37 research outputs found

    Kontribusi Pengetahuan, Sikap, Perilaku Terhadap Kepemilikan Jamban Sehat Pada Penduduk Perkotaan

    Get PDF
    Ownership of healthy latrines in Indonesia is still low. This is influenced by knowledge, attitudes and behavior that are less supportive. Ownership of healthy latrines in Bandar Lampung City is still low (87%), (25.1%) people use cemplung latrines and do not have a septic tank (53.1%). The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and behavior towards ownership of healthy latrines in the Pesawahan Village, Bandar Lampung City in 2021. This study was a quantitative study with a Cross Sectional design and a sample of 207 households. The sampling technique used was purposive sampling with bivariate analysis test to determine the relationship between the independent and dependent variables using the Chi Square test. The results showed that there was a relationship of knowledge p = 0.004, there was a relationship of attitude p = 0.018 and there was a relationship of behavior p = 0.043 to ownership of healthy latrines. The recommendations made are that people who still use cemplung latrines should immediately make permanent latrines in order to increase the ownership status of healthy latrines and health workers should conduct counseling and triggering in order to increase knowledge and improve the ownership status of healthy latrines

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN VAKSIN BOOSTER PADA USIA LANJUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia pada bulan  Maret  2020.  Vaksinasi  menjadi  salah  satu  upaya  preventif  yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan jumlah kesakitan akibat covid 19. Lanjut usia merupakan kelompok yang paling rentan  terkena  dampak  penyakit  Covid-19. Beberapa determinan kepatuhan terhadap penerimaan vaksin  Covd-19 diantaranya adalah tingkat Pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerimaan vaksin booster pada usia lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas  Rajabasa Indah  Bandar Lampung Tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel sebanyak 161 orang. Analisis data menggunakan Chi Square. Diketahui distribusi  frekuensi penerimaan vaksin mayoritas menerima diberikannya vaksin sebanyak 109 orang (67.7%), tingkat pengetahuan mayoritas baik sebanyak 96 orang (59.6%), sikap  mayoritas positif sebanyak 92 orang (57.1%) dan dukungan keluarga  mayoritas baik sebanyak 110 orang (68.3%).  Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (P-value = 0.001), sikap (P-value = 0.034) dan dukungan keluarga (0.000)  dengan penerimaan vaksin  booster pada usia lanjut

    PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN GIZI KURANG ANTARA METODE KONSELING DENGAN LEFLET DI PUSKESMAS BENGKUNAT, KABUPATEN PESISIR BARAT

    Get PDF
    Masalah gizi di negara berkembang merupakan masalah utama yang disebabkan oleh kemiskinan. Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap permasalahan gizi. Kabupaten Pesisir Barat pada 2016 memiliki 6 kasus gizi buruk, dengan sebaran terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Bengkunat (3 kasus). Intervensi untuk mengatasi kurang gizi seringkali terbatas pada upaya-upaya kuratif jangka-pendek, padahal permasalahan gizi merupakan permasalahan yang sangat mudah untuk dicegah dan ditanggulangi. Intervensi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan pada ibu karena ibu merupakan faktor utama yang mempengaruhi gizi balita. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan melalui penyuluhan dengan metode konseling atau hanya memberikan pemberian leaflet. Tujuan penelitian diketahui perbedaan pengetahuan ibu mengenai gizi kurang, melalui penyuluhan dengan metode konseling dan pemberian leaflet di Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat 2017. Metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test with two group design. Populasi penelitian adalah semua ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat sejumlah 934 orang, dengan sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji t-independen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yan signifikan sebelum dan setelah penyuluhan menggunakan metode konseling (p value = <0.001), dan dengan metode leaflet (p value = <0.001). Terdapat perbedaan pengetahuan ibu tentang pencegahan gizi kurang pada balita antara metode konseling gizi dan metode pemberian leaflet di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat 2017, dengan nilai p value 0,024. Kesimpulan penyuluhan dengan metode konseling lebih baik dibandingkan dengan metode pemberian leflet dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan gizi kurang. Disarankan petugas kesehatan dalam melakukan penyuluhan hendaknya menggungkan metode konseling. Para peneliti dapat memperluas metode perlakuan dengan metode lain, seperti focus group discussio

