6 research outputs found
Problematika Pelaksaan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Lubuklinggau
Researchers conducted research at the Lubuklinggau City Special School in class 3C with intellectual disabilities and the researchers concluded that: the implementation of the 2013 curriculum in learning Islamic Religious Education for mentally retarded children at the Lubulinggau Special School is not entirely in accordance with the standards in the 2013 curriculum. attitudes and skills. Meanwhile, mastery of the material (knowledge) is not emphasized because of the limited abilities of students. Standard content, simplified Islamic Religious Education material, time allocation 3x40 minutes one meeting a week. Standard process, the learning process prioritizes direct practice, such as congregational prayer, reading the Koran and memorizing it, only 30% of the learning resources are printed books, and learning Islamic Religious Education is not only in class. The assessment is carried out by means of tests, midterm examinations, final semester examinations, and assessment of the learning process. the inhibiting factor is that students find it difficult to provide subject matter, insufficient facilities and infrastructure, only one teacher of Islamic Religious Education subject, and incomplete supporting books
The Evaluation Of Efficiency Of Different Types Of Fuel For Proton Car
This paper presents the overall view of the method for obtaining information on the use of fuels on the Proton Saga FLX 1.3 car. Proton Saga FLX 1.3 is used because the car is a car that is often used by Malaysians. This is based on its low price and has an ergonomic that is fit for Malaysians. To see which fuels is more effective on the Proton Saga FLX 1.3 car. This study conducted tests on three different roads. This is to identify whether friction on each road or additional force when mounting a hill contributes to the use of fuels. In addition, this study was repeated three times for more accurate data. The roads used are highways, domestic and hilly roads. The fuels used in this study is RON 95 and RON 97 fuels. This is because the fuels are the ideal fuel for Proton Saga cars. In addition, this fuel is often found in petrol stations in Malaysia. So it can help people in choosing the best fuel on their Proton Saga car
Non-invasive ventilation in a pregnancy with severe pneumonia
Introduction: Non-invasive ventilation (NIV) is not proven to be effective in treating respiratory failure in
severe pneumonia. However, some clinicians nevertheless attempt NIV to indirectly deliver adequate
oxygenation and avoid unnecessary endotracheal intubation.
Case presentation: In this article, we report the case of a 24-year-old woman at 32 weeks' gestation who
presented with hypoxemic respiratory failure requiring mechanical ventilation. She was successfully
managed by NIV.
Discussion: However, NIV must be managed by providers who are trained in mechanical ventilation. This
is of the utmost importance in avoiding any delay should the patient's condition worsen and require
endotracheal intubation. Moreover, in pregnant women, the severity of illness may progress quickly due
to the immunosuppression inherent in these patients.
Conclusion: Special attention should be given to the choices of invasive ventilation and NIV to manage
community acquired pneumonia patients in third trimester
PERSEPSI TUTOR KEAKSARAAN FUNGSIONAL PROGRAM KKN-PPBA TERHADAP PENDIDIKAN PELATIHAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN 2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi tutor keaksaraan fungsional
program KKN-PPBA terhadap pendidikan pelatihan yang diselenggarakan oleh
Universitas Bengkulu tahun 2008 dilihat dari aspek persiapan, pelaksanaan, dan
evaluasi kegiatan pendidikan pelatihan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, subjek dalam penelitian ini adalah FKIP Unib dan sasarannya
mahasiswa FKIP yang mengikuti program KKN-PPBA Unib tahun 2008. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik
analisa data meliputi reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan,
serta terknik keabsahan data hasil penelitian menggunakan triangulasi.
