1,211 research outputs found
PERENCENAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH HOTEL SHAFIRA SURABAYA
Surabaya is a metropolitan city and the capital of East Java province. As the second largest city in Indonesia, the growth rate and number of residents are so much, inversely proportional to the area of residential land in the city of Surabaya which is getting narrower. In order to meet the needs of residents and ensure comfort in the hotel, a building needs to plan a clean water system, dirty water or commonly referred to as a plumbing system. With proper planning of the plumbing system, clean and dirty water can be distributed properly throughout the rooms in the hotel and is more economical and effective for operation and maintenance costs. In planning the plumbing system in the Shafira Surabaya Hotel building, data on the required clean water discharge, water storage capacity, design of clean water and waste water systems, and hydrant system planning are needed in the building. The planning results are, the discharge of clean water needs at Shafira Hotel Surabaya is 16,15 m3 / hour or 4,5 liters / second. Underground water storage capacity (Ground Water Tank) is 64 m3. The capacity of the lower water storage for firefighting is 150 m3. The capacity of the upper water storage (Roof Tank) is 32 m3 and the capacity of the waste water storage (Equalization Tank) is 48 m3. Dirty water and used water The planned water disposal system at Shafira Hotel is a separate system, namely dirty water and used water flowed through different pipes using PVC pipes. The hydrant or fire extinguisher system in this flat uses 2 indoor hydrant boxes / fire hose reels and 8 Portable Fire Extinguishers on each floor which are placed inside the building, as well as 2 outdoor hydrants on the 1st floor which are located outside the building
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II / MAGANG III DI SLB AUTIS CITRA MULIA MANDIRI
Praktik pengalaman mengajar merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik, sehingga mampu
memperoleh pengalaman secara nyata dan tertanamnya etos kerja yang baik dalam
diri mahasiswa. Dewasa ini banyak di temui bahwa kemampuan pendidik dalam
menangani anak berkebutuhan khusus termasuk dalam kategori kurang baik, hal
tersebut dikarenakan pengalaman yang kurang dan kemampuan pemahaman teori
mengajar yang kurang baik, oleh karena itu Praktik Pengalaman mengajar dalam
Program PPL/Magang III wajib untuk di ikuti oleh mahasiswa kependidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi
penyusunan RPP, praktek mengajar, pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan lainnya
yang diselenggarakan di sekolah. Praktek mengajar terbimbing dimulai dari tanggal
31 Agustus sampai dengan 10 September 2015, dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan
yaitu dengan satu subjek yang bernama Qonifah Diva Hairunnisa yang duduk di kelas
TK/A TKLB. Program kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat
adanya bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing selama
praktek mengajar serta peran aktif peserta didik selama berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar (KBM). Program kegiatan PPL yang dilakukan oleh penulis ialah
memberikan stimulus pada bidang kognitif, afektif dan psikomotor pada anak melalui
program pembelajaran pra akademik, sehingga nantinya anak mampu mengikuti
pelajaran akademik dengan baik ketika anak sudah duduk di bangku sekolah dasar
TINJAUAN PEMBUKTIAN DAKWAAN BERBENTUK SUBSIDARITAS DENGAN SISTEM ALTERNATIF DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PUTUSAN HAKIM DALAM PEMERIKSAAN PERKARA KORUPSI BANTUAN SOSIAL DI PENGADILAN NEGERI PASIR PANGARAIAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 2244 K/PID.SUS/2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuktian dakwaan berbentuk subsidaritas dalam pemeriksaan perkara korupsi dana bantuan sosial di Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian hakim diperkenankan menggunakan sistem alternatif dan untuk mengetahui implikasi pembuktian dakwaan berbentuk subsidaritas dengan sistem alternatif terhadap putusan hakim
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan sifat perspektif dan terapan. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kasus. Jenis dan sumber bahan hukum penelitian ini yaitu berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum menggunakan studi kepustakaan atau studi dokumen. Teknik analisis yang penulis gunakan yaitu teknis analisis logika deduktif
Majelis Hakim telah memperlakukan dakwaan subsidiaritas yang disusun Penuntut Umum sebagai dakwaan alternatif, seharusnya majelis hakim tetap mempertimbangkan dakwaan primair terlebih dahulu dan ketika dakwaan primair tidak terbukti, selanjutnya majelis hakim bisa mempertimbangkan dakwaan subsidair, sehingga pada dasarnya menurut penulis hakim tidak diperkenankan menggunakan sistem alternatif dalam pembuktian dakwaan berbentuk subsidaritas dalam pemeriksaan perkara korupsi dana bantuan sosial di Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian.
Implikasi pembuktian dakwaan berbentuk subsidaritas bagi penjatuhan vonis pada tindak pidana kasus korupsi yang dilakukan oleh Suhartono alias Oto bin Rifa’i tidak menunjukkan pengaruh signifikan, hal demikian dikarenakan Putusan Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian sementara tuntutan oleh Penuntut Umum 1 tahun 6 bulan sehingga tidak sesuai dengan ancaman hukuman tindak pidana korupsi yaitu pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. Vonis ringan oleh Hakim Pengadilan Negeri tersebut menurut penulis kurang tepat dan terlalu ringan karena tidak mencerminkan semangat pemberantasan korupsi.
