20 research outputs found

    Pendampingan Keluarga Melalui Program Parenting Untuk Menekan Angka Stunting Di Kabupaten Cirebon

    Get PDF
    Pencegahan stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat di dalamnya. Pola pikir masyarakat harus diubah dalam menangani stunting, salah satu upayanya dengan pemberian pendampingan/bimbingan terhadap keluarga tentang stunting dan permasalahannya.  Sesungguhnya problematika stunting tidak terjadi pada keluarga yang tidak mampu saja tetapi pada keluarga mampu juga bisa terjadi, dan dapat terjadi baik di masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka semua pihak harus ikut memikirkan untuk penurunan angka stunting tersebut. Perguruan Tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan stunting, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan dapat berpartisipasi dalam menurunkan angka stunting. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran orang tua dan   memberikan pemahaman kepada keluarga tentang stunting, bahwa stunting tidak hanya masalah gizi, tetapi juga masalah air bersih, akses bahan pangan, pengelolaan keluarga, pernikahan dini. Metode pengabdian dilaksanakan berupa pendampingan terhadap keluarga, yang diawali dengan mengidentifikasi peta permasalahan stunting di Kabupaten Cirebon, dan melibatkan keluarga yang mempunyai anak stunting sebanyak 17 keluarga, dan didampingi oleh Tim di Lapangan. Simpulan dari kegiatan pendampingan keluarga adalah  1) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan orangtua mengenai program stunting dan pencegahannya, 2) Meningkatnya partisipasi orangtua pada program parenting yang dilaksanakan di satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat (Posyandu, Pos KB dan sebagainya), 4) Terbentuknya pola pengasuhan keluarga yang berbasis pada tumbuh dan kembang anak yang mempertimbangkan asupan makanan yang bergizi dan seimbang agar tercipta keluarga yang bahagia, sejahtera dan berkualitas. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian ini adalah memperluas pola pendampingan untuk remaja tentang pencegahan stunting

    Pendampingan Strategi Diversifikasi Produk Tulang Ikan Untuk Peningkatan Penjualan dan Pendapatan Usaha Warga Belajar Pasca Konservasi Keberaksaraan di Wilayah Pesisir

    Get PDF
    Pendampingan strategi diversifikasi produk tulang ikan sebagai pengembangan produk yang dilakukan oleh warga belajar pasca konservasi keberaksaraan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pengelola dalam meningkatkan penjualan dan pendapatan usaha warga belajar pasca konservasi keberaksaraan guna memenuhi kebutuhan pasar. Untuk itu, peran perguruan tinggi melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mengimplementasikan setiap karya/gagasankepada masyarakat secara umum. Tujuan umum dari pengabdian ini adalah melakukan pendampingan strategi diversifikasi produk tulang ikan untuk peningkatan dan pendapatan usaha warga belajar pasca konservasi keberaksaraan yang dilakukan oleh Laboratorium Pendidikan Masyarakat FIP UPI. Adapun tujuan secara khusus yakni mendeskripsikan prosedur/langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan pendampingan strategi diversifikasi produk tulang ikan untuk peningkatan penjualan dan pendapatan usaha warga belajar pasca konservasi keberaksaraan di daerah pesisir. Metode yang digunakan dalam pengabdian pada masyarakat ini yakni menggunakan metode pendampingan manajerial yang dimulai pada aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian. Lokasi pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu dengan jumlah peserta yang ikut kegiatan sebanyak 15 orang. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa para warga belajar antusias dan partisipatif dalam mengikuti kegiatan pendampingan. Selain itu, prosedur yang dilakukan dalam pendampingan ini melalui tahapan sebagai berikut : pertama, tahapan perencanaan dilakukan dengan menggali kebutuhan belajar, menetapkan masalah dan prioritas, menetapkan sumber belajar dan menetapkan mitra, kedua tahapan pengorganisasian dilakukan dengan cara merumuskan tujuan, materi, media, sarana, metoda/teknik, fasilitator/sumber belajar dan biaya. Adapun ketiga, tahapan pelaksanaan dilakukan dengan pemberian materi yang disampaikan oleh sumber belajar dengan pendekatan andragogis dan partisipatif; keempat, tahapan penilaian/evaluasi dilakukan melalui 2 indikatoryakni penilaian dalam pengelolaan usaha dan penilaian aneka produk (variatif) yang dihasilkan oleh warga belajar

    Virulence and SSR Diversity of Brown Planthopper (Nilaparvata lugens) Adapted on Differential Rice Host Varieties