Setelah melakukan penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa:
(1) Persepsi tutor keaksaraan fungsional dari FKIP pada program KKN-PPBA
Universitas Bengkulu tahun 2008 terhadap persiapan yang dilakukan dalam
pendidikan pelatihan ini cukup baik. Tahap persipan meliputi perencanaan dan
perumusan tujuan pendidikan pelatihan. Persiapan ini dinilai belum terlalu baik
karena para tutor mengatakan bahwa jadwal pelaksanaan pendidikan pelatihan ini
terlalu singkat yaitu selama dua hari yang berakibat pada pemadatan dalam
penyampaian materi pendidikan pelatihan. (2) Persepsi tutor keaksaraan
fungsional dari FKIP pada program KKN-PPBA terhadap pendidikan pelatihan
yang diselenggarakan oleh Universitas Bengkulu tahun 2008 sudah baik. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa tempat, instruktur,
materi, metode, media, dan pemberian insentif yang sudah sesuai dengan
kebutuhan peserta pendidikan pelatihan. (3) Persepsi tutor terhadap evaluasi
kegiatan pendidikan pelatihan tutor keaksaraan fungsional dari FKIP pada
program KKN-PPBA yang diselenggarakan oleh Universitas Bengkulu ini kurang
baik. Berdasarkan hasil penelitian kegiatan evaluasi hanya dilakukan pada akhir
kegiatan pendidikan pelatihan saja. Dari hasil evaluasi akhir ini diketahui bahwa
pendidikan pelatihan ini sudah memberikan hasil yang baik bagi peserta
pendidikan pelatihan.
Dengan demikian dalam pendidikan pelatihan ini disarankan kepada
penyelenggara agar dalam melakukan kegiatan pendidikan pelatihan harus
melakukan perencanaan yang matang sebelum dilakukan kegiatan diantaranya
penentuan jadwal, evaluasi kegiatan sebaiknya dilakukan pada kegiatan awal,
proses, dan akhir. Karena sebagian besar peserta pendidikan pelatihan tutor
keaksaraan fungsional ini berlatar belakang bukan pendidikan luar sekolah
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TV KABEL (STUDI KASUS: PT. INDRAGIRI VISION TERPADU)
PT. Indragiri Vision Terpadu adalah salah satu usaha yang bergerak dalam media penyiaran hiburan televisi di Tembilahan. Berawal dari delapan belas (18) kelompok usaha TV kabel yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir mengikatkan diri untuk membentuk badan usaha yang lebih besar. Namum dikarenakan sistem informasi pada usaha penyiaran TV kabel ini masih menggunakan cara tradisional dimana data pelanggan, tagihan bulanan langsung di catat kedalam buku induk sehingga terdapat beberapa permasalahan dalam bagian administrasi seperti kesulitan dalam memperoleh laporan tentang pelanggan, kesulitan dalam memperoleh tagihan pelanggan, dan kesulitan dalam memperoleh laporan uang masuk diantaranya harian, bulanan, dan tahunan. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu mempermudah administrasi pada PT. Indragiri Vision Terpadu dengan pengembangan sistem informasi TV Kabel secara terkomputerisasi. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah metode Sistem Development Life Cycle (SDLC) dan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur. Adapun metode pengujian yang digunakan adalah Blackbok dan Whitebox. Sistem ini dapat membantu meningkatkan kinerja pegawai dalam pelayanan pelanggan serta menghasilkan suatu keputusan yang berkualitas
Problematika Pelaksaan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Lubuklinggau
Researchers conducted research at the Lubuklinggau City Special School in class 3C with intellectual disabilities and the researchers concluded that: the implementation of the 2013 curriculum in learning Islamic Religious Education for mentally retarded children at the Lubulinggau Special School is not entirely in accordance with the standards in the 2013 curriculum. attitudes and skills. Meanwhile, mastery of the material (knowledge) is not emphasized because of the limited abilities of students. Standard content, simplified Islamic Religious Education material, time allocation 3x40 minutes one meeting a week. Standard process, the learning process prioritizes direct practice, such as congregational prayer, reading the Koran and memorizing it, only 30% of the learning resources are printed books, and learning Islamic Religious Education is not only in class. The assessment is carried out by means of tests, midterm examinations, final semester examinations, and assessment of the learning process. the inhibiting factor is that students find it difficult to provide subject matter, insufficient facilities and infrastructure, only one teacher of Islamic Religious Education subject, and incomplete supporting books