    Patterns and Determinants of Open Defecation among Urban People

    Get PDF
    At the present time, an estimated of 673 million people defecate in the open space, not in private. Indonesia is a densely populated country with a lot of open defecation (OD) both in urban (37%) and rural areas (43%). Tanjung Karang Pusat Subdistrict is an area in Bandar Lampung City with the highest percentage of OD practice (45%). This study aimed to explore and explain the patterns and determinants of OD among urban people in the Tanjung Karang Pusat Subdistrict in- volving 377 respondents for quantitative analysis. Quantitative data were analyzed using the chi square and regression analysis. After controlling the economic status and education level variables, the data revealed that urban communities were still practicing OD (23.3%) with land ownership, latrine ownership, conative attitude, and occupation as influential factors. Statistical test results showed that the most influential factor in the behavior of OD in the community was latrine ownership (p-value &lt;0.001, OR adj = 58.2). These findings suggested that stakeholders must take action on landowners who do not allow sanitation facilities to be built on their land

    STRATEGI MENGATASI KENDALA BERHENTI MEROKOK PADA KLIEN DI PUSKESMAS RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2018

    Get PDF
    Proporsi  penduduk usia > 15 tahun yang merokok setiap hari di Provinsi Lampung adalah 22,0% dan kadang-kadang merokok adalah 3,8%. Proporsi merokok tertinggi di Kabupaten Tanggamus (53,1%), sedangkan di Kabupaten Lampung Timur sebesar 16,2% masih dibawah rata-rata Provinsi Lampung. Menurut WHO (2008), 70% perokok memiliki keinginan untuk berhenti merokok, sebagian besar hanya berdasarkan komitmen sendiri tanpa bantuan pihak lain sehingga kemungkinan berhasil berhenti hanya   3 – 5% saja, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi mengatasi kendala berhenti merokok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Strategi Mengatasi Kendala Berhenti Merokok Pada Klien Di Puskesmas Raman Utara Kab. Lampung Timur Tahun 2018.Jenis penelitian kulitatif positivisme dengan pendekatan studi kasus. Informan kunci adalah pengelola program PTM puskesmas dan informan adalah klien yang sudah berhasil berhenti merokok dan yang belum berhasil berhenti merokok termasuk keluarganya. Teknik pengambilan sampel dengan snowball sampling. Jumlah informan sebanyak 17 orang. Analisis menggunakan model Miles and Huberman.Hasil penelitian diketahui bahwa strategi klien dalam mengatasi adiksi nikotin dengan mengurangi jumlah rokok perharinya, menunda waktu merokok saat pagi hari, melaksanakan aktifitas fisik. Strategi klien dalam menangani efek putus nikotin sulit konsentrasi adalah dengan menyarankan untuk beristirahat sejenak dari aktifitasnya, mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran segar, strategi meningkatkan motivasi berhenti merokok harus ada keinginan yang kuat untuk berhenti merokok disamping itu perlu dukungan dari keluarga, teman dan petugas kesehatan untuk meningkatkan keberhasilan berhenti merokok

    Uji Beda Penerapan FGD Video Terhadap Perubahan Sikap Buang Air Besar Sembarangan di Desa Bumi Harjo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019

