11 research outputs found

    Sistem Pendaftaran Online Untuk Pemeriksaan Di Klinik Pratama Mutiara Hati

    Get PDF
    Pengelolaan data rekam medis merupakan salah satu komponen yang penting yang terdapat di dalam Sistem Informasi Manajemen Klinik.Pada Klinik terdapat beberapa bagian, antara lainpendaftaran antrian secara manual dan rekam medis pasien.Sistem ini dianggap tidak efisien lagi mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan dapat menyebabkan adanya duplikasi data rekam medis pasien yang tidak terkontrol, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan sangat besar. Pada penelitian ini digunakan metode waterfall, dimana menggambarkan pengerjaan dari suatu sistem yang dilakukan secara berurutan atau secara linear dari analisa kebutuhan sistem sampai testing. Hasil yang diinginkan dari skripsi ini adalah membangun program aplikasi antrian yang dibangun dapat mengefisienkan pekerjaan petugas dan rekam medis yang dapat mengakomodir proses pencatatan, penyimpanan data, juga pengaksesan data pasien yang terdahulu yang dapat digunakan untuk pelaporan data

    Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa Kelas VIII MTsN 2 Malang pada materi lingkaran berbantuan aplikasi Geogebra

    Get PDF
    INDONESIA: Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan suatu pembelajaran kooperatif yang membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memaksimalkan hasil belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTsN 2 Malang pada materi Lingkaran berbantuan aplikasi geogebra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitiannya Pretest-Posttest Control Group Design, Adapun populasinya yaitu seluruh kelas VIII MTsN 2 Malang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Sampelnya kelas VIIIF sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes essai, lembar observasi dan angket respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial (Uji normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif digunakan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTsN 2 Malang pada materi lingkaran berbantuan aplikasi geogebra ditinjau berdasarkan (1) Nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen tuntas secara klasikal dengan presentase sebesar 86,67% (2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan aplikasi geogebra dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai sig= 0,000 Ftabel = 3.153. (3) Aktivitas siswa kelas eksperimen tergolong dalam kategori baik dengan presentase sebesar 85,294%. (4) Penggunaan model pembelajaran kooperatif TPS berbantuan aplikasi geogebra pada materi lingkaran mendapatkan respon positif dari siswa dengan presentase 92,85% . ENGLISH: Type cooperative learning modelThink Pair Share (TPS) is a cooperative learning that helps students to be actively involved in the learning process so that students can maximize their learning outcomes. This study aims to determine the effectiveness of the use of cooperative learning modelsThink Pair Share (TPS) on the learning outcomes of class VIII MTsN 2 Malang on Circle material assisted by the geogebra application. This research is a type of experimental research using a quantitative approach to the research designPretest-Posttest Control Group Design, The population is all class VIII MTsN 2 Malang. The sampling technique used isSimple Random Sampling. The sample is class VIIIF as the experimental class and class VIIID as the control class. The instruments used were essay tests, observation sheets and student response questionnaires. The data analysis technique used is descriptive statistics and inferential statistics. The results of this study indicate that the cooperative learning model of the Think Pair Share (TPS) type is effective for the learning outcomes of class VIII students of MTsN 2 Malang in the circle material assisted by the geogebra application in terms of (1) the experimental class students' learning outcomes are classically completed with a percentage of 86.67% (2) there is a significant difference between the average student learning outcomes using the type cooperative learning modelThink Pair Share (TPS) with the help of the geogebra application using conventional learning models with grades and Fcount= 3.244 > Ftable= 3.153. (3) The activities of the experimental class students belong to the good category with a percentage of 85.294%. (4) The use of the TPS cooperative learning model assisted by the Geogebra application on the Circle material received a positive response from students with a percentage of 92.85%. ARABIC: اكتب نموذج التعلم التعاونيأ بنشاط في عملية التعلم حتى يتمكن الطلاب من تحقيق أقصى قدر من نتائج التعلم. تهدف هذه الدراسة إلى تحديد فاعلية استخدام نماذج التعلم التعاونيأعتقد حصة الزوج على نتائج التعلم من الفصل الثامن الثامن المدرسة المتوسطة الاسلامية الحكومية 2 مالانج على مادة الدائرة بمساعدة تطبيق جيوجبرا. هذا اعتقد حصة الزوج هو تعلم تعاوني يساعد الطلاب على المشاركةلبحث هو نوع من البحث التجريبي باستخدام منهج كمي لتصميم البحثتصميم مجموعة التحكم قبل الاختبار البعدي، السكان جميعهم من الدرجة الثامنة الثامن المدرسة المتوسطة الاسلامية الحكومية 2 مالانج. تقنية أخذ العينات المستخدمة هيعينة عشوائية بسيطة. العينة من الفئة الفئة الثامن “ف” كفئة تجريبية والفئة الفئة الثامن “د” كفئة التحكم. الأدوات المستخدمة هي اختبارات مقالية وأوراق ملاحظة واستبيانات استجابة الطلاب. تقنية تحليل البيانات المستخدمة هي الإحصاء الوصفي والإحصاء الاستدلالي (اختبار الحالة الطبيعية واختبار التجانس واختبار الفرضية). تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن نموذج التعلم التعاوني للمشاركة في ثنائيات فعال على نتائج التعلم لطلاب الصف الثامن من المدرسة المتوسطة الاسلامية الحكومية 2 مالانج في مواضيع الدائرة بمساعدة التطبيقات جيوجبرامن حيث (1) أن نتائج تعلم طلاب الصف التجريبي مكتملة بشكل كلاسيكي بنسبة 86.67٪ (2) ، وهناك فرق كبير بين متوسط مخرجات تعلم الطلاب باستخدام نموذج التعلم التعاوني.أعتقد حصة الزوج بمساعدة تطبيق تطبيق جيوجبرا باستخدام نماذج التعلم التقليدية مع الدرجات و فعدد= 3.244> فطاولة= 3،153 (3) كان نشاط طلاب الفصل التجريبي في فئة جيدة بنسبة 85.294٪ (4) تلقى استخدام نموذج التعلم التعاوني بمساعدة تطبيق تطبيق جيوجبرا على مادة الدائرة استجابة إيجابية من الطلاب مع النسبة المئوية 92.85٪