Kata Kunci : dakwaan berbentuk subsidaritas, sistem alternatif, putusan hakim, tindak pidana korups
Penyesuaian Diri dan Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa Asing yang Mengalami Gegar Budaya
Guncangan budaya adalah respons yang mendalam dan negatif terhadap konflik depresi dan pengalaman disorientasi oleh individu dalam lingkungan budaya baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran penyesuaian diri dan komunikasi interpersonal pada mahasiswa asing yang mengalami culture shock. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek NJ memiliki gambaran penyesuaian diri yang sehat dan efisien karena bersedia terbuka dengan orang baru dan komunikasi interpersonal yang efisien dengan berusaha membangun hubungan baik yang efektif dalam mengurangi culture shock yang dialami subjek. Mata pelajaran kedua AZ, muncul tanggapan yang tidak sehat terhadap situasi yang dihadapi dalam kesesuaian seperti kesulitan membuka diri dan komunikasi antarpribadi yang tidak efektif karena dengan memilih untuk lebih terbuka hanya kepada siswa Thailand yang menambah kejutan budaya mata pelajaran. Subjek ketiga, SP menunjukkan penyesuaian diri yang sehat atau efektif dengan mulai membuka diri untuk mampu beradaptasi dan komunikasi interpersonal ditunjukkan oleh keterbukaan yang mengurangi guncangan budaya subjek. Subjek keempat MF, menunjukkan penyesuaian diri dengan adanya respon yang tidak sehat seperti keengganan untuk membangun hubungan dengan mahasiswa Indonesia dan komunikasi interpersonal yang ditunjukkan dengan perasaan takut ditipu yang membuat tidak berani membangun komunikasi yang menambah gegar budaya yang dialami. berdasarkan subje
Recommended from our members
Energy Agile Cluster Communication
Computing researchers have long focused on improving energy-efficiency?the amount of computation per joule? under the implicit assumption that all energy is created equal. Energy however is not created equal: its cost and carbon footprint fluctuates over time due to a variety of factors. These fluctuations are expected to in- tensify as renewable penetration increases. Thus in my work I introduce energy-agility a design concept for a platform?s ability to rapidly and efficiently adapt to such power fluctuations. I then introduce a representative application to assess energy-agility for the type of long-running, parallel, data-intensive tasks that are both common in data centers and most amenable to delays from variations in available power. Multiple variants of the application are implemented to illustrate the fundamental tradeoffs in designing energy-agile parallel applications. I find that with inactive power state transition latencies of up to 15 seconds, a design that regularly ”blinks” servers out- performs one that minimizes transitions by only changing power states when power varies. While the latter approach has much lower transition overhead, it requires additional I/O, since servers are not always concurrently active. Unfortunately, I find that most server-class platforms today are not energy-agile: they have transition la- tencies beyond one minute, forcing them to minimize transition and incur additional I/O
Mengenal Dasar-Dasar Emosi Dalam Menghadapi Pandemi
Artikel ini membahas pentingnya mengenali dan memahami dasar emosi dalam diri, khususnya dalam konteks pandemi. Mengenal emosi, merupakan upaya individu untuk merespon apa yang terjadi pada dirinya. Respon ini bersifat alamiah dan natural terjadi pada manusia, tetapi jika kita bisa mengenali dan mengelolanya maka akan besar dampaknya terhadap kehidupan kesehatan mental sehari-hari. Artikel ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat dalam betuk pengabdian masyarakat menggunakan metode service learning. Diharapkan dengan mengenali dan memahami dasar-dasar psikologis individu dalam merespon melalui emosi, masyarakat Indonesia bisa lebih sejahtera dan bahagia walaupun dalam kondisi pandemi
Politik Hukum Koperasi Di Indonesia (Tinjauan Yuridis Historis Pengaturan Perkoperasian Di Indonesia)
This study aimed to analyze the legal political of cooperative regulations of various period in Indonesia. This research is a normative law with secondary law materials. Based on the research, it can be argued that the existence and development of cooperatives have ups and downs in the political policy of thelaw in Indonesia. During the colonial period the cooperative regulation just set that cooperative is exist and make a cooperatives as one of the businesses. After the independence of Indonesia, the purpose of the cooperative is a popular economic movement which is expected to distribute prosperity equally. Unfortunatelly, cooperatives in the regime of the old order and the new order be used as a political tool to perpetuate the power of government. In the reform period, the cooperative regulation is worse because made cooperative like a company that pursues profit. IntisariPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji politik hukum pengaturan koperasi dari berbagai zaman di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan bahan hukum sekunder. Berdasarkan penelitian dapat dikemukakan bahwa keberadaan dan perkembangan koperasi mengalami pasang surut dalam kebijakan politik hukum di Indonesia. Pada masa penjajahan pengaturan koperasi hanya sekedar mengatur koperasi ada dan menjadikan koperasi sebagai salah satu pelaku USAha. Pada masa kemerdekaan, tujuan adanya koperasi adalah sebagai gerakan ekonomi rakyat yang diharapkan mampu memeratakan kesejahteraan. Sayangnya koperasi dalam rezim orde lama dan orde baru dijadikan alat politik untuk melanggengkan kekuasaan pemerintah. Pada masa reformasi, pengaturan koperasi semakin buruk sebab menjadikan koperasi layaknya Perusahaan yang mengejar keuntungan semata
- …