23 research outputs found

    Determinan Literasi Digital Mahasiswa: Kasus Universitas Sriwijaya [Determinants of Students Digital Literacy: the Case of Sriwijaya University]

    Full text link
    Artikel ini bertujuan menganalisis kontribusi kesenjangan digital terhadap tingkat literasi digital di kalangan mahasiswa Universitas Sriwijaya. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya yang berjumlah 3.414 orang. Sampel penelitian ditetapkan secara purposif sebanyak 200 orang dan dipilih dengan metode simple random sampling. Seratus responden dipilih dari kelompok digital native di Kampus Palembang dan 100 orang lagi dipilih dari Kampus Indralaya. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan. Data dianalisis dengan SPSS dan menggunakan tabulasi silang (chi-square dan uji Somers). Hasilnya, kesenjangan digital di kalangan mahasiswa Universitas Sriwijaya berbentuk perbedaan kepemilikan, biaya komunikasi, dan usia pertama kali mengoperasikan perangkat TIK (laptop, tablet, dan handphone). Hampir tidak ada perbedaan dalam tiga situs website yang paling sering dikunjungi, tiga tempat favorit mengakses internet, intensitas penggunaan, dan pola pemanfaatan perangkat TIK. Tingkat literasi digital mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya adalah ‘Tinggi' dan ‘Sangat tinggi'. Ia tidak berhubungan dengan jenis kelamin, program studi, kepemilikan dan intensitas penggunaan TIK, keanggotaan dalam grup online, dan biaya komunikasi yang dikeluarkan. Secara statistik, literasi digital dipengaruhi usia pertama kali menggunakan perangkat TIK. Tetapi hubungan keduanya bersifat negatif dan tidak signifikan.*****This article aims to analyze the contribution of the digital divide to digital literacy among students in Sriwijaya University (SU), by using quantitative approach. Research population was 3,414 students at Faculty of Social and Political Sciences, SU. Research sample consists of 200 students chosen purposively by using simple random sampling method. A hundred students were selected from digital native in Palembang Campus, while the other 100 were from Indralaya Campus. Data were collected by a structured interview based on questionnaire and were analyzed using SPSS and cross tabulation (chi-square and Somers test). The results show that the digital divide among students in SU occurs in the forms of differences of ICT devices ownership, communication costs, and the age when the respondent used ICT devices (laptops, tablets, and mobile phones) for the first time. There is no difference between respondents in the aspects of three most frequently-visited websites, three favorite places in accessing the Internet, and the intensity and USAge pattern of ICT devices. We also found that the digital literacy of SU students are in the level of 'high' and 'very high'. However, it does not relate to gender, discipline, ownership and USAge intensity of ICT devices, membership in online groups, and communication costs. Statistically, digital literacy is influenced by the age when a respondent used an ICT device for the first time. In contrast, this relationship is negative and insignificant

    How Are They Elected? Vote Buying And General Election In Ogan Ilir District, South Sumatera Province

    Get PDF
    This article designed to examine patronage practice in the 2014 general election in Ogan Ilir district, South Sumatera Province, Indonesia, before and after election in one electoral area (Ogan Ilir 1). We apply Nine Step to Victory (Alamsyah, 2015) framework to achieve this goal. Our key informants are some legislative candidates and their brokerage or winning team at various level. Primary data gathered through depth interview and secondary data collected from the government institution. This data will be analyzed using interactive model (Miles, Huberman, and Saldana, 1994). Drawing on the qualitative approach, we find that, before election day, all candidates in this area practicing vote buying and patronage to get political support from the voters. A form of patronage dominated by club goods, and cash transfer (transport allowance, communication and consumption cost, and vote buying). We do not find incumbency candidate who is practicing fork barrel. After election day, especially when the winner candidates, has been working as a legislator, he has an obligation to continuing patronage through informal and cultural networking (personal or community event). In this various event, he must deliver goods, services, or money to the people (as an individual or group). Our results are strengthening the previous finding that all candidates have begun implementing patronage strategy when they are recruiting the winning team, campaign, and realize vote buying. Family, especially extended family, and friendship is the primary foundation for all candidates to build brokerage (the winning team) structure. All candidates also using “by name by address” strategy to guide vote-buying practice. We discuss this finding, showing limitation and agenda for the research on this topic

