9 research outputs found
PEMANFAATAN IKAN TONGKOL (EUTHYNNUS SP.) DALAM PEMBUATAN MIE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI KREATIF
Abstrak: Mie basah (mie ayam) merupakan makanan cepat saji yang rendah kandungan gizinya karena kandungan karbohidrat yang tinggi dan asam lemak omega-3 yang rendah. Pemanfaatan ikan tongkol merupakan suatu inovasi baru untuk olahan mie yang bernilai gizi tinggi karena ikan tongkol mengandung nutrisi seperti vitamin A, vitamin B, asam lemak omega-3, natrium dan fosfor. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan peluang usaha mandiri melalui produksi mie ikan tongkol yang sehat dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Metode yang digunakan adalah praktek langsung pembuatan mie ikan tongkol dan menganalisis kelayakan usahanya. Tahapan kegiatan ini meliputi pembuatan produk, pengemasan, dan pemasaran kepada konsumen. Kegiatan evaluasi dilakukan berdasarkan saran dari konsumen dan analisis hasil dari keuntungan yang diperoleh. Produk mie ikan tongkol ini dijual dengan Rp, 10.000,- pada saat promo dan Rp. 12.000,- pada hari biasa.. Proses pemasaran dilakukan melalui social media yaitu instagram dan whatsapp. Usaha mie ikan tongkol ini harus dapat menjual 8 porsi untuk dapat mencapai titik impas (BEP). Hasil perhitungan cash flow menunjukkan bahwa usaha mie ikan tongkol ini layak untuk bersaing di pasaran karena hasil penjualan selama satu bulan sudah dapat melebihi BEP , yaitu dapat menghasilkan 50 porsi mie ikan tongkol selama satu bulan penjualan. Abstract: Wet noodles (chicken noodles) are fast food that are low in nutritional content due to their high carbohydrate content and low omega-3 fatty acids. The use of tuna fish is a new innovation for the processing of noodles with high nutritional value because tuna contains nutrients such as vitamin A, vitamin B, omega-3 fatty acids, sodium and phosphorus. The purpose of this activity is to create independent business opportunities through the production of tuna fish noodles that are healthy and have high nutritional value. The method used is direct practice of making tuna fish noodles and analyzing the business feasibility. The stages of this activity include product manufacture, packaging and marketing to consumers. Evaluation activities are carried out based on suggestions from consumers and analysis of the results of the benefits obtained. This tuna fish noodle product is sold for Rp. 10,000 at the time of the promo and Rp. 12,000, - on weekdays. The marketing process is carried out through social media, namely Instagram and WhatsApp. This tuna fish noodle business must be able to sell 8 portions to be able to break even (BEP). The results of the cash flow calculation show that this tuna fish noodle business is feasible to compete in the market because the sales results for one month can exceed the BEP, which can produce 50 servings of tuna fish noodles for one month of sales
Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah Open-Ended Berdasarkan Teori Wallas Ditinjau dari Adversity Quotient
Proses berpikir kreatif siswa dapat diketahui dengan cara memberikan siswa masalah open-ended. Penyelesaian soal open-ended memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan atau kesulitan biasa disebut dengan Adversity Quotient (AQ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa climber, camper, dan quitter dalam pemecahan masalah open-ended. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi angket ARP, tes open-ended, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa climber melakukan keempat tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap eliminasi, dan tahap verifikasi. Siswa camper hanya melakukan tiga tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, dan tahap eliminasi. Siswa quitter hanya melakukan dua tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan dan tahap inkubasi, sedangkan tahap eliminasi tidak dapat terpenuhi karena hanya dilakukan pada salah satu dari yang ditanyakan pada soal
PERBAIKAN SISTEM PELAYANAN NASABAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI (Studi Kasus: Bank BRI Unit Selopuro Blitar)
