9 research outputs found
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is A Teacher Here Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi” (Penelitian Quasi-Experiment Design Di Kelas Xi Sma Negeri Jatinangor)
Hasil belajar siswa di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini dimungkinkan karena faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa termotivasi didalam mengikuti pembelajaran di kelas. Seringkali guru menciptakan suasana pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa, guru banyak bercerita tanpa memperlihatkan siswa apakah sudah paham atau belum, yang penting bagi guru adalah materi tersebut sudah diajarkan. Sedangkan sekarang seorang guru dituntut untuk menggunakan berbagai model yang bervariasi. Dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada, dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone is a teacher here.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Everyone is a teacher here pada materi pokok sistem reproduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi-eksperimental design. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group pretest-posttest artinya peneliti memberi perlakuan dan membuat observasi. Populasi yang diambil adalah siswa kelas XI IPA. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan tes. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran everyone is a teacher here dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok sistem reproduksi, dengan nilai rata-rata posttest pada kelas yang menggunakan model everyone is a teacher here 76,29 dengan kategori baik dan nilai gain 33,43. Pada kelas yang tanpa model nilai rata-rata posttest 69,43 dengan kategori cukup dan nilai gain 26,86. Untuk uji hipotesis menunjukan bahwa T_hitung sebesar 2,38 > T_tabel sebesar 1,67, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe everyone is a teacher here berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok sistem reproduksi
PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE KESEHATAN REPRODUKSI PADA WANITA USIA SUBUR
Abstrak: Masalah kesehatan reproduksi paling banyak terjadi di negara berkembang dan beriklim tropis. Oleh karena itu kesehatan reproduksi pada wanita perlu mendapatkan perhatian yang serius. Organ reproduksi seksual harus diberikan perawatan yang baik layaknya organ tubuh yang lain. Pengetahuan tentang kebersihan organ reproduksi harus disosialisakan kepada wanita usia subur. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang personal hygiene kesehatan reproduksi adalah pendidikan kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Dharma Persatuan Wanita tentang personal hygiene kesehatan reproduksi. Metode pelaksanaan kegiatan dalam bentuk ceramah/penyyluhan dan tanya jawab. Mitra dalam pengabdian ini adalah Dharma Persatuan Wanita. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh peserta setelah pelaksanaan kegiatan. Hasil pengabdian memperlihatkan bahwa terdapat 18 orang memiliki pengetahuan yang baik sedangkan 2 orang memiliki pengetahuan kurang. Kegiatan penyuluhan kesehatan sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan kepada pengurus dan anggota dharma wanita persatuan dengan materi yang bervariasi untuk meningkatkan pengetahuan anggota dharma wanita persatuan terkait dengan kesehatan.Abstract: Most reproductive health problems occur in developing countries and tropical climates. Therefore, reproductive health in women needs serious attention. The sexual reproductive organs must be given good care like other organs of the body. Knowledge of reproductive organ hygiene should be disseminated to women of childbearing age. One way to increase the knowledge of women of childbearing age about personal hygiene in reproductive health is health education. This community service aims to increase the knowledge of Dharma Persatuan Wanita members about personal hygiene in reproductive health. The method of carrying out activities in the form of lectures/counseling and question and answer. The partner in this service is the Dharma Persatuan Wanita. Evaluation of the results of the activities was carried out through filling out questionnaires by participants after the activities were carried out. The results of the service show that there are 18 people who have good knowledge while 2 people have less knowledge. Health counseling activities should be carried out on an ongoing basis to the management and members of the dharma Wanita union with varied materials to increase the knowledge of the members of the Dharma Wanita Unity related to health
DIALECT VARIATION AS AN ACCOMMODATION STRATEGY IN CULTURAL INTERACTION
