29 research outputs found

    Pengaruh Media Propagasi MYE (Malt Yeast Extract) dan MS (Murashige and Skoog) terhadap Diameter dan Berat Talus Lichen Parmelia sulcata secara In Vitro

    Get PDF
    Lichen merupakan organisme simbion yang lambat pertumbuhannya. Parmelia sulcata merupakan salah satu jenis lichen foliose yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat sehingga perlu ditumbuhkan secara cepat dan dalam kuantitas yang besar. Pertumbuhan talus lichen dapat diamati dari pengukuran diameter dan berat talus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi media propagasi MYE (Malt Yeast Extract) dan MS (Murashige and Skoog) yang paling efektif untuk diameter dan berat talus lichen Parmelia sulcata secara in vitro. Sampel lichen diperoleh dari Arboretum Sumber Brantas, Batu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan melakukan percobaan menumbuhkan lichen pada formulasi media MYE dan media MS dengan tujuh formulasi, yaitu; MYE 1, MYE 2, MYE 3, MYE 4, MS 1, MS 2 dan MS 3. Analisis data menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media propagasi MYE dan MS berpengaruh terhadap diameter dan berat talus lichen Parmelia sulcata. Pembentukan talus lichen Parmelia sulcata terbaik diperoleh setelah dua minggu pengamatan yaitu pada formulasi media MYE 4 dengan diameter talus rata-rata 9,00 cm dan berat talus rata-rata 2,79 gram

    STUDI TENTANG PERANAN PENDIDIK DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI AKTIVITAS BERMAIN DI KELOMPOK BERMAIN CENDEKIA, DESA KETANDAN, PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran melalui bermain di Kelompok Bermain Cendekia, bagaimana peran pendidik dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak utamanya dalam pengelolaan emosi negatif dan kepekaan berempati, berikut hambatan- hambatan yang muncul melalui aktivitas bermain. Subjek penelitian ini ialah pengelola, pendidik, anak didik dan orangtua anak didik Kelompok Bermain Cendekia. Setting penelitian mengambil tempat di Kelompok Bermain Cendekia, Desa Ketandan, Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode wawancara dan pengamatan langsung yang didukung dengan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan teknis analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses Pembelajaran melalui aktivitas bermain di Kelompok Bermain Cendekia sudah terlaksana, namun belum berjalan dengan optimal. (2) Peranan pendidik dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak : membantu anak mengeksplorasi perasaannya, membantu anak memahami perasaannya, membantu anak mengekspresikan perasaannya dengan tepat dengan menggunakan pemodelan dan pembiasaan serta menggunakan hukuman sebagai bentuk kontrol sikap. (3) Rangsangan yang diberikan pendidik untuk memiliki kepekaan berempati dilakukan dengan memberi rangsangan visual, rangsangan verbal, rangsangan afektif, memberikan rangsangan fisik serta memberikan latihan bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik. (4) Hambatan pendidik dalam membantu pengembangan kecerdasan emosional adalah adanya kecenderungan orangtua yang terlalu melindungi kesalahan anak, kurangnya peranan /keterlibatan dari seluruh pendidik, pengelola dan orang tua serta keterbatasan daya dukung/fasilitas yang dimiliki Kelompok Bermain Cendekia. Kata Kunci : kecerdasan emosional, aktivitas bermain, kelompok bermai

    STUDI TENTANG PERANAN PENDIDIK DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI AKTIVITAS BERMAIN DI KELOMPOK BERMAIN CENDEKIA, DESA KETANDAN, PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran melalui bermain di Kelompok Bermain Cendekia, bagaimana peran pendidik dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak utamanya dalam pengelolaan emosi negatif dan kepekaan berempati, berikut hambatan- hambatan yang muncul melalui aktivitas bermain. Subjek penelitian ini ialah pengelola, pendidik, anak didik dan orangtua anak didik Kelompok Bermain Cendekia. Setting penelitian mengambil tempat di Kelompok Bermain Cendekia, Desa Ketandan, Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode wawancara dan pengamatan langsung yang didukung dengan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan teknis analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses Pembelajaran melalui aktivitas bermain di Kelompok Bermain Cendekia sudah terlaksana, namun belum berjalan dengan optimal. (2) Peranan pendidik dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak : membantu anak mengeksplorasi perasaannya, membantu anak memahami perasaannya, membantu anak mengekspresikan perasaannya dengan tepat dengan menggunakan pemodelan dan pembiasaan serta menggunakan hukuman sebagai bentuk kontrol sikap. (3) Rangsangan yang diberikan pendidik untuk memiliki kepekaan berempati dilakukan dengan memberi rangsangan visual, rangsangan verbal, rangsangan afektif, memberikan rangsangan fisik serta memberikan latihan bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik. (4) Hambatan pendidik dalam membantu pengembangan kecerdasan emosional adalah adanya kecenderungan orangtua yang terlalu melindungi kesalahan anak, kurangnya peranan /keterlibatan dari seluruh pendidik, pengelola dan orang tua serta keterbatasan daya dukung/fasilitas yang dimiliki Kelompok Bermain Cendekia. Kata Kunci : kecerdasan emosional, aktivitas bermain, kelompok bermai

