38 research outputs found

    Pendidikan Karakter dalam Kaulinan Budak Baheula: Studi Nilai Pendidikan Karakter melalui Permainan Anak Tradisional Sorodot Gaplok dari Jawa Barat

    Get PDF
    Sorodot Gaplok merupakan salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) khas Jawa Barat. Secara eksistensial,  Sorodot Gaplok dapat dikategorikan sebagai permainan popular khususnya bagi warga masyarakat Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Hal ini dikarenakan permainan tradisional ini bukan hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Dilihat dari bentuk dan karakter permainannya, Sorodot Gaplok dipandang bukan saja sebagai permainan mengisi waktu luang, melainkan sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan karakter di dalamnya. Atas dasar itu, studi ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai moral dan pendidikan karakter dalam permainan sorodot gaplok di kalangan warga masyarakat Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan landasarn teori dari Rogers & Sawyers tentang nilai-nilai dalam aktifitas bermain anak. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) Permainan sorodot gaplok bersifat rekreatif, kompetitif, dan edukatif; 2) Permainan sorodot gaplok termasuk ke dalam model pembelajaran outdoor education; 3) Permainan sorodot gaplop dapat menstimuli enam aspek yaitu motorik, kognitif, emosi, sosial, ekologi, dan moral; 4)Permianan sorodot gaplok memiliki empat dimensi pendidikan karakter yaitu problem solving, kekuatan verbal dan nonverbal, keterampilan sosial, serta ekspresi emosi. Dengan beberapa temuan tersebut, studi ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi kajian tentang pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya local sebagai salah satu model penguatan pembentukan dan pendidikan karakter anak bangsa. Disamping itu, studi ini diharapkan dapat menjadi mainstreaming akan pentingnya pembangunan berwawasan pendidikan yang ramah anak terutama bagi para pemegang kebijakan

    STUDI KEBUTUHAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA DI PRODI KEPERAWATAN PEKALONGAN

    Get PDF
    Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan mahasiswa agar mampu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk pribadi, sosial, dan spiritual. Layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sebagai upaya membantu memberikan kemudahan dan kelancaran mahasiswa dalam mencapai tugas perkembangannya. Sejumlah studi memperlihatkan layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sangat dibutuhkan, sebagai unsur terpadu berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,. layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan belum optimal, hal ini terbukti hampir setiap tahun terdapat mahasiswa yang cuti, bahkan ada yang putus studi.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas dan objektif tentang kebutuhan layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan. Jenis penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini  adalah mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Pekalongan  sebanyak 318 mahasiswa, sampel  diambil secara proporsional random sampling  dari tingkat I, tingkat II dan tingkat  III, jumlah sampel 78 mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan  rata-rata kebutuhan bimbingan dan konseling  tingkat I, Tingkat II dan Tingkat III  diatas 90 %  dan  rata-rata  tertinggi kebutuhan psikologis, emosi dan kerohanian (96.88 %) dan yang terendah adalah kebutuhan belajar (91.01%). Bimbingan dan konseling  kepada mahasiswa sudah dilaksanakan namun belum sesuai kebutuhan  dari mahasiswa ( rata-rata kurang dari 80 %) hal ini karena  belum adanya pelatihan bagi  dosen pembimbing akademik sehingga dalam memberikan bimbingan  mempunyai persepsi berbeda tiap pembimbing.Saran bagi pembimbing  akademik diharapkan mampu memberikan bimbingan dan konseling  kepada mahasiswa secara maksimal  baik frekuensi  bimbingan maupun kualitas bimbingan dan mempunyai persepsi  dan kemampuan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling  kepada mahasiswa. Perlu adanya penelitian lanjutan kajian tentang  pelatihan  bagi  semua dosen  sebagai  konselor dan  adanya penelitian tentang penyusunan   buku panduan bimbingan dan konseling  yang tepat sebagai acuan bagi dosen untuk menunjang keberhasilan mahasiswa

