38 research outputs found
Major Royal Jelly Protein 2 (mrjp2) Gene Detection in Apis dorsata Fabricius, 1793, Apis dorsata binghami Cockerell, 1906, Apis florea Fabricius, 1787, and Apis nigrocincta Smith, 1860
Indonesian people’s interest in honey, the product from honey bees, is quite high. It caused many cases of honey fraud such as mislabelling the entomological origin of honey. The Major Royal Jelly Protein 2 (mrjp2) gene, which encodes MRJP, can be used to determine the entomological origin of honey. The mrjp2 gene, for example, can be detected in honey from A. mellifera and A. cerana using species-specific primers for A. mellifera (MF-MR) and A. cerana (CF-CR). This study aims to detect the mrjp2 gene in several honey bee species native to Indonesia, namely A. dorsata, A. dorsata binghami, A. florea, A. nigrocincta, A. mellifera, and A. cerana as well as analyse the feasibility of MF-MR and CF-CR primers in determining the entomological origin of honey. The results showed that the MF-MR primers can amplify the DNA of A. dorsata binghami, A. florea, and A. mellifera, while CF-CR primers can amplify the DNA of both A. nigrocincta and A. cerana. The amplicons were subsequently sequenced. The phylogenetic tree and the genetic distance showed that there were differences and variation between each species of honey bee samples with the honey bee database. The data obtained from this research indicated that both primers could not determine the entomological origin of honey directly up to species level. The species level determination will only be possible using sequences information. However, in certain situations, the MF-MR and CF-CR primers were able to differentiate the honey bee species by including the information of the geographical origin of honey sample and the distribution area of each species of honey bees in Indonesia.
PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DEBITUR YANG TELAH LUNAS KREDIT
There is a very big need for an entity, namely a house, a bank and a developer or often called a developer working together to provide houses for the community. In order to accelerate this goal, the Bank often gives concessions to developers, namely they can cooperate even though the legality of the project has not been completed. In the end, it is consumers or debtors who become victims when they have paid off their credit. The legal research used is juridical normative. The results of the analysis show that in general, protection for customers at the bank can be done through implicit protection or explicit protection. The author concludes that the developer's responsibilities have not been specifically regulated in the UUPK or the Housing Law, because the UUPK only regulates the responsibilities of business actors briefly and not very clearly. Meanwhile, the Housing Law does not regulate developers at all, so developers are free from responsibility. Even though there is a responsibility arrangement in UUPK, the developer has not implemented it properly. The developer is obliged to immediately complete the responsibility for the legality of housing that has been credited to the debtor by submitting it to the Bank, so that the bank can legally provide it to the debtor who has paid off the credit, in accordance with the legal protection provided by the government, which has been established in Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection (UUPK) Article 1
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DAN SIKAP REMAJA TERHADAP KONSUMSI SUPLEMEN ZAT BESI DI SMAN WILAYAH JAKARTA TIMUR
Hasil data Riskesdas tahun 2018 menunjukan prevalensi kejadian anemia di Indonesia 48,9% dengan penderita anemia berumur 15-24 tahun sebesar 84,6%. Angka kejadian anemia defisiensi besi di Indonesia sebanyak 72,3%. Desain penelitian cross sectional untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang anemia dan perilaku konsumsi zat besi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putri di SMAN wilayah Jakarta Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji statistik chi-square. Tingkat pengetahuan remaja tentang anemia 64,25% memiliki pengetahuan yang tinggi. Sikap remaja terhadap konsumsi suplemen zat besi sebanyak 55,21% memiliki sikap baik. Berdasarkan analisis chi-square antar pengetahuan tentang anemia dengan sikap terhadap suplemen zat besi diperoleh p-value 0,04, dengan demikian ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan sikap terhadap konsumsi suplemen zat besi. Mayoritas remaja putri di SMAN wilayah Jakarta Timur memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai anemia, yaitu sebesar 64,25%. Sebanyak 55,21 % remaja putri di wilayah Jakarta Timur memiliki sikap yang baik terhadap konsumsi suplemen zat besi. Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p=0,04 yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang anemia dengan konsumsi suplemen zat besi
Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Perilaku Seksual Beresiko pada Remaja
