6 research outputs found

    PERBANDINGAN SIFAT FUNGSIONAL PUTIH TELUR CAIR PADA PENYIMPANAN SELAMA 7 (TUJUH) HARI DENGAN DAN TANPA PENAMBAHAN ASAM BENZOAT

    Get PDF
    Telur merupakan produk unggas  yang memberi sumbangan cukup besar dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat.   Telur merupakan bahan pangan  yang sempurna, karena kandungan gizinya yang lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Kelebihan telur karena kandungan gizinya, terutama protein dan asam amino esensial yang lengkap.  Disamping potensi gizi yang dimiliki, telur juga memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami kerusakan secara fisik maupun penurunan mutu gizinya, hal ini disebabkan penanganan penyimpanan yang kurang memadai. Masa simpan telur pada suhu ruang sekitar 14 hari, setelah itu kualitas telur perlahan-lahan mengalami penurunan.   Untuk mengatasi masalah tersebut, telah diupayakan beberapa cara untuk memperpanjang masa simpan telur, salah satunya penyimpanan dalam bentuk cair dengan teknologi pasteurisasi.   Tujuan penelitian mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati. Manfaat memberikan informasi kepada masyarakat tentang produk olahan telur dalam bentuk bahan setengah jadi yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga maupun rumah produksi makanan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen.  Bahan- bahan yang digunakan telur ayam ras umur 0 hari sebanyak 500 butir diperoleh dari Peternakan Ayam Petelur “E & E Farm” Lemahmendak Mijen Semarang, asam benzoat, packing plastik. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah : egg tray, pisau, penyaring, mixer, wadah stainless steel, peralatan pasteurisasi uap, plastik pengemas, refrigerator, pH meter. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah, dengan penambahan asam benzoat sebagai faktor perlakuan. Adapun perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut P1 : Dengan penambahan asam benzoat, P2 : Tanpa penambahan asam benzoat, ulangan perlakuan sebanyak 5 kali ulangan. Peubah yang diamati pH, daya buih dan stabilitas/kestabilan buih. Data yang diperoleh dianalisis dengan independent sampel t test dengan nilai signifikansi5% menggunakan software SPSS versi 23,0. Hasil penelitian   menunjukkan hasil sebagai berikut : Nilai pH putih telur cair dengan perlakuan penambahan asam benzoat lebih rendah daripada tanpa penambahan asam benzoat, hal ini berpengaruh terhadap sifat fungsional telur seperti : Daya membuih lebih rendah pada putih telur dengan penambahan asam benzoat dibandingkan yang tanpa penambahan asam benzoat, stabilitas buih putih telur cair pada penambahan asam benzoat lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan asam benzoat. Kata kunci :  Telur cair, pH, daya buih, stabilitas buih*) Staf pengajar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semaran

    IBM PENGRAJIN ABON DAN DENDENG SAPI

    Get PDF
    Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang cukup memasyarakat  meskipun  masih  dipandang memiliki  harga  jual  yang  cukup tinggi.  Daging sapi bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahan antara lain diolah menjadi dendeng dan abon.  Kedua komoditas ini relatif populer karena merupakan hasil olahan daging sapi yang memiliki daya simpan cukup lama 3-6 bulan. Kedua mitra IbM adalah abon sapi merk “rambutan” dan dendeng "Gelatik" .Target luaran yang akan didapat dari kegiatan IbM adalah : 1). Mesin pencampur bumbu (mixer), 2). Peniris minyak stainless stell dan 3). Blogg.  Kegiatan IbM ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang digunakan untuk mencapai pemecahan masalah  yang telah ditetapkan di atas. Tahapan - tahapan kegiatan IbM ini meliputi: Evaluasi Intensifikasi Usaha, Pelatihan dan Penyuluhan  dan Monitoring.  Berdasarkan proses pelaksanaan kegiatan ini, semua tahapan kegiatan dari evaluasi intensifikasi usaha, pelatihan dan penyuluhan serta monitoring mendapatkan respon yang baik.  Hal ini disebabkan pengadaan mesin tumbler dan peniris minyak memang dibutuhkan oleh mitra sebagai salah satu cara mengatasi kendala alat penunjang yang dialami saat ini. Di bidang produksi abon terjadi peningkatan 10 % yang semula 600 kg/bulan menjadi 660 kg/bulan dengan omset semula sebelum IbM Rp 36.000.000,- per bulan menjadi Rp 42.000.000,- per bulan. Simpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah kedua UKM mitra berhasil mencapai proses pengolahan abon dan dendeng dengan tekstur yang bagus dan kering dalam waktu yang singkat,  kedua UKM mitra berhasil menekan biaya operasional produksi dengan adanya mesin  pencampur bumbu (mixer) dan peniris minyak,  jaringan pemasaran abon menjadi lebih luas dan pelaksanaan proses produksi pada kedua UKM mitra lebih bersih dan higienis