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN SENTRA INDUSTRI KREATIF TEMPE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK DAN EKSISTENSI KAWASAN WISATA EDUKASI DI WILAYAH BINAAN KELURAHAN KURIPAN KERTOHARJO

    Get PDF
    Latar Belakang : Pengabdian ini bertujuan untuk mempercepat terbentuknya kawasan sentra industri kreatif tempe milenial dan inovatif sehingga dapat meningkatkan daya saing produk tempe lokal menjadi konsumsi makanan modern sebagai pengembangan makanan lokal di wilayah pengrajin tempe Kecamatan Pekalongan Selatan. Tempe adalah makanan lokal yang perlu dikembangkan sesuai standar kesehatan, dan perlu dikembangkan secara inovatif sehingga dapat meningkatkan jangkauan pemasaran tingkat nasional. Produksi tempe juga perlu dilestarikan sehingga perlu edukasi tentang produksi dan inovasi tempe kepada generasimuda.Tujuan : Meningkatkan produktivitas kelompok pengrajin tempe di Kelurahan Kuripan Kertoharjo, yang mengalami penurunan produksi karena keterbatasan pemasaran secara tradisional dan adanya pandemi Covid 19.Metode : pemberdayaan dengan pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan produksi aneka varian tempe, melakukan uji coba pada kelompok milenial dan melestarikan makanan tempe pada generasi muda melalui kawasan edukasi tempe higienis dan penbuatan inovasi aneka makanan berbahan tempe.Hasil : Hasil akhir kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dengan pengukuran pengetahuan dan ketrampilan secara diskriptif pada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengrajin tempe untuk memproduksi tempe yang disukai generasi milenial dan inovasi pengolahan aneka produksi olahan tempe dengan nilai rata-rata (mean) dan prosentase. Hasil lebih lanjut kegiatan ini terbentuknya sentra produksi kreatif tempe yang bervariasi serta meningkatkan daya saing produk yang disukai kelompok milenial serta memperkenalkan secara luas kawasan wisata edukasi tempe hiegienis untuk generasi muda melalui pemasaran secara on line dimulai dari masa anak-anak sekolah dan generasi muda.Simpulan : Kegiatan ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengrajin tempe dalam membuat inovasi olahan tempe yang disukai oleh generasi milenial. Kegiatan ini juga menunjukan terbentuknya sentra olahan tempe yang meningkatkan daya saing olahan tempe.Keyword : Varian produk, Sentra produksi, Milenia

    STUDI KASUS : EFEKTIVITAS LATIHAN BATUK EFEKTIF TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS PADA ASMA BRONKIAL DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRATON PEKALONGAN

    Get PDF
    Latar Belakang : Asma merupakan penyakit saluran pernapasan yang tidak menular. Meskipun demikian asma perlu tetap perlu mendapat perhatian lebih. Salah satu hal yang dapat memperburuk kondisi asma adalah adanya penumpukan sekret. Penumpukan sekret dapat diencerkan dan dikeluarkan dengan terapi nebulizer ataupun pemberian obat pengencer dahak. Selain menggunakan obat pengeluaran sekret juga dapat dilakukan dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu dengan melakukan latihan batuk efektif.Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Penerapan latihan batuk efektif diberikan pada 15 orang responden. Setelah itu evaluasi akan dilakukan menggunakan lembar monitoring berbasis Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan kondisi responden. sebelum dilatih melakukan batuk efektif kondisi responden dalam rentang cukup dan baik. Setelah diajarkan latihan batuk efektif kondisi responden membaik dalam rentang baik dan sangat baik.Simpulan : Intervensi batuk efektif pada pasien dengan gangguan bersihan jalan napas dapat membantu pengeluaran sekret. Petugas kesehatan dapat mengajarkan latihan batuk efektif pada pasien. Petugas kesehatan juga diharapkan membuat media untuk mengajarkan batuk efektif pada pasien. Kata Kunci : batuk efektif, asma bronkhiale, gangguan bersihan jalan napa