    Determinan literasi digital mahasiswa: kasus Universitas Sriwijaya [Determinants of students digital literacy: the case of Sriwijaya University]

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan menganalisis kontribusi kesenjangan digital terhadap tingkat literasi digital di kalangan mahasiswa Universitas Sriwijaya. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya yang berjumlah 3.414 orang. Sampel penelitian ditetapkan secara purposif sebanyak 200  orang dan dipilih dengan metode simple random sampling. Seratus responden dipilih dari kelompok digital native di Kampus Palembang dan 100 orang lagi dipilih dari Kampus Indralaya. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan. Data dianalisis dengan SPSS dan menggunakan tabulasi silang (chi-square dan uji Somers). Hasilnya, kesenjangan digital di kalangan mahasiswa Universitas Sriwijaya berbentuk perbedaan kepemilikan, biaya komunikasi, dan usia pertama kali mengoperasikan perangkat TIK (laptop, tablet, dan handphone). Hampir tidak ada perbedaan dalam tiga situs website yang paling sering dikunjungi, tiga tempat favorit mengakses internet, intensitas penggunaan, dan pola pemanfaatan perangkat TIK. Tingkat literasi digital mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya adalah ‘Tinggi’ dan ‘Sangat tinggi’. Ia tidak berhubungan dengan jenis kelamin, program studi, kepemilikan dan intensitas penggunaan TIK, keanggotaan dalam grup online, dan biaya komunikasi yang dikeluarkan. Secara statistik, literasi digital dipengaruhi usia pertama kali menggunakan perangkat TIK. Tetapi hubungan keduanya bersifat negatif dan tidak signifikan.*****This article aims to analyze the contribution of the digital divide to digital literacy among students in Sriwijaya University (SU), by using quantitative approach. Research population was 3,414 students at Faculty of Social and Political Sciences, SU. Research sample consists of 200 students chosen purposively by using simple random sampling method. A hundred students were selected from digital native in Palembang Campus, while the other 100 were from Indralaya Campus. Data were collected by a structured interview based on questionnaire and were analyzed using SPSS and cross tabulation (chi-square and Somers test). The results show that the digital divide among students in SU occurs in the forms of differences of ICT devices ownership, communication costs, and the age when the respondent used ICT devices (laptops, tablets, and mobile phones) for the first time. There is no difference between respondents in the aspects of three most frequently-visited websites, three favorite places in accessing the Internet, and the intensity and usage pattern of ICT devices. We also found that the digital literacy of SU students are in the level of 'high' and 'very high'. However, it does not relate to gender, discipline, ownership and usage intensity of ICT devices, membership in online groups, and communication costs. Statistically, digital literacy is influenced by the age when a respondent used an ICT device for the first time. In contrast, this relationship is negative and insignificant

    Dampak Sosial dan Ekonomi Keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) Café Mana di Kabupaten Lahat

    Get PDF
    Keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) Café 88 di Desa Muara Lawai membuat resah beberapa masyarakat dan memberikan dampak sosial dan dampak ekonomi bagi masyarakat Desa Muara Lawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial dan dampak ekonomi keberadaan PSK Café 88 pada Masyarakat Desa Muara Lawai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang menentukan informan secara purposive. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang berupa obesrvasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan konsep dampak sosial dan dampak ekonomi keberadaan PSK dari Kartini Kartono. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan PSK Café 88 memberikan dampak sosial dan dampak ekonomi pada masyarakat Desa Muara Lawai. Dampak sosial yang terlihat dengan keberadaan PSK tersebut adalah rusaknya akhlak dan nilai masyarakat, rusaknya sendi-sendi, ketidakharmonisan dalam rumah tangga dan berujung perceraian, serta terjadinya kriminalitas. Sementara itu dampak ekonomi yang terlihat yaitu adanya keuntungan bagi pemilik warung dan kerugian ekonomi bagi individu yang mengunjungi warung Café 88.

    PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN EKONOMI KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Penelitian ini membahas mengenai Peran Perempuan dalam Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Istri Korban PHK Di Perumahan Kesuma Permai 2 Kelurahan Sungai Selincah Kalidoni Palembang). Analisis penelitian ini menggunakan konsep peran perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mendeskripsikan ada tiga peran perempuan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga era pandemi covid-19 yaitu: 1) peran reproduktif, dimana perempuan berperan dalam ranah domestik mengurus pekerjaan rumah, mendidik anak, serta mengurus keluarga; 2) Peran ekonomi produktif, yaitu perempuan berperan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, seperti berdagang dan manajemen keuangan rumah tangga; 3) Peran manajemen komunitas yaitu perempuan berperan dalam kegiatan komunitas yang ada di lingkungan tempat tinggal

    TELAAH LITERATUR TENTANG DAKWAH DI INDONESIA

    Get PDF
    Da'wah is one of the important elements in all religions. In Indonesia, a lot of research on da'wah has been done by scientists, but no one has tried to map the results of knowledge that have been done by these researchers. Therefore, this article aims to get an idea of the theoretical knowledge that has been produced by da'wah researchers in Indonesia. From the results of an analysis of 44 articles that became the sample of the study, we concluded that the phenomenon of da'wah was studied in a more descriptive qualitative manner. The focus of the research is still limited to the issue of exclusive preaching messages and the practice of preaching carried out by civil society. Research on exclusive preaching messages, aspects of preaching management and organization, and preaching activities of government institutions and private corporations are rarely explored. The researcher discusses the theoretical and practical implications of these findings for the world of research and scientific publications in Indonesia

    Jalan Terjal Pencapaian MDGs di Era Desentralisasi

    Get PDF
    Selama 32 tahun, di bawah kendali rezim Orde Baru, Indonesia mengagungkan Trilogi Pembangunan sebagai kitab suci pembangunan nasional. Orde Baru dan triloginya runtuh karena krisis moneter yang memicu reformasi politik 1998. Dalam rentang waktu singkat, gelombang reformasi politik membuat wajah republik ini berubah, termasuk soal hubungan politik pusat dan daerah yang populer dengan istilah desentralisasi/otonomi daerah. Bagi Sumatera Selatan, desentralisasi menyebabkan jumlah kabupaten/kota di wilayahnya mencapai 16 (enam belas). Sementara itu, isu MDGs di Sumatera Selatan – khususnya pendidikan – menjadi salah satu kata kunci propaganda politik banyak kandidat kepala daerah. Ketika MDGs berjasa mengantarkan kemenangan pasangan kepala daerah tertentu, sudahkah ia dihargai dengan layak! Tulisan ini akan menganalisis implikasi desentralisasi terhadap target pencapaian MDGs pada 2015. Fokusnya adalah bagaimana menjelaskan relasi dinamis MDGs dengan dinamika ekonomi-politik lokal. Kata kunci: MDGs, decentralization, South Sumater

    Rasionalitas Ekonomi Petani Kopi di Desa Padang Bindu Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang

    Get PDF
    Sektor pertanian merupakan mata pencahrian mayoritas penduduk Indonesia dan yang berkembang salah satunya komoditas kopi, dikelola oleh petani kopi. Penelitian ini mengkaji permasalahan bagaimana keadaan ekonomi petani, tindakan ekonomi petani yang menggambarkan tindakan yang rasionalitas pada petani. Penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis yaitu penelitian yang mengambarkan keadaan suatu fenomena yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut katagorinya untuk memperoleh kesimpulan, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta setiap hubungan mengenai keadaan ekonomi, tindakan ekonomi, serta usaha di luar sektor pertanian yang dilakukan oleh petani kopi di Desa Padang Bindu Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam kepada informan dan peneliti menggunakan pedoman wawancara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa petani kopi di Desa Padang Bindu Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang telahmelakukan tindakan dan keputusan berdasarkan rasionalitas. Petani saling tolong menolong pada kondisi subsisten dan petani telah berpikir rasional. Setiap tindakan dilakukan atas dasar rasionalitas, petani sudah memikirkan untung rugi dari setiap keputusan yang dibuat. Meskipun tingkat Pendidikan petani rendah, tetapi petani menyadari bahwa pendidikan penting dan berusaha untuk memberikan Pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka. Anak-anak merupakan investasi dimasa depan, selain itu petani juga melakukan investasi tanah, hewan ternak dan barang milik pribadi lainny

    Hubungan Sosial Mahasiswa Papua dengan Mahasiswa Non Papua di Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya

    Get PDF
    Hubungan sosial terjadi antara mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua yang sama-sama sedang menempuh pendidikan di Universitas Sriwijaya kampus Indralaya. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Papua dan mahasiswa non- Papua Universitas Sriwijaya yang memenuhi kriteria informan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai hubungan sosial mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua di Universitas Sriwijaya kampus Indralaya dengan melihat bentuk-bentuk hubungan sosial serta faktor pendorong dan penghambat hubungan sosial. Konsep yang digunakan untuk mengkaji permasalahan mengenai hubungan sosial ini adalah konsep hubungan sosial dari Wardiyatmoko. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mahasiswa Papua dan mahasiswa non Papua yang menjadi informan utama serta penjaga asrama mahasiswi yang menjadi informan pendukung dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara semi struktur kepada informan utama dan informan pendukung, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial asosiatif dalam bentuk kerjasama terjadi dalam kegiatan berupa kerja kelompok dan aksi solidaritas penggalangan dana. Akomodasi terjadi dalam bentuk toleransi dalam bidang keagamaan, diskusi untuk meredakan ketegangan, dan kompromi saat mengerjakan tugas kelompok yang dilakukan oleh mahasiswa Papua dan mahasiswa non Papua. Kemudian hubungan sosial disosiatif terjadi dalam bentuk kontravensi yang berupa ejekan dan sindiran yang sering diterima oleh mahasiswa Papua. Faktor pendorong hubungan sosial mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua adalah kesadaran bahwa mereka sedang menempuh pendidikan, untuk menjaga rasa aman, menambah relasi pertemanan, dan keperdulian. Sedangkan faktor penghambat hubungan sosial mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua adalah kesulitan adaptasi, sifat mahasiswa Papua yang cenderung tertutup, dan prasangka negatif yang sering muncul.Kata kunci: Hubungan Sosial, Mahasiswa Papua, Universitas Sriwijaya

    PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN AQUA DI DESA JEMUNDO KECAMATAN TAMAN SIDOARJO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Kesadaran merek, Asosiasi merek dan Brand image secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Aqua di Kecamatan Taman Sidoarjo. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua pembeli air minum dalam kemasan Aqua di Kecamatan Taman Sidoarjo. Data yang dianalisa dalam penelitian ini adalah data yang didapat melalui penyebaran kuesioner dan wawancara. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode Non-Probability Sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 60 sampel, diambil berdasarkan 5 kali jumlah indikator penelitian. Teknik analisa yang digunakan adalah uji instrumen penelitian berupa uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis menggunakan uji F dan uji t. Untuk menganalisis data digunakan uji regresi linier berganda. Hasil uji F yaitu menunjukkan bahwa model Regresi Linier Berganda yang mengukur pengaruh secara simultan Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian layak digunakan. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Brand Image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli air minum dalam kemasan Aqu
    corecore