    Characteristics and genesis of montmorilonitic claystone from Bandung area, Wonosegoro, Boyolali, Central Java, Indonesia

    Get PDF
    The Bandung bentonite deposit is located in Wonosegoro District, Boyolali Regence, Central Java. Characteristics of bentonite in this area are very important due to increase demand on bentonite in the industry. Several methods are used to characterize the bentonite in this area, such as PLM (polarizing light microscope), X-Ray Diffraction and Scanning Electron Microscope combined with EDX measurements. The montmorilonitic claystone belongs to Kerek Formation from Banyuurip Member. This deposit consists of mainly montmorilonitic claystone interbedded with tuffaceous sandstone. Petrographical analysis shows that montmorilonitic claystone consists of mostly clay minerals with small amount of calcite, volcanic glass, feldspar, quartz, and opaque minerals. The clay minerals are likely as alteration product of volcanic glass. The oriented XRD analyses show that the clay samples consist of Ca-montmorilonite, illite, and kaolinite. Physico-chemical analyses of montmorilonitic claystone display that the initial CEC (cation exchange capacity) is 20 mgrek.Na2O/200gr (54 mg.Na2O/100gr) and low swelling ability for about 2 times of its initial volume. Based on its mineralogical association, textures, and stratigraphic position, the montmorilonite is formed from devitivication of volcanic glass in a diagenetic environment with over 2 km thicks of overburden. Keywords: Bentonite, montmorillonitic claystone, devitrivication, diagenesis, montmorillonit

    PENGARUH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP POTENSI AMBLESAN TANAH DI DAERAH SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Kota Semarang mengalami amblesan tanah yang intensif setiap tahunnya. Salah satunya penyebab adalah pengaruh faktor kompaksi/konsolidasi batuan di bawah permukaan yang diduga mempunyai keterkaitan dengan keberadaan lapisan lempung. Karakteristik keteknikan batuan erat kaitannya dengan sifat penyusun batuannya, diantaranya adalah sifat ekspansifitas yang sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lempung. Jenis mineral lempung montmorilonit mempunyai daya kembang susut terbesar sehingga kehadirannya merupakan faktor utama yang menentukan sifat ekspansif. Tulisan ini membahas mengenai karakteristik lempung di daerah Semarang terutama mengenai sifat ekspansif lempung melalui pendekatan mineralogi berdasarkan hasil analisis XRD dan SEM-EDX serta pengaruhnya terhadap potensi amblesan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan umumnya tersusun atas mineral lempung berupa montmorilonit, illit dan kaolinit/klorit, selain itu juga mengandung fraksi mineral non lempung. Hasil korelasi dengan data lapangan menunjukkan bahwa lempung yang berada relatif di dekat permukaan umumnya mempunyai sifat ekspansif rendah – sedang, sedangkan lapisan lempung yang lebih dalam mempunyai sifat ekspansif sedang – tinggi. Lempung bawah permukaan di daerah Semarang menunjukkan sifat ekspansif yang rendah di bagian barat dengan kecenderungan peningkatan sifat ekspansif semakin ke arah timur. Keberadaan lapisan lempung tersebut diindikasikan mempercepat proses konsolidasi endapan Holosen di bagian timur dan utara Semarang yang memperbesar potensi amblesan tanah

