38 research outputs found

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN E-LEARNING ANTARA MEDIA EDMODO DAN GOOGLE CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN KUG-DPIB DI SMKN 2 KOTA SERANG-BANTEN

    Get PDF
    Masa Pandemi ini tentunya mempengaruhi dunia pendidikan sehingga mengakibatkan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara luring/tatap muka. Oleh karena itu, perlu adanya media sebagai pelaksana pembelajaran agar sekolah tetap dapat melaksanakan pembelajaran walaupun tidak datang secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar melalui penggunaan media Edmodo dan Google Classroom terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung (KUG) pada siswa SMKN 2 Kota Serang-Banten. Metode penelitian yang digunakan yaitu Quasi-Experimental melalui pendekatan non equivalent control design. Penelitian ini dilakukan di kelas XI Desain Pemodelan (DP) 4 sebagai kelas Kontrol dan XI Desain Pemodelan (DP) 3 sebagai kelas Eksperimennya. Kelas XI DP 4 akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan kelas lainnya yaitu pembelajaran menggunakan media Google Classroom. Namun, kelas XI DP 3 akan dijadikan sebagai kelas Eksperimen yang memanfaatkan media Edmodo. Instrumen yang digunakan adalah soal pre-test dan post-test untuk mengukur hasil belajar siswa, dan angket respon sebagai pengukur hasil belajar afektif. Kelas XI DP 3 yang menggunakan media Edmodo memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dengan skor 77,5 dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Namun, kelas XI DP 4 yang menggunakan media Google Classroom mendapatkan skor 72,19 dan tidak memenuhi KKM (skor 75) di SMKN 2 Kota Serang-Banten. Selanjutnya untuk hasil dari keaktifan siswa pada kelas XI DP 3 mendapatkan nilai 68%, untuk XI DP 4 mendapatkan nilai 67% dan termasuk ke dalam kategori cukup aktif. Education has been impacted by the Pandemic, which has resulted in learning processes taking place online/virtual rather than offline (face to face). Consequently teachers require learning media in order for learning processes to continue in this pandemic situation. This research aimed to compare students’ learning outcomes by two different learning media LMS Edmodo and Google Classroom on Konstruksi dan Utilitas Gedung subject. The sample was students at SMKN 2 Serang . This Study was Quasy Experimental Research method with non�equivalent control group design. Students from XI DP 4 grade served as the control group, while students from XI DP 3 grade served as the experiment group. The control group used LMS Google Classroom as the learning media, while the experiment group used LMS Edmodo. The instrument was pre/post-test question to quantify the Students’ learning outcomes. The experiment group that used Edmodo scored higher on learning outcomes (77,5) than the control group (72,19).The experimental group met the minimum requirement of 75, whereas the control group did not. The experimental group outperformed the control group by 68 percent and 67 percent, respectively

    BIBLIOGRAFI BERANOTASI TENTANG TUGAS AKHIR PADA TAHUN 2003 DENGAN SUBYEK MANAJEMEN DI RUANG BACA TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA

    Get PDF
    Keberadaan pusat-pusat informasi. seperti perpustakaan pada saat ini masih dirasa sangat penting dikarenakan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dari tabun ke tahun. Sehingga mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan akan informasi yang diinginkan oleh masyarakat. Meskipun penelusuran informasi saat ini telah mampu terpenuhi oleh adanya perkembangan teknologi. namun perpustakaan akan tetap mempunyai nilai lebih jika itu dilakukan pembaharuan yaitu salah satunya dengan dilengkapi alat penenulusuran yang canggih sehingga dapat membantu mempermudah pengguna dalam menemukan infonnasi. Karena perpustakaan itu sendiri utamanya perpustakaan perguruan tinggi masih dapat dikatakan sebagai lembaga vital yang menyediakan atau memberi informasi mengenai berbagai disiplin ilmu pengetahuan atau informasi. tempat mengumpu1kan. menyimpan. memelihara bahan pustaka serta memberikan pelayanan kepada pemakai yang sedang membutuhkan informasi

    LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUANG BACA TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA(pada tanggal 16 Maret -23 April 2004)