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN PERAWATAN HYPERTENSI DENGAN PEMANFAATAN MINUMAN HERBAL TEH BUNGA ROSELLA DAN DAUN STEVIA DI DESA PESANGGRAHAN KABUPATEN PEKALONGAN

    Get PDF
    Latar Belakang : Penyakit Degeneratif, salah satunya adalah hipertensi mendudukiperingkat tertinggi dari 10 Penyakit Tidak Menular, dimana hampir 1 milyar pendudukdi dunia mengidap hipertensi . Apapun penyebnya hipertensi perlu diwaspadaiterutama hipertensi primer karena tidak diketahui secara jelas penyebabnya, namunpara ahli menduga bahwa faktor genetik dan gaya hiduplah segagai penyebabnya.Gaya hidup yang dapat memicu hipertensi antara lain karena sering makan makananberlemak, yang akan tertimbun dalam pembuluh darah (kolesterol) Di Indonesia,berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 didapatkan databahwa prevelensi hipertensi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Salah satudaerah yang didominasi PTM di Jawa Tengah adalah Pekalongan, dan PTM tertinggiadalah hipertensi. (Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, 2019) Minuman herbal bungarosella sudah terbukti dari beberapa penelitian, mengungkap bahwa khasiat bungarosella dapat memelihara kesehatan dan menyembuhkan penyakit termasukmenurunkan kolesterol. Tujuan : Agar mahasiswa dan dosen dapat berpartisipasi aktifdalam mengembangkan minuman herbal, serbuk bunga rosella dan daun stevia sebagaisalah satu minuman yang dapat menurunkan tekanan darah dan pada akhirnya dapatmelaksanakan secara mandiri. Metode Pengabdian : Pelaksanaan pengabdianmasyarakat yang dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, praktika, simulasidan pendampingan serta dilakukan monitoring evaluasi.Kata Kunci : Edukasi, Hypertensi, Minuman Herba

    Psychological Well-being Family Affected by Tidal Flood in Pekalongan City

    Get PDF
    Tidal floods affect the surrounding community not only on social, economic, environmental aspects, but also psychological aspects. This phenomenon becomes very important for families in achieving psychological well-being. The purpose of this study was to analyze the psychological well-being of families affected by tidal flooding. Quantitative methods was used in this research with cross sectional study approaches. A total of 84 respondents were taken by purposive sampling. Spearman Rank and Kruskal Wallis correlations was used for data analysis. The result showed that the psychological well-being of respondents averaged 159 197.39 with the lowest value and the highest value of 228. The Kruskal Wallis test results obtained ρ: 0.340> 0.05, meaning that there is no difference in psychological well-being in the three villages. The psychological well-being of families affected by tidal floods is in the low category, so it needs guidance, and cooperation between related institutions in handling psychological aspects

    PENGARUH PIJAT ABDOMEN TERHADAP KONSTIPASI PADA LANSIA PENGHUNI PANTI JOMPO

    Get PDF
    Constipation is a symptom of difficulty defecating which is characterized by hard stool consistency, large size, and decreased frequency of defecation which is common in the elderly. Abdominal massage is an intervention that increases intra-abdominal pressure, which can stimulate defecation in the rectum. The aim of this research is to determine the effect of abdominal massage therapy as a solution to treat constipation in the elderly. Thirty elderly people with constipation and constipation problems were recruited using purposive sampling to undergo abdominal massage. pre-experiment one group pre-post test design was used to measure the level of constipation. The Wilcoxon Test results prove (Wcount = 40.05), meaning that abdominal massage can reduce constipation in the elderlyKeywords: Constipation, Abdominal Massage Therapy, Elderl

    PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP COMPUTER VISION SYNDROM PENGGUNA LAYAR DIGITAL DI MAN 1 KOTA PEKALONGAN

