12 research outputs found

    STUDI KESESUAIAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KARAKTER MORFOLOGI TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PRODUKTIF

    Get PDF
    Permasalahan pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jaqc.) yang berada di lingkungan Universitas Brawijaya ialah tidak berbuah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri morfologi kelapa sawit yang berbuah dan faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi tanaman kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Universitas Brawijaya di Jl. Veteran Malang, Jawa Timur pada bulan Juli – September 2014. Bahan yang digunakan adalah 36 tanaman kelapa sawit yang berbuah dan tidak berbuah. Penelitian menggunakan metode survei atau eksperimen melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tanaman kelapa sawit yang berada di depan Fakultas Kedokteran dan di sepanjang jalan MT. Haryono merupakan kelapa sawit berbuah. Sedangkan tanaman kelapa sawit yang berada di jalan Veteran Malang, area parkir Fakultas MIPA, area parkir Fakultas FISIP dan di jalan D.I Panjaitan Malang merupakan kelapa sawit tidak berbuah. Kelapa sawit berbuah ditandai dengan ciri-ciri morfologi tanaman diameter batang 50 & 100 cm dari atas tanah sebesar 62-74 cm & 56-68 cm, jumlah pelepah 40-56 pelepah/tanaman, memiliki bunga jantan & bunga betina suhu minimum 20,100C dan suhu maksimum 28,900C. sedangkan kelapa sawit tidak berbuah ditandai dengan ciri-ciri morfologi tanaman diameter batang 50 & 100 cm dari atas tanah sebesar 56-65 cm & 46-56 cm jumlah pelepah 5-9, tidak memiliki bunga jantan & bunga betina dan suhu minimum 19,700C, suhu maksimum 30,600C

    Studi Kesesuaian Faktor Lingkungan Dan Karakter Morfologi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Produktif

    Get PDF
    Permasalahan pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jaqc.) yang berada di lingkungan Universitas Brawijaya ialah tidak berbuah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri morfologi kelapa sawit yang berbuah dan faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi tanaman kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Universitas Brawijaya di Jl. Veteran Malang, Jawa Timur pada bulan Juli – September 2014. Bahan yang digunakan adalah 36 tanaman kelapa sawit yang berbuah dan tidak berbuah. Penelitian menggunakan metode survei atau eksperimen melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tanaman kelapa sawit yang berada di depan Fakultas Kedokteran dan di sepanjang jalan MT. Haryono merupakan kelapa sawit berbuah. Sedangkan tanaman kelapa sawit yang berada di jalan Veteran Malang, area parkir Fakultas MIPA, area parkir Fakultas FISIP dan di jalan D.I Panjaitan Malang merupakan kelapa sawit tidak berbuah. Kelapa sawit berbuah ditandai dengan ciri-ciri morfologi tanaman diameter batang 50 & 100 cm dari atas tanah sebesar 62-74 cm & 56-68 cm, jumlah pelepah 40-56 pelepah/tanaman, memiliki bunga jantan & bunga betina suhu minimum 20,100C dan suhu maksimum 28,900C. sedangkan kelapa sawit tidak berbuah ditandai dengan ciri-ciri morfologi tanaman diameter batang 50 & 100 cm dari atas tanah sebesar 56-65 cm & 46-56 cm jumlah pelepah 5-9, tidak memiliki bunga jantan & bunga betina dan suhu minimum 19,700C, suhu maksimum 30,600C

    ASESMEN KESEHATAN POHON PUSAKA Eucalyptus alba Reinw. ex Blume DI KEBUN RAYA BOGOR SECARA VISUAL DAN TEKNOLOGI TOMOGRAFI

    Get PDF
    Eucalyptus alba Reinw. ex Blume is a heritage tree in the Bogor Botanic Gardens, planted in 1892 (130 years old in 2022). Only one specimen in the Garden has a unique trunk shape. Trees that are a match for the heritage category need to be preserved by paying attention to its health condition. The study aimed to analyze tree health conditions based on visual tree assessment (VTA), tomographic technology, and recommendations for its maintenance. The method used is VTA using the International Society of Arboriculture (ISA) and tomographic technology using PiCUS 3 Sonic Tomograph. The results showed that visually E. alba had a low fall/break potential on the main stem. However, using tomographic technology found that decaying on the main stem at various height levels was as follows: 50 cm (95%), 140 cm (76%), 550 cm (18%), and 810 cm (11%). Therefore, E. alba has a high potential to fall on the lower stems because the percentage of decay exceeds 70% with a large diameter (275 cm). Some recommendations are provided, such as maintaining the physiological process of trees by keeping soil fertility, installing termite bait, making a circular fence to the north, periodically decaying measurements (once a year), and providing information boards related to current tree conditions as well as hazard mitigation. Complete or partial logging is not recommended, given the status of E. alba as a heritage tree.Eucalyptus alba Reinw. ex Blume merupakan pohon pusaka di Kebun Raya Bogor yang ditanam pada tahun 1892 (umur 130 tahun di tahun 2022), hanya ada satu spesimen, dan memiliki bentuk batang yang unik. Pohon dengan kategori pusaka ini perlu dilestarikan dengan memperhatikan kondisi kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi kesehatan pohon secara visual dan teknologi tomografi serta rekomendasi penanganannya. Metode yang digunakan adalah pengamatan visual berdasarkan International Society of Arboriculture dan teknologi tomografi menggunakan PiCUS 3 Sonic Tomograph. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara visual E. alba memiliki potensi tumbang/patah yang rendah pada batang utama. Namun setelah dilakukan pengukuran pelapukan pada batang utama di berbagai level ketinggian dengan teknologi tomografi, hasilnya adalah di ketinggian 50 cm (95%), 140 cm (76%), 550 cm (18%), dan 810 cm (11%). Oleh karena itu, E. alba memiliki potensi tumbang yang besar pada batang bagian bawah karena persentase pelapukan yang melebihi 70% dengan diameter yang besar (275 cm). Rekomendasi penanganan pohon berisiko adalah mempertahankan proses fisiologis pohon dengan menjaga kesuburan tanah, pemasangan umpan rayap, pembuatan pagar melingkar ke arah utara, pengukuran pelapukan berkala (satu tahun sekali), dan pemberian papan informasi terkait kondisi terkini dan mitigasi bahayanya. Penebangan total atau sebagian tidak direkomendasikan mengingat status E. alba sebagai pohon pusaka

