12 research outputs found

    IbM PENYEDIAAN SUMBER AIR BERSIH UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT KURANG MAMPU DI DUSUN II DESA BAGAN KUALA KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

    Get PDF
    Kebutuhan akan air bersih bagi kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan primer. Manusia tidak akan dapat hidup dengan sehat tanpa adanya air bersih, karena tubuh manusia sangat membutuhkan air, kandungan air di tubuh manusia tidak kurang dari 70% dari bobot tubuhnya (orang dewasa). Air berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat tergantung pada air, karena air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi-sendi, tulang, dan otot. Begitu pentingnya air bagi kelangsungan hidup manusia sehingga ketersediaan dan keberlangsungan air bagi makhluk hidup harus tetap dijaga.Di dalam kehidupan masyarakat modern di Indonesia saat ini, suplai air bersih untuk suatu komunitas masyarakat biasanya dipasok oleh perusahaan-perusahaan air bersih milik pemerintah daerah. Tetapi karena keterbatasan jaringan atau kapasitas produksi seringkali tidak semua komunitas masyarakat tersebut dapat menikmati fasilitas air bersih tersebut. Terutama masyarakat miskin yang hidup di pinggiran atau di luar kota, sehingga mereka terpaksa memanfaatkan sumber-sumber air yang kurang layak digunakan karena tidak higienis. Desa Bagan Kula Kecamatan Tanjung Beringin merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di di pesisir pantai. Secara secara administrasi pemerintahan termasuk wilayah kabupaten Serdang Bedagai. Kondisi geografis yang dekat dengan laut menyebabkan desa Bagan Kuala ini sering mengalami kekurangan air bersih karena air permukan yang tersedia merupakan jenis air payau. Sebagai masyarakat mensiasati permasalahan ini dengan melakukan pengeboran yang kedalamannya bisa mencapai 100 meter. Dalamnya pengeboran yang harus dilakukan untuk mendapatkan air tawar dan bersih tersbut menyebabkan biaya membuat sumur bor sangatlah mahal untuk kalangan masyarakat miskin yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh nelayan sehingga sering dijumpai banyak masyarakat menggunakan air payau untuk kebutuhan MCK mereka dan hal ini sangat tidak baik untuk kesehatan masyarakat tersebut. Melihat permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut maka dicarikan suatu solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan membuat suatu fasilitas sumber air bersih yang berasal dari sumur bor untuk mendapatkan air tanah/bersih dan instalasi perpipaan untuk distribusi air bersih bagi kebutuhan masyarakat

    PENGARUH JARAK SUDU TERHADAP PRESTASI TURBIN VORTEX BERPENAMPANG LINGKARAN DENGAN DIAMETER SUDU 46 CM

    Get PDF
    Salah satu sumber energi saat ini yang banyak dilakukan penelitian adalah arus air.Dimana Indonesia adalah Negara agraris yang menghasilkan air secara terus menerus, sehingga turbin air lebih diutamakan dari turbin angin. Biasanya microhydro ataupun picohydro memanfaatkan air terjun dengan head jatuh yang besar, sedangkan aliran sungai dengan head jatuh yang kecil dimanfaatkan dengan optimal[1]. Hal ini menjadi referensi untuk memanfaatan aliran sungai dengan mengubahnya menjadi aliran vortex. Tujuan dari rancang bangun ini adalah untuk mendapatkan rancangan casing turbin vortex dengan berpenampang lingkaran berbahan akrilik, rancangan poros, rancangan sudu berbahan seng dan bantalan. Turbin Vortex ini dirancang dengan debit air 0.0052 dan kecepatan air 1.44 m/s. Menggunakan casing berpenampang lingkaran berbahan Akrilik, dengan sudu berbahan seng.Efisiensi maksimum di dapat pada ketinggian saluran 6 cm yaitu 59.92714 %

    UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN PROFIL SUDU NACA 0018 SEBAGAI PENGGERAK AERATOR DI TAMBAK UDANG

    Get PDF
    Letak geografis Indonesia sebagai negara tropis menyebabkan karakteristik angin di Indonesia sangat berbeda dengan karakteristik angin di negara-negara maju yang telah memanfaatkan angin sebagai sumber energinya. Untuk itu perlu mengembangkan teknologi turbin angin sumbu vertikal yang tidak dipengaruhi perubahan arah datangnya angin.Penelitian ini menggunakan model turbin angin sumbu vertikal Darrieus Tipe-H dengan profil sudu NACA 0018,panjang chord (C) 0,4 m, sudut pitch 60 dan jumlah sudu 3 buah. Dimensi turbin angin yaitu diameter (D) 2 m,tinggi (H) 1,5 m dan massa sudu 1,5 kg.Ada 2 buah aerator yang digunakan dalam penelitian ini dengan massa aerator 1,5 kg. Pengujian turbin angin dilakukan pada variasi kecepatan angin yang berasal dari sebuah kipas yaitu 2,2 m/s, 2,6 m/s 3 m/s ; 3,2 m/s, 4 m/s dengan dibebani aerator dan tidak dibebani aerator. Pengujian juga dilakukan di tambak udang dengan kecepatan angin rata-rata 3 m/s. Dari hasil pengujian diperoleh putaran turbin pada saat tidak dibebani aerator dengan variasi kecepatan angin yaitu 12 rpm, 20 rpm, 26 rpm, 30 rpm, 62 rpm dan putaran turbin setelah dibebani aerator yaitu 8 rpm, 12 rpm, 16 rpm, 23 rpm, 56 rpm. Ketika turbin diuji di tambak udang menghasilkan putaran 80 rpm dengan dipasang aerator. Sehingga diperoleh daya turbin secara teori untuk memutar aerator di tambak udang sebesar 7,68 Watt dengan 1 buah aerator terpasang pada kedalaman aerator 2,5 cm dibawah permukaan air

    PENGUJIAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL BERBAHAN BAKAR BIODIESEL DENGAN BAHAN BAKU MINYAK GORENG BEKAS DARI RUMAH TANGGA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase campuran biodiesel pada solar terhadap unjuk kerja mesin diesel dengan menggunakan metode variable speed (1200, 1500, 1800, 2100, dan 2400) rpm dan variable load (0,5, 1, dan 1,5) kg. Dalam penelitian ini menggunakan mesin diesel TD110-TD115 Test Bed and Instrument for Small Engines. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah Torsi, Daya, Rasio Perbandingan Udara-Bahan Bakar (AFR), Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (sfc), Efisiensi Volumetris, dan Efisiensi Thermal Brake. Bahan bakar yang digunakan adalah solar murni, dan campuran biodiesel 5% (B5), 10% (B10), 15% (B15) dan 20% (B20). Dari penelitian ini unjuk kerja mesin diesel tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan bakar solar masing-masing pada putaran 2400 rpm dimana Torsi maksimal sebesar 5,5 (Nm; Daya terbesar 1,382 (kW); Konsumsi Bahan Bakar Spesifik paling ekonomis sebesar 211,349 (g/kWh); Perbandingan Udara-Bahan Bakar (AFR ) terbesar 53,565; Efisiensi Volumetris terbesar 0,808 (80,8%); Efisiensi Thermal Brake terbesar 0,422 (42,2%)

    Impact of opioid-free analgesia on pain severity and patient satisfaction after discharge from surgery: multispecialty, prospective cohort study in 25 countries

    Get PDF
    Background: Balancing opioid stewardship and the need for adequate analgesia following discharge after surgery is challenging. This study aimed to compare the outcomes for patients discharged with opioid versus opioid-free analgesia after common surgical procedures.Methods: This international, multicentre, prospective cohort study collected data from patients undergoing common acute and elective general surgical, urological, gynaecological, and orthopaedic procedures. The primary outcomes were patient-reported time in severe pain measured on a numerical analogue scale from 0 to 100% and patient-reported satisfaction with pain relief during the first week following discharge. Data were collected by in-hospital chart review and patient telephone interview 1 week after discharge.Results: The study recruited 4273 patients from 144 centres in 25 countries; 1311 patients (30.7%) were prescribed opioid analgesia at discharge. Patients reported being in severe pain for 10 (i.q.r. 1-30)% of the first week after discharge and rated satisfaction with analgesia as 90 (i.q.r. 80-100) of 100. After adjustment for confounders, opioid analgesia on discharge was independently associated with increased pain severity (risk ratio 1.52, 95% c.i. 1.31 to 1.76; P < 0.001) and re-presentation to healthcare providers owing to side-effects of medication (OR 2.38, 95% c.i. 1.36 to 4.17; P = 0.004), but not with satisfaction with analgesia (beta coefficient 0.92, 95% c.i. -1.52 to 3.36; P = 0.468) compared with opioid-free analgesia. Although opioid prescribing varied greatly between high-income and low- and middle-income countries, patient-reported outcomes did not.Conclusion: Opioid analgesia prescription on surgical discharge is associated with a higher risk of re-presentation owing to side-effects of medication and increased patient-reported pain, but not with changes in patient-reported satisfaction. Opioid-free discharge analgesia should be adopted routinely

    Evaluasi ketebalan isolasi ekonomis pada aplikasi sistem pendingin

    No full text
    xiv+46hlm.;29c

    Experimental Investigation and Simulation of Slow Pyrolysis Process of Arabica Coffee Agroindustry Residues in a Pilot-Scale Reactor

    No full text
    Coffee pulp and husk are the primary residues of the coffee agro-industry. Disposing of them into the land can bring a serious problem on the environment. Strategies are needed to convert it into more valuable products as well as reduce the risk of environmental damage. This paper reports experimental and simulation investigation on the pyrolysis of Gayo arabica coffee pulp and husk in a pilot scale reactor. The investigation included finding the chemical and physical properties of biomass under ultimate, proximate, bomb calorimeter and TGA analyses. During the pyrolysis experiments, 3 kg of dried raw material was fed into the reactor and heated from room temperature to 600 °C, then held for 2.5 h. Afterwards, the resulting biochar and pyrolytic oil ware quantified for product distribution analysis. Modeling and simulation of the pyrolysis process were performed using Aspen Plus V10 software. Experimental results show that biochar is the main product giving a yield of 43.83%. The percentage of pyrolytic oil and un-condensable gas products are 25.5% and 30.67%, respectively. The thermodynamic simulation shows a good agreement with the experimental result, which helps in optimization and scaling up reactor

    Design and analysis of biomass pyrolysis briquette molding machine

    No full text
    The increasing population and industry in the world have increased the energy demand. Fossil fuel still dominates the current energy consumption in Indonesia, although renewable energy sources are widely available in the country. One of the sources that can be used as a renewable energy source is solid waste as biomass from palm oil processing. The biomass can be converted to solid fuel by using the pyrolysis technique prior molded into a briquette. This study aims to analyze the biomass briquette molding machine in the simulation environment. The solid work simulation is used to analyze the machine regarding the material strength, static test, displacement, strain, and safety factor. The strength test of von mises stresses achieves a maximum value of 3.713 x 105 psi with node 43,485. It is known that the frame is still safe to use because the Yield Strange value is below the Von miss Stress value. Meanwhile, with a maximum displacement of 0.748 cm at node 62,816, a maximum strain of 0.00104 at element 43,485, and a safety factor of 3.278 x 108, it shows this briquette’s design molding machine is safe to use
    corecore