal ini karena didukung oleh sisa hasil pertanian jerami dan gulma tanaman pahitan Tithonia diversifolia, Piper aduncum dan limbah peternakan (kotoran hewan) yang melimpah. Pemanfaatan limbah pertanian tanaman gulma, maupun peternakan masih belum maksimal. Pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi kompos yang dilakukan oleh sebagian besar petani di Nagari Gunung Rajo belum menggunakan proses fermentasi, sehingga hasilnya dan kualitasnya kurang maksimal serta ketidaktahuan petani dalam memanfaatkan tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Tujuan kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini adalah memberikan pengetahuan tentang proses pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati dari penyedian bahan baku, pembuatan bio-aktivator, dan pengemasan hasil produksi. Metode yang digunakan dengan pelatihan terstruktur dan praktik langsung pembuatan pupuk organik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemberdayaan ini adalah kelompok tani mampu membuat pupuk organik dan pestisida nabati secara mandiri dengan kualitas hasil produksi yang cukup baik.
Kata kunci: Pemberdayaan, pupuk organik, pestisida nabati
Konsorsium Bacillus spp. Untuk pengendalian penyakit rebah kecambah dan busuk batang (Sclerotium rolfsii) pada tanaman Cabai
Sclerotium rolfsii merupakan patogen tular tanah yang dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 75% pada tanaman cabai. Alternatif pengendalian ramah lingkungan bisa menggunakan agens hayati yaitu konsorsium bakteri endofit Bacillus spp. Penelitian bertujuan mendapatkan konsorsium Bacillus spp. terbaik untuk pengendalian rebah kecambah dan busuk pangkal batang yang disebabkan S. rolfsii pada tanaman cabai. Penelitian berupa eksperimen secara in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan yaitu : konsorsium A (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), konsorsium B (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB), konsorsium C (B. thuringiensis SLBE2.3 BB + B. cereus SLBE1.1 BB), konsorsium D (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), Kontrol positif (tidak diberi S. rolfsii dan Bacillus spp.), Kontrol negatif (diinokulasikan S. rolfsii dan tidak diberi Bacillus spp.) dan Kontrol pembanding (fungisida Mankozeb). Peubah yang diamati yaitu perkembangan penyakit rebah kecambah dan busuk pangkal batang. Hasil penelitian menunjukkan konsorsium AGBE 2.1 TL+ SLBE 2.3 BB, konsorsium AGBE2.1 TL + SLBE1.1 BB dan konsorsium AGBE2.1 TL + SLBE1.1 BB + SLBE2.3 BB memiliki efektivitas 100% dalam mengendalikan penyakit rebah kecambah dan busuk pangkal batang.ABSTRACTSclerotium rolfsii is a soil-borne pathogen that can reduce yields up to 75% in chili plants. An alternative for environmentally friendly control can use biological agents, namely a consortium of endophytic bacteria Bacillus spp. The aim of the study was to obtain a consortium of Bacillus spp. best for controlling of damping off and stem rot caused by S. rolfsii in chili plants. The study was an in vivo experiment using a completely randomized design with seven treatments and three replications: consortium A (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), consortium B (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB), consortium C (B. thuringiensis SLBE2.3 BB + B. cereus SLBE1.1 BB), consortium D (B. toyonensis AGBE2.1 TL + B. cereus SLBE1.1 BB + B. thuringiensis SLBE2.3 BB), positive control (no S. rolfsii and Bacillus spp.), negative control (inoculated with S. rolfsii and no Bacillus spp.) and comparison control (Mankozeb fungicide). The results obtained that the consortium AGBE 2.1 TL+ SLBE 2.3 BB, the consortium AGBE2.1 TL + SLBE1 .1 BB and consortium AGBE2.1 TL + SLBE2.3 BB + B. cereus SLBE1.1 BB were 100% effective in suppressing developmental disease of damping off and stem rot caused by S. rolfsii.