    MINERALOGI BENTONIT TASIKMALAYA SEBAGAI MEDIA PENYERAP CO2 MELALUI KARBONASI HIDROTERMAL

    Get PDF
    Kristalinitas mineral kalsit yang terpresipitasi pada proses karbonasi hidrotermal dianalisis menggunakan metode XRD (X-ray diffraction) semi-kuantitatif dengan bantuan piranti lunak komersial PeakFit® serta SEM (scanning electrone microscope) untuk memperoleh ukuran kristalit dan bentuk morfologinya. Bentonit Tasikmalaya mengandung mineral-mineral potassium, kalsium, magnesium silikat berupa montmorilonit, klinoptilolit, dan anortit serta  mampu menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk mineral kalsit. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran kristalit kalsit yang terbentuk mempunyai korelasi dengan prosentase gas CO2 yang terserap. Penyerapan CO2 tertinggi tercapai pada bentonit CaBK dan NaBK dengan penambahan Ca(OH)2 pada suhu rendah masing-masing sebesar 9,9% dari massa percontoh. Adapun kristalinitas mineral kalsit terbesar tercapai pada bentonit CaBK yang menghasilkan kristalit kalsit berukuran 463,36Ǻ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentonit Tasikmalaya mampu menyerap CO2 dan menyimpannya dalam bentuk kalsit. Calcite precipitated during hydrothermal carbonation process was analyzed using semi-quantitative XRD (X-ray diffraction) method, supported with commercial software PeakFit®, and SEM (scanning electrone microscope) method to study its crystallite size and morphology. Tasikmalaya bentonite consist of potassium, calcium, magnesium silicate minerals as montmorillonite, clinoptilolite, and anorthite. The result indicates that crystallite sizes correlate with absorbed CO2 percentage. The highest CO2 absorption was obtained from CaBK and NaBK bentonite with addition of 9.9% Ca(OH)2 for each sample at low temperature. Largest calcite crystallinity obtained from CaBK bentonite that resulted 463.36Ǻ crystallites size. The result indicates that Tasikmalaya bentonite has an ability to absorb and store CO2 as calcite.  

    ZONA PERMEABEL DI KAWAH GUNUNG PAPANDAYAN BERDASARKAN GAS RADON DAN THORON

    Get PDF
    One of the methods used in geothermal exploration is to take advantage of the presence of radon in nature. In this study, we measured radon and thoron in Papandayan Volcano area, which was assumed to have a high geothermal potential. Measurements were carried out in around the crater of the volcano by using Rad7 on soil and water. The duration of measurement in each point is 15 minutes at a depth of 75 cm with a sniff mode. The result indicated that the concentration of radon gas is relatively high. The high concentration might be interpreted as the permeable zone, which associated with the zone of faults or fractures. The results also showed relatively high concentrations of radon gas around the east and the west of the crater. This concentration reflects the presence of permeable zones that may be associated with the southwest trending fault - northeast and also the presence of the caldera boundary. The continuity of permeable zone below the surface was interpreted based on the thoron- radon ratio (220Rn / 222Rn). A high ratio (indicating the source of radon shallow) found in the northern ridge of the Papandayan crater.Salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi panasbumi adalah dengan memanfaatkan keberadaan gas radon alam. Dalam penelitian dilakukan pengukuran gas radon dan thoron di lokasi Gunung Papandayan karena daerah ini diduga memiliki potensi panas bumi yang tinggi. Kegiatan pengukuran dilakukan di sekitar kawah Gunung Papandayan dengan menggunakan alat Rad7 pada media tanah dan air. Lama pengukuran pertitik adalah 15 menit pada kedalaman 75 cm dengan mode sniff. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi gas radon yang relatif tinggi, yang dapat diinterpretasikan sebagai keberadaan zona permeabel, berkaitan dengan adanya zona rekahan atau patahan. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi gas radon yang relatif tinggi di sekitar tebing kawah timur dan barat. Konsentrasi tersebut mencerminkan keberadaan zona permeabel, yang mungkin berasosiasi dengan patahan berarah baratdaya – timurlaut, dan juga keberadaan batas kaldera. Kemenerusan zona permeabel sampai ke bawah permukaan dianalisa berdasarkan rasio thoron/radon (220Rn/222Rn). Rasio tinggi ditemukan (menunjukkan sumber radon dangkal)  dipunggungan utara kawah Papandayan

