5 research outputs found

    Mengembangkan Keterampilan Menyimak Yang Kritis Di Kelas Tinggi

    Get PDF
    Kata ‘menyimak’ dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan makna dengan ‘mendengar’ atau ‘mendengarkan’. Oleh karena itu, kedua kata tersebut sering menimbulkan kerancuan pemahaman. Menyimak mempunyai arti menangkap suatu bunyi dengan telinga. Namun, mendengarkan dilakukan secara kebetulan dan tidak direncanakan. Menyimak berarti memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Akan tetapi, mendengarkan merupakan menangkap bunyi dengan sungguh-sungguh. Contohnya pada anak sekolah yang lagi belajar dan anak yang sedang membangunkan temannya karena ada gempa. Menyimak merupakan kegiatan keterampilan berbahasa mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi bunyi bahasa atas makna yang terkandung di dalamnya. Dengan pengertian lain menyimak berarti kemampuan memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan. Berbicara dan menyimak sangatlah berhubungan, terutama dalam proses komunikasi, saling tukar informasi, saling bergantian peran, dan saling memahami apa yang dikatakan oleh lawannya. Oleh karena itu menyimak dapat dikatakan sebagai kegiatan berbagasa reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap dengan medium audio atau visual. Misalnya pada saat khutbah jumat dan mendengarkan pengumuman di stasiun atau bandar udara. Kegiatan menyimak dilakukan oleh seseorang dengan bunyi bahasa sebagai sasarannya, sedangkan mendengarkan sasarannya dapat berupa bunyi apa saja. Selain itu menyimak dilakukan dengan sengaja, terencana dan ada usaha untuk memahami atau menikmati apa yang disimak dan ada tanggapan setelahnya, sedangkan mendengarkan dilakukan dengan bisa sengaja  dan tidak serta tidak ada usaha untuk memahami apa yang didengar. &nbsp

    Tradisi Tabuik sebagai Kegiatan Tahunan di Pariaman Sumatera Barat

    Get PDF
    The tabuik tradition is now not only as a customary tradition or spiritual tradition for the Pariaman people, but now tabuik is also used as a tool or media to attract tourists. the way it is held has not changed at all and is still the same as before. This study uses a descriptive qualitative method. This research reveals about the tabuik tradition as an annual activity in Pariaman, West Sumatra. Communities living around the coast hold a tabuik tradition to commemorate the death of the grandson of the Prophet Muhammad, named Husenin Bin Ali Bin Abi Talib. The implementation of this tabuik tradition has several stages, starting from the ma'ambiak of the land to the disposal of the tabuik into the sea. Each tabuik framework has its own meaning. And there are 8 tabuik frameworks that have a combination of religious and customary values. Tabuik in the way of implementation experiences differences, this can be seen from the form, the constituent materials, the people who carry out it and the method of implementatio

    Arahan Adaptasi Masyarakat terhadap Bencana Banjir Rob Kota Semarang untuk Meningkatkan Resiliensi Sosial