Jatinangor, West Java has many transmigrators especially from other parts of Java Island such as Central and East Java. Although living in the same island, Javanese people are different in terms of language and dialect from the native people of Jatinangor, Sundanese. The latter tends to be obstacles when Javanese transmigrators want to make a contact with Sundanese people. In order to make an effective communication, both parties need to perform an accommodation strategy so that they can reach their goals in communication. The present study aims to analyze the accommodation strategies performed by Javanese transmigrators and Sundanese natives in Jatinangor. The present study uses a descriptive qualitative approach by interviewing three respondents. The results of present study suggest a convergence strategy to accommodate the communication between Javanese and Sundanese people in Jatinangor. In this regard, both parties change their dialect so that they can be understood better
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI (Penelitian Quasi-experiment design di Kelas XI SMA Negeri Jatinangor)
Student learning outcomes in schools is often indicated with learning problems of these students in understanding the material. Indication is made possible because of the lack of effective student learning, even the students themselves do not feel motivated to follow inthe classroom. In this research can help to overcome the existing problems, the implementation of cooperative learning model Everyone is a teacher here. The method used in this study is the method of Quasi-experimental design. The study design used was a nonequivalent control group pretest-posttest means researchers treated and make observations. Population taken is class XI Science. Data collection technique is done with thetest. The research proves that learning model everyone is a teacher here can be a positive influence on learning outcomes of students in the subject matter of the reproductive system, with the average value of the posttest in the class that uses the model everyone is a teacher here 76.29 with both category and value gain 33 , 43. In classes without a model the averageposttest score 69.43 with enough categories and gain value 26.86. To test the hypothesis shows that T_hitung amounted to 2.38> T_tabel of 1.67, so it can be concluded that the cooperative learning model everyone is a teacher here a positive effect on learning outcomes of students in the subject matter of the reproductive system
Perbedaan Kadar Interleukin 6 Serum dan Kadar HsCrp Pada Ibu Hamil Preeklampsia
Kadar Interleukin 6 (IL-6) dan kadar hsCRP( High sensitive C Reaktif Protein) meningkat pada ibu hamil preeklampsia. Peningkatan kadar hsCRP diinduksi oleh IL-6. Peningkatan kadar keduanya berhubungan dengan preeklampsia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar IL6 serum dan kadar hsCRP pada ibu hamil preeklampsia dan ibu hamil normal. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional study yang melibatkan 84 orang ibu hamil (42 kehamilan preeklampsia dan 42 kehamilan normal). Data umur, IMT dan darah vena diambil dari responden dan kadar hsCRP, kadar IL6 diukur dengan metode ELLISA. Kehamilan preeklampsia ditentukan oleh dokter spesialis kandungan yang bertugas di rumah sakit dengan kriteria preeklampsia bila tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg dengan proteinuria ≥300 mg/l pada pengambilan urine 24 jam. Layer analisis test digunakan untuk membandingkan karakterisitik subyek pada kelompok kehamilan preeklampsia dan kelompok kehamilan normal. Sementara uji one way anova digunakan untuk melihat perbedaan kadar IL6, kadar hsCRP pada ibu hamil preeklampsia dan ibu hamil normal. Hasil penelitian menunjukan kadar IL6 lebih tinggi pada ibu hamil preeklampsia dibanding kelompok kehamilan normal (beda rata-rata= 308.8 dengan nilai p=0.000<0.005 dan perbedaan rata-rata kadar IL6 serum antara kelompok ibu hamil preeklampsia berat dengan ibu hamil normal beda rata-rata = 295.5 dengan nilai p=0.000<0.005) dan kadar hsCRP juga lebih tinggi pada ibu hamil preeklampsia dibanding pada kelompok ibu hamil normal (beda rata-rata = 0.85 dengan nilai p=0.001<0.005)
Preeclamsia Perbedaan Kadar Interleukin 6 Serum dan Kadar HsCrp Pada Ibu Hamil Preeklampsia
ABSTRACT
