35 research outputs found

    PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN KADAR TANIN TOTAL EKSTRAK ETANOL 96% DAUN WIJAYA KUSUMA (Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

    Get PDF
    Abstrak Latar belakang: Indonesia memiliki berbagai macam tanaman hias, salah satunya merupakan spesies kaktus. Spesies kaktus yang paling banyak dibudidayakan adalah Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw. atau dikenal dengan nama Wijaya Kusuma. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak etanol daun Wijaya Kusuma dilaporkan mengandung senyawa golongan flavonoid, fenol, tanin dan saponin.  Tujuan: Ekstrak etanol 96% daun wijaya kusuma akan ditentukan kadar fenolik total dan kadar tannin total menggunakan metode spektrofotometri. Metode: Penentuan kadar fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu dan asam galat sebagai pembanding. Penentuan kadar tannin total dengan metode Vanilin-HCl dan katekin sebagai pembanding. Hasil: Hasil penapisan fitokimia dan identifikasi KLT mengandung senyawa fenol dan tannin. Kadar fenolik total ekstrak etanol daun E. oxypetalum sebesar 369,7 ± 57,675mg GAE/g ekstrak, sedangkan kadar tannin total sebesar 31,56 ± 1,285 %b/b EK. Simpulan: Ekstrak etanol 96% daun Wijaya Kusuma menunjukkan hasil positif mengandung fenolik dan tannin yang ditunjukkan dengan kadar total senyawa tersebut.Kata Kunci : Fenolik, Tanin, Spektrofotometri, Epiphyllum oxypetalum     

    AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTIN OKSIDASE BEBERAPA TUMBUHAN OBAT INDONESIA SERTA ISOLASI KANDUNGAN KIMIA UTAMA SIDAWAYAH

    Get PDF
    Telah dilakukan uji aktivitas penghambatan xantin oksidase terhadap tiga belas jenis tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk sakit sendi. Tumbuhan yang diuji adalah kayu dan daging buah asam (Tamarindus indica L.), akar dan daun sendok (Plantago major L.), daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.), akar kelor (Moringa oleifera Lamk.), daun tembelekan (Lantana camara L.), kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmani (C.Nees & T.Nees) C. Nees ex Blume.), daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.), rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), daun landep (Barleria prionitis L.), tangkai daun dan daun sereh (Cymbopogon nardus L.), daun kemarogan (Coccinia grandis L. Voight.), bunga sidawayah (Woodfordia floribunda Salisb.). Metode: metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode aktivitas inhibisi xantin oksidase (in vitro) berdasarkan metode analisis enzimatik Bergmeyer (1974) dan Patrick (1999), telah dilakukan juga isolasi kandungan kimia bunga sidawayah. Hasil: Ekstrak etanol bunga sidawayah (Woodfordia floribunda Salisb) kering (55.33%) dan ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) kering (57.99%) memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase yang relatif paling tinggi. Terhadap ekstrak etanol bunga sidawayah (Woodfordia floribunda Salisb) dilakukan ekstraksi cair-cair yang dilanjutkan dengan pengujian aktivitas inhibisi xantin oksidase. Fraksi etil asetat (33.80 g/mL) memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase terbaik dibandingkan dengan fraksi n-heksana dan fraksi n-butanol, dan selanjutnya terhadap fraksi etil asetat dilakukan isolasi kandungan kimia dan didapat suatu senyawa. Senyawa tersebut telah dikarakterisasi dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan 1HNMR, dan hasil elusidasi dapat disimpulkan senyawa tersebut adalah kaempferol. Kata kunci : Aktivitas penghambatan, xantin oksidase, pirai, Woodfordia floribunda Salisb., kaempfero

    KAJIAN PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN SISTEM IMUN TUBUH.

