27 research outputs found

    Social Spaces Territory of Bajo Tribe’s Settlement

    Get PDF
    Kampung Bajo along the bay of Bone South Sulawesi, inhabited by Bajo tribe and Bugis tribes coexist so that there is social-cultural interaction. Since 1905 the life of the Bajo tribe has changed,they began to open themselves to relationships, initially exchange the staple for its survival. As a result of these relationships, dynamics arise in the use of space both micro space, meso and macro space in the scale of settlements, making it very difficult to see the limits of territory in the use of space. Territory deals with spaces with a certain extent where individuals or groups use and defend their exclusive territory. Seeing this, the research is important and interesting to do, focused on the concept of the territory of social space in the context of the interaction of two ethnic Bajo tribe and Bugis tribe in the form of settlement, using phenomenology method

    Fasad Bangunan Asrama Haji Makassar Ditinjau dari Ragam Gaya Arsitektur Islam

    Get PDF
    Fasad merupakan elemen pertama pada bangunan yang dapat kita lihat secara visual dan juga merupakan elemen estetik dari sebuah bangunan dan sekaligus sebagai identitas karya arsitektur dari sebuah bangunan. Kompleks Bangunan yang bergaya arsitektur Islam akan tetapi memiliki fasad yang berbeda pada tiap bangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan dan persamaan fasad pada tiap bangunan wisma. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode observasi naturalistis. Observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Secara spesifik metode pengamatan (observasi) merupakan sebuah teknik pengumpulan data ruang, tempat, pelaku, kegiatan dan foto-foto serta dokumen dokumen gambar arsip dari Asrama Haji Makassar. Hasil penelitian adalah dari segi geometrik keseluruhan denah mayoritas kotak memanjang horizontal tidak ada yang vertikal terdapat juga ada yang kotak pendek kecil sesuai dengan ukuran lahan, depan gerbang besar dengan teras yang menyesuaikan tinggi bangunan kanan kiri sehingga para jamaah banyak yang bisa berkunjung. Dari penggunaan warna mayoritas krem muda, krem tua, coklat kuning muda dan putih, dalam kolom dengan 2 tipe besar dibagian teras dan kecil di bagian dinding bangunan, pintu kaca yang berlapiskan ketebalan 8 mil corak gelap, jendela memanjang dan ada pendek, terdapat ornamen bintang berlubang. Wisma tersebut dengan keseluruhan rata-rata diatas ukuran 13.257 meter memanjang kiri kanan dimensi dimensinya seperti kolom 1 ukuran 50 mil, dan yang kecil kolom ukuran 25 mil.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah  bangunan wisma di Asrama Haji Sudiang memiliki bentuk fasad yang berbeda-beda, dari segi lengkungan, kolom bangunan, warna bangunan dan ornamen pada  bangunan dan memiliki gaya arsitektur Islam dari  timur tengah

    ARSITEKTUR HUNIAN SUKU BAJO DESA TOROSIAJE DARI PERSPEKTIF KEARIFAN LOKAL BUDAYA BERMUKIM

    Get PDF
    Permukiman Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki keunikan tersendiri yaitu permukiman tersebut dibangun di atas laut yang benar-benar terpisah dari daratan serta sebagian besar daerahnya didominasi oleh perairan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengeksplorasi arsitektur hunian Suku Bajo di Desa Torosiaje dari perspektif kearifan lokal budaya bermukim. Metode penelitian ini menggunakan metode pengamatan alami dengan paradigma fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam permukiman Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki empat rumah awal (1901) dan masih bertahan hingga saat ini (2022) meskipun sudah banyak mengalami perubahan. Sampai sekarang khususnya untuk ruang yang disebut Tingnga ma Dambila Kidal (kamar depan yang terletak di sebelah kiri di dalam sebuah rumah) dan teras depan (Bunda) serta teras belakang (Buliang), masih tetap diaplikasikan ke dalam empat bangunan yang ada; Jambata’ (ruang penghubung) terdapat Dego-dego yang menjadi tempat untuk masyarakat Suku Bajo melakukan interaksi sosial berupa Pupo’ Susurang; Tiang Bendera Batte selain menjadi simbol akan adanya permukiman, juga dijadikan sebagai ritual tolak bala oleh masyarakat Suku Bajo di Desa Torosiaje

    MODEL TATA RUANG DAN BANGUNAN TANGGAP BENCANA DI PULAU KECIL KASUS PULAU SAMALONA, MAKASSAR

    Get PDF
    This paper aims to develop a model for disaster-responsive spatial and building design in small island. Samalona, a tourist destination small island located at about 6.8 km off-shore of Makassar city, has been chosen as a case study due to frequent occurrence of windstorms and abrasion that have jeopardised the island settlement and its ecological resources. The research is descriptive, supported with spatial analysis using Surfer software. Data were collected through literature review, extended field-observations in two weekend days, and questionnaire survey. All of 14 islanders??? head of household and 34 accidentally-selected tourists were interviewed. The result is a model that comprises spatial zoning and transect for infrastructure strengthening, and building design in terms of use, location, orientation, and type. The discussion concludes that: Spatial zoning model forms Northeast-Southwest axis lines perpendicular to a Northwest???Southeast axis in accordance with wind and wave directions, instead of concentric pattern respecting Samalona???s circling form; The building design model should rely on structural and material strengthening to counteract translocation