    Get PDF
    Brown planthopper biotype 1, 2, 3 and a representative field population are required for resistance screening of promising rice lines in Indonesia, but the current biotype stocks has shown deviation in virulence patterns. The objectives of this study were to develop a set of brown planthopper populations with differential virulence and to investigate their genetic variability using SSR marker. Females originated from two field populations were selected on variety Mudgo (carries Bph1 gene) or ASD7 (bph2 gene) using honeydew excretion as the virulence parameter. Selection cycles resulted in population T, M, A, and R, which was raised and adapted on variety TN1 (carries no Bph gene), Mudgo, ASD7, and Rathu Heenathi (Bph3, Bph17), respectively. Population R was the most virulent as expected and can be used to represent a field population, but the remaining populations still showed high virulence level. AMOVA and PCoA results based on analysis with 38 SSR primer pairs revealed partial genetic separation among populations, with population R was the most genetically distant from the remaining populations. The desired virulence character of the remaining populations is expected could be achieved after further selection and prolonged adaptation on their respective hosts

    BIMBINGAN TEKNIS TATA KELOLA PENDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DAARUT TAUHID MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS)

    Get PDF
    Online Single Submittion (OSS) is a business license issued by the OSS institution through an electronically integrated business service system in an easy, faster, precise and efficient way. The purpose of this study is to describe data regarding the implementation of the OSS system in PKBM Daarut Tauhiid. The theoretical studies used in this research are the concept of mentoring, the concept of Community Learning Activity Center and Online Single Submittion (OSS). The method used in this research is descriptive method with data collection techniques in the form of interviews and literature studies. The results showed that the implementation of OSS in PKBM Daarut Tauhiid went through the following steps; First, log in to the OSS system using the user-ID that was created previously. Second, fill in the required data including company data, product data, business data related to the establishment of PKBM buildings and also workers. Third, fill in the business field information in accordance with the Indonesian Standard Clarification for Business Fields (KBLI). The description that is filled in in the establishment of PKBM is a description of the business field of the Daarut Tauhiid PKBM non-formal unit. and fifth, business actors will get NIB

    Perencanaan pendampingan mutu lembaga PKBM di Kota Cimahi

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengelolaan PKBM Ash-Shoddiq Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif sendiri menitikberatkan pada item-item yang mengandung makna subjektif dan definitif serta deskripsi penelitian berdasarkan skema dan pemikiran peneliti. Sumber data penelitian ini adalah tiga sumber yang terdiri dari sumber informasi yaitu ketua dan pemilik PKBM yaitu Dadang Lutfiansyah, M.Pd. Serta dua orang di sekitar PKBM yang bisa memberikan data. Untuk meningkatkan pengumpulan data lapangan, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi secara online dan pada bulan April 2021 dengan akses langsung ke penjaga objek penelitian dan media sosial objek penelitian. dan menggunakan teknik sampling yang ditargetkan. Hasil penelitian menunjukkan data yang diperoleh terkait dengan Pengelolaan PKBM meliputi tahapan pengelolaan yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan (Motivating), Pembinaan (Comforming), Penilaian (Evaluating), Pengembangan (Developing). Permasalahan PKBM adalah kurangnya sarana prasarana dan sarana (ruang kelas yang kurang, ruang kelas, tenaga pengajar, area site yang kecil). Hal ini dikarenakan keterbatasan dana dan tidak sebanding dengan letak fasilitas PKBM. Di tengah kawasan wisata yang sibuk. Ini dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegar

    IMPLEMENTASI PENGELOLAAN PROGRAM SHIMIN CENTER DI JEPANG DAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM ) DI INDONESIA

    Get PDF
    This study examines the governance of Community Learning Centers (CLC) in 2 countries, namely the Shimin Center in Japan and PKBM in Indonesia. This study explores governance that includes program implementation in managerial aspects, namely the planning, implementation and evaluation functions carried out by Community Learning Centers in Indonesia and Japan. The theory underlying this research is the concept of lifelong education, the concept of community-based education and the concept of community education. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data collection technique used in this research is through Focus Group Discussion (FGD), interview, observation, literature study and documentation study. The research subjects were 6 people, where 3 people from Shimin Center and 3 people from PKBM. The results of the study indicate that the implementation of the community learning center program both in Japan and in Indonesia in terms of aspects; a) program planning is always based on needs, formulation of objectives, program design, recruitment of facilitators and socialization and always refers to government policies; b) Implementation of programs developed by PKBM in Indonesia through a) Program Inputs (raw input, instrumental input, environmental input, process, output, other input and impact). As for the Shimin Center institution in Japan, it adheres to 3 main characteristics, namely the information center, a center for participation and self-actualization and is open to all ages and circles and is a place that guarantees freedom and equal rights, free services, has autonomy as a learning and cultural institution, has staff, is affordable (accessibility), adequate facilities and community participation; c) Evaluation of programs carried out by the Shimin Center in Japan and PKBM in Indonesia is carried out through evaluation of learning (formative and summative), evaluation of program services, personnel, and evaluation of educational unit institutions through unit quality assurance (accreditation). The evaluation carried out by the Japanese Government in managing the Shimin Center includes evaluation of learning carried out by volunteers/facilitators, in addition, evaluation is also carried out by asking for opinions from the community and community leaders.Â