    Get PDF
    The community works to maintain health, prevent sickness, and provide health care in a variety of ways. One method is to boost the immune system of the body utilizing conventional medicine. This necessitates the acquisition of the necessary information, attitude, and experience. The goal of this study is to determine the level of knowledge, attitudes, and practices among the people of Subang Regency regarding the use of traditional medicines that are effective in boosting the immune system. With a cross sectional design, this study takes a quantitative approach. The snowball sampling approach was used for the sampling. Respondents who were over the age of 17 were chosen for this study. The data was then analyzed with IBM SPSS 24.0. There were 389 people that took part in this study. The results revealed that 65.8% of respondents had a good understanding of the use of traditional medicine, with 99.7% of respondents responding positively. Meanwhile, traditional medicine has been used by 97.7% of respondents. The correlation coefficient is 0.223, indicating that there is a very weak association between the knowledge and attitude variables. Even if the ratio of attitudes and practices is fairly high, this survey shows that the people of Subang Regency still lack information about traditional medicine. To improve public awareness of the benefits and processing of effective traditional medicines, comprehensive education on traditional medicine must be disseminated.Masyarakat melakukan berbagai upaya dalam memelihara kesehatan, mencegah penyakit hingga perawatan kesehatan. Salah satunya dengan memanfaatkan obat tradisional dalam meningkatkan sistem imun tubuh. Hal ini dibutuhkan pengetahuan, sikap dan praktik yang tepat. Penelitian yang dilakukan, bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik pemanfaatan obat tradisional yang berkhasiat meningkatkan sistem imun tubuh pada masyarakat Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Penelitian ini memilih responden yang berusia diatas 17 tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan IBM SPSS 24.0. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 389 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 65,8% responden diketahui memiliki pengetahuan yang baik terhadap penggunaan obat tradisional dimana sebesar 99,7% responden tersebut menyikapi dengan positif. Sedangkan, persentase praktik responden yang pernah menggunakan obat tradisional sekitar 97,7%. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,223 dimana hubungan variabel pengetahuan dengan variabel sikap dapat dikatakan sangat lemah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengetahuan yang dimiliki masyarakat Kabupaten Subang mengenai obat tradisional masih cukup kurang walaupun persentase sikap dan praktiknya cukup tinggi. Edukasi obat tradisional secara menyeluruh perlu disosialisasikan kemasyarakat untuk meningkatkan pengetahuan akan manfaat dan pengolahan obat tradisional yang tepat guna

    Workshop Penentuan Parameter Spesifik dan Non Spesifik Bahan Baku Obat Tradisional pada Mahasiswa Farmasi UHAMKA Melalui PKKM

    Get PDF
    Abstrak Indonesia memiliki cukup banyak keanekaragaman hayati sehingga memberikan kesempatan yang baik dalam perkembangan obat khususnya obat tradisional yang berbahan baku tanaman. Namun untuk mewujudkan suatu sediaan obat tradisional yang berkualitas, aman dan berkhasiat perlu dilakukannya proses standarisasi. Proses standarisasi merupakan proses yang sangat penting. Workshop kali ini bertujuan memberikan informasi mengenai standarisasi bahan baku obat tradisional sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan standarisasi bahan baku obat khususnya obat tradisional. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan mencakup beberapa tahapan yaitu, pada tahap awal, peserta diberikan pretest. Selanjutnya, peserta mempelajari parameter spesifik dan non spesifik, dan pada tahap terakhir, postest diberikan kepada peserta. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest selanjutnya diolah menggunakan excel dan aplikasi IBM SPSS Statistics version 25.0. Dari hasil kegiatan workshop ini diperoleh nilai rata – rata hasil pretest 62.5806 dimana lebih kecil dari hasil posttest 83.2258, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan P < 0.05 antara pretest dan posttest. Dalam kegiatan workshop ini, tim pengabdian telah memberikan pemahaman kepada peserta dalam melakukan standarisasi bahan baku obat tradisional. Hasil statistik juga menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna terhadap perlakukan sebelum diberikan pelatihan dengan setelah diberi pelatihan pada peserta workshop. Kata Kunci: Standardisasi bahan baku; Obat tradisional; Analisis statistic; Worksho

    Penerapan Sustainable Lifestyle Menggunakan Limbah Kulit Bawang Putih dan Kulit Jeruk Menjadi Spray Antiserangga bagi Warga Rusunawa Rorotan, Jakarta Utara

    Get PDF
    Every year household waste is the highest contributor. A sustainable lifestyle is an alternative that can be done to reduce it. This activity aims to provide education and improve skills in managing garlic and orange peel waste into insect-repellent sprays for the residents of the Rorotan Rusunawa Flats. The activity began with observations by giving a pre-test form to see how far the participants' understanding was, resource persons providing material, practicing making insect repellent sprays, and finally filling out the post-test form to evaluate activities. This community service activity shows the participants are enthusiastic, as described in the Sig value. 2-tailed sample &lt;0.05, which means there is a significant difference between the pre-test and post-test. The provision of material by resource persons and practice by trainers significantly affected the participants' knowledge and skills.Setiap tahun sampah rumah tangga menjadi penyumbang tertinggi. Sustainable lifestyle menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi hal tersebut. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan dalam mengelola limbah kulit bawang putih dan kulit jeruk menjadi spray antiserangga kepada warga penghuni Rusunawa Rorotan. Kegiatan diawali dengan observasi berupa pemberian form pre-test untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta, pemberian materi oleh narasumber, praktek pembuatan spray antiserangga dan terakhir pengisian form post-test untuk mengevaluasi kegiatan. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa peserta sangat antusias, hal ini digambarkan dalam nilai Sig. 2-tailed sampel &lt; 0.05 yang bermakna terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test. Dengan demikian, pemberian materi oleh narasumber dan praktek oleh trainer menunjukkan pengaruh yang bermakna pada pengetahuan dan keterampilan peserta