    BATUAN PEMBAWA EMAS PADA MINERALISASI SULFIDA BERDASARKAN DATA PETROGRAFI DAN KIMIA DAERAH CIHONJE, GUMELAR, BANYUMAS, JAWA TENGAH

    Get PDF
    The bearing rocks and hosted rocks of base metals and gold in Indonesia generally occurs in Tertiary age of volcanic rocks. However, base metals and gold mineralizations in Cihonje area, Gumelar, Banyumas that have potential as hosted rocks of base metals and gold are in Tertiary sedimentary rock. Therefore, the rocks need to be investigated by field research for sampling and then laboratory petrographic and chemical analysis for some selected rock samples. The results obtained are calcareous sandstones, silicified and argillitized breccias and mineralized as members of the Rambatan Formation; sandstones as a member of Halang Formation that has weak propylitization and slightly mineralized; andesite basaltic of Kumbang Formation and veins of metal - quartz- adularia - calcite. Alteration and hydrothermal mineralization is caused by the intrusion of basaltic andesite Kumbang Formation that has shape of sill or dyke. From SiO2 vs K2O contents and FeO */MgO versus SiO2, some volcanic rocks samples of Kumbang Formations indicate the composition of basalt and basaltic andesite that are partially in tholeitic series, but generally are calc - alkaline. Members of Rambatan Formations and Lower Halang Formations interpreted as hosted rocks, Kumbang Formations are hosted rock and metal bearing rocks, while veins of metal-quartz-adularia-calcite are the metal bearing rocks. The sulphide minerals consist of pyrite, chalcopyrite, sphalerite, galenas. Gold mineralization and base metal occurred in epithermal–mesothermal and low sulphidation zones.ABSTRAKBatuan pembawa logam dasar dan emas di Indonesia umumnya terdapat pada batuan volkanik berumur Tersier, namun berbeda dengan batuan yang berpotensi sebagai pembawa logam dasar dan emas yang terdapat di daerah Cihonje, Gumelar, Banyumas yang terdapat pada batuan sedimen Tersier. Kondisi ini mendorong untuk dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kenapa keberadaanya pada sedimen Tersier. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian lapangan, pengambilan conto batuan terpilih untuk dilakukan dianalisis petrografi dan kimia batuan. Hasilnya menujukkan bahwa didapatkan batupasir gampingan, breksi tersilisifikasi dan terargilitisasi serta termineralisasi sebagai anggota Formasi Rambatan, batupasir anggota Formasi Halang terpropilitisasi lemah serta sedikit termineralisasi, andesit basaltik Formasi Kumbang dan urat-urat kalsit-adularia-kuarsa-logam. Alterasi dan mineralisasi hidrotermal yang terjadi disebabkan oleh intrusi andesit basaltik Formasi Kumbang berbentuk sill atau dyke. Pada batuan volkanik Formasi Kumbang kandungan SiO2 vs K2O dan FeO*/MgO vs SiO2 menunjukkan komposisi basalt dan andesit basaltik yang sebagian termasuk seri toleitik dan umumnya kapur – alkali. Batuan anggota Formasi Rambatan dan Formasi Halang bawah diinterpretasikan sebagai jebakan (perangkap), batuan Formasi Kumbang sebagai jebakan dan pembawa logam, urat kalsit-adularia-kuarsa-logam adalah pembawa logam. Mineral – mineral sulfida terdiri dari pirit, khalkopirit, sfalerit, galena. Mineralisasi emas dan logam dasar dapat terjadi pada zona epitermal – mesotermal bersulfida rendah