Perilaku seksual pra-nikah remaja (adolescent premarital sexual) dipahami sebagai perilaku remaja yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan pada organ seksual melalui berbagai perilaku, seperti masturbasi, berpegangan tangan, cium pipi, berpelukan, cium bibir, petting, dan berhubungan intim (intercourse). Sebanyak 2% pada wanita umur 15-24 tahun dan tiga persen pria kawin 15-24 tahun telah melakukan hubungan seksual sebelum umur 15 tahun. Kemudian 16% wanita umur 18-24 tahun dan 12% pria kawin umur 18-24 tahun memiliki hubungan seksual sebelum umur 18 tahun (SDKI,2012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual beresiko pada remaja di wilayah Jakarta Timur Tahun 2015. Desain penelitian ini yaitu Cross Sectional dengan studi kuantitatif. Populasi yaitu siswa SMAN di wilayah Kecamatan Kramat Jati yang berjumlah 2808 siswa. Sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara cluster sampling, sehingga didapatkan sebanyak 1372 responden dengan mengunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data dan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Hasil 98,68% responden memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi remaja dan 94,6% memiliki perilaku seksual tidak beresiko. Perilaku seksual beresiko terjadi pada sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan kurang (22,2%) dengan OR pengetahuan seksual beresiko 5,24 lebih tinggi pada mereka yang memiliki pengetahuan kurang. Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku seksual beresiko dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan nilai p 0,05.Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Seksual Beresiko, Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Analisa Pengendalian Waktu Pekerjaan Arsitektur Pembangunan Lab Terbuka Dengan Metode Fast Track Pada Aplikasi Microsoft Project
Dalam menyelesaikan suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, diperlukan sistem manajemen yang baik. Untuk menerapkan sistem manajemen yang baik, diperlukan berbagai metode sesuai jenis bangunan yang diselesaikan. Pembuatan penjadwalan sangat diperlukan untuk mengontrol, menjalankan dan mengevaluasi setiap pekerjaan berdasarkan urutan dan waktu pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya. Penyimpangan terjadi jika proses pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan awal. Hal tersebut harus segera diatasi agar kembali sesuai dengan perencanaan sehingga proyek tidak mengalami keterlambatan penyelesaian proyek. Proyek Pembangunan Gedung Labolatrium Terbuka pada Proyek Pertamina diterapkan Metode Fast Track pada pekerjaan arsitektur. Metode Fast Track adalah metode pengendalian proyek yang kreatif dan inovatif untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek tanpa menambah biaya. Metode ini merupakan metode yang bertujuan untuk mempercepat suatu kegiatan konstruksi, sehingga waktu pelaksanaan yang mengalami keterlambatan kerja dapat kita atasi ssat pekerjaan proyek berlangsun
Faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan teknologi informasi berbasis internet (studi di desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas)
Penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembangunan Teknologi Informasi Berbasis Internet (Studi di Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas)”. Pembangunan yang dinilai berhasil jika pembangunan tersebut membawa suatu perubahan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia penggunaan peralatan canggih untuk mengoptimalkan suatu kegiatan manusia tergolong rendah. Hal tersebut menjadikan kemampuan untuk menggunakan TIK menjadi penting dalam era modernisasi. Konsep modernisasi dapat diukur dengan kemajuan pembangunan TIK, sehingga pembangunan TI dalam proses pemerintahan dapat diarahkan untuk kemajuan masyarakat. Perkembangan TIK juga menjadi kecenderungan dalam pembangunan pedesaan dengan berbasis internet. Keberhasilan suatu pembangunan sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan partisipasi masyarakat. Kepemimpinan yang baik tetapi tidak didukung masyarakat tidak akan membawa proses pembangunan mencapai hasil secara maksimal. Sebaliknya, partisipasi yang baik tetapi kepemimpinan tidak mendukung akan membuat pembangunan sulit mencapai tujuannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala desa dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan pembangunan teknologi informasi berbasis internet di Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas, baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif dengan pendekatan survei. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Jumlah sampel sebanyak 233 KK (Kepala Keluarga). Metode analisis yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Kendall’s Tau-c, Korelasi Konkordansi Kendall’s W, dan Regresi Ordinal. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan kepala desa terhadap keberhasilan pembangunan teknologi informasi berbasis internet di Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas sebesar 32,7 persen dengan arah positif. (2) Terdapat pengaruh signifikan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan pembangunan teknologi informasi berbasis internet di Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas sebesar 35,9 persen dengan arah positif. (3) Terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan kepala desa dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan pembangunan teknologi informasi berbasis internet di Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas sebesar 47,7 persen dengan arah positif. Oleh karenanya, keseluruhan hipotesis penelitian dapat diterima
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, HARGA BERAS LOKAL, DAN KONSUMSI BERAS TERHADAP IMPOR BERAS DI PROVINSI JAWA TENGAH (2010 – 2014)
