8 research outputs found

    Sistem Monitoring Kondisi Terumbu Karang Menggunakan Surveillance Camera Yang Diletakan Pada ROV (Remotetly Operated Vehicles)

    Get PDF
    Terumbu karang adalah rumah bagi 25% dari semua kehidupan laut yang harus dibudidayakan melalui monitoring secara berkala agar terhindar dari kerusakan. Proses monitoring yang sudah dilakukan adalah dengan pengamatan langsung oleh penyelam ke bawah laut, hal tersebut dapat membahayakan keselamatan penyelam dari serangan hiu, biaya yang mahal serta cuaca yang tidak menentu. ROV (Remotetly Operated Vehicle) merupakan robot bawah laut untuk melakukan penelitian mengenai terumbu karang. Penelitian tersebut berdasarkan pada kerusakan terumbu karang dan menggantikan penyelam untuk melakukan monitoring. ROV dirancang dengan sistem monitoring menggunakan Surveillance Camera yang dapat bergerak keatas, kebawah, kekiri, dan kekanan. Pergerakan kamera dikontrol oleh Joystik dengan memberikan sinyal ke Motor Servo DS3218 yang telah terhubung dengan mikrokontroler Arduinomega 2560. Motor servo dipasang secara vertikal untuk gerakan kekanan dan kekiri, kemudian dipasang secara horizontal untuk gerakan keatas dan kebawah sekaligus terhubung dengan clamp sebagai tempat meletakan kamera. Software yang digunakan untuk sistem monitoring adalah Visual Studio 2015. Dari hasil pengujian sistem monitoring menggunakan Surveillance Camera didapatkan bahwa, pengendalian gerakan kamera sudah sesuai dengan yang dikendalikan joystik yaitu gerakan ke kanan, ke kiri, ke atas dan ke bawah. Sudut maksimum pergerakan kamera dari atas ke bawah sebesar 2300 dengan waktu 8,2 dan gerakan dari kanan ke kiri sebesar 2200. dengan waktu 6,02 detik. ========================================================= Coral reefs are home to 25% of all marine life which have to cultivated trough periodic monitoring to avoid damage. The monitoring process has been done trough a direct monitor to the location by divers, it can be dangerous for the safety of divers from shark attacks, high cost and the uncertain weather. ROV was an underwater robot has many functions such as coral reefs research. The research was based one the demage of coral reefs and could replace the divers to do monitoring in undersea. The ROV was designed with a monitoring system using Surveillance Camera that could move up, down, left, and right. A Camera movement was controlled by Joystick by giving signal to Servo Motor DS3218 and connected with microcontroller Arduinomega 2560. A Servo motor which was installed vertically for right and left movement, then the installed horizontally for up and down movement while connected with clamp as place of putting camera. The software used for the monitoring was Visual Studio 2015. From the test result of monitoring system using Surveillance Camera on the ROV found that, control of camera movement was in accordance with the joystick controlled movement of right, left, up and down. The maximum angle of camera movement from top to bottom was 2300 takes 8,2 seconds and from right to left movement was 2200 takes 6,02 seconds

    Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Sayuran Daun Oleh Rumah Makan di Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara

    Get PDF
    This study aims to: (i) find out the description of demand for leaf vegetables by restaurants in Kefamenanu City District, Timor Tengah Utara Regency, (ii) to find out factors that greatly affected the demand for leaf vegetables by restaurants in Kefamenanu City District, Timor Tengah Utara Regency. The study was conducted from January to September 2017. Determination of the study area was determined purposive. The sampling method was done by incidental sampling method, where the meaning of sampling was based on the thought that, the entire population unit the same opportunity to be sample. The results showed that the factors that affected the demand for vegetables (cassava, mustard, celery) were expenditures on vegetables purchases while the other independent variables in this study had no significant effected on the demand for leafes vegetables by the restaurant.Penelitian ini bertujuan untuk : (i) mengetahui gambaran permintaan sayuran daun oleh rumah makan di Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, (ii) untuk mengetahui faktor – faktor yang sangat mempengaruhi permintaan terhadap sayuran daun oleh Rumah makan di Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan September 2017. Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja. Metode penarikan sampel dilakukan dengan metode incidental sampling, dimana artinya penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa, keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan sayur – sayuran (singkong, sawi, seledri) adalah pengeluaran pembelian sayur – sayuran sedangkan variabel independen lainya  pada penelitian ini tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap jumlah permintaan sayuran daun oleh rumah makan