    Get PDF
     Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, berdasarkan data kepemilikan sanitasi dasar berupa jamban sehat di Provinsi Lampung sebesar 61,28% dan di Kabupaten Lampung Timur kepemilikan sanitasi dasar berupa jamban sehat menempati urutan ke 6 terendah yaitu sebesar 80%. Tujuan penelitian diketahui perbedaan Focus Group Discussion antara video dan tanpa video terhadap perubahan sikap Buang Air Besar Sembarangan di Desa Bumi Harjo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019. Jenis penelitian kuantitatif rancangan quasi eksperiment, dengan subjek penelitian adalah masyarakat yang tidak memiliki jamban sehat. Sedangkan objek penelitian ini adalah sikap. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Bumi Harjo Kabupaten Lampung Timur pada bulan Mei 2019 – Februari 2020. Pengumpulan data dengan kuesioner, analisis data univariat dan bivariat.Rata – rata  sikap BABS sebelum dilakukan FGD dengan media video sebesar 64,75 poin dan sesudah dilakukan FGD sebesar 65,13 poin, dengan peningkatan sebesar 0,38 poin. Rata –rata  Sikap BABS sebelum dilakukan FGD tanpa media vidio sebesar 71.50 poin dan sesudah dilakukan FGD sebesar 69.00 dengan penurunan  sebesar 2.50 poin. Ada perbedaan FGD antara video dengan tanpa  vidio terhadap perubahan sikap BABS dengan p-value < 0.05 yaitu sebesar 0.038. Saran edukasi terhadap kesehatan menggunakan media video dapat dilakukan secara berkesinambungan, kerjasama antar puskesmas dan lintas sector dan peran serta masyarakat secara aktif.Kata kunci       :  FGD Video, Sikap BABs

    Knowledge and perception of fluoride in drinking water among residents of Precinct 9, Putrajaya, Malaysia

    Get PDF
    The knowledge and beliefs on the presence of fluoride in drinking water, its purpose and the associated health risks aids in equate water fluoridation and effective prevention programs. Water fluoridation is a safe, effective, and necessary method where adequate doses of fluoride is added into drinking water supplies with the target of assisting in tooth restoration and preventing tooth decay and dental caries. Therefore, this study identifies the level of knowledge and perception of fluoride in drinking water among residents living in Precinct 9, Putrajaya Methods: A cross-sectional, self-administered online questionnaire was used to examine knowledge and perception of fluoride in drinking water of 240 Precinct 9 residents. Descriptive analysis was applied for socio-demographic data and Chi-square was used to compare discrete data. All data obtained were further analyzed using SPSS Version 23.0. Results: The highest frequency (percentage) of residents were 213 (88.8%), aged 18-64 years old, 141 (58.8%) female, 214 (89.2%) with tertiary education background and 125 (51.1%) of them lived in Precinct 9 for more than 10 years. Of all participants, 137 (57.1%) and 83 (34.6%) have poor knowledge and medium perception regarding fluoride in drinking water respectively. There was a significant association between those with higher education level with knowledge (p=0.02) and perception (p=0.005) where they were more likely to know about overall fluoride in drinking water. Conclusion: Most participants had limited knowledge and negative perception of fluoride beyond a general sense it was beneficial. It appears that in moving forward to receive the water fluoridation support will need to attend to the challenge of anti-fluoride sentiment influence

    Merubah Sikap Terhadap Buang Air Besar Sembarangan Melalui Program Pemicuan : Kebijakan Nasional

    Get PDF
    Perilaku buang air besar terbuka (BABS) masih menjadi masalah besar di Indonesia. Di daerah pedesaan perilaku ini masih umum, salah satunya di Desa Bumiharjo, Lampung Timur pada tahun 2016, perilaku BABS masih dilakukan oleh 561 kepala keluarga. Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan pendekatan pemicu yang pilar pertamanya adalah Open Defecation Free (ODF). Program ini belum sepenuhnya dilaksanakan di desa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan program pemicu STBM terhadap perubahan sikap masyarakat tentang buang air besar sembarangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu. Hasil penelitian menunjukkan program pemicu memiliki pengaruh pada perubahan sikap masyarakat terhadap BABS (p = 0,002). Berdasarkan hasil penelitian ini, kebijakan STBM nasional dengan konsep pemicu harus terus dilaksanakan sampai ODF Village tercapai di seluruh Indonesia.Kata Kunci : perubahan sikap, buang air besar sembarangan, kebijakan nasiona

    Hubungan Status Demografi, Komorbid Dengan KIPI Post Vaksin COVID-19 Pada Tenaga Kesehatan