    Application of Basic English Word Translation to Indonesia for Beginners Using Visual Basic 6.0

    Full text link
    English-Indonesian dictionary created in the form of recommended books is notpractical at this time, because these days everyone wants something practical andinstant especially for those who have something to do.This application program is a form of visualization dictionary using Visual Basic 6.0programming language from traditional dictionaries that can be used. In addition tothe display interface that is made as attractive as possible, this application alsodisplays the search word in the English language more easily and quickly, so you canhelp learn the language with more fun and easy. Also in this progarm also have theaddition and removal of said facility so selal up to date

    PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIMANAH WETAN KECAMATAN KALIMANAH

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran bercerita menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan dan untuk meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kalimanah Wetan, Purbalingga yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan bercerita melalui pendekatan keterampilan proses. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumen, dan tes. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif (tes) dan deskriptif kualitatif (observasi). Penelitian ini menggunakan analisis hasil tes keterampilan bercerita dan analisis data hasil observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kalimanah Wetan. Terdapat peningkatan proses keterampilan bercerita yang ditandai dengan beberapa siswa sudah berani bertanya, berani tampil bercerita, keterampilan bercerita lebih baik dan lancar, serta penguasaan materi yang lebih baik. 2) Sebelum dilakukan tindakan rata-rata keterampilan bercerita kelas V yaitu 62,84. Pada siklus I rata-rata keterampilan bercerita siswa adalah 71,26 mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 5,63 menjadi 76,89. Siswa yang dalam kategori tuntas dalam pembelajaran mencapai 89,5%, sedangkan yang belum tuntas hanya sebesar 10,5%. Aktivitas saat penerapan pendekatan proses juga masuk dalam kategori tinggi sebesar 87,00 (91,58%) dari skor ideal sebesar 95 (100%). Kata Kunci: Pendekatan keterampilan proses, keterampilan bercerit

    Pengaruh Media Propagasi MYE (Malt Yeast Extract) dan MS (Murashige and Skoog) terhadap Diameter dan Berat Talus Lichen Parmelia sulcata secara In Vitro

    Get PDF
    Lichen merupakan organisme simbion yang lambat pertumbuhannya. Parmelia sulcata merupakan salah satu jenis lichen foliose yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat sehingga perlu ditumbuhkan secara cepat dan dalam kuantitas yang besar. Pertumbuhan talus lichen dapat diamati dari pengukuran diameter dan berat talus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi media propagasi MYE (Malt Yeast Extract) dan MS (Murashige and Skoog) yang paling efektif untuk diameter dan berat talus lichen Parmelia sulcata secara in vitro. Sampel lichen diperoleh dari Arboretum Sumber Brantas, Batu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan melakukan percobaan menumbuhkan lichen pada formulasi media MYE dan media MS dengan tujuh formulasi, yaitu; MYE 1, MYE 2, MYE 3, MYE 4, MS 1, MS 2 dan MS 3. Analisis data menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media propagasi MYE dan MS berpengaruh terhadap diameter dan berat talus lichen Parmelia sulcata. Pembentukan talus lichen Parmelia sulcata terbaik diperoleh setelah dua minggu pengamatan yaitu pada formulasi media MYE 4 dengan diameter talus rata-rata 9,00 cm dan berat talus rata-rata 2,79 gram

    Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Kawula Mudadi Era Milenial Melalui Pendekatan Inside-out