    Community Empowerment Through Edu-Environment Application in Kebun Bunga Village, Sukarami Sub-District, Palembang

    Get PDF
    Purpose: The aim of this research is to carry out an empowerment process in the Kebun Bunga village through the Edu-Environment application to increase public awareness of waste.   Theoretical Framework: The theory applied or used in this article is empowerment, training and use of the Edu-Environment application.   Design/Methodology/Approaches: This service activity is carried out using a mixed method or mix methods. Explains that mixed methods research is a research method that collects, analyzes and integrates both quantitative and qualitative research approaches.   Findings: This research shows a form of community empowerment, especially for people in Kebun Bunga who run a waste management program through the Edu-Environment application. This activity includes training and utilization of unused goods into items of sale value and can be utilized by the local community.   Research, Practical & Social Implications: In this study, the community can feel the benefits of having an edu-environment application to be able to manage waste and be able to make advantage of the information provided in the application and it is hoped that the community can use and apply it in their daily lives.   Implications/Originality/Values: For this study the implications that can be accepted by the community are being able to take advantage of the facilities of this edi-environment application to be able to obtain information about waste cleanliness and manage waste into goods with economic selling value

    Pentahelix Based Entrepreneurship Management at PKBM Asholahiyah

    Get PDF
    Purpose: This study aims to find out how to manage the entrepreneurial potential of the village with the method of building cross-stakeholder cooperation (penta helix), then to improve entrepreneurship skills in an effort to improve the welfare of rural communities. Theoretical Framework: The theoretical framework used is entrepreneurship theory, pentahelix theory and community learning center (PKBM). Design/Methodology/Approach: This study uses a quantitative approach, namely research based on assumptions, then determined several variables through the right research instruments. The number of respondents was 30 PKBM students.   Findings: The results of the study show extraordinary results, meaning that the contributors have proven to benefit from this research, starting from the skill factor in mapping business capabilities, besides showing positive results, meaning that participants have proven to benefit from this research starting from the knowledge aspect of mapping business potential. , determination of marketing strategies, and business management techniques. Research, Practical & Social implications: The practical implication is that the program has succeeded in increasing participants' knowledge of the penta helix principle, the use of various media to market products, and the flow of entrepreneurial capital. loans for MSME development. Implications/Originality/Value: Furthermore, pentahelix-based entrepreneurial management has an impact on increasing the ability of entrepreneurship skills according to the entrepreneurial potential of the existing village, carried out systematically and sustainably, then managing appropriate marketing strategies, and business control techniques

    Bimbingan Teknis Manajerial Pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Berbasis Digital Online Single Submission (OSS) Bagi Pengelola PKBM di Kabupaten Ciamis

    Get PDF
    Online Single Submission (OSS) adalah perizinan berusaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS melalui sistem pelayanan berusaha terintegrasi secara elektronik dengan cara yang mudah, lebih cepat, tepat dan efisien. Tetapi belum semua masyarakat khususnya para pengelola satuan pendidikan non formal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) mengetahui mengenai OSS dan bagaimana cara menggunakannya, untuk itu adanya program pengabdian masyarakat melalui bimbingan teknis manajerial pendirian ini menjadi solusi alternatif bagi pengelola satuan pendidikan non formal PKBM yang ingin menempuh perijinan terpadu lembaganya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan praktis langkah-langkah berbasis digital melalui aplikasi OSS bagaimana prosedur pendirian satuan pendidikan non formal PKBM itu dilakukan. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui bimbingan teknis yang dilakukan melalui 2 kegiatan utama yakni pemberian materi khusus terkait kebijakan manajerial pendirian/perpanjangan ijin operasional satuan pendidikan nonformal PKBM melalui aplikasi OSS dan praktek langsung terkait dengan tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan di dalam aplikasi OSS. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan bimbingan teknis ini berjumlah 8 pengelola PKBM dan 1 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berasal dari Kabupaten Ciamis. Hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan praktis mengenai implementasi pendirian PKBM melalui aplikasi digital dengan langkah-langkah sebagai berikut ; Pertama, log in pada sistem OSS menggunakan user-ID yang telah dibuat sebelumnya. Kedua, mengisi data-data yang diperlukan meliputi data perusahaan/yayasan, data produk, data usaha terkait pendirian bangunan PKBM dan juga tenaga kerja. Ketiga, mengisiinformasi bidang usaha sesuai dengan Klarifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Uraian yang diisikan dalam pendirian PKBM yaitu uraian bidang usaha satuan pendidikan non formal PKBM. Keempat, setelah semua terisi berikan tanda checklist sebagai bukti persetujuan pernyataan mengenai kebenaran dan keabsahan data yang dimasukkan; dan kelima, pelaku usaha akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha atau disingkat NIB. Tindak lanjut dari pengabdian masyarakat ini adalah perluasan dan pendalaman bimbingan teknis mengenai kesiapan pemberkasan dokumen yang dipersyaratkan oleh OSS
    corecore