Central Java is a province that has a prosperous land and appropriate to for crops. This research aims to analyze the influence of Production, Domestic Price, and Rice Consumption in Central Java toward Import Volume of Rice in Central Java. The data that are used were secondary data during period 2010 – 2014, which were analyzed using multiple regression analysis to estimate the influential factors. According to data analysis report it shows that Production, Domestic Price, and Rice Consumption simultaneously had significant influence toward Import Volume of Rice in Central Java. Nevertheless, partially only Domestic Price, and Rice Consumption in Central Java that has significant influence toward Import Volume of Rice in Central Java. While the Determination Coefficient (Adjusted R2) = 0.584 or 58.4%, it means that the Import Volume of Rice in Central Java was 58.4% which was explained by Production, Domestic Price, and Rice Consumption in Central Java, and the rest of 41.6% were affected by any other factors outside the models. The conclusion is the researcher can develop of factors affecting Import Volume of Rice in Central Java, such as inflation, exchange rate, gross regional domestic bruto, etc
Pengaruh Konsentrasi POC Urine Kelinci dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa)
Sawi salah satu jenis sayuran daun yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sawi memiliki bermacam-macam jenis, salah satunya adalah Sawi Pagoda (Brassica narinosa). Tanaman akan tumbuh dengan baik jika unsur hara yang dibutuhkan cukup dan lingkungan sekitar mendukung untuk pertumbuhan. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi POC urine kelinci yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendapatkan konsentrasi yang tepat POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa), (2) mendapatkan dosis pupuk kandang kambing yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa), (3) mendapatkan interaksi antara pupuk organik cair urine kelinci dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa). Penelitian dilaksanakan di Desa Tapen, Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara pada bulan Mei sampai Juli 2019. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu dosis pupuk kandang kambing (P) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu P0 = tanpa pupuk kandang kambing, P1 = 20 g/polybag, dan P2 = 40 g/polybag. Faktor kedua yaitu konsentrasi POC urine kelinci (C) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu C0 = tanpa POC urine kelinci, C1= 20 ml/l, dan C2= 40 ml/l. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun ( , warna daun, bobot segar tajuk (g), bobot segar akar (g), dan bobot segar tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC urine kelinci terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa) adalah 40 ml/l yaitu tinggi tanaman 19.40 cm, jumlah daun 35,25 helai, warna daun 4,92 ,bobot tajuk segar 62,33 g, dan bobot tanaman segar 73,37 g. Dosis pupuk kandang kambing terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa) adalah 40 g/polibag yaitu tinggi tanaman 20,18 cm, jumlah daun 41.18 helai, luas daun 75.91 , warna daun 4,96 ,bobot tajuk segar 72,62 g, bobot akar segar 15.55 g, dan bobot tanaman segar 88,18 g. Aplikasi pupuk kandang kambing pada dosis 40 g/polibag dan POC urine kelinci pada konsentrasi 40 ml/l menghasilkan interaksi terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa) tinggi tanaman 22 cm, bobot tajuk segar 108,111 g dan bobot tanaman segar 126 g
Decisions for Stock Investment among University Students
This study aimed to investigate the effect of economic value added and profitability on created shareholders value Fernandez model and market value added model in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period year 2013 to 2018. The samples are fifty Manufacturing companies enterprises listed on the IDX period year 2013 to 2018. Methods of data analysis was performed using panel data regression with pooled OLS model. The results of this analysis showed profitability have a significant effect on created shareholders value Fernandez model and market value added model in manufacturing companies listed on the IDX period 2013 to 2018
Pengujian Black Box pada Aplikasi Sistem Pemesanan Berbasis Web pada Toko Buku Setia Kawan Menggunakan teknik boundary value analysis
The Setia Kawan Bookstore application is an application that is designed and created to make it easier for buyers to view any information about the products available at the Setia Kawan Bookstore online, but cannot be used in general because there are still problems so it is necessary to do testing in order to minimize a failure and also an error that can cause feelings of disappointment in carrying out the bookstore sales activities. The system application that has been designed and created must be tested first, the Setia Kawan Bookstore testing application uses the boundary value analysis method. Application testing that has been made must go through testing so that the application has good quality. A test is said to be good if the test finds an error that is difficult to find. Among the many black box testing methods, in this case the examiner uses the boundary value analysis method. The method tested the number of appropriate maximum and minimum limits and found valid results. The first process in testing this application is to provide activities to be tested, create test designs, and select test materials. And determine with certainty that the maximum and minimum are in accordance with the structure of the data base, and make documentation based on the test results obtained and draw a conclusion that the application can be used properly. The Setia Kawan Bookstore application can be used when the test has been completed and is said to have been successful if all errors have been resolved before being used by the buyer