    Full text link
    The potential for development and development of an entrepreneurial spirit in theyounger generation is still not optimal. This is because the level of education of mostaudiences is high school (SMA) who have never received debriefing about entrepreneurship.The aim of community service is to see the students' abilities for themselves through selfconcept,entrepreneurial interest, entrepreneurial traits, own skills, abilities and backgroundthat determine what type of business will be pioneered. Then there needs to be an effort tofoster an entrepreneurial spirit through an inside-out approach. Inside-out approach. TheInside-out approach means initiating something (including making changes) from yourself,not from outside parties. The variables used are self-concept, entrepreneurial interest andentrepreneurial characteristics. Data were obtained through pretest and post testquestionnaires distributed to students. The results show Pretest is done on the variables ofself-concept, entrepreneurial interest and entrepreneurial characteristics. The results ofpretest-variable business interests showed an average of 65.08%. Based on scoreinterpretation criteria, it can be concluded that students' self-concept towardsentrepreneurship is strong. The pretestminate results of entrepreneurship show an average of90.08%. Based on the score interpretation criteria, it was concluded that students'entrepreneurial interest in entrepreneurship was very strong. Post test results onentrepreneurship shows an average of 91.52%. Based on the score interpretation criteria, itwas concluded that students' entrepreneurial interest in entrepreneurship was very strong. Theresults of the pre test entrepreneurial characteristics show that the average of Nikai is 77.26%.The post test results showed an average value of 77.78%. Based on the interpretation criteriathe score is concluded that the characteristics of students' entrepreneurship towardsentrepreneurs are strong. The results of the post test did not show results that were notsignificantly different from the results of the pre-test. The inside-out approach is a reflectionof the attitude of proactivity, which is to make oneself as a person who is empowered (at thesame time responsible) in creating a positive influence on the surrounding environment. Thisinside-out approach is very good in developing students personally to become independententrepreneurs in the future

    Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Heksan, Kloroform, dan Etanol Rumput Gandum (Triticum aestivum) Terhadap Sel Kanker Payudara T47D

    Get PDF
    Breast cancer is a type of cancer that has high incidence and mortality. Cancer therapies that exist today cause side effects such as nausea, vomiting, and alopecia. It encourages researchers to utilize natural sources as a treatment to minimize these side effects. Wheatgrass (Triticum aestivum) is one of the natural ingredients that has been studied to have cytotoxic activity against some cancer cells, such as MCF-7 breast cancer cells, HL60 leukemia cells and HeLa cervix cancer cells. This study aimed to find out the IC50 value of hexane, chloroform and ethanol wheatgrass extracts against T47D breast cancer cells, and identify the class of compounds contained in hexane, chloroform and ethanol wheatgrass extract. The extraction was done by maceration method using hexane, chloroform and 96% ethanol. The cytotoxic test performed by MTT assay method and the concentrasions of extracts was 1.000, 500, 250, 125, dan 62,5 µg/mL. The classes of compounds in the extract were analyzed by Thin Layer Chromatography (TLC) method and by using spray reagent. The results showed that the hexane, chloroform and ethanol wheatgrass extracts had IC50 values of >1,000 μg/mL; 416,87 μg/mL and >1,000 μg/mL respectively and the IC50 of doxorubicin is 85,11 μg/mL. TLC results show that hexane, chloroform, and ethanol wheatgrass extracts contains the same secondary metabolite substances that are alkaloid, terpenoid, steroid, phenolic and tannin. Keywords: Triticum aestivum, cytotoxic, MTT assay, T47D cells

    PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PEMANFAATAN TANAMAN KELOR BAGI IBU NIFAS

    Get PDF
    Children who experience a condition of failure to thrive can be seen by the difference in height where the child is lower than the child's height according to his age or commonly referred to as a stunted child, chronic malnutrition at the beginning of a child's life is the cause. Prevention of stunting in children is attempted on 1,000 HPK (First Day of Life) by giving special attention, one of which is through exclusive breastfeeding. The target for reducing stunting in 2018-2023 is based on the Regional Medium Term Plan (RPJMD) for Banyumas Regency by 15% in 2022. Meanwhile, the target for reducing stunting in Central Java Province for Banyumas Regency in 2022 is 18.1%. The incidence of stunting in Banyumas Regency in children under two years and children under five years is 406 people, pregnant women with a risk of stunting who require referrals are 1749 people and catin (prospective brides) who have a risk of stunting are 84 people. Miraceltree is a plant that has a high nutritional content in Indonesia, often called Moringa leaves with the scientific name Moringa Oleifera. Along with this, WHO indicates that Moringa leaves are an alternative food ingredient as an effort to deal with nutritional problems or malnutrition. The purpose of this research is to explore the benefits of Moringa leaves for postpartum mothers who are breastfeeding so that breast milk production increases so that their nutritional intake is fulfilled as a stunting prevention measure. The qualitative method was chosen in this study with a case study (Case Study). In-depth interviews were used in the study of data on ten postpartum mothers, one village midwife and one coordinating midwife for triangulation in the working area of the Kalibagor Health Center, Banyumas Regency. Lack of information is a factor in the low knowledge about the benefits of Moringa leaves and how to process them. Many general public assume that Moringa leaves are plants that are often found in the home environment and have no benefit in improving nutrition. Several factors influence the utilization of Moringa leaves, namely knowledge or understanding, information, culture, education from health workers (Nakes) and social media
    corecore