    KORELASI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII H DAN I SMP NEGERI 3 MENGWI

    Get PDF
    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII H dan I SMP Negeri 3 Mengwi yang berjumlah 34 orang dan jumlah sampel penelitian ditetapkan dengan teknik kuota sampling sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan pengukuran. Metode analisis statistik yang diformulasikan dengan teknik korelasi Ganda Product Moment. Pada analisis hasil perhitungan diperoleh nilai (r) yakni rx1y = -0,44431 dengan mengabaikan tanda min (-) yang berada pada tingkat hubungan cukup, rx2y = -0,39912 dengan mengabaikan tanda min (-) yang berada pada tingkat hubungan rendah, rx1x2 = 0,36631 dan berada pada tingkat hubungan rendah. Sedangkan nilai rx1x2y = 0,519386 berada pada tingkat hubungan cukup. Koefisien penentu (Kp) yaitu sebesar 26,97% dan sisanya sebesar 73,03% adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Taraf signifikansi dalam penelitian ini adalah 0,05% dan db = 28. Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,976 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,50 sehingga korelasinya signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada korelasi yang cukup antara daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai terhadap kecepatan lari 100 meter pada siswa putra kelas VIII H dan I SMP Negeri 3 Mengwi sehingga H0 ditolak dan Ha diterima (signifikan)

    PENERAPAN TEKNIK PENCAHAYAAN LOW KEY DAN HIGH CONTRAST DALAM FILM “NISKALA”

    Get PDF
    Isu-isu sosial menjadi ide dalam pembuatan karya film fiksi yang mengangkat tema tentang pesugihan. Ide cerita tentang pesugihan yang menjadi ide dasar dari pembuatan karya film fiksi yang berjudul Niskala. Penciptaan karya ini bertujuan untuk mengetahui teknik Low Key dan High Contrast sinematografi yang digunakan untuk memvisualkan cerita dalam film fiksi Niskala. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Penerapan teori sinemtografi menghasilkan sebuah konsep ketegangan pada film Niskala yang menggunakan teknik tata kamera angle eye level dan dutch angle dengan kamera objektif memberikan kesan kamera sebagai mata penonton dan subjektif yang bertujuan memberikan kesan penonton berada didalam film. menggunakan beberapa type of shot seperti long shot, wide shot, medium shot, clouse up, big clouse up, pov untuk mendukung setiap adegan pada film. Warna pada film Niskala berwarna natural dengan temperatur sedikit kuning pada dunia nyata dan biru pada dimensi lain. Pencahayaan low key dengan teknik three point lighthing, yaitu cahaya utama (key light), cahaya pengisi (fill light), cahaya belakang (backlight), dan menggunakan teknik high contrast untuk memberikan gelap terang shadow pada gambar. Pencahayaan High Key menggunakan pencahayaan rasio 2:1 yang dapat memberikan pencahayaan yang merata pada objek atau subjek dan memperkecil intensitas bayangan dan memberikan efek Low Contrast. Teknik pencahayaan Low Key 1:2, yaitu Key Light lebih tinggi intensitasnya dari Fill Light dan Back Light. Pencahayaan rasio 1:2 akan dapat memberikan High Contrast pada objek atau subjek pada gambar. Luaran karya berjenis film fiksi dengan genre drama misteri mistik. Sasarannya remaja 13+. Premis Keegoisan Nenek akan ilmu yang dijalankannya hingga mengorbangkan keluarganya. Pesan pada karya film Niskala adalah jangan mengorbankan kebahagiaan keluarga hanya karena sebuah keegoisan diri sendiri. Kata kunci : Low Key, High Contrast, Niskala, film fiks