    Get PDF
    Kota Semarang merupakan salah satu kota yang menerapkan konsep kota tangguh, dimana kota ini sudah mengalami banjir rob sejak tahun 1957 akibat adanya pergeseran garis pantai. Pada tahun 2015 sekitar 1400 Ha wilayah Kota Pesisir ini terkena dampak banjir rob bahkan diprediksi luas genangan rob di kota Semarang semakin luas yaitu pada tahun 2030. Namun, upaya adaptasi yang dilakukan masyarakat pada saat ini hanya pada saat bencana, sedangkan adaptasi saat pra dan pasca tidak dipertimbangkan masyarakat. Selain itu, kerentanan sosial Kota Semarang tergolong tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan adaptasi masyarakat yang dapat meningkatkan resiliensi sosial. Penelitian ini menggunakan metode content analysis melalui pengambilan data in depth interview. Pada tahap awal dalam penelitian ini dilakukan dengan menilai resiliensi sosial masyarakat., dimana pada tahap ini didapatkan hasil berupa konfirmasi variabel dan nilai resiliensi sosial. Setelah mendapatkan hasil nilai resiliensi sosial masyarakat maka dilakukan tahap selanjutnya dengan merumuskan arahan adaptasi masyarakat terhadap variabel resiliensi sosial yang perlu ditingkatkan berdasarkan pada tahap sebelumnya.. Penelitian ini menghasilkan arahan adaptasi masyarakat terhadap bencana banjir rob yang dapat dilakukan pada level individu, komunitas, dan kota. Adaptasi yang dilakukan berdasarkan (1) tahap mitigasi adalah melibatkan peran karang taruna, menerapkan sosialisasi berantai, pelaksanaan sistem informasi, membuat forum kebencanaan, (2) pada tahap kesiapsiagaan adalah penyusunan rencana kesiapsiagaan, membentuk kelompok tanggap bencana, melengkapi keselamatan dan kebutuhan darurat, yang dilakukan (3) pada tahap saat bencana yaitu mengevakuasi keluarga, mengusahakan mendirikan posko kesehatan, mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum, dan yang dilakukan (4) pada tahap rehabilitasi adalah advokasi perbaikan rumah, dan gotong royong. ==================================================================== Semarang City is one of the cities that apply the concept of resilient city, in which the city has experienced tidal flood since 2017 as the aftermath of the shifting of shoreline. In year 2015, about 1400 Ha area of the coastal city affected by the flood and even predicted that the inundation in the area will expanded. Unfortunately, current adaptations are only responding to the disaster event (reactive actions), while the adaptation during pre and pasca disaster is not well applied by the comunity. Therefore, this research aims to formulate the direction of community adaptations that can improve the social resilience. This research uses content analysis method with in depth interview as data colecting tools. At the initial stage of this research, assessing the social resilience of the community is conducted, in which at this stage the result obtained is confirmation of the variables and assessing the value of social resilience. After obtaining social resilience value of the community, then the next stage conducted by formulating the direction of community adaptibility to social resilience variables that needs to be improved based on the result of previous stage. This research results in direction of community adaptations to tidal flood that can be done at the level of individual, community, and city. The proposed adaptations are (1) at the mitigation level is involving the role of youth organization (karang taruna), implementing chain socialization, implementing information system, forming disaster forum, (2) at the preparedness stage is making a preparedness plan, forming disaster resilient group, completing the safety and emergency neccesities, (3) at emergency stage is evacuating families, establishing health post, setting up refugee camp and public kitchen, and (4) at the recovery state is adcovating housing restoration, and team work (gotong royong)

    Students' Perception of Using Role Play Technique in Speaking Skill: Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Teknik Role Play dalam Keterampilan Berbicara

    No full text
    The purpose of this research was to determine how students’ perception the use of roleplay techniques in speaking skills and whether students are interested in using roleplay techniques in speaking skills. This research involved 50 students from class VIII students of SMP Muhammadiyah 2 Taman. Data are collected through a questionnaire. Based on the research results, students' perceptions about the use of role-play techniques can be categorized as positive. Meanwhile, the results of student interest were 98,78 percent of their questionnaire answers. So, it can be concluded that students are interested in using role-play techniques in their speaking skill

    NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT “MALIN KUNDANG”

    No full text
    AbstractThis guideline is a new format for template article which will be published, starting from Januari 2022 by Jurnal Kala (Jurnal Ilmiah Sastra). Abstract is a summary of the article. Abstract must include at least: research aim, research method, and results. Abstract should stand alone, means that no citation in abstract. Consider it as the advertisement of your article. Abstract should tell the prospective reader what you did and highlight the key findings. Avoid using technical jargon and uncommon abbreviations. You must be accurate, brief, clear and specific. Use words which reflect the precise meaning. Abstract should be precise and honest. Please follow word limitations no more than 200 words. Lines are one spaced. In addition, Keywords are the labels of your manuscript and critical to correct indexing and searching. Therefore, the keywords should represent the content and highlight of your article. Use only those abbreviations that are firmly established in the field. e.g. RME. Provide at least three keywords. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membahas nilai moral dalam cerita rakyat “Malin Kundang”. Cerita rakyat ialah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada zaman dulu yang dapat menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup nilai-nilai budaya, norma-norma, dan nilai-nilai etika serta nilai moral masyarakat pendukungnya. Dalam sebuah cerita rakyat pasti mengandung nilai moral. Nilai moral merupakan upaya pembentukan sikap dan tingkah laku sesorang yang dilandasi oleh kesadaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaknidengan membaca teks cerpen secara keseluruhan. Sumber data dalam penelitian ini yakni cerita rakyat “Malin Kundang”. Hasil dari penelitian ini ialah nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat
    corecore