    MODEL RUMAH DAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN TAHAN BENCANA

    Get PDF
    This paper aims to develop a model for disaster-responsive spatial and architectural design. Saugi Island is a small island inhabited in Pangkep District of South Sulawesi. The population is dominated by fishermen community with a population density of ?? 129 inhabitants/ha, and the current island area today is 3.2 hectares. Considering of determining location of the island's research is based on the vulnerability of housing and settlements due to high levels of abrasion, as well as the vulnerability of the ecological carrying capacity due to the intensity of economic activity population. Saugi Island potentially exposed to natural disasters like the blows of waves and storms, and rising sea levels. The end-product of this research is model for disaster-responsive spatial and architectural design. The building design model should rely on structural and material strengthening to counteract building damage

    EVALUASI PENENTUAN PUSAT KEGIATAN PADA SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN DI KOTA AMBON

    Get PDF
    Pada penelitian ini memiliki tujuan yaitu dapat menganalisa kesesuaian setiap wilayah untuk penentuan kawasan perekonomian baru sebagai pusat kegiatan dalam mendukung Pengembangan di Kota Ambon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan adalah metode  kualitatif dan  metode kuanitatif dan metode analisisnya menggunakan skalogram guttman. Dalam persoalan ini melihat bagaimana suatu Pengembangan  yang direncanakan oleh pemerintah dalam suatu Rencana tata ruang wilayah atau RTRW Kota Ambon kemudian di evaluasi hasil pengembangan yang telah dilakukan, namun penelitian ini hanya mencakup kawasan wilayah yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian. Salah satu metode yang digunakan dalam melihat aspek substansialnya adalah yaitu dengan menganalisa ketersediaan fasilitas perkotaan dengan menggunakan analisis skalogram, dari hasil akhir table skalogram yaitu mendapatkan orde wilayah tertinggi dan kesimpulan nya adalah wilayah dengan orde tertinggi memilki peluang sebagai wilayah perekonomian baru di Kota Ambon. Hasil yang diperoleh dari analisis bahwa dari empat wilayah di Kota Ambon menghasilkan satu wilayah sebagai pendukung Pengembangan untuk wilayah perekonomian yaitu Kecamatan Baguala pada hasil skalogram memilki jumlah fasilitas paling banyak diantara wilayah lainnya.

    STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TAKABONERATE DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

    Get PDF
    Takabonerate region has great potential, but there are still many obstacles faced in developing the region. This study aims to determine the priority development strategy in the Takabonerate Selayar. The research method is survey. The approach in this research is qualitative and quantitative approaches to describe the responses of respondents toward tourists and the local community based on questionnaires given object. The obtained data were processed and analyzed using IFAS-EFAS analysis and SWOT. According to the research, based on SWOT Strategy priority is SO Strategies (Strength-Opportunity), a strategy using the strengths and opportunities, while the strategy is Optimizing the management of nature tourism, marine tourism and cultural tourism in the area, improve the coordination with local governments and parties Related to gain support in the development of the region and addressing harassment / threats to the security of the region and build a functional system combined with community elements

    Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Takabonerate di Kabupaten Kepulauan Selayar

    Full text link
    Takabonerate region has great potential, but there are still many obstacles faced in developing the region. This study aims to determine the priority development strategy in the Takabonerate Selayar. The research method is survey. The approach in this research is qualitative and quantitative approaches to describe the responses of respondents toward tourists and the local community based on questionnaires given object. The obtained data were processed and analyzed using IFAS-EFAS analysis and SWOT. According to the research, based on SWOT Strategy priority is SO Strategies (Strength-Opportunity), a strategy using the strengths and opportunities, while the strategy is Optimizing the management of nature tourism, marine tourism and cultural tourism in the area, improve the coordination with local governments and parties Related to gain support in the development of the region and addressing harassment / threats to the security of the region and build a functional system combined with community elements

    MODEL TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN DI PULAU KECIL BERBASIS MITIGASI BENCANA (Kasus Pulau Saugi, Kabupaten Pangkajene & Kepulauan)

    Get PDF
    Tingginya tingkat kerentanan pulau-pulau kecil di Indonesia terhadap bencana akibat perubahan iklim, berdampak pada kenaikan permukaan air laut, kenaikan curah hujan, dan kenaikan suhu. Hal tersebut mempengaruhi sektor kehidupan masyarakat di pulau kecil, antara lain sektor permukiman, ekonomi, pertanian, pariwisata, dll. Penelitian ini berfokus pada mitigasi bencana di pulau kecil ditinjau dari perspektif arsitektur tata bangunan & lingkungan dalam menghadapi risiko bencana. Dampak bencana terhadap masyarakat dapat dicegah antara lain dengan melakukan penataan bangunan & lingkungan, disertai upaya rekayasa teknologi. Penataan ruang untuk mitigasi bencana dilakukan dengan menyesuaikan struktur dan pola pemanfaatan ruang dengan tingkat kerentanan wilayah terhadap berbagai bentuk kejadian alam yang berpotensi terjadi
    corecore