    Anatomi Jaringan, Identifikasi Mikroskopis, serta Kadar Polifenol Ekstrak Etanol Daun dari Tiga Jenis Jambu Genus Syzygium

    Get PDF
    Tiga spesies dari genus Syzygium, seperti jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston), jambu bol (Syzygium malaccense (L.) Merr. &amp; L.M. Perry), dan jambu semarang (Syzygium samarangense (Blume) Merr. &amp; L. M. Perry), telah dimanfaatkan daunnya dalam pengobatan tradisional karena kandungan polifenolnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari anatomi jaringan, mikroskopis, kadar senyawa fenol, flavonoid, dan tanin ekstrak etanol daun dari tiga jenis jambu tersebut. Daun jambu biji (Psidium guajava) digunakan sebagai pembanding. Anatomi jaringan daun dan identifikasi mikroskopis dilakukan menggunakan mikroskop. Penentuan kadar senyawa pada ekstrak etanol 70% ditentukan dengan metode kolorimetri yang absorbansinya diukur pada spektrofotometer UV- Vis. Anatomi jaringan daun dan fragmen pengenal secara mikroskopis ada kemiripan pada ketiga jenis daun jambu genus Syzygium. Secara statistik, ada perbedaan signifikan antara kadar fenol, flavonoid, dan tanin pada ekstrak etanol 70% daun jambu air, daun jambu bol, dan daun jambu semarang dibandingkan dengan ekstrak etanol 70% daun jambu biji. Daun jambu air merupakan spesiesterpilih dari genus Syzygium yang diuji pada penelitian ini dengan kandungan polifenol yang tinggi. &nbsp; Leaves of three guava species of the genus Syzygium, such as water apple/jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston), malay apple/jambu bol (Syzygium malaccense (L.) Merr. &amp; L.M. Perry), and wax apple/jambu Semarang (Syzygium samarangense (Blume) Merr. &amp; L. M. Perry), have been used in traditional medicine because of its polyphenol content. This study aims to investigate the anatomy of leaf tissues, powder microscopical characteristic, and total phenolic, flavonoids, and tannins content in the ethanol extract of the leaves of the three types of selected guava species of the genus Syzygium. Guava leaves (Psidium guajava) were used as a comparison. Leaf tissue anatomy and microscopic identification were carried out using a microscope. Determination of the polyphenol content in 70% ethanol extract was determined by the colorimetric method in which the absorbance was measured on a UV-Vis spectrophotometer. Leaf tissue anatomy and microscopic recognition fragments are similar in the three types of Syzygium guava leaves. Statistically, there were significant differences between the total phenols, flavonoids, and tannins content in the 70% ethanol extract of water apple, Malay apple, and wax apple compared to the 70% ethanol extract of guava leaves. Water apple leaves are selectedspecies from the genus Syzygium tested in this study with high polyphenol content

    TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK MEMELIHARA DAYA TAHAN TUBUH PADA MASYARAKAT KECAMATAN SIMPANG PEMATANG

    Get PDF
    Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik terhadap penggunaan obat tradisional pada masyarakat Kecamatan Simpang Pematang. Penelitian ini menggunakan metode bersifat deskriptif dengan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 400 responden. Analisis data menggunakan univariat (karakteristik responden) dan bivariat (uji statistik spearman-rho) dengan menggunakan kuesioner sebagai media untuk memperoleh informasi berupa data. Hasil penelitian tingkat pengetahuan sebesar 86,0% baik, sikap 98,0% positif dan praktik 81,3% menggunakan obat tradisional. Analisis spearman-rho menunjukkan tingkat kekuatan hubungan korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0,418. Dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan berkorelasi dengan derajat hubungan korelasi sedang. Kata Kunci: Obat Tradisional, Pengetahuan, Sikap, Praktik, Simpang Pematan
    corecore