5 research outputs found

    Pengembangan Minat dan Bakat Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan lembaga PAUD dalam mengembangkan minat dan bakat anak usia dini berkebutuhan khusus. Minat dan bakat ABK sangat penting dikembangkan sejak dini agar potensi yang dimiliki anak dapat dimaksimalkan sehingga dapat berguna bagi keberhasilan hidup anak di masa mendatang meskipun dengan hambatan yang dimilikinya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data menggunakan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Studi pustaka meliputi proses universal seperti identifikasi teori, temuan pustaka, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan sekolah dan orang tua dapat mengembangkan minat dan bakat anak sesuai yang dimiliki anak. Beberapa upaya yang dapat dilakukan lembaga PAUD dalam mengembangkan minat dan bakat, yaitu identifikasi minat dan bakat anak; membangun kerjasama dengan orangtua; perhatikan kecerdasan anak; amati tingkah laku anak dan berikan stimulus; dan berikan dukungan positif pada anak

    Moral Development of Early Childhood Through Living Values Education

    Get PDF
    The aim of this study is to describe moral development of early childhood through Living Value Education approach in RA Taiara Chandra Yogyakarta. Basically, this curriculum is character based curriculum. This is qualitative descriptive study by using interview, observation, and documentation. Interview is conducted toward the teacher and headmaser. The result of this study indicates that RA Tiara Chandra using K13 curriculum with Living Value Education approach, which consists of universal value in daily live wether at the school, home or in the society. Based on observation and interview results, many children in this school not on know about some carracter but also know why they should have that carracter. The universal living value that have been integrated in RA Tiara Chandra curriculum namely, peace, honesty, appreciation, responsibility, cooperation, care and share, love, happiness, religious, and freedom. The method tha have been applied are exemplary, habituation, role play, and story telling.Negara Indonesia memasuki bonus demografi, dimana usia produktif lebih besar dibandingkan usia non produktif. Oleh karena itu, Pemerintah harus mempersiapkan lembaga pendidikan anak usia dini yang baik untuk memberikan kontribusi agar menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan anak usia dini merupakan fase keemasan. Idealnya, lembaga PAUD yang baik mampu membuat kurikulum yang baik. RA Tiara Chandra Yogyakarta membuat kurikulum berbasis nilai (LVE) untuk mengembangkan moral anak usia dini. Secara sederhana, kurikulum ini merupakan kurikulum berbasis karakter. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik wwawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan di RA Tiara Chandra adalah Kurikulum 2013 dengan pendekatan Living Values Education (LVE) yang memuat nilai universal pada kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah, maupun pada lingkungan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah dengan keteladanan, pembiasaan, bermain peran dan bercerita

    Implementasi Model Pembelajaran Kelompok, Sudut, Area, dan Sentra dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

    No full text
    Education is a process of how to change a child's life for the better, independent andresponsible. The success of PAUD institution in implementing fun and play-orientedlearning depends on the extent to which the institution is able to design and implementeffective learning activities, so it requires learning management known as learningmodels. The purpose of examining the implementation of group learning model, corner,area and center in early childhood learning. This type of research is a literature study.The results showed that in implementing learning models in early childhood learning,both group learning model, corner learning model, area learning model, and centerlearning model require classroom management carried out by the teacher. In theassessment process, each learning model has the same assessment, that is, duringlearning activities, the teacher records everything that happens both to the developmentof students and the program of activities as a basis for assessment purposes

    PENDIDIKAN TAHFIDZ PADA ANAK USIA DINI: STRATEGI PENGUATAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus di TK Tahfidz Al-Qur'an At-Tauhid Pangkalpinang)