    GEOLOGI DAN PETROKIMIA ENDAPAN ZEOLIT DAERAH BAYAH DAN SUKABUMI

    Get PDF
    Zeolit dijumpai pada batuan piroklastik di daerah Cikembar (Sukabumi) dan Bayah (Banten) dari zona fisiografi pegunungan Bogor dan Bayah. Karakteristik, genesa batuan, dan tipe zeolit di kedua lokasi tersebut belum dijelaskan, terutama kaitannya dengan potensi pengkayaan unsur tanah jarang (UTJ) pada batupasir tufan di daerah Cikembar dan tuf teralterasi di daerah Swakan. Metode yang digunakan pada studi ini terdiri dari pengamatan geologi lapangan, petrografi, difraksi sinar-X (XRD), dan kimia batuan (whole rock) menggunakan XRF dan ICP-MS. Tujuannya adalah untuk mengungkap genesa pembentukkan zeolit dan UTJ di Swakan dan Cikembar. Batupasir tufan dari Cikembar dan tuf dari Swakan menunjukkan kehadiran zeolit bertipe mordenit dan klinoptilolit. Zeolit di daerah Cikembar terdapat sejajar perlapisan, sedangkan di daerah Swakan berasosiasi dengan kumpulan mineral alterasi. Pengendapan zeolit Cikembar dipengaruhi oleh air meteorik yang dicirikan oleh anomali negatif Ce pada pola diagram laba-laba yang di normalisasi terhadap kondrit. Total (∑UTJ) pada batupasir tufan dari Cikembar 82– 94 ppm dan pada tuf Swakan 71–83 ppm. Perbedaan kandungan ∑UTJ tersebut lebih mencerminkan komposisi UTJ pada batuan asal.ABSTRACT – Geology and petrochemistry of zeolite deposits of Bayah and Sukabumi areas. Zeolites are found in pyroclastic rocks in Cikembar (Sukabumi) and Bayah (Banten) from the Bogor and Bayah mountainous physiographic zones. The characteristics, rock genesis, and types of zeolites from these two locations have not been explained, especially in relation to the potential of REEs (Rare Earth Elements) enrichment in Cikembar tuffaceous sandstone and Swakan altered tuff. The method used in this study consists of field geological observations, petrography, X-ray diffraction (XRD), and whole rock geochemistry using XRF and ICP-MS. The aim is to uncover the formation of zeolites and REEs in Swakan and Cikembar. The Cikembar tuffaceous sandstones and the Swakan tuffs show the presence of mordenite and clinoptilolite types of zeolites minerals. The zeolites in Cikembar area are parallel to the bedding plane, while in Swakan area are associated with alteration mineral assemblages. The deposition of Cikembar zeolite was influenced by meteoric water which is characterized by the negative Ce anomalies in chondrite-normalized spider diagram pattern. The total (∑REEs) concentration in Cikembar tuffaceous sandstones are 82–94 ppm and Swakan tuffs are 71–83 ppm. The difference in the ∑REE content more likely reflects the parent’s rock REEs composition

    CHARACTERISTICS AND GENESIS OF MONTMORILONITIC CLAYSTONE FROM BANDUNG AREA, WONOSEGORO, BOYOLALI, CENTRAL JAVA, INDONESIA

    No full text
    The Bandung bentonite deposit is located in Wonosegoro District, Boyolali Regence, Central Java. Characteristics of bentonite in this area are very important due to increase demand on bentonite in the industry. Several methods are used to characterize the bentonite in this area, such as PLM (polarizing light microscope), X- Ray Diffraction and Scanning Electron Microscope combined with EDX measurements. The montmorilonitic claystone belongs to Kerek Formation from Banyuurip Member. This deposit consists of mainly montmorilonitic claystone interbedded with tuffaceous sandstone. Petrographical analysis shows that montmorilonitic claystone consists of mostly clay minerals with small amount of calcite, volcanic glass, feldspar, quartz, and opaque minerals. The clay minerals are likely as alteration product of volcanic glass. The oriented XRD analyses show that the clay samples consist of Ca-montmorilonite, illite, and kaolinite. Physico-chemical analyses of montmorilonitic claystone display that the initial CEC (cation exchange capacity) is 20 mgrek.Na2O/200gr (54 mg.Na2O/100gr) and low swelling ability for about 2 times of its initial volume. Based on its mineralogical association, textures, and stratigraphic position, the montmorilonite is formed from devitivication of volcanic glass in a diagenetic environment with over 2 km thicks of overburden.</p
    corecore