Abstrak Antrian merupakan sebuah garis tunggu untuk mendapatkan pelayan. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Penelitian ini menerapkan teori antrian dengan menggunakan metode simulasi untuk mengevaluasi sistem antrian yang ada dalam pelayanan nasabah. kedatangan nasabah dalam penelitian ini diasumsikan mengikuti proses poisson nonhomogen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kejadian untuk membuat model simulasi.Dari hasil output sistem yang telah diperbaiki dimana jumlah teller ditambah menjadi 2 orang teller, dapat dilihat panjang antrian rata-rata turun dalam selang kepercayaan 5,899 ≤ μ ≤ 6,903 nasabah dan panjang antrian maksimal adalah 28 nasabah, sedangkan waktu menunggu rata-rata nasabah turun dalam selang kepercayaan 18,411 ≤ μ ≤ 18,413 menit dan utilitas teller turun dalam selang kepercayaan 64,704 ≤ μ ≤ 73,694 %. Dari hasil output program simulasi hasil perbaikan panjang antrian maksimal yang terjadi adalah 28 nasabah, sehingga rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah penambahan teller menjadi 2 orang dan penambahan jumlah tempat duduk menjadi 28 tempat duduk Kata kunci: Teori antrian, Simulasi, Proses Poisson Nonhomogen, Pendekatan Kejadian, Panjang Antria
LAPORAN KELOMPOK KULIAH KERJA NYATA DI KELURAHAN LEGOKSARI KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. KKN merupakan suatu bentuk pembelajaran lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa yang merupakan bagian sivitas akademika, baik secara pribadi maupun kelompok. KKN juga sebagai bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat diluar kampus dan secara tidak langsung mengidentifikasi serta ikut mengalami masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai bagian dari sivitas akademika, baik secara pribadi maupun kelompok, secara langsung maupun tidak langsung, wajib menjaga citra baik institusi. Oleh karena itu, pada saat bekerjasama dengan masyarakat, mahasiswa harus mengedepankan etika akademik, mejaga nilai dan norma, serta etika sosial yang ada di masyarakat. Menjunjung tinggi pluralitas, dan toleransi terhadap berbagai perbedaan yang ada di lokasi KKN. Desa Legoksari merupakan desa yang berada di lereng kaki Gunung Sumbing (3.371 m dpl), desa ini terletak di Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung. Desa Legoksari sendiri mempunyai dua dusun yaitu Dusun Lamuk Legok dan Dusun Lamuk Gunung. Secara geografis, desa Legoksari. Ketinggian daerahnya, kurang lebih 1310 M di atas permukaan laut. Karena berada di kaki gunung, suhu udara di desa ini relatif dingin dengan suhu rata-rata antara 15°–25°C. Mayoritas penduduknya adalah petani
Pemanfaatan Sampah Organik dan Limbah Kotoran Hewan Sebagai Energi Baru Terbarukan Ramah Lingkungan
Masalah akibat kepadatan penduduk adalah meningkatnya sampah yang mencakup keseluruhan wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan. Sampah di wilayah pedesaan didominasi oleh sampah organik pasar dan limbah peternakan. Tidak berjalannya sistem pengolahan dan pendistribusian sampah yang baik, menyebabkan penumpukan sampah seperti pada wilayah Dusun Gedangklutuk, Desa Kedungboto, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah organik dan limbah peternakan sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) ramah lingkungan dengan metode biodigester. Biodigester mampu mengubah sampah organik pasar menjadi biogas yang memiliki kandungan CH4 sekitar 50-75%, CO2 sekitar 25-50%, dan sisanya adalah gas lain yang persentasenya sangat kecil. Gas berasal dari penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob dengan suhu optimum sekitar 30-35°C dan pH sekitar 6-8. Biodigester menghasilkan 847,8 liter gas yang tertampung
Pelaksanaan Pengawasan Ketenagakerjaan Terhadap Tenaga Kerja Anak Untuk Mewujudkan Perlindungan Hak-Hak Anak
Permasalahan yang diangkat ialah pengawasan terhadap tenaga kerja anak
yang dinilai tidak maksimal dalam mewujudkan perlindungan hak-hak anak yang
bekerja, karena pegawai pengawas ketenagakerjaan yang sedikit mengakibatkan
perlindungan hak-hak anak menjadi terabaikan karena pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara kurang mendukung dalam sarana dan prasarana untuk
program pengawasan tenaga kerja anak yang mengakibatkan beberapa kendalahambatan
yang dialami oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Utara, sehingga pengawasan pada pekerja anak ini dinilai kurang
maksimal. Dari latar belakang tersebut, selanjutnya dikemukakan rumusan
masalah yaitu, Bagaimana pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan pada
tenaga kerja anak agar mewujudkan perlindungan atas berbagai hak anak di
wiayah Kaltara, dan Apa saja kendala yang dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara saat melakukan pengawasan tenaga
kerja anak untuk melindungi hak-hak anak yang bekerja beserta solusinya.