    Perlindungan Hukum terhadap Korban Toxic Relationship di Kalangan Remaja

    No full text
    Saat ini marak terjadi kasus toxic relationship atau hubungan beracun yang sebagian besar korban merupakan kalangan remaja. Pemerintah Indonesia juga belum mengatur secara khusus tentang toxic relationship, namun terdapat beberapa aturan yang terkait dengan toxic relationship. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaturan terhadap pelaku toxic relationship (hubungan beracun) di kalangan remaja serta bentuk perlindungan hukum terhadap korban toxic relationship (hubungan beracun) di kalangan remaja. Metode penelitian hukum ini bersifat normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Sumber hukum yang digunakan berupa sumber hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang dipergunakan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik argumentasi dan interpretasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemberian perlindungan hukum bagi korban toxic relationship (hubungan beracun) bertujuan untuk memberikan suatu keadilan kepada pihak korban. Kemudian dalam hal tersebut perlu diperhatikan kesesuaian pengenaan sanksi terhadap pelaku serta perlindungan saksi dan korban

    Pengaturan Hukum Terhadap Penyebaran Berita Bohong Yang Dilakukan Oleh Pers Di Indonesia

    No full text
    Media telah menjadi pendukung perkembangan demokrasi di Indonesia, salah satu yang paling umum adalah penyebaran berita palsu (hoax), ketika ada kasus media. Dari segi seorang penyusun jurnal, yang menyebarkan kabar yang masih belum benar terdapat di UU 40/1999 mengenai pers, sehingga peneliti wajib menyusun kajian ilmiah disini. Dalam meneliti hal ini bertujuan agar mengetahui pengaturan hukum pidana dan pertanggungjawaban pidana penyebaran berita bohong oleh pers. Dalam meneliti suatu masalah tersebut memakai mode preskriptif yang pendekatannya legal dan konseptual. Terdapatnya suatu hasil dari proses selama penulis meneliti hal ini yakni pengaturan hukum terkenapa pemidanaan terhadap kabar-kabar yang tersebar belum benar melalui media massa secara lengkap tertuang dalam UU 40/1999 (1). Selanjutnya, kewajiban bertanggung jawab dalam hal menyebarkan kabar-kabar yang tidak benar oleh pers tertuang pada ketentuan UU 40/1999 mengenai pers lebih tepatnya pada pasal ke 4 ayat ke (1) Peraturan Dewan Pers tentang Undang-Undang Jurnalis. Etis

    POROSIDING SEMINAR NASIONAL KECERDASAN DALAM MENGGALI BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

    No full text
    “Kecerdasan Dalam Menggali Budaya Nusantara Sebagai Sumber Penciptaan dan Pengkajian Seni” cukup menarik diangkat sebagai tema dalam seminar nasional yang diselenggarakan Program Pascasar- jana Institut Seni Indonesia Denpasar. Karenanya perlu diingat kembali kata “Budaya Nusantara” sangat identik dengan tradisi, dalam hal ini, kesenian tradisional nusantara adalah pondasi yang mendasari segala bentuk dan perkembangan kesenian yang selama ini membawa nama Indonesia ke ranah Global. Dengan demikian kesenian nusantara perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya agar tidak terseret oleh terpaan arus globalisasi yang akan mengkaburkan identitas budaya kita. Perkembangan kesenian di zaman ini penuh dengan pencarian, penggalian ide-ide yang mengede- pankan kreativitas dalam proses penciptaan dan pengkajian seni, sehingga melahirkan karya-karya spek- takuler yang bermutu tinggi. Di dalam ranah seni pertunjukan, para Etnomusikolog di masa ini berjuang mengangkat citra lokal ke ranah global dengan segala bentuk perkembangannya. Hal ini sangat berkaitan dengan topik seminar, yaitu keindahan budaya nusantara yang terbalut oleh nilai estetika tinggi mampu bersaing dalam dunia global. Dan kenyataannya budaya nusantara sudah mulai mengglobal. Di ranah visual art atau seni rupa dan desain dewasa ini terhembus wacana mengenai Global Art yang kembali mengambil dan meminjam ikon atau unsur tradisional yang kemudian di visualkan secara kreatif dengan ide-ide “gila”, sehingga disetiap karya-karya yang diciptakan bernuansa lokal dengan penggayaan baru yang mampu eksis di dalam ranah seni rupa dunia. Hal ini dalam konsep postmodern disebut dengan- pendekatan pasticheya itu mengangkat dan meminjam kembali bentuk-bentuk teks atau bahasa estetik tradisi yang kemudian dikonstruksi kembali dengan bahasa seni yang baru, kemudian menempatkannya kedalam konteks semangat masakini yang sering disebut dengan seni kontemporer tanpa meninggalkan dan merusak kesenian lokal
    corecore