    PENILAIAN KESEHATAN 12 POHON IKONIS DAN BERNILAI SEJARAH DI KEBUN RAYA BOGOR

    Get PDF
    Ex situ conservation is one of the efforts to overcome the threat and extinction of plant species in their natural habitats. Bogor Botanic Gardens is an ex situ conservation institution with iconic and historical value tree collections that need to be preserved. Tree health assessment is a technique for identifying tree health, providing recommendations, and mitigating its handling. This study aimed to assess the health of 12 iconic and heritage trees from the Bogor Botanic Gardens collection. The field survey used the purposive sampling method on trees categorized as iconic and heritage trees. The tree health assessment technique is carried out using two ways, namely visually (Forest Health Monitoring) and sound wave technology sonic tomography to detect the level of weathering of the trunk. The results showed that the health status of iconic and heritage trees was in the healthy category (67%), mild damage class (25%), moderate damage class (8%) with an average t/R ratio of 0.82. All trees were categorized as safe, except for Koompassia excelsa, dangerous (t/R ratio 0.28). Recommendations for handling iconic and heritage trees are routine observations using the visual method (1–2 months) and a sonic tomograph every year.Konservasi ex situ merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keterancaman dan kepunahan jenis tumbuhan di habitat alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan lembaga konservasi ex situ yang memiliki koleksi pohon ikonis dan bernilai sejarah yang perlu dijaga kelestariannya. Penilaian kesehatan pohon merupakan teknik untuk mengidentifikasi kesehatannya, memberikan rekomendasi, dan mitigasi penanganannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kesehatan 12 pohon ikonis dan bernilai sejarah koleksi Kebun Raya Bogor. Survei lapangan menggunakan metode purposive sampling pada pohon yang dikategorikan sebagai pohon ikonis dan bernilai sejarah. Teknik Penilaian kesehatan pohon dilakukan menggunakan dua cara yaitu secara visual (Forest Health Monitoring) dan teknologi gelombang suara sonic tomograph untuk mendeteksi tingkat pelapukan batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kesehatan pohon ikonis dan bernilai sejarah termasuk kategori sehat (67%), kelas kerusakan ringan (25%), kelas kerusakan sedang (8%) dengan nilai rata-rata t/R ratio sebesar 0,82. Keseluruhan pohon dikategorikan aman, kecuali Koompassia excelsa dalam kondisi berbahaya (t/R ratio 0,28). Rekomendasi penanganan pohon ikonis dan bernilai sejarah adalah pengamatan rutin menggunakan metode visual (durasi 1–2 bulan) dan pengamatan menggunakan Sonic tomograph setiap tahunnya

    Decay Tree Detection in Bogor Botanic Gardens Collection Using Sonic Tomograph Technology

    Get PDF
    Bogor Botanic Gardens is an ex-situ plant conservation area in Indonesia. Since BBG is 103 years old, many collections are 100 years old or older. These antique collections may sustain damage, such as broken or collapsing, endangering visitors and employees. As a result, monitoring tree health at BBG is a critical task. According to the tree health monitoring data, 73 of 244 trees were further checked using the PiCUS Sonic Tomograph. Trees from the Fabaceae (31%) and Myrtaceae (10%) families were the most frequently checked. Walnuts trees from the Burseraceae family had the most specimens (47,94%). The PST effectively provides an immediate picture of the stem condition by calculating solid and decaying wood percentage values

    Decay Tree Detection in Bogor Botanic Gardens Collection Using Sonic Tomograph Technology

    Get PDF
    Bogor Botanic Gardens is an ex-situ plant conservation area in Indonesia. Since BBG is 103 years old, many collections are 100 years old or older. These antique collections may sustain damage, such as broken or collapsing, endangering visitors and employees. As a result, monitoring tree health at BBG is a critical task. According to the tree health monitoring data, 73 of 244 trees were further checked using the PiCUS Sonic Tomograph. Trees from the Fabaceae (31%) and Myrtaceae (10%) families were the most frequently checked. Walnuts trees from the Burseraceae family had the most specimens (47,94%). The PST effectively provides an immediate picture of the stem condition by calculating solid and decaying wood percentage values

    Laporan Eksplorasi Tumbuhan Di Kawasan Sumatera Selatan

    No full text
    26 hal
    corecore