    Get PDF
    Berdasarkan data yang telah diperoleh selama 30 hari melakukan praktek kerja lapangan di ruang baca teknik industri. ITS Surabaya, maka penulis telah memperoleh gambaran tentang kondisi bagaimana perpustakaan tersebut melakukan kegiatan dalam kesehariannya. Dan sini maka penulis dapat mengambiJ kesimpulan bahwa sistem peJaksanaan kegiatan yang terjadi pada ruang baca teknik industri ITS Surabaya adalah sebagai berikut: • Ruang baca teknik industri yang berada dibawah naungan UPT Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tidak hanya diperuntukkan untuk mahasiswa teknik industri saja, na.mun juga untuk seluruh mahasiswa ITS,. mahasiswa non-ITS, serta para doseD, karyawan dan alumni ITS. • Beberapa mekanisme kerja pada bagian pembinaan koleksi belum dapat dilakukan secara optimal, khususnya pada kegiatan pengolahan dan pemeliharaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan adanya tenaga profesional serta fasili1as perlengkapan yang dapat menunjang dalam pelaksanaan proses kegiatan yang ada. baik kegiatan pengolahan oleh pustakawan maupun kegiatan untuk penelusuran infonnasi bagi para penggunanya. • Sistem kerja pada bagian pelayanan ruang baca teknik industri bersifat terbuka dan tertutup, tertutup khusus untuk koleksi referensi serta karya iJmiah seperti laporan praktek keIja lapangan, tugas akhir dan tesis. Namun dalam melakukan pelayanan kepada pengguna, ruang baca teknik industri tersebut telah ditunjang dengan adanya suatu pengolahan data yang pelaksanaannya sudah menggunakan komputerisasi, yaitu program Microsoft Access sehingga pelayanan pada ruang baca tersebut sudah dapat dikatakan baik, karena dengan adanya fasilitas yang disediakan mampu mempercepat dalam penelusuran dan sirkulasi. Selain itu juga disediakan kartu katalog manual yang keberadaannya juga sangat membantu terlebih jika teIjadi listrik padam yang menyebabkan alat penelusuran meJalui komputer tidak dapat dimanfaatkan. • Sistem keIja pada bagian administrasi pada ruang baca teknik industri belum bisa dikatakan baik, sehab belum ada suatu kerapian dalam pencatatan sehingga akan sedikit mengalami kesu1itan jika ada pengecekan secara cepat. Kegiatan administrasi yang dilakukan pada ruang baca teknik industri yaitu mencakup seluruh aktivitas. mengenai pencatatan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran, misalnya pemasukan yang berasaI dari pembayaran denda bagi para penggl1na yang terlambat dalam pengembalian, fotocopy, sumbangan dana dari due-like. pembayaran iuran menjadi anggota bam. serta pengeluaran yang biasanya digunakan untuk pembeJian buku, anggaran kepegawaian. Selain itu juga melaJrukan pencatatan terhadap keluar masuknya barang inventaris, baik itu meliputi. perabotan maupun bahan koleksi. Dari hal diatas, maka dapat dikatakan bahwa seluruh kegiatan yang ada pada ruang baca teknik industri sudah dapat dikatakan mendekati sempurna meski hasilnya belum mencapai titik optimal jika ditinjau dengan kaidah-kaidah yang semestinya dilakukan' oleh sebuah perpustakaan pada umumnya

    Direct assessment of mental health and metabolic syndrome amongst Indonesian adolescents: a study design for a mixed-methods study sampled from school and community settings

    Get PDF
    Non-communicable diseases (NCDs) are the leading cause of morbidity and mortality globally, with the burden largely borne by people living in low- and middle-income countries. Adolescents are central to NCD control through the potential to modify risks and alter the trajectory of these diseases across the life-course. However, an absence of epidemiological data has contributed to the relative exclusion of adolescents from policies and responses. This paper documents the design of a study to measure the burden of metabolic syndrome (a key risk for NCDs) and poor mental health (a key outcome) amongst Indonesian adolescents. Using a mixed-method design, we sampled 16-18-year-old adolescents from schools and community-based settings across Jakarta and South Sulawesi. Initial formative qualitative enquiry used focus group discussions to understand how young people conceptualise mental health and body weight (separately); what they perceive as determinants of these NCDs; and what responses to these NCDs should involve. These findings informed the design of a quantitative survey that adolescents self-completed electronically. Mental health was measured using the Centre for Epidemiologic Studies Depression Scale-Revised (CESD-R) and Kessler-10 (both validated against formal psychiatric interview in a subsample), with the metabolic syndrome measured using biomarkers and anthropometry. The survey also included scales relating to victimisation, connectedness, self-efficacy, body image and quality of life. Adolescents were sampled from schools using a multistage cluster design, and from the community using respondent-driven sampling (RDS). This study will substantially advance the field of NCD measurement amongst adolescents, especially in settings like Indonesia. It demonstrates that high quality, objective measurement is acceptable and feasible, including the collection of biomarkers in a school-based setting. It demonstrates how comparable data can be collected across both in-school and out of school adolescents, allowing a more comprehensive measure of NCD burden, risk and correlates.Peter S. Azzopardi, Lisa Willenberg, Nisaa Wulan, Yoga Devaera ... Peter Azzopardi ... Alexander Brown ... et al
    corecore