Jenis penelitian yang digunakan ialah yuridis empiris yaitu penelitian hukum
melalui studi lapangan, dalam pendekatan yuridis sosiolois yaitu dengan melihat
kenyataan hukum didalam masyarakat dan juga menggunakan analisis data
deskriptif kualtatif. Lokasi penelitian yaitu pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara, karena Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara bertugas dalam urusan pemerintahan
pada bidang pengawasan tenaga kerja khususnya pengawasan terhadap pekerja
anak.
Dari hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas, Kewenangan
Pelaksanaan Pengawasan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi sesuai dengan
Lampiran Huruf G Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah pada Pelaksanaan Pengawasan, dijelaskan bahwa daerah kabupaten atau
kota tidak bisa lagi melakukan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan, sehingga
tugas tersebut dilaksanakan oleh Pemerintan Provinsi. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara melakukan strategi yang maksimal dalam
melakukan perlindungan hak-hak anak yang bekerja di perusahaan, dalam
meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. Proses pelaksanaan
pengawasan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Utara masih kurang berjalan
baik, ditinjau dari berbagai permasalahan selama pelaksanaan pengawasan
tenaga kerja. Permasalahannya antara lain: kondisi geografis Provinsi Kalimantan
Utara, pengusaha yang menyembunyikan data pekerja anak,tenaga pengawas
yang sedikit, kurangnya dana untuk memantau pekerja anak, dan kurangnya
sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pengawasan tenaga kerja anak. Untuk
menyederhanakan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan di Provinsi
Kalimantan Utara, pemerintah provinsi dan Dinas tenaga kerja dan provinsi
kalimantan Utara perlu: mengkoordinasikan berbagai pihak-pihak yang
berwenang di Kaltara dan melaksanakan sumber daya pengawasan pekerja anak
Pemanfaatan Ikan Tongkol (Euthynnus SP.) dalam Pembuatan Mie sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Kreatif
Mie basah (mie ayam) merupakan makanan cepat saji yang rendah kandungan gizinya karena kandungan karbohidrat yang tinggi dan asam lemak omega-3 yang rendah. Pemanfaatan ikan tongkol merupakan suatu inovasi baru untuk olahan mie yang bernilai gizi tinggi karena ikan tongkol mengandung nutrisi seperti vitamin A, vitamin B, asam lemak omega-3, natrium dan fosfor. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan peluang usaha mandiri melalui produksi mie ikan tongkol yang sehat dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Metode yang digunakan adalah praktek langsung pembuatan mie ikan tongkol dan menganalisis kelayakan usahanya. Tahapan kegiatan ini meliputi pembuatan produk, pengemasan, dan pemasaran kepada konsumen. Kegiatan evaluasi dilakukan berdasarkan saran dari konsumen dan analisis hasil dari keuntungan yang diperoleh. Produk mie ikan tongkol ini dijual dengan Rp, 10.000,- pada saat promo dan Rp. 12.000,- pada hari biasa.. Proses pemasaran dilakukan melalui social media yaitu instagram dan whatsapp. Usaha mie ikan tongkol ini harus dapat menjual 8 porsi untuk dapat mencapai titik impas (BEP). Hasil perhitungan cash flow menunjukkan bahwa usaha mie ikan tongkol ini layak untuk bersaing di pasaran karena hasil penjualan selama satu bulan sudah dapat melebihi BEP , yaitu dapat menghasilkan 50 porsi mie ikan tongkol selama satu bulan penjualan