Nanoemulsion from Piper aduncum, Cymbopogon nardus, and Bacillus thuringiensis to Control Xanthomonas axonopodis pv. allii
The bacterial species Xanthomonas axonopodis pv allii (Xaa) is an important pathogen causing leaf blight in shallots. The use of botanical pesticides with nanoemulsion formulations has become a common alternative. This study aims to determine the characteristics and optimum concentration of the mixture of essential oil of Piper aduncum and fragrant Cymbopogon nardus waste. Nanoemulsion formulations are made using spontaneous emulsification methods. Besides, testing Bacillus thuringiensis strain MRSNR3.1 and its secondary metabolites toxicity against Xaa was carried out by the diffusion method using paper discs to determine the diameter of the inhibition zone. The results demonstrate that all four concentrations, 1%, 2.5%, 5%, and 7.5%, could control Xaa bacteria. A concentration of 1% is considered more optimal than the other three concentrations in bactericidal effects against Xaa, as manifested in the formed clear zone (diameter of 3.17 cm). Besides, Bacillus thuringiensis strain MRSNR3.1 and its secondary metabolites were also effective againstXaa after four days of incubation with inhibition zones of 3.04 ± 0.44and 2.21 ± 0.28, respectively. Hence, it is concluded that nanoemulsion at 1% concentration and Bacillus thuringiensis strain MRSNR3.1 have bactericidal properties that can be used to control Xa
Sebaran Penyakit Hawar Daun Bakteri Oleh Pantoea Ananatis Pada Bawang Merah Di Sumatera Barat, Indonesia
Penyakit hawar daun bakteri merupakan penyakit penting pada tanaman bawang merah di Indonesia dan negara penghasil bawang merah lainnya. Bakteri pantoea anantis merupakan penyebab penyakit hawar daun bakteri yang mempunyai sebaran yang luas di daerah tropis dan sub-tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh bakteri pantoea anantis di Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu menghitung kejadian dan keparahan penyakit pada tanaman bawang merah di Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan diketahui bahwa adanya serangan penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh bakteri pantoea anantis dengan kejadian dan keparahan penyakit yang berbeda beda. Kejadian penyakit tertinggi terdapat di nagari alahan panjang kecamatan Lembah gumanti kabupaten solok dengan kejadian penyakit 97%. Keparahan penyakit tertinggi masing-masing terdapat di kecamatan lembang jaya kabupaten Solok dengan keparahan penyakit 68,9 %
Short Communication: Development of selected PGPR consortium to control Ralstonia syzygii subsp. indonesiensis and promote the growth of tomato
Short Communication: Development of selected PGPR consortium to control Ralstonia syzygii subsp. indonesiensis and promote the growth of tomat
APLIKASI KONSORSIUM Bacillus spp DAN SOLID DECANTER UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY PADA TANAH BEKAS TAMBANG BIJI BESI
Kelapa sawit.merupakan komoditas unggulan bagi Indonesia dalam perdagangan internasional. Berbagai.upaya.dilakukan.oleh.pemerintah maupun perusahaan besar.untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kelapa sawit,.terutama.pada.lahan-lahan yang bermasalah seperti.lahan.bekas.tambang yang mempunyai unsur hara yang rendah dan Fe yang tinggi serta keadaan tanah yang masam yang menyebakan tanah tambang ini tidak dapat digunakan oleh petani. Solid decanter merupakan,limbah,padat,dari proses .pengolahan pabrik.kelapa,sawit yang digunakan sebagai.pupuk.organik, sedangkan konsorsium Bacillus spp. adalah bakteri yang bermanfaat untuk,meningkatkan,pertumbuhan,tanaman. Penelitian,ini,bertujuan,untuk,memperoleh dosis solid decanter dan jenis konsorsium Bacillus spp. yang terbaik untuk diaplikasikan pada tanah tambang biji besi. Penelitian telah dilaksanakan pada Juli-November 2021 di. Nagari.Talao.Sungai.Kunyit,.Kecamatan.Sangir.Balai.Janggo,.Kabupaten.Solok Selatan dengan menggunakan Percobaan faktorial 2 faktor dengan 5 kalli ulangan dalam .Rancangan.Acak.Lengkap Faktorial.(RAL). Faktor.pertama.yaitu solid decanter yang,terdiri dari 4 taraf.yaitu : 0g/polybag,400 g/polybag,800g/polybag dan 1200g/polybag, faktor ke 2 yaitu konsorsium Bacillus spp. yang terdiri dari :tanpa konsorsium, konsorsium Bacillusthuringiensis+Bacillustoyonensis,konsorsium Bacillus toyonensis+Bacillus cereus, dan konsorsium Bacillus thuringiensis+Bacillus cereus. Hasil penelitian menunjuukkan bahwa pemberian solid decanter 800 g/polybag dan konsorsium Bacillus thuringiensis+Bacillus cereus memberikan memberikan pengaruh nyata terhadap klorofil daun, P pada daun, diameter bonggol, dan stomata tanaman sawit di pembibitan pre nursery
- …