    Get PDF
    Pengaruh akupresur bagian mata, kepala, leher dan bahu terhadap computer vision syndrom pengguna komputer, yaitu salah satu jenis pengobatan komplementer yang digunakan untuk memelihara kesehatan mata. Tujuan penelitian ini untuk; 1) mentrasfer pengetahuan tentang pencegahan CVS pada mata dengan akupresur mandiri pada peserta didik, 2) Mentranser ketrampilan cara melakukan akupresur mandiri pada peserta didik untuk mencegah CVS pada mata, 3) Menganalisis pengaruh akupresur mandiri terhadap CVS pengguna komputer. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode: 1) obserasi dan wawancara, diskusi dan pelatihan atau praktik. Instrumen Concentration Grid Tes digunakan untuk menilai tingkat koordinasi mata. Sampel terdiri atas 30 siswa/siswi MAN 1 Kota Pekalongan. Hasil penelitian membuktikan bahwa peserta didik mampu memahami dan sekaligus dapat mempraktikan akupresur untuk pemelihara kesehatan mata. Sedangkan hasil analisis setelah dilakukan intervensi akupressur bagian mata, kepala, leher dan bahu dapat meningkatkan koordinasi mata (p=0,00 0,05). Simpulan yang dapat diambil, bahwa akupresur dan masae dapat meningkatkan koordinassi mata pengguna komputer. Saran yang disampaikan, yaitu akupresur dan masase dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer pengguna komputer dan layar digital.Kata kunci: Akupresur, Koordinasi Mata, Coputer Vision Syndrom, Pelajar Madrasah Aliyah Negeri

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS BATANG III

    Get PDF
    Patient  satisfaction  is  a  person's  level  of  perceived  circumstances  that  are  the  result  of comparing  the  performance  or  outcome  of  product  perceived  in  relation  to  one's  expectations. Stem health center III is one of the health service which is visited by patients. Based on data from patient  visits in the last 3  months (January-March 2013) also found a decrease in the number of visits or tend to be unstable. That was in January, as many as 229 patients, more than 254 patients in February and March, as many as 171 patients. With the picture of the researcher interested in taking a research on the factors - factors related to outpatient satisfaction in Batang health center III. This  study  used  a  descriptive  cross  sectional  analytic  approach  to  the  interview  using  a questionnaire.  Based  on  the  survey  results  revealed  There  is  a  relationship  between  Reliability, Responsiveness, Empaty, Assurance, Tangible, perceived benefits, perceived barriers to outpatient satisfaction in Batang health center III. Suggestions in this research is expected that officers should be more concerned about the patient's health  and  help  trouble  when  patients  need  information  about  health  center  III  Rod  and  provide packets of information, including cost information packet, when it comes to Batang health center patients  III  should  immediately  give  a  greeting  or  welcome  and  officers  provide  information  to customers carefully and answer clearly any complaints, criticisms and suggestions  from patients, health  centers  intensify  Batang  health  center  III  so  that  for  patients  who  are  far  away  from  the Batang health center III does not need to be expensive for reaching health centers. Keywords: Satisfaction, Patient of Batang Health Center III

    The Use of Health Behavior Apd Officer to Prevent Infection HIV AIDS

    Full text link
    HIV is transmitted to health-care workers in providing care to patients, especially when the rules of universal precautions and Occupational Health and Safety (K3) is not implemented. To protect ourself from health problems caused by the HIV is by using PPE (Personal Protection Equipment). Data HIV / AIDS patients in hospitals in 2011 there were 35 patients Rod, in 2012 there were 33, in 2013 there were 17 (until April) . This is a quantitative study with a cross-sectional design using interviews and questionnaires. The purpose of this study is to analyze factors that influence the behavior of health workers in the use of personal protective equipment (PPE) to prevent HIV infection. The sample of this research was 200 health workers in the Batang Public Hospital, whereas the saturated sampling technique was used in this research. Results shows that 104 (52.0%) of respondents were well behaved on the use of PPE. The related factors are knowledge, attitudes and support of influential friend. Friends-factor had OR = 13.6. Suggestions are made for health care workers in order to provide mutual support to others in the use of PPE
    corecore