    PENINGKATAN KETERAMPILAN KELOMPOK TANI TERNAK (KTT) SIDOMULYO, KELURAHAN NONGKOSAWIT, KECAMATAN GUNUNGPATI MELALUI PEMBUATAN TAHU SUSU

    Get PDF
    Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan introduksi teknologi baru tentang pengolahan susu menjadi tahu susu dengan mengkombinasikan susu sapid an susu kedelai serta menggunakan asam cuka sebagai bahan penggumpalnya. Diharapkan teknologi yang diintroduksikan dapat meningkatkan keterampilan Kelompok Tani Ternak (KTT) Sidomulyo, Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan, monitoring penanganan produk olahan susu, dan evaluasi hasil pembuatan tahu susu. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini adalah: Diharapkan teknologi yang  diintroduksikan dapat  meningkatkan  keterampilan  Kelompok Tani Ternak (KTT) Sidomulyo Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati.Kata Kunci: Tahu Susu, keterampila

    Pengaruh Pencucian Sel Sperma Dan Penyimpanan Sperma Ayam Kampung Terhadap Fertilitas

    No full text
    INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencucian sel sperma dan penyimpanan sperma ayam kampung terhadap fertilitas. Sperma diambil setiap 10 hari sekali dari 30 ekor ayam kampung jantan berumur antara 1-1,5 tahun. Sperma yang dihasilkan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok sel sperma yang dicuci (D) dan kelompok sel sperm yang tidak dicuci (ID). Masing-masing kelompok terdiri atas 3 perlakuan yaitu perlakuan sperm segar (0), sperma yang disimpan 12 jam (12) dan sperma yang disimpan 24 jam (24). Setiap kombinasi perlakuan diinseminasikan dengan dosis 300 juta sel sperma/ekor pada ayam petelur komersial strain Lohmann Brown untuk uji fertilitas pada 54 ekor ayam petelur. Setiap kombinasi perlakuan diuji ulang 3 kali dan setiap ulangan terdiri atas 3 ekor ayam. Data dianalisis dengan analisis variansi menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2x3. Hashi penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pencucian sel sperma dan penyimpanan sperma berpengaruh sangat nyata (P>0,01) memperlambat penurunan pH sperma, montilitas dan fertilitas . Rata-rata pH, montilitas dan fertilitas baik yang dicuci dan tidak dicuci masing-masing adalah 7,096,9367,22%58,33%64,01% dan 58,07%. Penyimpanan sperma akan menurunkan nilai rat-rata pH, montilitas dan fertilitas menjadi turun. Rata-rata pH, montilitas dan fertilitas untuk sperma segar (0 jam) sperma simpan 12 jam dan sperma simpan 24 jam berturut-turut adalah : 7,166,986,9082,50%60,00%45,83%80,9657,99% dan 44,17% Kata kunci: Sperma, pencucian, penyimpanan, fertilitas, ayam kampun

    A Study on The Utilization of Purple Sweet Potato (Ipomea batatas L) for Ice Cream as Antioxidants

    No full text
    The purposes of this study were to determine overrun, water content, anthocyanin and antioxidant content, and to find out the best formulations. The design used was completely randomized design (CRD) with a unidirectional pattern consisting of 5 treatments with 4 replications, while the treatment factor was the disticntion between ratio of sweet potato mash and water, as follows: P1: 50%: 50%; P2`: 60%: 40%; P3: (70%: 30%); P4: (80%:20%); P5: 90%: 10%. The observed variables were the content of water, overrun, anthocyanin and antioxidant activity. The results showed that the treatment had a significant effect (P 0.05) on the average antioxidant activity. In conclusion : the ratio of purple sweet potato mash had a significant effect (P 0.05) on the antioxidant activity. Furthermore, the best ratio of water and purple sweet potato mash is 2:8 to produce a standard water content and overrun, anthocyanin levels and high antioxidant activity
    corecore