    Get PDF
    Pendidikan tahfidz sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini. Pendidikan tahfidz bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., cerdas, terampil, pandai baca tulis Al-Qur’an, berakhlak mulia, mengerti dan memahami, serta mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Melalui pendidikan tahfidz yang diberikan lembaga PAUD, nilai moral keagamaan anak usia dini dapat dikembangkan. Pendidikan tahfidz yang diberikan pada anak akan memudahkan guru dalam menanamkan nilai-nilai islam yang terkandung dalam Al-Qur’an. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualititaf dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik non probability sampling, yaitu 1 Kepala TK, 3 guru tahfidz TK B, dan 3 guru kelas TK B. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data melalui tiga proses, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, pendidikan tahfidz dapat mengembangkan potensi moralitas religius yang dimiliki anak. Materi pendidikan tahfidz yang diberikan yaitu hafalan juz 30, hadist pilihan, dan do’a harian, dan banyak sekali nilai-nilai baik yang terkandung. Anak usia dini merupakan pribadi yang mudah ingat dan cepat lupa sehingga guru harus selalu memberikan penguatan nilai moral keagamaan kepada anak untuk menjadikan anak terbiasa berperilaku baik dan benar sesuai ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kedua, pengembangan nilai moral keagamaan anak usia 5-6 tahun yang diajarkan guru, yaitu memberi pemahaman agama dan tentang ada-Nya Tuhan; menjaga kebersihan diri dan lingkungan; mengajarkan perilaku jujur; mengajarkan kegiatan beribadah; dan mengajarkan perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia. Nilai moral keagamaan yang mengajarkan aqidah, ibadah, dan akhlak sudah terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Adapun strategi penguatan nilai agama dan moral yang diterapkan oleh guru, yaitu keteladanan, pembiasaan, nasehat yang bijak, perhatian, dan hukuman. Ketiga, implikasi positif yang telihat pada diri anak, yaitu: (1) anak konsisten melakukan kegiatan muraja’ah; (2) anak merasa percaya diri saat menyetor hafalan; (3) anak suka membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu; (4) anak mulai tepat waktu datang ke sekolah; (5) anak mulai mandiri; (6) anak sudah bisa melakukan ibadah sholat dan wudhu tanpa arahan; dan (7) anak mengerti adab-adab

    MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM MENINGKATKAN LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB PGRI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Manajemen peserta didik dapat diterapkan di setiap lembaga pendidikan termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen peserta didik dalam meningkatkan layanan pembelajaran anak tunagrahita di SMPLB PGRI Pamekasan. Manajemen peserta didik adalah usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Kemampuan setiap anak tunagrahita berbeda-beda sehingga penerapan manajemen peserta didik dalam pemberian layanan pembelajaran harus secara individual. Penerapan manajemen peserta didik ini dapat dilaksanakan untuk meningkatkan layanan pembelajaran anak tunagrahita melalui upaya-upaya yang akan dilakukan sekolah. Dalam menerapkan kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik menggunakan fungsi manajemen, yaitu POAC (planning, organizing, actuating, dan controlling). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi partisipan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dalam penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan manajemen peserta didik anak tunagrahita di SMPLB PGRI Pamekasan dilakukan melalui kegiatan fungsi manajemen, yakni pertama planning, meliputi kegiatan proses penerimaan peserta didik baru dan adanya program kesiswaan yang sudah disusun sekolah. Kedua organizing, adanya pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing stakeholder yang berperan secara langsung dalam kegiatan manajemen peserta didik. Ketiga actuating, yang meliputi kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler untuk pengembangan bakat dan minat peserta didik. Keempat controlling, adanya kegiatan evaluasi untuk melihat perkembangan peserta didik di bidang akademik, sikap, dan keterampilan. (2) Upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan layanan pembelajaran anak tunagrahita, yaitu guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, dan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran di kelas. (3) Faktor pendukung yaitu dari segi guru yang memiliki sifat sabar yang tinggi dan kesiapan mental dalam menghadapi anak dan adanya sarana prasarana yang menunjang kemapuan anak dalam pembelajaran, sedangkan faktor penghambat berasal dari peserta didik anak tunagrahita yang sulit dalam berkonsentrasi, berpikir abstrak, dan berkomunikasi dan juga ruang kelas yang terbatas sehingga kegiatan belajar mengajar kurang kondusif
    corecore