Levels of Interleukin 6 (IL-6) and hs CRP (high sensitivity C Reactive Protein) increased maternal preeclampsia. Increased hsCRP levels induced by IL6. This study aims to know the differences IL6 serum levels and levels of hsCRP In Preeclamtic pregnancy and Normal pregnancy. The research method using cross sectional study involving 84 pregnant women (42 Preeclamtic pregnancy and 42 Normal Pregnancy) in RSKDIA Siti Fatima and RSKDIA Pertiwi Makassar. Data regarding chronological age and BMI were recorded on all subjects, and hs-CRP and IL-6 concentration was measured by ELLISA method after drained the blood from cubity vein. Preeclamptic pregnancy patients diagnosed by the obstetrician after fullfilled the hospital criteria. Preeclampsia pregnancy was defined as a rise in systolic blood pressure ≥140 mmHg and or diastolic blood pressure ≥90 mmHg with proteinuria ≥300 mg/I for 24 hours urine sample. Layer analysis test was used to compare the characteristic subjects in the group of preeclampsia pregnancy and normal pregnancy group.One Way ANOVA test is used to look at differences in levels of IL-6, hsCRP levels in preeclamtic pregnancy and normal pregnancy. The results showed higher levels of IL-6 preeclamptic woman compared with normal pregnancy group (average difference = 308.8 with a value of p = 0.000 <0.005 and the average difference between the serum levels of IL-6 group of pregnant women with severe preeclampsia different from normal pregnant women mean = 295.5 with a value of p = 0.000 <0.005) and hsCRP levels were also higher in preeclamtic pregnant woman compared to normal pregnant women group (average difference = 0.85 with p = 0.001 <0.005).ABSTRAK
Kadar Interleukin 6 (IL-6) dan kadar hsCRP( High sensitive C Reaktif Protein) meningkat pada ibu hamil preeklampsia. Peningkatan kadar hsCRP diinduksi oleh IL-6. Peningkatan kadar Keduanya berhubungan dengan preeklampsia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui perbedaan Kadar IL6 serum dan Kadar hsCRP Pada ibu hamil Preeklampsia dan Ibu hamil Normal. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional study yang melibatkan 84 orang ibu hamil ( 42 Kehamilan Preeklampsia dan 42 Kehamilan Normal) di RSKDIA Siti Fatima dan RSKDIA Pertiwi Makassar. Data umur, IMT dan darah Vena diambil dari responden dan Kadar hsCRP, Kadar IL6 diukur dengan metode ELLISA. Kehamilan preeklampsia ditentukan oleh dokter spesialis kandungan yang bertugas di Rumah Sakit dengan criteria preeklampsia bila tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan Tekanan darah diastolik ≥90 mmHg dengan proteinuria ≥300 mg/l pada pengambilan urine 24 jam. Layer analisis test digunakan untuk membandingkan karakterisitik subyek pada kelompok kehamilan preeklampsia dan kelompok kehamilan normal. Sementara Uji One Way Anova digunakan untuk melihat perbedaan kadar IL6, Kadar hsCRP pada ibu hamil preeklampsia dan ibu hamil normal. Hasil penelitian menunjukan Kadar IL6 lebih tinggi pada ibu hamil preeklampsia dibanding kelompok kehamilan normal (beda rata-rata= 308,8 dengan nilai p=0,000<0,005 dan perbedaan rata-rata kadar IL6 serum antara Kelompok Ibu hamil Preeklampsia berat dengan ibu hamil normal beda rata-rata = 295,5 dengan nilai p=0,000<0,005) dan Kadar hsCRP juga lebih tinggi pada Ibu hamil Preeklampsia dibanding pada kelompok ibu hamil normal (beda rata-rata = 0,85 dengan nilai p=0,001<0,005)
Moringa Leaf Extract as a Natural Preservative against the Deterioration of Tilapia Fillet during Room Temperature Storage
This research was conducted to determine the percentage of moringa leaf extract to inhibit the deterioration of the quality of the tilapia fillet as a natural preservative against organoleptic characteristics during room temperature storage. This research was carried out at the Processing of Fishery Products Laboratory, the Aquaculture Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, and the Central Laboratory of Padjadjaran University, Jatinangor. The research method used is experimental. Namely, a tilapia fillet soaked using different concentrations during room temperature storage. The organoleptic test (scoring test) was analyzed by Friedman's non-parametric statistical method consisting of 4 treatments and 20 semi-trained panelists as the number tests. In contrast, the pH testing of the tilapia fillet was analyzed by a descriptive method. Tilapia fillet with Moringa leaf extract soaking treatment consists of 0%, 4%, 8%, and 12% (v/v) for 30 minutes of soaking, then stored at room temperature (25°C-28°C). Observations occur once every 2 hours, namely at the 0, 2nd, 4th, 6th, 8th, 10th, 12th, 14th, and 16th hours. The parameters observed included organoleptic characteristics with 20 semi-trained panelists and a value of the tilapia fillet's degree of acidity (pH). The best use of moringa leaf extract at 8% appearance with an organoleptic value of 7.5, aroma of 7.7, and texture of 7.0 with a pH value of 6.8 to 16 hours storage