    Get PDF
    Background:&nbsp;Health workers are potentially infected due to their exposure to COVID-19 patients during work shifts, All clinical symptoms that occur due to needle prick trauma both directly and indirectly should be recorded as a KIPI reaction. Goal: Knowing the symptoms of kipi along with related factors experienced by health workers as the forefront in fighting the current coronavirus pandemic. Method: Observational analytics using a cross sectional method approach using a total sampling technique of 155 samples overall. Data retrieval begins in November 2021. This research was conducted at Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Hospital. Chi-square test statistical data using SPSS 25. Result: There is no relationship between demographic status and comorbid diseases with KIPI because of the results of p-value data &lt;0.05. Conclusion: That there is no relationship between demographic status, comorbid status and KIPI in Health Workers.Latar Belakang: Petugas kesehatan berpotensi terinfeksi karena pajanan mereka pada pasien COVID-19 selama shift kerja, Semua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum suntik baik langsung maupun tidak langsung harus dicatat sebagai reaksi KIPI. Tujuan: Mengetahui gejala kipi beserta faktor faktor yang berhubungan yang dialami tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam melawan pandemic virus corona saat ini. Metode: Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik total sampling sebanyak 155 sampel keseluruhan. Pengambilan data dimulai pada bulan November 2021. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Data statistik uji chi-square menggunakan SPSS 25. Hasil: Tidak terdapat hubungan status demografi dan penyakit komorbid dengan KIPI karena dari hasil olah data p-value &lt;0.05. Kesimpulan: Bahwa tidak terdapat hubungan antara status demografi, status komorbid dengan KIPI pada Tenaga Kesehata

    PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PANTI ASUHAN AL-HUSNA BANDAR LAMPUNG : PENGABDIAN MASYARAKAT KERJASAMA DENGAN UNIVERSITY PUTERA MALAYSIA

    Get PDF
    ABSTRAKPanti asuhan merupakan lembaga usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anak dalam pengentasan ketelantaran anak. Kondisi lingkungan dan kesehatan anak di panti asuhan perlu diperhatikan, mengingat anak-anak memiliki hak yang sama untuk pemenuhan kesehatan dan kesejahteraannya. Selain itu, anak-anak  juga merupakan investasi untuk membangun bangsa yang baik. Panti Asuhan Al-Husna Way Halim merupakan salah satu panti asuhan yang terdapat di Provinsi Lampung. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan pengurus panti asuhan didapatkan bahwa terdapat masalah kebersihan lingkungan seperti belum adanya kotak sampah  sehingga sampah berserakan , tidak ada tempat cuci tangan , dalam satu ruangan terdapat 6 tempat tidur yang tidak ada kelambu dan kurangnya pengetahuan anak panti dan staff tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Oleh sebab itu, program ini berfokus untuk diterapkannya PHBS di panti asuhan tersebut melalui penyuluhan dan games tentang sampah dan cuci tangan menggunakan sabun. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan anak di panti asuhan untuk menerapkan PHBS. Kata Kunci : PHBS, Panti Asuhan, Pengabdian Bersama  ABSTRACTOrphanages are business institutions to improve children's welfare in alleviating neglect of children. The environmental conditions and health of children in orphanages need to be considered, considering that children have the same rights to fulfill their health and well-being. Children are also an investment to build a good nation. Al-Husna Way Halim Orphanage is one of the orphanages in Lampung Province. The results of the preliminary survey conducted through observation and interviews with orphanage administrators found that there were environmental hygiene problems such as the absence of trash boxes so that garbage was scattered. There was no hand washing place, in one room there were six beds that had no mosquito nets and lack of orphanage knowledge and staff about the importance of Clean and Healthy Lifestyle (PHBS). Therefore, this program aimed to implementation of PHBS at the orphanage through counseling and games about garbage and hand washing using soap. This activity succeeded in increasing the knowledge of children in orphanages to implement PHBS. Keywords : clean and healthy lifestyle, orphanage, community health service
    corecore